Tahun 2050.
Sore itu langit begitu mendung, awan menghitam menimbulkan suara yang sesekali menggelegar.
Seorang pemuda duduk tercenung seorang diri disebuah apartemen. Matanya sayu menatap kendaraan yang sedang hilir mudik dibawah apartemennya.
Pemuda itu bernama Arya, berusia hampir 15 tahun. tidak banyak yg bisa ia lakukan. karena..
Semenjak kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, kini ia menjadi lumpuh dan dirawat oleh kedua orang tua angkatnya sekaligus paman dan bibinya.
Kendatipun demikian, sebenarnya untuk biaya hidup dan biaya pendidikan nya seharusnya harta peninggalan ayah bundanya sudah lebih dari cukup. Akan tetapi, paman dan bibinya sangat gemar bermain judi online yang kini sedang marak. Ditambah oleh kedua sepupunya yang suka hidup royal dan suka berpoya-poya. Hingga akhirnya semua harta peninggalan kedua orang tuanya habis oleh keluarga pamanya tersebut.
Kini setelah semuanya habis, mereka berlima harus nyewa di suatu apartemen dikawasan Bandung barat yakni Gunungbatu.
Beruntung kendatipun kedua kaki dan tanganya remuk, namun masih utuh tak sampai harus di amputasi.
Namun semenjak kebangkrutanya itu, hinaan dan cacian harus menjadi santapan keseharianya karena di anggap menjadi beban keluarga dan dianggap tidak beguna bagi keluarganya.
Sejak sore tadi, angin terasa begitu kencang tidak seperti biasanya. Di atas menara apartemen, terlihat awan menghitam tebal membentuk atap hitam disertai kilatan-kilatan aneh menakutkan.
Hingga akhirnya, tiba-tiba air dalam gelas dan aquarium yang berada disekitaran Arya mengambang ke udara, waktu bagaikan berhenti. ia melihat semua kendaraan dan orang-orang berhenti bergerak diluar sana.. Bahkan burung dan pesawat terbangpun berhenti mengambang di udara.
Sebelum sadar apa yg terjadi, mendadak suatu Kilatan misterius datang dari angkasa dan meledak dihadapanya.
Suaranya begitu keras, sehingga mengguncang seluruh apartemen. Arya terpental dari kursi rodanya
hingga menubruk dingding bangunan .
Kendatipun demikian, ia tidak sampai jatuh pingsan. Ia berusaha bangun dan beringsut mendekati kursi rodanya dan berhasil duduk kembali, yang aneh keadaan tetap sunyi. Sementara seluruh aliran listrik padam dan jaringan telepon serta internet terputus seketika.
Samar-samar dijalan raya terdengar suara raungan serine dari mobil polisi. Tatkala aliran listrik kembali menyala terlihat benda asing telah berada dihadapanya. Sebuah kopor hitam mengkilat, berkeredepan dikelilingi aliran listrik berwarna merah.
-A.. Apa itu?" arya bergumam sambil menatap koper. "Ya tuhan, dari mana kah datangnya kopor ini? apakah terjatuh dari langit bersamaan dengan kilatan tadi.
Sebelum sadar apa yang terjadi, lamat-lamat terdengar kegaduhan diseluruh penghuni Apartemen, bahkan lamat-lamat terdengar paman dan bibinya memanggil-manggil dengan nada parau.
Maka dengan cepat ia kembali kekamar apartemenya. sambil membawa kopor tersebut lalu disimpan dalam lemari nya.
"Arya... Arya...." Terdengar bibinya, kembali memanggil. "Apa kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, bi..." jawab arya, sambil keluar dari kamar dan menghampiri paman dan bibinya.
Didalam ruangan nampak, paman dan bibinya sedang sibuk menelpon Dinda Dan Bayu sepupunya yang sejak pulang sekolah belum kembali.
Sedangkan dipojok ruangan, sebuah station tv sedang menayangkan berita tentang ledakan dasyat tersebut.
Nampak dalam berita tersebut, sedang terjadi suatu kekacauan melanda kota, akibat aliran telpon dan internet terputus.
"Paman, bibi. Apakah sebenarnya yang sedang terjadi?" Arya mencoba bertanya.
Dijawab dengan umpatan bibinya.
"Kau ini benar-benar keterlaluan, apakah kau tidak mendengar kilatan dasyat diatas apartemen kita?"
"Aku tidak mendengar apa-apa bibi, aku sedang terlelap tidur..." Arya terpaksa berbohong
"Huh, kau ini dasar tak berguna. Kini aliran telpon dan internet terputus, aku khawatir akan kedua anak ku yang sedang les diluar sana..."
"Aku..."
Sebelum Arya kembali menjawab, beberapa petugas datang dengan maksud memeriksa keadaan penghuni apartemen.
"Tuan, apakah tuan sekeluarga baik-baik saja?" tanya sekuriti.
"Aku dan keluarga ku baik-baik saja. Hanya saja anak-anaku berada diluar sana. Dan aku sangat khawatir karena aku tak bisa menghubungi mereka berdua.."
"Oh, bersabarlah. Mungkin jaringan internet akan kembali normal lagi..."
"Ya, mudah-mudahan saja tidak lama..."
"Kalau tuan dan nyonya baik-baik saja, saya mohon diri untuk dan memeriksa yang lainya..."
"Kalau begitu, baiklah, pak. Dan terimakasih.."
"Ya..."
Maka sekuriti itupun kembali keluar, untuk memeriksa seluruh penghuni apartemen kalau-kalau ada yang terluka.
"Kau lihat sendiri Arya, semua penghuni apartemen panik. Kau malah tidak tahu menahu..."
"Maafkan saya bibi..."
"Ya sudah, kalau begitu, kembalilah ke kamar mu. Dan ingat jangan kemana-mana..."
"Baik lah, bi dan terimakasih..."
"Hm..."
Maka akhirnya, Aryapun kembali
ke kamar nya dengan perlahan menggubakan korsi roda.
Sesudah, mengunci pintu kamar dari dalam. Arya lalu bergegas menuju lemarinya untuk memeriksa koper tadi.
"Hem, sebenarnya apa isinya koper ini? Mengapa tiba-tiba muncul keluar dari lubang hitam misterius?"
Arya perlahan-lahan memeriksa koper tersebut, dan mencoba meraba-raba. dan..
benar saja, terdengar suara krek disusul terbukanya kopor tersebut. Arya terhentak, karena didalam kopor tersebut ada seperangkat kostum berwarna putih keperakan.
"Apa ini? Seperti pakaian..."
Arya mencoba memeriksanya, ternyata pakaian itu terbuat dari benang baja berbentuk seperti sisik naga namun sangat rapat dan halus dan berdiameter sangat kecil kurang dari satu mili. Ia menduga tentu pakaian ini, bukan pakaian sembarangan pakaian ini seperti sebuah kostum yang sering ia lihat difilm-film super hero.
Kostum itu sangat bagus, dan mungkin berteknologi canggih, namun ia mengeluh mengingat dirinya yang cacad permanen, mengalami kelumpuhan dikedua belah kakinya.
Namun karena penasaran, ia pun mencobanya begitu dipakai baju tersembut langsung menciut seperti hidup. Badan nya terasa terjepit, ia mencoba melepaskanya namun tidak bisa.
Pada saat yang sama, ada sesuatu yang hangat di seluruh tubuhnya, sesuatu yg sebelumnya belum pernah ia rasakan.
"Oh.. ba.. baju apa ini sebenarnya?" Kembali Arya bergumam.
"Tuan... apa kabar?" Terdengar seseorang berbicara
"Si.. siapa? Siapa yang berbicara?" akhirnya Arya bertanya sambil tengok kekanan dan kekiri.
(Tuan! Ini aku!) ucap suara itu lagi.
"Siapa? Dimana kamu?" tanya Arya kembali.
"Aku sistem Baju zirah yang kau pakai.."
"Sistem Baju Zirah?"
(Benar Tuan! Apakah Tuan mau menerimaku dan menjadi Tuanku?) tanya suara itu.
"Menjadi tuanmu? Apa-apaan? Apa kau hantu?" ujar Arya yang sedikit mulai merinding.
"(Jawab dulu pertanyaanku sebelumnya Tuan! Nanti baru aku akan menjawabnya!
"Em... Baiklah-baiklah.. Aku menerimamu menjadi tuanmu!" jawab Arya mulai penasaran.
"Bagus..."
ISedang memproses penyatuan..)
(10.. 9.. 8. 7.. 6.. 5.4.3.2. 1.. Selesail
(Ding! Selamat datang di Sistem paling keren, dan canggih. Anda kini telah menjadi Tuanku) ucap suara iitu.
"Apa?" Arya bertanya seolah tidak percaya dengan apa yang dialaminya
"Perkenalkan nama ku alex, tuan. Aku manusia dari masa depan. Aku kesini mempunyai misi untuk menyelamatkan dunia dimasa depan, dan orang yang cocok untuk mengemban misi tersebut adalah
tuan..."
"Apa? itu tidak mungkin sebab badan ku cacat permanen, kedua kakiku mengalami kelumpuhan sejak 5 tahun yang lalu..."
"Jangan kuatir, tuan. Kostum ini telah dilengkapi, fitur penyembuhan. Dalam waktu
tiga bulan kakimu akan segera pulih. Dengan catatan, selama tiga bulan tersebut tuan tidak melepaskan baju zirah ini..."
Untuk sejenak Arya terdiam, tenggelam dalam keraguan.
"jika tuan tidak percaya, bolehlah tuan coba..." Kembali terdengar suara baju zirah.
"Coba apanya?"
"Lihatlah kedalam cermin..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 15 Episodes
Comments