Apa yang sebenarnya terjadi? Segalanya dimulai dari 10 tahun lalu. Giovani, atau biasa dipanggil Ani, merupakan gadis desa yang memiliki sedikit darah Belanda dari kakek buyutnya yang katanya merupakan serdadu VOC.
Itu baru katanya, karena asal usul keluarganya sedikit membingungkan. Mengingat mereka dari generasi ke generasi sudah berpindah-pindah tempat.
Keluarganya tidak memiliki warisan sama sekali. Hanya rumah kecil reot satu-satunya harta mereka. Ayahnya yang sedikit memiliki wajah bule, menjadi petani penggarap dengan sistem bagi hasil. Jadi gagal panen, maka gagal makan.
Ibunya yang merupakan kembang desa dimasa mudanya, hanya dapat menjadi pembuat keranjang anyaman bambu.
Hanya Ani yang baru saja lulus SMU harapan mereka. Mengingat sang adik yang baru berusia 10 tahun.
Merantau ke kota dengan ijazah SMU! Itulah semangat hidup seorang Ani untuk mengumpulkan uang.
Tapi ternyata ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri. Dirinya pernah bekerja sebagai kuli angkut, karena mencari pekerjaan tidak semudah terlihat. Pernah juga hampir menjadi korban pelecehan, hingga dirinya mulai belajar beladiri.
Gadis cantik dari desa, berubah menjadi jagoan yang sudah mengetahui kerasnya hidup. Karena sekali lagi, ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri.
2 tahun dirinya hidup bak pecundang. Kala melihat lowongan sebagai pelayan pria, dirinya ingin hidup sebagai superhero.
Berbekal ijazah SMU dan identitas palsu buatan mahasiswa IT, di sebelah tempatnya kos. Dirinya melamar menjadi pelayan pria, lebih tepatnya pelayan pribadi tuan muda manja bernama Candra Firgon.
Tidak disangka bukan, dirinya dapat lolos seleksi ketat? Hingga pada akhirnya memperkenalkan diri.
"Perkenalkan nama saya Petter, mulai hari ini saya akan menjadi pelayan pribadi tuan muda." Ucap Giovani, memakai rambut palsu dan bagian dada dibalut, menggunakan setelan jas yang dibelinya dari pasar loak.
"Petter, menurutmu untuk menemui pacarku Titania, setelan jas mana yang cocok?" Tanyanya.
"Gunakan warna natural. Seperti coklat atau biru Dongker. Jika menemuinya dengan warna hitam, dia akan cepat bosan." Ucap Giovani yang sekarang berstatus sebagai Petter.
"Aku akan mendengar saranmu! Oh iya! Ayahku memberi tugas untuk mengelola salah satu restaurannya! Aku percayakan padamu!" Ucap pemuda tengil itu dengan otak yang terlalu santai.
"Tapi ini ada bayaran tambahannya." Petter tersenyum.
"Tentu saja! Kerjakan dengan baik!" Candra menepuk pundak Petter, memberikan 5 lembar uang ratusan ribu.
Ini gila! Mulai saat itu Petter berjanji demi perdamaian dunia dan uang, dirinya akan menjadi jin Aladin bagi Candra.
"Terimakasih tuan muda." Kalimat kaku dengan suara bariton yang dibuat-buat.
*
Dua tahun sudah dirinya bekerja menjadi pelayan pribadi. Hingga pada tahun kedua dirinya bekerja, Jim Firgon (ayah Candra) meninggal. Sedangkan Isabella (ibu Candra) menikah lagi setelahnya.
Kala itu adalah saat-saat terburuk dalam hidup Candra. Hanya Petter yang selalu ada dan dapat diandalkan olehnya. Mulai hari itu Candra memutuskan untuk segala hal dalam hidupnya bergantung pada Petter.
Lima tahun berlalu sejak status Petter naik dari pelayan pribadi menjadi asisten.
Seseorang yang jeli dalam berinvestasi, begitulah Petter terkenal dalam dunia bisnis. Pria kurus berkacamata yang terlihat kejam, selalu berada di belakang Candra. Itulah Petter di mata semua orang.
Sedangkan Candra? Begitu sibuk memenuhi keinginan Titania. Serta menjalankan hobinya sebagai pianis terkenal.
Hingga pada akhirnya kecelakaan terjadi karena Titania yang mengemudikan mobil dalam keadaan emosi. Akibat merengek ingin dibelikan mobil keluaran terbaru.
Kecelakaan yang menyebabkan penglihatan Candra terganggu.
*
Saat ini.
"Sialan!" Batin Giovani, kala Candra ingin disuapi olehnya.
"Giovani..." Panggil Candra.
"Iya sayang..." Ucap gadis itu dengan suara manja.
"Apa kamu tidak apa-apa jika aku buta?" Tanya Candra.
"Tentu saja, aku akan menerimamu apa adanya." Jawab gadis itu, menyuapi potongan buah apel.
"Petter memang selalu dapat diandalkan ya? Omong-ngomong bagaimana Petter dapat bertemu denganmu?" Tanya Candra penasaran.
"Kami teman lama. Kebetulan aku tidak punya pacar. Jadi dia ingin memperkenalkanku denganmu." Jawab Giovani berbohong tanpa berkedip.
"Oh... maaf...aku sedikit gugup pada pertemuan pertama. Maaf juga aku bertemu denganmu dalam keadaan buta. A...aku akan segera dapat melihat." Candra tertunduk gugup.
Sedangkan Giovani memutar bola matanya malas. Sebagai Petter dirinya selalu ditindas, tapi sebagai Giovani, Candra malah tersipu-sipu malu.
"Iya... tidak apa-apa sayang. Kita pendekatan pelan-pelan saja." Tangan Giovani masih dielus-elus Candra. Bak mengelus-elus lampu jin Aladin.
"Aku akan menghubungi Petter, agar mengantarmu berbelanja. Kamu dapat membeli perhiasan, mobil keluaran terbaru, dan pakaian. Kita akan segera menikah. Karena aku dengar-dengar Titania juga akan menikah dengan pacar barunya." Kalimat terus terang dari Candra terhadap wanita yang mungkin baru pertama kali ditemuinya.
Polos? Sifat polos adalah dosa sejati. Untung saja kaya! Mungkin itulah yang ada di benak Giovani berusaha tersenyum.
"Tidak boleh begitu. Kita harus saling mengenal dulu. Besok kamu akan keluar dari rumah sakit bukan. Aku akan ikut mengantarmu." Ucap Giovani pelan.
"Kamu bilang kita harus saling mengenal bukan, baru dapat menikah?" Tanya Candra.
"Iya." Dengan cepat Giovani menjawab. Setidaknya sampai Candra bisa melihat, dirinya akan berpura-pura seperti ini.
"Jika begitu kita tinggal di villa milikku ya? Sambil menunggu donor."
Jeder!
Bagaikan sambaran petir untuk ke sekian kalinya. Pria ini ingin tinggal bersamanya?
"Dasar majikan mesum! Gila! Setan!" Teriak Giovani dalam hatinya.
Tapi tidak! Itu bagus juga, karena dirinya tidak perlu bulak balik memakai pakaian wanita. Semakin sedikit orang yang tau tentang Giovani, semakin sulit Candra untuk menemukannya nanti.
"Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu?" Tanya Giovani pelan.
"Aku akan membayar lebih pada Petter untuk kerja lembur." Jawaban dari Candra.
"Yes! Yes! Yes!" Giovani berucap dengan suara kecil, sembari bergoyang-goyang tidak jelas. Mengingat bonus dari Candra.
"Ka...kamu sedang apa?" Tanya Candra meraba-raba area sekitar. Menyadari Giovani bangkit dari tempatnya duduk.
Brak!
Candra terjatuh dari tempat tidurnya."Aku terlihat menyedihkan ya?" gumam Candra terduduk di lantai kecewa pada dirinya sendiri.
"Tidak! Seorang Candra tidak akan pernah terlihat menyedihkan." Giovani ikut berlutut di lantai memegang jemari tangannya.
"Maaf... sebenarnya aku merengek ingin memiliki pasangan pada Petter karena Titania akan segera menikah. A...aku tidak dapat terima, itu melukai harga diriku, 9 tahun kami menjadi kekasih. Tapi tiba-tiba menikah dengan pria lain..." Air mata Candra mengalir, menggenggam erat tangan Giovani dalam keputusasaan.
"A...aku berjanji akan belajar mencintaimu. Tidak akan pernah memikirkan wanita lain lagi. Ja... jadi suatu saat jika hatimu luluh menikahlah denganku." Pinta seorang pria buta yang putus asa.
Mungkin bagaikan seluruh dunianya hancur. Ayah yang sudah meninggal, pacar yang dimanjakannya selama 9 tahun berselingkuh. Bahkan ketika dirinya buta menikahi pria lain.
"Lebay! Begitu saja menangis... pernah punya hutang 100.000 di warung tidak bisa bayar!? Pernah tidak kamu berbagi sepiring nasi berempat, cuma dengan lauk garam." Batin Giovani, tersenyum karier.
Perlahan dirinya memeluk Candra."Aku akan menemanimu."
"Aku berjanji akan mudah bagiku untuk mencintaimu. Tapi setelah mencintaimu, seumur hidupku hanya akan ada kamu..." Kalimat putus asa mengingat kondisinya saat ini.
Mungkin inilah awal, bagaimana mengerikannya Candra mencari istrinya yang diduga kabur dengan pria lain nantinya.
"Ya...ya...ya...aku akan mencintaimu juga." Bisik Giovani.
"Tapi bohong!" Batin sang gadis tengil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Sukma Sae
benar
boong
2025-04-26
0
ummah intan
hahaha..buat Giovani bucin Thor ma Candra, kasihan jg Candra klo hrs kehilangan istrinya disaat dah jatuh cinta meskipun diawal menikah hanya Krn melihat kekasihnya meenikah
2024-09-09
1
Bzaa
👍💪😘
2024-09-05
0