Arkan

" gak usah gitu ekspresi lu" Ucap Rangga melirik ku. Aku yang di lirik hanya berdecak sebal.

" Rang... Gue mau cerita ama lu... mau denger gak lu?" tanyaku was was, takutnya orang udah cerita panjang lebar malah dia nya sibuk sendiri.

" Gue setia sama lu... Gue bakal dengerin semua keluh kesah lu, gue siap" Jawab Rangga meyakinkan.

Aku mengambil kursi dan memberinya pada Rangga. Aku juga melakukan hal yang sama, aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nafas perlahan. Rasanya ingin sekali aku menangis, setiap mengingat cerita yang berbeda dari anak biasanya.

" Rang... Gue rindu ama Arkan, setiap gue ingat cerita tentang anak 4 tahun itu selalu buat gue mau nangis"

" Gue belum mendengar jelas cerita dia, karena waktu itu dia sendiri yang cerita. Jadi gue cuman mau nanya sama lu gimana cerita sebenarnya?" Tanya ku memohon.

Aku melihat wajah Rangga mendongak keatas melihat ke langit langit langit apartemen tersebut. Ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya dalam sekali hembusan.

" ARKAN anak dari mbak Dain, seperti yang lu tau mbak Dain orang nya tertutup... lu orang satu satunya bisa akrab sama mbak Dain, mbak Dain dulu orang nya ceria banget.... tapi semuanya berubah setelah dia kehilangan suami yang sangat dia cintai, tepat setelah 1 jam Arkan lahir saat itu. Ia benar benar terpukul, bahkan... " sekali lagi Rangga menarik nafas dalam dan menghembuskan nafasnya pelan

" Bagi mbak Dain pernah menyebut Arkan anak sial" sepenggal kata itu membuat hati ku teriris perih

" Karena bagi mbak Dain, Arkan lahir membuat orang yang di cintai nya itu pergi selamanya, mbak Dain sama sekali nggak mau ngurus Arkan bahkan melihat Arkan saja mbak Dain seperti jijik. Hal itu berlangsung hingga umur Arkan 1 tahun. Akhirnya mbak Dain sadar akan perbuatan nya yang salah itu ia fokus untuk menjaga Arkan... Dan menebus kesalahannya, tapi aku ingat Arkan pernah nanya mana papa? pingin punya adik! Arkan terus ngomong hal itu walaupun mbak Dain udah ngasih pengertian tapi dia tetap ngotot... akhirnya mbak Dain membentak Arkan. mbak Dain rasanya udah frustasi, sejak saat itu Arkan gak pernah nanya tentang hal itu" Jelas Rangga, yang sudah membuat mata ku berkaca kaca.

" Aku kasihan lihat dia begitu" ucap ku lirih sangat lirih.

" udah gih kita makan Aja, udah gosong nih sup iga nya" Aku tau Rangga sedang berusaha mencairkan suasana.

Aku hanya menikmati makanan tersebut,di Apartemen pemberian Rangga. Yah, Apartemen ini pemberian Rangga dalam rangka memperingati hari ulang tahun ku.

entah kenapa saat itu Rangga memberikan hadiah apartemen dengan alasan " yah... waktu itu ngeluh sama Apartemen pribadi lu yang bosan makanya, gue kasih hadiah ini buat lu" itu alasan Rangga yang aku terima, aku memiliki Apartemen yang mewah, Megah, dan Elegan. Tapi, aku sudah bosan dengan itu . Orang tua ku beserta beberapa saudara ku pergi ke Singapura karena di sanalah pusat perusahaan orang tua ku. Mereka menitipkan aku kepada Rangga, tapi tenang aja Money selalu mengalir setiap Minggu, dan setiap di minta. Beserta beberapa fasilitas yang sudah di ubah atas nama ku. Seperti, Mansion, Rumah, Apartemen, dll. Aku tidak keberatan di tinggal di negara tercinta ini apalagi bersama Rangga.

Terpopuler

Comments

Yori

Yori

Aku suka banget sama cerita ini, jangan berhenti menulis author!

2024-08-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!