Keesokan Harinya
Saat ini Tang Yin sedang duduk di halaman depan rumah, minum teh yang di racik oleh Tang Zun sambil menikmati suasana pagi hari
" Tang Zun sebelumnya kamu berasal dari mana " Tang Yin sebelumnya belum menanyakan asal usul bawahannya ini karena kemarin hari sudah mau gelap
" Jawab tuan, budak tua ini berasal dari Benua Tengah " sahut Tang Zun dengan hormat
" hm " sambil ngangguk - ngangguk
" Biasanya di hutan banyak hewan, kenapa disini aku tidak menemukan satupun dari kemarin " Tang Yin berkata sambil menoleh ke kiri dan ke kanan karena dia tidak melihat hewan sama sekali
" Mungkin hewan - hewan di hutan ini ketakutan dengan aura tuan " ujar Tang Zun
Tang Yin mengangkat satu alisnya tidak mengerti yang di maksud oleh Tang Zun
" Maksud kamu harus di tahan gitu aura ku ini " tanya Tang Yin
" benar tuan, kalau memang tuan ingin berburu hewan tuan harus menahan kekuatan tuan kalau tidak hewan - hewan yang ada di sekitar sini akan menjauh karena ketakutan oleh aura yang tuan keluarkan " jelas Tang Zun dengan sopan
" oh seperti itu, jadi mereka ketakutan dengan auraku ternyata " setelah berbicara seperti itu Tang Yin langsung menahan auranya miliknya itu sampai di ranah tertentu
Benar saja tidak lama setelah Tang Yin menahan auranya dia merasakan ada sebuah aura yang mendekat kearahnya
Dia cukup senang ketika merasakan ada aura yang mendekat ke arahnya berada karena dia ingin berburu hewan untuk sarapan
Tetapi belum sempat Tang Yin berdiri Tang Zun berkata " biar budak tua ini yang berburu untuk sarapan tuan " Tang Zun berkata sambil melangkah pergi
Sedangkan Tang Yin yang sudah semangat untuk berburu seketika lemas karena di dahului oleh Tang Zun, jadi dia hanya bisa menunggu Tang Zun kembali
Setelah menunggu sekitar 20 menitan Tang Zun kembali sambil membawa seekor burung yang berukuran sangat besar
Tang Yin yang melihat itu terkejut karena dia baru pertama kali melihat burung sebesar itu dan warna bulunya sangat indah
" ini tuan burung phoenix api " Tang Zun berkata sambil menaruh burung tersebut di hadapan Tang Zun
Tang Yin memeriksa burung itu dengan teliti karena dia merasa kalau burung ini seperti pernah melihatnya, dia memperhatikan burung phoenix itu dengan teliti
" oh aku baru ingat, aku pernah melihatnya di buku sama anime, ternyata ukurannya sangat besar juga ya " gumam Tang Yin baru sadar
Sedangkan Tang Zun yang melihat tuannya menatap burung phoenix buruannya itu dengan serius dia kebingungan
" eh, tuan apa ada yang salah dengan burung phoenix ini " tanya Tang Zun penasaran kenapa tuannya menatap burung phoenix seserius itu
" oh, tidak, tidak apa - apa " jawab Tang Yin
" oh iya apa kamu bisa memasak " tanya nya kepada Tang Zun
Tang Zun mendapat pertanyaan seperti itu mesem - mesem sambil menggaruk kepalanya
" hehe tidak bisa tuan "
Xu Ziqing hanya bisa menghela nafas karena dia juga tidak bisa memasak karena ketika dia di bumi dia selalu membeli dan tidak pernah memasak
Kemudian dia berpikir mencari cara agar burung phoenix ini bisa di makan
Tetapi setelah cukup lama berpikir dia tidak menemukan solusi akhirnya dia menyerah dan langsung menyimpan burung phoenix tersebut kedalam ruang penyimpanan sistem
Tang Zun merasa bersalah karena dia tidak bisa memasak untuk tuannya itu, dia berencana untuk mencari seseorang yang bisa memasak untuk tuannya itu
" tuan bagaimana kalau saya mencarikan seseorang yang bisa memasak untuk tuan " tanya Tang Zun
Tang Yin terdiam sejenak dia merasa kalau saran Tang Zun ini cukup bagus juga jadi dia hanya perlu mencari bahan makanannya saja
" boleh " sahut Tang Yin dengan santai walaupun di dalam hatinya sangat senanh dengan saran daru Tang Zun
" kalau seperti itu saya ijin pamit terlebih dahulu tuan, saya usahakan sore ini sudah mendapat seseorang yang bisa memasak " ujar Tang Zin sambil membungkuk hormat
" hm " sahut Tang Yin singkat
Kemudian Tang Zun pergi dari halaman rumah Tang Yin dan seketika menghilang
Sementara di tempat lain
Tepatnya di pinggiran hutan larangan terlihat ada seorang perempuan muda sekitar berumur 17 tahun memakai pakaian yang serba hijau
Memiliki wajah yang cantik, rambut panjang terurai dan kaki jenjang tidak lupa dadanya yang lumayan besar
Perempuan tersebut sedang di kelilingi oleh sekelompok pria berbaju hitam serta pedang di punggung mereka
Perempuan tersebut terlihat sangat kelelahan karena terus berlari menghindari kejaran dari sekelompok pria tersebut
Namun saat dia ingin memasuki ke hutan larangan tersebut tiba - tiba ada sebuah serangan yang mengenainya dan membuat dia terjatuh
" sudah jangan keras kepala, ikut saja dengan kita kalau kamu tidak mau mati hahaha " ujar salah satu orang yang berbadan kekar sambil tertawa dan diikuti oleh yang lainnya
" kalau kalian mau membunuhku bunuh saja aku " sahut perempuan tersebut dengan berani meskipun di dalam hatinya dia ingin sekali menangis
" sayang sekali kalau kamu mati begitu saja, bagaimana kalau kamu menjadi penghangat tempat tidurku " ujar pria tersebut sambil menatap ke arah dada milik perempuan itu dengan tatapan penuh nafsu
Perempuan tersebut mengetahui arah tatapan pria tersebut dia langsung menutupi dadanya dengan kedua tangannya karena dia tidak mau ada pria yang menatap tubuhnya dengan nafsu
" siapa yang menyuruh kalian untuk membunuhku " tanya perempuan tersebut
Karena dia tidak pernah menyinggung siapaun dan sekarang ada orang yang ingin membunuhnya dia tidak terima begitu saja
" hahaha karena kamu sudah akan mati, maka aku akan memberitahumu siapa yang menginginkan nyawamu "
" dia adalah Wu Lingxu " ujar pria tersebut
Perempuan tersebut yang mendengar orang yang ingin membunuhnya itu adalah pamannya sendiri dia tidak menyangka sama sekali kalau pamannya sendiri yang selalu baik kepadanya ternyata menginginkan dirinya mati, perempuan ini adalah Wu Yuwei
Kemungkinan besar adalah alasan pamannya ingin membunuhnya karena pamannya itu menginginkan posisi yang di pegang oleh ayahnya " pikir Wu Yuwei
Ayahnya Wu Yuwei adalah Wu Lingzu dan sekarang ayahnya Wu Yuwei ini adalah patriak klan Wu
Wu Yuwei kemudian tersenyum dan berkata dalam hatinya " sungguh konyol ternyata selama ini aku sudah salah menilai orang "
Sedangkan mereka yang melihat Wu Yuwei tersenyum merasa ada yang aneh
" bisa - bisanya kamu masih bisa tersenyum ketika kamu akan mati " teriak pria yang sebelumnya
" haha aku hanya sedang mengingat betapa bodohnya diriku sudah salah menilai orang " ujar Wu Yuwei dengan tenang dia sudah pasrah kalau dia akan mati sekarang, karena dia sudah kehabisan tenanga dan tidak mungkin juga untuk melawan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Ayi Hadi
lanjuuuuuut🦾🦾🦾💯💯💯🙏🏻🙏🏻✍🏼✍🏼✨️✨️👍👍
2024-11-13
0
Charlotte
what the
2024-11-08
0