5

"Bagaimana dengan sekolah anya yah?"

Rendy terdiam mendengar pertanyaan istrinya. Pria berkumis tipis itu menghela nafas. Dengan pelan ia melepas jaket nya.

"Ayah belum tau bunda, Untuk sekolah julia saja ayah masih bingung"

"Bunda kan tau gaji ayah berapa? Di tambah penghasilan GRAB juga rasanya belum tentu cukup bun" Lanjut rendy lirih.

Nia mengerti dengan kondisinya sekarang. Bukan bermaksud menuntut. Hanya saja nia tidak mau jika putri bungsunya sampai tidak dapat melanjutkan sekolah nya.

"Izinkan bunda membantumu yah, Bunda bisa bekerja sebagai tukang cuci atau yang lain nya"

Rendy kembali diam.

Berat rasanya jika dia harus melibatkan sang istri dalam urusan mencari nafkah untuk keluarganya.

"Ayah ini demi anak anak" Nia berusaha meyakinkan.

"Baiklah bunda. Tapi ayah minta utamakan kesehatan bunda"

Nia tersenyum dengan menganggukan kepalanya. Senang rasanya dirinya bisa membantu menambah rupiah untuk perekonomian keluarganya.

Dari balik tembok yang menghalangi ruang makan dengan dapur julia tidak sengaja mendengar percakapan kedua orang tuanya. Julia tidak pernah berpikir sejauh itu. Julia tidak menyangka begitu sulit keadaan keluarganya. Di tambah dengan adik nya yang terancam tidak dapat meneruskan pendidikanya.

Tanpa sadar julia meneteskan air matanya.

Dadanya terasa sesak seperti terhimpit sesuatu.

Julia mengusap kasar air mata yang membasahi pipinya. Gadis itu segera beranjak dari tempat nya tidak ingin rendy dan nia mengetahui keberadaan nya.

Julia memasuki kamar nya kemudian menutup pintu dan menguncinya. Kenyataan yang baru saja di dengar nya seakan meruntuhkan pertahanan nya.

Julia bertekad tidak akan menangis dengan keadaan nya. Tapi mendengar keluh kesah sang ayah nyatanya julia tidak mampu menahan air matanya untuk tidak jatuh.

Julia tidak tau sekeras apa ayah nya berjuang di luar sana. Julia juga tidak tau sepusing apa ayah nya memikirkan nasib keluarganya. Julia benar benar tidak tau apa apa.

Untuk yang kesekian kalinya air mata julia kembali menetes. Selama ini julia tidak pernah sekalipun memikirkan perjuangan ayah nya. Yang julia tau hanya apa yang di inginkan nya selalu bisa di penuhi oleh ayah nya. Tapi kini julia mendengar nya langsung bagaimana sang ayah berkeluh kesah. Bagaimana sang bunda berusaha untuk membantu memenuhi kebutuhan mereka.

Semuanya terasa menyedihkan.

Apa yang harus gue lakukan. Anya terancam tidak bisa meneruskan pendidikan nya. Ayah juga merasa bingung dengan biaya sekolah gue.

Belum lagi bunda yang harus bekerja demi memenuhi kebutuhan kami.

Tuhan.. Beri hambamu petunjuk.

Beri ayah hamba kekuatan serta kesehatan.Beri keluarga hamba kesabaran dalam menghadapi ujian darimu.

"Bunda anya mau ayam goreng"

Julia berhenti mengunyah makanan dalam mulut nya mendengar celotehan sang adik. Gadis kecil itu memang sangat menyukai ayam goreng. Bahkan sering kali anya menolak untuk makan jika nia tidak menyediakan ayam goreng di meja makan.

"Sayang, malam ini anya makan tempe goreng dulu. Besok bunda bikinin ayam goreng paling enak untuk anya" Bujuk nia pada putri bungsunya.

Julia melihat rendy meneteskan air matanya. Meskipun pria itu berusaha menutupi kesedihanya dengan cara apapun nyatanya julia dapat mrngetahui nya.

"Janji ya bunda" kata anya

Nia tersenyum dan mengangguk.

Beruntung suasana hati gadis kecil itu sedang baik. Sehingga tidak susah untuk membujuk nya.

Rendy tersenyum getir melihat anya yang mulai kembali melahap makanan nya. Rendy tau bagaimana anya makan jika tanpa ayam goreng.

Terpopuler

Comments

Tantie Natalin Purba

Tantie Natalin Purba

lanjut

2020-07-11

1

⭐Nda 1-2⭐

⭐Nda 1-2⭐

huuu huuu huuu 😭😭😭😭😭

2020-06-15

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!