02. Tara Asmara

Enggar terpana. Wajah cantik yang baru datang itu tidak asing baginya, namun memorinya begitu lama mengingat siapa gadis itu.

"Tara?" Akhirnya ia menyadari betapa ia merindukan sosok yang pernah begitu dekat dengannya.

"Tara? Itu Tara Asmara?" Salah seorang dari mereka menimpali.

"Assalamualaikum warahmatullah..." Ucap gadis yang mereka sebut Tara Asmara, mantan pacar Enggar yang menjadi perbincangan mereka di beberapa menit yang lalu.

"Wa'alaikum salam..." Jawab mereka bersamaan.

Tara menyapa semua yang ada sambil mengatupkan kedua tangannya di dada. "Maaf, saya terlambat..."

"Tidak apa-apa, Tar, belum terlambat kok... Acaranya baru saja akan dimulai..." Sahut salah seorang temannya yang perempuan.

"Apa kabar, Tara? Lama tidak bertemu. Kamu semakin cantik saja, ya... Kuliah dimana?" Tanya temannya yang lain dengan rentetan.

"Alhamdulillah baik, terima kasih, Ike... Kamu juga semakin cantik..." Jawab Tara singkat sembari tersenyum, lalu tiba-tiba Dandi menghampiri dirinya.

"Lo beneran Tara si cupu, kan?" Tanya Dandi yang dari awal kedatangan Tara ikut terpana dan merasa tak percaya.

"Nggak ada yang berubah dari aku kok, Dan... Aku masih sama, cuma nggak pakai kacamata saja..." Jawab Tara menepis keraguan Dandi.

"Apa kabar, Tar?" Dandi menyodorkan tangannya, bahkan ia mengabaikan Dona yang cemberut di sampingnya.

"Baik..." Tara hanya mengatupkan kedua tangannya, dan Dandi menarik tangannya kembali dengan raut kecewa. "Aku permisi kesana, Dan..."

"Eh, Tar, tunggu..." Ucap Dandi menahan langkah Tara.

"Kenapa, Dan?"

"Lo, sendirian?"

"Nggak, bareng teman..."

"Mana? Dari tadi Lo sendirian..." Dandi berusaha merapatkan dirinya ke Tara.

Gadis itu terlihat risih. Dia ingat betul lelaki jahat satu ini, yang dulunya selalu bully dirinya di sekolah.

"Kak Anjas!" Tara melambaikan tangannya kearah seorang lelaki muda yang celingukan ketika baru saja memasuki ruangan itu, lalu lelaki itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya seraya mendekati Tara.

"Kenalin, Kak, ini teman sekolahku, namanya Dandi..." Ucap Tara begitu lega akan kedatangan lelaki itu.

"Anjas..." Lelaki bersama Tara menyodorkan tangannya ke hadapan Dandi, kemudian disambut dengan sombong oleh Dandi sembari sedikit meremas tangan Anjas.

Tara melihat tingkah Dandi dan raut tidak nyaman Anjas ketika bersalaman dengan temannya itu. Ia segera menarik lengan Anjas yang masih dijabat Dandi. "Sorry, Dan, kita ke sana dulu..."

"Adakah dia disini? Atau dia adalah Dandi?" Bisik Anjas ke telinga Tara ketika mereka telah menjauh dari Dandi.

"Siapa?" Tanya Tara bersikap acuh.

"Lelaki yang membuat kamu menutup hati untuk aku atau siapapun pria yang mencoba mendekati kamu..." Jelas Anjas terang-terangan.

"Tidak ada siapapun, Kak... Aku rasa belum saatnya saja. Aku baru dua puluh dua tahun, masih muda, bukan? Masih banyak hal yang ingin aku perbaiki dalam diri aku..." Tutur Tara berusaha menepis perasaannya yang hampir terbawa suasana oleh pertanyaan Anjas, apalagi ia sadar betul Enggar tak henti-henti menatapnya dari minibar yang tak jauh dari posisinya.

"Hai, Tar..."

"Hai juga, Rani... Apa kabar...?" Tara menyambut tangan gadis yang menyapanya dengan sumringah, lalu cipika-cipiki.

"Alhamdulillah, Baik... Sejak lulus sekolah, kamu tidak pernah terlihat, kemana saja?"

"Aku kuliah Fashion Designer di Universitas Harapan Bangsa, dan Una ikut pindah ke sana. Makanya aku tidak pernah sempat ikut reunian, Ran... Jauh, lagian rumah disini juga sudah dijual..." Tutur Tara menjelaskan.

"Terus, ini siapa?" Tanya Rani sambil melirik Anjas malu-malu.

"Oh, kenalin, ini kak Anjas... Kak Anjas, ini Rani..."

"Halo, Rani..." Anjas mengulurkan tangannya ke hadapan Rani

"Hai, Kak Anjas..." Rani menyambut tangan Anjas dengan Riang.

"Pacar kamu, Tar? Atau kalian sudah menikah?"

"Teman, Ran... Beliau ini dokter di rumah sakit Nagoya. Kebetulan kami bertemu beberapa bulan lalu, dan akhirnya menjadi akrab..."

"Jangan terlalu lama digantung, Tar, nanti dicolong tetangga..." Guyon Rani mencoba menggoda Tara.

"Kamu bisa aja, Ran..." Tara mencoba terkekeh menanggapi guyonan temannya itu. "Bareng siapa kesini?"

"Sendiri, maklum masih jomblo..."

Tara menatap wajah Rani begitu dalam, lalu menghela napas panjang. "Terima kasih sudah menjadi teman aku yang baik selama di sekolah dulu, Ran... Aku bersyukur ada kamu..."

"Apa sih, Tar...?" Rani terkesiap merasa ada yang janggal dengan ucapan Tara.

"Ini loh, Kak... Teman sekolahku yang pernah aku ceritakan..." Tara mengalihkan pembicaraan mereka, dan Anjas menganggukkan kepalanya.

"Kalian pernah menjadikan namaku sebagai topik pembicaraan?" Tanya Rani tak percaya.

"Cuma ngobrol biasa, Ran... Kak Anjas senang mendengar tentang kamu, karena kamu adalah teman terbaik aku..."

.

.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Asri

Asri

slow 😁

2024-09-04

1

Mira Hastati

Mira Hastati

jodohnya ka anjas sama rani

2024-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 01. Bukan Babak Awal
2 02. Tara Asmara
3 03. Scrapbook
4 04. Pacar (Masa Putih abu-abu)
5 05. Aku Mau Mampir (Masa Putih Abu-abu)
6 06. Bunda (Masa Putih Abu-abu)
7 07. Kesepakatan (Masa Putih Abu-abu)
8 08. Beib (Masa Putih Abu-abu)
9 09. Merindukan Enggar
10 10. Begal (Masa Putih Abu-abu)
11 11. Terkenang Ayah (Masa Putih Abu-abu)
12 12. Bertukar Hadiah (Masa Putih Abu-abu)
13 13. Jatuh Cinta (Masa Putih Abu-abu)
14 14. Cupu (Masa Putih Abu-abu?
15 15. Sahabat (Masa Putih Abu-abu)
16 16. Ulah Dandi (Masa Putih Abu-abu)
17 17. Pamit (Masa Putih Abu-abu)
18 18. Tolong, Aku Rindu
19 19. Pertemuan Enggar dan Una
20 20. Berharap Jadi Menantu Una
21 21. Pertemuan Una dan Mama Enggar
22 22. Video Call
23 23. Anjaswara
24 24. Tidak Sadarkan Diri
25 25. Dokter Muda
26 26. Kota Langkat
27 27. Perasaan Anjas
28 28. Kabar Duka
29 29. Putus
30 30. Kesempatan Kedua
31 31. Permintaan Anjas
32 32. Tiba-tiba tentang Dandi
33 33. Kenangan Dandi
34 34. Asal Jangan Tara
35 35. Obrolan Tara Dan Dandi
36 36. Tentang Chat Dandi
37 37. Didatangi Dona
38 38. Mengkhawatirkan
39 39. Jujur
40 40. Air Mata Enggar
41 41. Kembalinya Persahabatan
42 42. Pertemuan Dengan Klien
43 43. Rani
44 44. Kita Harus Bicara
45 45. Promise
46 46. Pertemuan Dengan Klien
47 47. Tiba-tiba Tak Sadarkan Diri
48 48. Kumpul-Kumpul
49 49. Rasa Sakit Yang Sama
Episodes

Updated 49 Episodes

1
01. Bukan Babak Awal
2
02. Tara Asmara
3
03. Scrapbook
4
04. Pacar (Masa Putih abu-abu)
5
05. Aku Mau Mampir (Masa Putih Abu-abu)
6
06. Bunda (Masa Putih Abu-abu)
7
07. Kesepakatan (Masa Putih Abu-abu)
8
08. Beib (Masa Putih Abu-abu)
9
09. Merindukan Enggar
10
10. Begal (Masa Putih Abu-abu)
11
11. Terkenang Ayah (Masa Putih Abu-abu)
12
12. Bertukar Hadiah (Masa Putih Abu-abu)
13
13. Jatuh Cinta (Masa Putih Abu-abu)
14
14. Cupu (Masa Putih Abu-abu?
15
15. Sahabat (Masa Putih Abu-abu)
16
16. Ulah Dandi (Masa Putih Abu-abu)
17
17. Pamit (Masa Putih Abu-abu)
18
18. Tolong, Aku Rindu
19
19. Pertemuan Enggar dan Una
20
20. Berharap Jadi Menantu Una
21
21. Pertemuan Una dan Mama Enggar
22
22. Video Call
23
23. Anjaswara
24
24. Tidak Sadarkan Diri
25
25. Dokter Muda
26
26. Kota Langkat
27
27. Perasaan Anjas
28
28. Kabar Duka
29
29. Putus
30
30. Kesempatan Kedua
31
31. Permintaan Anjas
32
32. Tiba-tiba tentang Dandi
33
33. Kenangan Dandi
34
34. Asal Jangan Tara
35
35. Obrolan Tara Dan Dandi
36
36. Tentang Chat Dandi
37
37. Didatangi Dona
38
38. Mengkhawatirkan
39
39. Jujur
40
40. Air Mata Enggar
41
41. Kembalinya Persahabatan
42
42. Pertemuan Dengan Klien
43
43. Rani
44
44. Kita Harus Bicara
45
45. Promise
46
46. Pertemuan Dengan Klien
47
47. Tiba-tiba Tak Sadarkan Diri
48
48. Kumpul-Kumpul
49
49. Rasa Sakit Yang Sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!