Anjani Hamil

Satu bulan berlalu begitu cepat, setelah sarapan pagi tiba-tiba saja Anjani merasa mual, dan ia memuntahkan seluruh makanan yang baru saja ia makan.

"Hoek...Hoek!"

"kamu sakit Anja, kok Wajahmu pucat?"tanya bu Fatma menghawatirkan kondisi putrinya.

"Enggak kok bu, Anja mungkin cuma masuk angin saja, soalnya minggu kemarin aku banyak lemburan di tempat kerja!"sergah Anjani

Kemudian ibu Salma mendekati putrinya, walaupun harus dengan jalan tertatih akibat kakinya terserang stroke.

"Hati-hati jalannya bu!" sahut Anjani berusaha membantu ibunya berjalan.

"Ibu tidak apa-apa Anja, kamu kalau sakit sebaiknya tidak usah masuk!" usul ibu Fatma

"Anja baik-baik saja bu, nanti Anja minum obat juga sembuh, Yasudah kalau begitu Anja pamit berangkat kerja dulu ya bu! Sadam, Ali dan juga Caca, tolong jagain ibu di rumah ya, hari ini kan kalian libur sekolah, bantuin Ibu di rumah, soalnya kak Anja pulangnya malam,ok!"

Ketiga adik Anjani langsung mengacungkan kedua jempol mereka.

"good, Anak pintar!" ucap Anjani sangat lega.

Akhirnya Anjani bergegas pergi menuju tempat ia bekerja.

Sekitar empat puluh menit, Anjani tiba di tempat ia bekerja, lagi-lagi ia mengalami mual kembali saat dirinya mencium aroma parfum yang sangat menyengat dari salah satu karyawan yang melintas tepat di depannya, dan Anjani kembali mencari toilet untuk memuntahkan isi perutnya.

Rupanya saat Anjani muntah-muntah di dalam kamar mandi, ada Dini yang sedari tadi memperhatikan dirinya, dan ketika Anjani keluar dari dalam kamar mandi, ia cukup kaget dengan kehadiran Dini yang secara tiba-tiba, tubuhnya sampai terperanjat.

"Astagfirullah Din, Bikin jantungku mau copot saja!" sungutnya sembari mengelus dadanya

Dini malah tertawa kecil sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya

"Anja, kamu sakit? Kok wajahmu pucat begitu?" Dini merasa hawatir dengan kondisi Anjani.

"Enggak kok Din, paling cuma masuk angin doang!"

Dini malah memicingkan matanya."maaf Anja, kamu sempat telat datang bulan tidak?"tanya Dini mulai mencurigai Anjani.

Dengan polosnya Anjani langsung menjawab."iya Din, sudah dua minggu ini aku telat datang bulan!" jawab Anja sembari membersihkan bibirnya dengan tissu.

"Anja, apa jangan-jangan kamu hamil," tanya Dini membuat Anjani terperanjat saat dirinya membersihkan sisa muntahannya.

deg

Pandangan Anjani tiba-tiba saja berubah menjadi kosong, kemudian matanya mulai berkaca-kaca.

"Coba sedari awal kamu melaporkan pria yang sudah memperkosa mu itu Anja, Setidaknya si pria bejad itu mendapatkan balasan yang setimpal!" usul Dini sangat geram

"Tidak Din, Cukup hanya kamu saja yang tahu, aku tidak mau peristiwa yang telah menimpaku ini di ketahui oleh Ibu dan juga ketiga adikku, betapa hancurnya hati mereka jika tahu kalau aku telah menjadi korban pemerkosaan!" imbuhnya seraya memohon

"Lantas kalau seandainya kamu hamil, siapa yang akan bertanggung jawab Anja? apa sebaiknya kau meminta pertanggung jawaban dari si pria bejad itu?" usul kembali Dini.

Anjani langsung memeluk sahabatnya itu sambil menangis."hiks..hiks, Aku gak tahu Din, apa yang harus aku lakukan jika seandainya benih dari si pria bejad itu telah tumbuh di dalam rahimku, Aku benar-benar takut Din!" ucap Anjani sudah tidak tahan dengan keadaan ini.

Kini Dini mengusap punggung Anjani, ia mencoba menenangkan Anjani agar ia bisa kuat menghadapi cobaan terberat di dalam hidupnya.

"Sebaiknya kamu periksa dulu ke dokter kandungan Anja, untuk memastikan kalau kamu itu hamil atau tidak, bagaimana Anja? Nanti aku akan mengantarmu!"

Anja hanya mengangguk dan kemudian buru-buru mengusap wajahnya karena telah basah oleh air matanya.

Ketika jam istirahat, Anjani dan Dini meminta ijin kepada pak Indra untuk pergi ke klinik dengan alasan Anjani ingin berobat karena sakit, beruntungnya pak Indra adalah atasan yang sangat baik dan langsung memberikan ijin.

Klinik.

Setelah melakukan pemeriksaan oleh dokter, rupanya Anjani di nyatakan positif hamil, Anjani serasa di sambar petir saat mendapatkan kabar tersebut,ia merasa seolah dunianya sudah runtuh, Anjani terus saja menangis di pundak Dini.

"Bagaimana ini Din? Masa depanku benar-benar sudah hancur." Pekiknya terus menangis sampai dadanya terasa sakit.

"Anja, aku akan mencari tahu informasi tamu yang menginap di kamar 308 sebulan yang lalu, aku akan coba minta bantuan Choki!"

"siapa Choki Din?"Tanya Anjani seketika mendongakkan wajahnya ke arah Dini

Dini malah tersipu malu atas pertanyaan dari Anjani."dia kekasihku Anja, kami baru satu minggu jadian. Dia kan bekerja di bagian Resepsionis Hotel ini, aku akan coba meminta bantuannya Anja, bagaimana pun si pria bejad itu harus bertanggung jawa atas semua perbuatannya, apa kau mau menggugurkan kandunganmu itu Anja?" tanya Dini asal bicara.

Dengan lantangnya Anjani langsung menjawab."Masya Allah Din, aku bukanlah seorang pembunuh, Aku tidak akan mungkin membunuh darah dagingku sendiri, itu dosa besar Din!" Sungut Anjani sambil menatap serius wajah Dini.

Seketika Dini langsung mengusap dadanya."Alhamdulilah kalau begitu Anja, aku fikir kau akan nekat melakukan hal itu!"

"Tidak Din, aku bukanlah seorang pembunuh, Baiklah aku akan meminta si pria biadab itu untuk bertanggung jawab, aku minta bantuanmu ya Din, Cuma kamu satu-satu nya sahabatku yang bisa menolongku!"kedua mata Anjani kembali berkaca-kaca

"Iya Anja, tenang saja, aku akan selalu ada untuk kamu, yasudah ayo kita segera kembali ke hotel, pekerjaan kita masih sangat menumpuk Anja!" ajak Dini.

Sebelum jam pulang, Dini akhirnya menemui kekasihnya, kali ini ia meminta bantuan Choki untuk mencari informasi dengan cara memaksa. Dini ingin mencari tahu siapa tamu yang menginap di kamar 308 satu bulan yang lalu? Karena dulu baik Anjani dan juga Dini pernah menanyakan hal itu setelah sehari peristiwa pemerkosaan, namun sayangnya pihak bagian Resepsionis enggan memberitahunya, karena ini bersifat privasi. Beruntungnya dengan senang hati Choki mau membantu Dini, tidak butuh waktu lama, Choki mencoba mencari nama tamu tersebut.

"Yeah, Akhirnya dapat!" Choki sempat tercengang saat tahu siapa pengunjung kamar 308 sebulan yang lalu.

Lalu Choki buru-buru menemui kekasihnya di belakang gedung hotel.

"Say, ini nama tamu kamar 308 yang kamu minta, emang buat apaan sih? Kayaknya penting banget?" tanya Choki begitu penasarannya

"Makasih ya say, kau memang kekasih terbaikku!" jawab Dini tanpa membalas pertanyaan dari Choki.

"Kamu tahu tidak, siapa tamu hotel kamar 308 sebulan yang lalu?" tanya Choki sembari mengernyitkan dahinya

Dini langsung menggeleng."Dia itu anak pemilik hotel ini Din!" Choki menjawab sambil menatap serius ke arah kekasihnya.

Dini langsung tercengang dengan mulut menganga."Serius kamu say?" Dini langsung buru-buru membuka secarik kertas dari kekasihnya itu.

"Cakra abimana wijaya, Ya ampun sulit di percaya!"' Dini langsung menutup mulutnya dengan jemari tangannya.

Kemudian ia melengos pergi begitu saja.

"Sayang, kamu kok main pergi gitu saja sih?" teriak Choki.

"Sabtu ini kita ngedate ya Cok, aku yang traktir, ok!" ujar Dini sambil mengedipkan sebelah matanya!"

Melihat hal itu, Choki malah mengulum senyum.

Dini terus berjalan dengan langkah yang cepat, ia mencari keberadaan Anjani yang berada di lantai tujuh,karena saat ini Anjani sedang merapihkan area kamar tersebut.

tidak butuh waktu lama, akhirnya Dini berhasil menemukan Anjani, yakni berada di kamar 705, Anjani sedang merapihkan tempat tidur.

"Ja..Anja!' Hosh...hosh!" Dini berjalan terburu-buru sampai nafasnya tersengal-sengal.

Melihat hal itu, Anjani malah menatap aneh sahabatnya itu.

"kamu kenapa Din? Ngos ngosan kaya gitu, kaya habis di kejar setan saja!" ledek Anjani berusaha menghibur dirinya sendiri.

"Sialan kamu Anja, mana ada setan gentayangan siang-siang begini, Oh iya Anja, ini aku sudah dapat siapa pelaku yang telah memperkosa mu di kamar 308 ."

deg

Anjani langsung terkejut, kemudian Dini memberikan secarik kertas kepada Anjani, dengan hati-hati Anjani melihat tulisan pada kertas tersebut.

"Cakra Abimana Wijaya!! Astagfirullah..ini tidak mungkin Din?"

Bersambung....

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

bunda aya

bunda aya

masyaAllsh cantik sekali kamu mb /Facepalm//Facepalm/

2025-04-12

1

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

benar kata temanmu itu anja

2024-08-30

1

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

temannya lebih peka nih

2024-08-30

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal mula petaka
3 Anjani Hamil
4 Mencarimu untuk bertanggung jawab
5 Kenyataan pahit yang harus di terima
6 Melamar Anjani
7 Hari pernikahan
8 Menggantikan Cakra
9 Surat perjanjian
10 Di jadikan mainan
11 Perintah yang menyakitkan
12 Mulai luluh
13 Merindukan keluarga
14 Menginap di rumah Anjani
15 Tuan muda yang menyebalkan
16 Tuan muda mulai mencair
17 Cemburu
18 Bertemu kembali
19 Kembali membeku seperti es batu
20 Terpesona
21 Merayakan ulang tahun tuan muda
22 Membeli cincin pernikahan
23 Anjani oh Anjani
24 Pergi ke dokter kandungan
25 Bersikap baik kepada Anjani
26 Mengungkapkan perasaan yang terpendam dimasa lalu
27 Bunga tulip milik nyonya besar
28 Datangnya duo rese
29 Mencemaskan Anjani
30 Akhirnya ketahuan
31 Meminta penjelasan
32 Menerima takdir
33 Akhirnya Renata tahu
34 Keputusan tuan Malik yang mengejutkan
35 Kejutan untuk Anjani
36 Jatuh sakit
37 Memberi kejutan untuk Elang
38 Menerima kenyataan
39 Sudah terlambat
40 Kenyataan pahit untuk Cakra
41 Semakin dekat denganmu
42 Mencari barang bukti
43 Mengalah bukan berarti kalah
44 Ada udang di balik batu
45 Rencana yang tidak di setujui
46 Masalah mulai bermunculan
47 Pergi ke rumah sakit
48 Pergi menjenguk Caca
49 Menyelidiki kasus
50 Mengajak Anjani ke kantor
51 Tabahkan hatimu Anjani
52 Akhirnya ku menemukanmu
53 Menemui seseorang yang sangat di rindukan
54 Akhirnya bisa meluluhkannya
55 Rahasia Tuan Malik
56 Mengungkap rahasia di masalalu
57 Saksi bisu
58 Rencana empat serangkai
59 Adu jotos
60 Keputusan yang tepat
61 Rencana Renata dan Emely
62 Menjadi istri yang sesungguhnya
63 pertemuan Ayah dan anak
64 Tabahkan Hatimu Anjani
65 Menebus kesalahan
66 Pengorbanan Cakra
67 Si pembuat onar kembali berulah
68 Misi pertama Cakra
69 Pertemuan pertama
70 Berhasil di selamatkan
71 Mencelakainya
72 Menerima kenyataan pahit
73 Cemburu kembali
74 Memberikan barang bukti
75 Mengerjai Anjani
76 Jangan kau fikir aku bodoh
77 Perangkap untuk Renata
78 Pertarungan di mulai
79 Tamatlah riwayatmu
80 Kebahagiaan Elang dan juga Anjani
81 Boncap 1 Balada ngidam
82 Promosi novel terbaru Author
83 promosi karya terbaru Author 2025
84 promosi lagi karya terbarunya author
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Prolog
2
Awal mula petaka
3
Anjani Hamil
4
Mencarimu untuk bertanggung jawab
5
Kenyataan pahit yang harus di terima
6
Melamar Anjani
7
Hari pernikahan
8
Menggantikan Cakra
9
Surat perjanjian
10
Di jadikan mainan
11
Perintah yang menyakitkan
12
Mulai luluh
13
Merindukan keluarga
14
Menginap di rumah Anjani
15
Tuan muda yang menyebalkan
16
Tuan muda mulai mencair
17
Cemburu
18
Bertemu kembali
19
Kembali membeku seperti es batu
20
Terpesona
21
Merayakan ulang tahun tuan muda
22
Membeli cincin pernikahan
23
Anjani oh Anjani
24
Pergi ke dokter kandungan
25
Bersikap baik kepada Anjani
26
Mengungkapkan perasaan yang terpendam dimasa lalu
27
Bunga tulip milik nyonya besar
28
Datangnya duo rese
29
Mencemaskan Anjani
30
Akhirnya ketahuan
31
Meminta penjelasan
32
Menerima takdir
33
Akhirnya Renata tahu
34
Keputusan tuan Malik yang mengejutkan
35
Kejutan untuk Anjani
36
Jatuh sakit
37
Memberi kejutan untuk Elang
38
Menerima kenyataan
39
Sudah terlambat
40
Kenyataan pahit untuk Cakra
41
Semakin dekat denganmu
42
Mencari barang bukti
43
Mengalah bukan berarti kalah
44
Ada udang di balik batu
45
Rencana yang tidak di setujui
46
Masalah mulai bermunculan
47
Pergi ke rumah sakit
48
Pergi menjenguk Caca
49
Menyelidiki kasus
50
Mengajak Anjani ke kantor
51
Tabahkan hatimu Anjani
52
Akhirnya ku menemukanmu
53
Menemui seseorang yang sangat di rindukan
54
Akhirnya bisa meluluhkannya
55
Rahasia Tuan Malik
56
Mengungkap rahasia di masalalu
57
Saksi bisu
58
Rencana empat serangkai
59
Adu jotos
60
Keputusan yang tepat
61
Rencana Renata dan Emely
62
Menjadi istri yang sesungguhnya
63
pertemuan Ayah dan anak
64
Tabahkan Hatimu Anjani
65
Menebus kesalahan
66
Pengorbanan Cakra
67
Si pembuat onar kembali berulah
68
Misi pertama Cakra
69
Pertemuan pertama
70
Berhasil di selamatkan
71
Mencelakainya
72
Menerima kenyataan pahit
73
Cemburu kembali
74
Memberikan barang bukti
75
Mengerjai Anjani
76
Jangan kau fikir aku bodoh
77
Perangkap untuk Renata
78
Pertarungan di mulai
79
Tamatlah riwayatmu
80
Kebahagiaan Elang dan juga Anjani
81
Boncap 1 Balada ngidam
82
Promosi novel terbaru Author
83
promosi karya terbaru Author 2025
84
promosi lagi karya terbarunya author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!