Rendy menghentikan motor metik nya tepat di depan sebuah gerbang sekolah menengah atas.
SMAN 55 nama sekolah itu.
Julia yang berada di boncengan ayah nya segera turun. Kedua matanya menatap setiap siswa siswi yang berlalu lalang di sekitar nya.
"Belajar yang bener ya jul"
Julia menganggukan kepala mengiyakan.
Rendy menatap julia yang terus terdiam. Sejak dari rumah sampai di sekolah gadis itu tidak banyak bicara.
Rendy tau tidak mudah menjalani semua hal baru bagi putrinya. Namun rendy tidak bisa berbuat apa apa. Semuanya terpaksa rendy lakukan demi keluarga tercinta nya.
"Semangat !" kata rendy mengangkat tangan nya ke udara.
Julia terkekeh melihat nya.
Gadis yang kini mengenakan seragam putih abu abu itu merasa sedikit terhibur dengan apa yang baru di lakukan sang ayah.
"Ayah juga semangat !" Balas julia menirukan gaya ayah nya.
"Tentu ayah semangat. Bahkan sangat semangat"
Julia tertawa lagi.
Kemudian gadis itu mengulurkan tangan kanan nya. Rendy menerimanya dan juliapun mencium punggung tangan ayah nya.
Menghela nafas julia tersenyum getir melihat jaket serta helm bertuliskan GRAB di bagian belakang ayah nya.
Dulu rendy selalu berpenampilan rapi dengan jas serta kemeja yang begitu pas melekat di tubuh nya. Dasi yang mengikat kerah nya juga sepatu kulit bermerek yang setiap hari di kenakan nya. Tapi sekarang bahkan pria itu menjadi sebuah karyawan dengan ojeg online sebagai sampingan nya.
Miris bukan?
Gue harus semangat.
Gue nggak boleh bikin ayah dan bunda kecewa. Gue yakin gue bisa melewati ini semua.
Setelah rendy tidak lagi terlihat julia melangkahkan kaki nya memasuki gerbang sekolah barunya.
Tidak sedikit siswa siswi yang menatap nya. Ada yang berbisik dengan teman nya. Ada yang tersenyum menyapa nya. Ada pula yang hanya menatap nya sekilas kemudian acuh.
Julia tidak terlalu memperdulikan berbagai tatapan yang di dapat kan nya. Julia terus melangkahkan kakinya menuju ruang kepala sekolah.
Hampir 15 menit julia melangkahkan kakinya di koridor sekolah barunya. Julia merasa bingung karna tidak kunjung menemukan ruang kepala sekolah.
Sampai suara bel masuk bergema julia belum juga menemukan ruang kepala sekolah. Ada sedikit rasa penyesalan di hati gadis itu karna tidak bertanya pada salah satu siswa siswi tadi.
"Hey kamu"
Julia berhenti melangkah mendengar suara dari balik punggung nya. Berlahan julia berbalik dan mendapati seorang pria bertopi dengan baju olah raga sedang menatap nya.
"Saya?" Tanya julia menunjuk dirinya bingung.
"Iya kamu. Kenapa belum masuk kelas?"
Julia memperhatikan penampilan rapi namun terkesan santai pria di depan nya.
Guru olah raga nih pasti
"Kenapa malah bengong?"
"Eh emm ma maaf pak. Sebenar nya saya murid baru disini, Dan saya sedang mencari ruang kepala sekolah"
"Murid baru?"
Julia menganggukan kepala.
Pria yang memang berprofesi sebagai salah satu guru di sekolah menengah atas tersebut memicingkan matanya menatap julia seakan tidak percaya.
Di tatap nya penampilan julia dari atas sampai bawah. Tidak lama ia mengangguk karna merasa tidak mengenali sosok asing julia.
"Ikut saya"
Tanpa pikir panjang julia segera mengikuti langkah guru olah raga itu menunu ruang kepala sekolah.
Langkah guru olah raga itu berhenti di depan sebuah pintu. Julia menatap pintu tertutup itu dimana terdapat tulisan bahwa ruangan tersebut adalah ruangan kepala sekolah yang sedari tadi di carinya.
"Ini ruangan nya" kata guru olah raga itu memberitahu julia.
"iya pak, Terimakasih"
Setelah julia mengucapkan terimakasih guru itu langsung berlalu tanpa sepatah katapun pada julia.
Tok tok
Suara ketukan pintu membuat seorang guru yang sedang menjelaskan materi menghentikan aktivitas nya.
Guru cantik dengan penampilan sedikit sexy itu tersenyum ke arah julia juga pria baya yang berprofesi sebagai kepala sekolah.
Guru itu menganggukan kepala mengerti melihat sosok julia.
"Mari julia" Kata kepala sekolah.
Julia melangkah mengekori kepala sekolah memasuki kelas yang begitu tenang dan berdiri tepat di depan papan tulis.
"Maaf mengganggu sebentar, Hari ini kita kedatangan siswi baru"
"Julia silahkan"
Julia mengangguk.
Seulas senyum julia tunjukan pada setiap siswa siswi yang sedang menatap nya.
"Nama saya juliana rosita. Saya pindahan dari sekolah kartini. Kalian bisa panggil saya julia. Saya harap kita bisa berteman baik." kata julia memperkenalkan dirinya.
"Baik. Ada yang mau kalian tanyakan?" Tanya guru cantik itu.
"Pacar bu !"
Sontak sorakan riuh terdengar di dalam kelas yang tadinya begitu tenang. Bu sosana biasa guru cantik itu di panggil. Bu sosana terkekeh mendengar nya.
"Julia silahkan kamu duduk di sebelah tiara" Tunjuk bu sosana ke arah bangku kosong di sebelah tiara.
Julia tersenyum dan mengangguk kemudian segera melangkah menghampiri bangku kosong tersebut. Julia segera duduk disana.
"Hy. gue tiara" Senyum tiara mengulurkan tanganya.
"Gue julia" jawab julia ikut tersenyum dan menyambut uluran tangan tiara.
"Bukanya sekolah kartini itu sekolah elit yah? kok bisa ada siswi dari sana pindah ke sekolah kita?"
"Mungkin sikapnya kurang baik makanya di keluarkan. Atau bisa jadi dia cuma siswi beruntung yang mendapat beasiswa gratis disana"
Julia melirik ke samping nya.
Dia mendengar apa yang sedang di bicarakan dua orang siswi yang duduk tidak jauh dari nya dan tiara.
"Nggak usah di tanggepin jul" Ujar tiara menyenggol siku julia yang juga mendengar nya.
Julia mengangguk setuju.
Dia memang harus bersikap acuh pada siswi yang mungkin tidak menyukai nya.
Okay !
Rumah baru
Seragam baru
Sekolah baru
Teman baru
Suasana baru juga
Banyak yang baru dalam hidup gue kali ini.Meskipun sekolah baru gue nggak se elit sekolah gue dulu. Tapi gue yakin gue bisa menyesuaikan diri disini. Gue harap gue bisa belajar dengan baik.
Suara bel istirahat bergema di seluruh sudut sekolah belantai 3 itu. Semua siswa siswi berhamburan keluar dari kelas untuk mengisi perut nya yang sudah kelaparan. Begitu pula dengan julia dan tiara.
"Jul. Tapi jujur gue juga penasaran tau ada siswi dari sekolah kartini bisa pindah kesini. Setahu gue tuh sekolah elit, Favorit lah. Banyak yang pengin bisa sekolah disana"
Julia terkekeh mendengar ucapan teman barunya.
"Ceritanya panjang. Kapan kapan gue kasih tau" balas julia.
"okay. Gue tunggu loh" Kata tiara lagi.
Julia mengangguk pasti.
Gadis itu segera menyendok siomay ke dalam mulut nya.
"Hy. gue boleh gabung nggak? semua kursi penuh dan cuma disini yang masih kosong"
Baik julia maupun tiara keduanya sama sama menoleh. Di dapatinya seorang cowok berambut coklat sedang tersenyum dengan nampan berisi semangkok bakso juga segelas orange jus di tanganya.
"Eh kal, boleh boleh duduk aja" Ujar tiara mempersilahkan.
"Thank's" balas cowok itu kemudian duduk tepat di depan julia.
Julia tidak bersuara.
Julia hanya diam dan fokus dengan makanan nya.
"Eh lo murid baru itu ya?" Tanya cowok berambut coklat tersebut.
"Iya" Angguk julia tersenyum.
"Gue raskal" Cowok itu memperkenalkan diri dengan mengulurkan tanganya pada julia.
Julia terdiam.
Dia melirik tiara yang juga terlihat bingung dengan apa yang di lakukan cowok itu. Tiara menganggukan kepala pada julia.
"Gue julia" jawab julia menyambut uluran tangan raskal.
Masih mau lanjut kah??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
⭐Nda 1-2⭐
lanjut thorr 😍❤️❤️
2020-06-15
2