Kenyataan pahit yang harus di terima

Mendengar jika wanita yang telah ia perkosa tengah hamil, Cakra tampak syok di buatnya."ini tidak mungkin, Kau bermaksud ingin menipuku hah? Dasar wanita j*lang tidak tahu malu!"Cakra malah mengeluarkan kata-kata kasar kepada Anjani, dan kini Anjani hanya bisa menangis menahan rasa sakit di dadanya.

Kemudian tuan Malik berjalan mendekat ke arah Cakra.

Pakkk

Satu tamparan tepat mengenai pipi kirinya.

"Papah percaya dengan wanita ini ketimbang kamu Cakra, ayo jelaskan Anjani, bagaimana kau bisa hamil oleh si bedebah ini?" tunjuk tuan Malik tepat mengenai kepala Cakra, kini Cakra hanya bisa tertunduk.

Akhirnya Anjani menceritakan awal mula kejadian naas itu, Anjani tiada hentinya mengeluarkan bulir bening dari pelupuk matanya.

Mendengar cerita dari Anjani, tuan Malik menjadi murka.

"Jadi kau mabuk-mabukan lagi di hotel, Cakra? gara-gara wanita murahan itu telah mengkhianatimu, kau malah tega menghancurkan kehormatan dan masa depan wanita yang tidak berdosa ini hah? Kurang ajar, dasar anak tidak tahu di untung!" teriak tuan Malik sampai menggema di ruang utama, karena sangat murka dengan kelakuan putranya.

Akhirnya Cakra bersujud di kaki papahnya."Maafkan aku pah, waktu itu aku khilaf, aku mabuk berat pah, aku pun tidak sadar telah memperkosa wanita itu!"kini Cakra telah mengakui kesalahannya.

Kemudian tuan Malik menghela nafasnya sejenak."nikahi wanita itu Cakra, pokoknya papah tidak mau tahu, Jika kau masih ingin papah anggap sebagai putra papah, bertanggung jawablah atas semua perbuatanmu itu!" tuan Malik langsung mengepalkan kedua tangannya karena menahan amarah yanh sudah membuncah.

"Baiklah pah, aku akan bertanggung jawab dan secepatnya menikahi wanita itu!"imbuhnya masih dengan posisi tertunduk malu

"Anjani namanya Cakra, dia wanita yang telah kau nodai itu." tunjuk tuan Malik sambil menatap nanar ke arah Anjani.

"Iya pah,aku akan menikahi Anjani, aku akan bertanggung jawab!" pungkas Cakra memberanikan diri menatap wajah papahnya.

'Kurang ajar, kenapa wanita itu mesti hamil sih? Kau sangat bodoh Cakra, harusnya malam itu kau memakai pengaman, aishhh...mana ingat aku pakai pengaman di saat aku mabuk berat! Ini bisa membuatku gila, Aku masih sangat mencintaimu dan tidak akan pernah melupakanmu Sonia! batin Cakra penuh penyesalan

Lalu tuan Malik mendekat ke arah Anjani." Dimana alamat rumahmu nak, Apakah kedua orang tuamu masih ada?" tanya tuan Malik begitu ramahnya, ia ingin mengetahui banyak hal tentang Anjani.

"Rumah saya masih di kawasan jakarta tuan, dan ayah saya sudah meninggal sejak saya kelas satu SMK, ibuku terserang stroke saat saya lulus sekolah, dan akhirnya saya memutuskan untuk bekerja, karena saya harus membiayai ketiga adik saya. Sebenarnya keluarga saya belum tahu peristiwa ini tuan, saya sengaja menyembunyikannya dari mereka, karena saya tidak mau mereka turut bersedih dengan apa yang sudah terjadi terhadap saya selama ini tuan!" Anjani kembali menangis, lalu tiba-tiba saja tuan malik memeluk tubuh Anjani.

"Maafkan kelakuan putraku ya Anjani, mulai saat ini kau panggil aku papah, karena mulai minggu depan, kau akan menikah dengan Cakra, otomatis kau akan menjadi menantuku!" pungkas tuan Malik merasa iba dengan kehidupan Anjani, ia pun sangat menyayangkan kenapa putranya sampai tega melakukan hal keji terhadap wanita yang saat ini berada dalam pelukannya.

'Kau perempuan hebat Anjani,maafkan Cakra karena telah menghancurkan masa depanmu!' batin tuan Malik penuh sesal

'Yaa Allah,mengapa di peluk tuan Malik serasa di peluk oleh Ayah!aku sangat merindukanmu aya. Kalau seandainya Ayah masih hidup,mungkin Ayah orang pertama yang menjadi garda terdepan dan membelaku di saat kondisiku seperti ini! 'batin Anjani serasa ingin menjerit

"Loh kenapa harus minggu depan nikahnya pah, ini terlalu cepat!"Cakra mencoba melayangkan protes

"Sudah, pokoknya minggu depan kau akan menikah dengan Anjani, papah tidak mau orang lain tahu jika Anjani telah hamil, apa nanti kata orang-orang di sekitarnya? pasti keluarga anjani akan menjadi gunjingan para tetangga lainnya, dan ini sudah menjadi keputusan dari papah, ngerti kamu Cakra?"

Akhirnya Cakra mau tidak mau menerima perintah dari papahnya.

"Baiklah Anja, sekarang kamu dan temanmu boleh kembali ke rumah kalian masing-masing, nanti kalian akan di antar oleh supir, besok bilang kepada ibu serta keluargamu jika papah akan ke rumahmu dan bertemu dengan keluargamu, Anjani. Karena papah akan melamar mu untuk menikah dengan Cakra, bagaimana, kau setuju?" tutur tuan Malik menatap sendu ke arah Anjani.

"B baik tuan, Maksudku baik papah, saya akan memberitahu ibu serta keluargaku jika besok anda akan datang ke rumah!"imbuhnya dengan perasaan cukup lega.

Akhirnya Anjani dan Dini pamit pulang dan mereka di antarkan oleh supir.

Ketika Anjani dan dini keluar dari pintu ruang utama, rupanya ada sosok Elang yang memperhatikan keduanya dari jendela kamarnya, namun ia hanya bisa melihat punggung kedua wanita tersebut yang sedang berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di halaman rumah.

"Siapa kedua wanita itu?" gumam Elang,dan kemudian langsung beranjak pergi dari dalam kamarnya untuk menemui papah beserta adiknya.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki Elang menelusuri anak tangga mulai terdengar, tuan Malik dan Cakra langsung tertuju pandangannya kepada Elang.

"Papah fikir kau sedang di kantor?"tanya tuan Malik

"Tadi ada berkas penting yang ketinggalan di kamarku, oh iya pah sepertinya habis ada tamu ya?"

"Iya putraku, kau tahu jika adikmu telah membuat ulah," geram tuan Malik sambil melirik ke arah Cakra yang saat ini sedang tertunduk malu.

"Masalah apalagi yang telah Cakra perbuat pah?" tanya Elang sembari menatap sinis ke arah Cakra.

"Adikmu sudah berbuat tindakan asusila, dia telah memperkosa gadis yang tidak berdosa, dan sekarang gadis itu telah hamil!" sungut tuan Malik seraya menunjuk ke arah Cakra

Seketika Elang langsung mengepalkan tangannya, kemudian ia berjalan cepat mendekati Cakra.

plak

Satu lagi tamparan Elang layangkan di pipi kanan Cakra.

"Kau sangat menjijikan Cakra, Kau fikir menjadi pria sepertimu itu sangat membanggakan hah? Kau sudah seperti sampah." Elang mulai mengeluarkan kata-kata pedasnya kepada Cakra, kali ini Cakra tidak melawan, ia terus saja terdiam.

"Kau telah mencoreng nama baik keluargamu sendiri Cakra, aku malu mempunyai adik sepertimu, lantas kapan Cakra akan menikahi wanita itu pah?"sambung kembali Elang

"Minggu depan Elang, lebih cepat itu lebih baik!" pungkas tuan Malik.

"Hmmm...sepertinya Elang tidak bisa menghadiri acara pernikahan Cakra pah, soalnya minggu depan Elang akan pergi ke luar kota, ada urusan penting dan tidak bisa di tunda lagi, apalagi ini menyangkut kesejahteraan perusahaan!" tuturnya, kemudian Elang menghela nafasnya sejenak sembari menarik kacamatanya yang masih melekat di wajahnya, lalu ia mengusap tengkuk lehernya, Elang masih tidak percaya dengan apa yang telah di perbuat oleh adiknya itu.

"Yasudah tidak apa-apa Elang, kan masih ada papah, yang terpenting tidak ada kendala apapun di perusahaan kita!" pungkas tuan Malik.

Rumah anjani.

Malam ini Anjani mencoba untuk mengatakan hal penting kepada ibunya, sedangkan ke tiga adiknya sudah tertidur pulas.

"Bu, ada hal penting yang ingin Anja jelaskan sama ibu!" kali ini Anjani duduk menghadap ibunya yang sedang asik menonton acara televisi, kemudian ibu Fatma mematikan televisinya agar bisa fokus mendengarkan putrinya berbicara padanya.

"Ada hal penting apa Anja?" tanya ibu Fatma menggeser kan tubuhnya agar lebih dekat dengan putrinya, lalu ibu Fatma menatap lekat wajah putrinya yang sedang tertunduk, kemudian ia mengangkat dagu putrinya oleh tangannya.

"Kamu kenapa nak, Apa ada masalah? Coba cerita sama ibu!"

Anjani malah menggeleng." tidak bu!" entah kenapa lidah Anjani terasa kelu untuk meneruskan perkataannya.

"Neng Anja, kok diam, Kamu ada apa nak?" tanya kembali ibu Fatma sudah merasa hawatir.

Lalu Anjani mencengkram kuat rok miliknya oleh kedua tangannya, yang saat ini posisi tangannya berada diatas kedua pahanya.

Sambil mengigit bibir bawahnya, kemudian Anjani kembali menghela nafasnya sejenak, ia mencoba mengumpulkan keberanian untuk mengatakan hal penting kepada ibunya.

"A anja mau menikah bu!"jawab Anjani terbata dengan mata tertutup

deg

Seketika ibu Fatma langsung terdiam, dengan ekspresi wajah tidak percayanya.

Bersambung

🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠
nemo datang siap berenang di kolammu 🤗

2024-09-18

1

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

mana sempat kamu pke pengaman, udah kadung bergairoh ya ampun

2024-09-01

1

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

biarpun begitu kamu harus tetap tanggung jawab

2024-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal mula petaka
3 Anjani Hamil
4 Mencarimu untuk bertanggung jawab
5 Kenyataan pahit yang harus di terima
6 Melamar Anjani
7 Hari pernikahan
8 Menggantikan Cakra
9 Surat perjanjian
10 Di jadikan mainan
11 Perintah yang menyakitkan
12 Mulai luluh
13 Merindukan keluarga
14 Menginap di rumah Anjani
15 Tuan muda yang menyebalkan
16 Tuan muda mulai mencair
17 Cemburu
18 Bertemu kembali
19 Kembali membeku seperti es batu
20 Terpesona
21 Merayakan ulang tahun tuan muda
22 Membeli cincin pernikahan
23 Anjani oh Anjani
24 Pergi ke dokter kandungan
25 Bersikap baik kepada Anjani
26 Mengungkapkan perasaan yang terpendam dimasa lalu
27 Bunga tulip milik nyonya besar
28 Datangnya duo rese
29 Mencemaskan Anjani
30 Akhirnya ketahuan
31 Meminta penjelasan
32 Menerima takdir
33 Akhirnya Renata tahu
34 Keputusan tuan Malik yang mengejutkan
35 Kejutan untuk Anjani
36 Jatuh sakit
37 Memberi kejutan untuk Elang
38 Menerima kenyataan
39 Sudah terlambat
40 Kenyataan pahit untuk Cakra
41 Semakin dekat denganmu
42 Mencari barang bukti
43 Mengalah bukan berarti kalah
44 Ada udang di balik batu
45 Rencana yang tidak di setujui
46 Masalah mulai bermunculan
47 Pergi ke rumah sakit
48 Pergi menjenguk Caca
49 Menyelidiki kasus
50 Mengajak Anjani ke kantor
51 Tabahkan hatimu Anjani
52 Akhirnya ku menemukanmu
53 Menemui seseorang yang sangat di rindukan
54 Akhirnya bisa meluluhkannya
55 Rahasia Tuan Malik
56 Mengungkap rahasia di masalalu
57 Saksi bisu
58 Rencana empat serangkai
59 Adu jotos
60 Keputusan yang tepat
61 Rencana Renata dan Emely
62 Menjadi istri yang sesungguhnya
63 pertemuan Ayah dan anak
64 Tabahkan Hatimu Anjani
65 Menebus kesalahan
66 Pengorbanan Cakra
67 Si pembuat onar kembali berulah
68 Misi pertama Cakra
69 Pertemuan pertama
70 Berhasil di selamatkan
71 Mencelakainya
72 Menerima kenyataan pahit
73 Cemburu kembali
74 Memberikan barang bukti
75 Mengerjai Anjani
76 Jangan kau fikir aku bodoh
77 Perangkap untuk Renata
78 Pertarungan di mulai
79 Tamatlah riwayatmu
80 Kebahagiaan Elang dan juga Anjani
81 Boncap 1 Balada ngidam
82 Promosi novel terbaru Author
83 promosi karya terbaru Author 2025
84 promosi lagi karya terbarunya author
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Prolog
2
Awal mula petaka
3
Anjani Hamil
4
Mencarimu untuk bertanggung jawab
5
Kenyataan pahit yang harus di terima
6
Melamar Anjani
7
Hari pernikahan
8
Menggantikan Cakra
9
Surat perjanjian
10
Di jadikan mainan
11
Perintah yang menyakitkan
12
Mulai luluh
13
Merindukan keluarga
14
Menginap di rumah Anjani
15
Tuan muda yang menyebalkan
16
Tuan muda mulai mencair
17
Cemburu
18
Bertemu kembali
19
Kembali membeku seperti es batu
20
Terpesona
21
Merayakan ulang tahun tuan muda
22
Membeli cincin pernikahan
23
Anjani oh Anjani
24
Pergi ke dokter kandungan
25
Bersikap baik kepada Anjani
26
Mengungkapkan perasaan yang terpendam dimasa lalu
27
Bunga tulip milik nyonya besar
28
Datangnya duo rese
29
Mencemaskan Anjani
30
Akhirnya ketahuan
31
Meminta penjelasan
32
Menerima takdir
33
Akhirnya Renata tahu
34
Keputusan tuan Malik yang mengejutkan
35
Kejutan untuk Anjani
36
Jatuh sakit
37
Memberi kejutan untuk Elang
38
Menerima kenyataan
39
Sudah terlambat
40
Kenyataan pahit untuk Cakra
41
Semakin dekat denganmu
42
Mencari barang bukti
43
Mengalah bukan berarti kalah
44
Ada udang di balik batu
45
Rencana yang tidak di setujui
46
Masalah mulai bermunculan
47
Pergi ke rumah sakit
48
Pergi menjenguk Caca
49
Menyelidiki kasus
50
Mengajak Anjani ke kantor
51
Tabahkan hatimu Anjani
52
Akhirnya ku menemukanmu
53
Menemui seseorang yang sangat di rindukan
54
Akhirnya bisa meluluhkannya
55
Rahasia Tuan Malik
56
Mengungkap rahasia di masalalu
57
Saksi bisu
58
Rencana empat serangkai
59
Adu jotos
60
Keputusan yang tepat
61
Rencana Renata dan Emely
62
Menjadi istri yang sesungguhnya
63
pertemuan Ayah dan anak
64
Tabahkan Hatimu Anjani
65
Menebus kesalahan
66
Pengorbanan Cakra
67
Si pembuat onar kembali berulah
68
Misi pertama Cakra
69
Pertemuan pertama
70
Berhasil di selamatkan
71
Mencelakainya
72
Menerima kenyataan pahit
73
Cemburu kembali
74
Memberikan barang bukti
75
Mengerjai Anjani
76
Jangan kau fikir aku bodoh
77
Perangkap untuk Renata
78
Pertarungan di mulai
79
Tamatlah riwayatmu
80
Kebahagiaan Elang dan juga Anjani
81
Boncap 1 Balada ngidam
82
Promosi novel terbaru Author
83
promosi karya terbaru Author 2025
84
promosi lagi karya terbarunya author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!