“Selamat pagi Mbak Ayya,” sapa beberapa orang karyawan toko Cahaya Catering ketika Ayya masuk ke dalam ruangan. Sambil tersenyum Ayya membalas salam mereka.
“Hari ini apa saja yang akan kita kerjakan Resti?” tanya Ayya pada asistennya setelah dia memasuki ruang kerjanya.
“Hari ini kita mau buat kue pengantin pesanan Bu Ismail Mbak, lalu ada pesanan nasi bento untuk acara ulang tahun nanti siang,” jawab Resti.
Resti adalah teman sekaligus orang kepercayaan Ayya. Dia membantu Ayya mengelola semua pesanan dan pekerjaan dengan sangat baik.
“Tolong kamu atur ya supaya siang ini aku bisa pulang dulu ke rumah barang satu atau dua jam.”
“Baik Mbak, tenang saja, ada Grace yang bisa membantu menghandel kue pengantin,” balas Resti.
“Oh… jangan!. Kue pengantin biar aku yang kerjakan, Grace biar mengerjakan nasi bento saja.”
“Oke baiklah kalau begitu. Nanti aku siapkan orang untuk membantu Mbak Ayya dan Grace,” sahut Resti.
Ayya mengelola toko cateringnya dengan sangat profesional. Dia akan terjun langsung untuk pesanan-pesanan yang spesial atau sesuai permintaan. Itulah sebabnya para pelanggan sangat puas dengan pelayanan yang diberikan.
Selain dirinya, ada juga Grace yang diandalkannya untuk menjadi koki dan pâtissier (orang yang ahli membuat kue-kue Eropa). Dengan dibantu oleh sepuluh orang karyawan tetap dan lima orang karyawan lepas ditambah Resti semuanya dapat terhandel dengan baik.
Lima orang karyawannya dia tempatkan di toko untuk melayani pembeli dan pemesanan, sementara yang lainnya bertugas membantu Ayya dan Grace membuat masakan, kue dan pastry. Sedangkan Resti bertugas sebagai penyambung dan mengkoordinir semuanya.Sementara lima karyawan lepasnya hanya dipanggil bila ada pesanan untuk hajatan atau pesta atau ada pesanan dalam skala besar saja.
Setiap harinya selain menjual aneka kue dan cake yang dipajang di etalase, selalu saja ada pesanan yang masuk baik dalam jumlah yang besar maupun kecil. Ini karena catering Ayya sangat terkenal dengan rasanya yang enak dan model atau hiasan yang menarik dan kekinian.
Para pejabat atau pengusaha kaya akan merasa bangga kalau memesan kue ulang tahun atau kue pernikahan padanya. Terkadang ibu-ibu sosialita memesan pastry untuk disuguhkan dalam acara arisan atau pertemuan keluarga. Itulah sebabnya Ayya memiliki toko yang besar dan bagus, dia sangat mapan dalam ekonomi dan mampu membayar semua karyawannya dengan gaji yang baik.
Semua orang terkagum-kagum dengan keberhasilan bisnis Ayya. Mereka memandang hormat dan menganggap Ayya adalah sosok yang sempurna. Orang-orang itu tidak tahu bagaimana rapuhnya hati Ayya.
🖤
“Nah…ini dia anaknya datang,” seru Mama ketika Ayya masuk ke dalam ruang tamu, “Sini sayang, Mama kenalkan kamu sama Om Baskoro dan Julius,” tangan Mama meraih Ayya dan membimbingnya menghampiri tamu mereka.
Ayya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya memberi salam.
“Selamat siang Mm, kenalkan saya Ayya,” sapanya menyalami Baskoro kemudian menyalami Julius, “Halo!” ucapnya.
Julius menerima uluran tangan Ayya, matanya tak berkedip menatapnya, “Halo!”
Dia cantik sekali, dan anggun.
Pertemuan siang itu sangat hangat diselingi dengan canda dan tawa. Sesekali Baskoro dan Papa menggoda Ayya dan Julius yang sama-sama jomblo padahal usia mereka sudah kepala tiga.
Julius menanggapi godaan dari orangtuanya dengan tersenyum sambil menatap Ayya, sementara Ayya hanya menunduk saja.
Sejak hari itu, Julius intens menghubungi Ayya, kadang chat via WA kadang menelepon. Tetapi sejauh ini sepertinya Ayya menanggapinya biasa-biasa saja bahkan terkesan dingin. Terkadang Julius berpikir apa yang salah darinya sehingga tanggapan Ayya seperti itu padanya.
🖤
Sore itu di toko catering milik Ayya.
Ddrrtt…derrttt….
Gawai Ayya berdering mengalunkan lagu a thousand year.
“Hallo…” Ayya menerima telepon.
“Hai Ay, lagi ngapain?” suara Julius di seberang sana.
“Oh hai Jul, biasalah orang kuli, lagi sibuk.”
“Kuli apa bos Ayya,” terkekeh, “Nanti pulang jam berapa? Aku jemput ya.”
“Eh..gak usah. Kayaknya aku bakal pulang maleman deh, soalnya ada pesanan buat besok pagi.”
"Gak apa-apa, 24 jam spesial buat kamu.”
“Beneran Jul, coz aku bawa mobil sendiri.”
Hening. Sepertinya Julius agak kecewa dengan penolakan Ayya.
“Aku ada yang mau diomongin sama kamu Ay. Sebentar aja, bisa ya?” terdengar merajuk.
Ayya menarik nafas. Ada rasa kasihan di sana. Dia tahu Julius berusaha mendekatinya, tapi hatinya tidak bisa berbohong. Dia tidak tertarik.
“Baiklah. Jam berapa kamu mau jemput aku?” akhirnya Ayya menyerah.
“Jam 5, bisa?” sumringah suaranya.
“Oke, aku tunggu. See you!”
“See you! Thanks ya Ay!”
Telepon ditutup.
Ayya termenung. Julius pemuda yang baik walaupun tidak terlalu tampan, tapi dia menarik dan supel. Mengapa hatinya tidak bisa menerimanya, tetap dingin?
Ah sudahlah, aku tidak tahu, batin Ayya.
Dia segera kembali menyibukkan diri dengan pekerjaannya.
🖤
“Emang kamu mau ngomongin apa Jul?” tanya Ayya. Sekarang mereka sedang duduk di café setelah Julius menjemputnya tadi.
“Sabar dong Ay, kita baru saja duduk, belum juga pesan makanan,” Julius tersenyum.
Kemudian dia memanggil pelayan dan memesan makanan.
“Ay, minggu depan aku harus kembali ke Cambridge karena cutiku sudah habis,” Julius memulai pembicaraannya setelah pelayan datang membawakan pesanan mereka.
Ayya mendengarkan sambil mulai mengisi piringnya.
“Ay, bolehkah aku meminta sesuatu padamu sebelum aku kembali ke UK?”
Ayya menatapnya, “Apa?’
“Jujur aku tertarik sama kamu Ay sejak kita pertama bertemu. Aku hanya ingin satu kata dari kamu agar aku tenang meninggalkan Indonesia.”
“Aku ingin tahu. Apa kamu juga suka sama aku?”
Aku harus bilang apa? kamu baik Jul, masa depan kamu juga menjanjikan. Tapi aku tidak bisa mencintai kamu. Aku tidak tahu kenapa.
“Apakah aku bisa mendapat jawabannya sekarang Ay?” desak Julius.
“Aku…. Maaf Jul kasih aku waktu. Aku gak tahu. Sampai saat ini aku suka sama kamu hanya sebatas teman biasa.”
Tangan Julius yang hendak menyuapkan makanan ke mulutnya terhenti. Dia tahu dia akan bertepuk sebelah tangan. Tapi dia belum menyerah.
🖤
Kringgg….kriinggg…
Telepon toko berbunyi.
“Hallo, selamat pagi. Cahaya catering, ada yang bisa dibantu?” sapa pelayan.
“Hallo selamat pagi. Bisa saya bicara dengan Nona Cahaya?” suara wanita lembut di seberang telepon.
“Ini dengan siapa Mbak?”
“Saya Melinda, ingin memesan cake ulang tahun sekaligus cateringnya. Tapi saya ingin yang spesial,” ucap wanita di saluran telepon.
"Saya berani bayar berapapun harganya," lanjutnya.
“Baik Mbak. Saya sambungkan langsung ke Mbak Ayya ya.”
Tut…tut…
“Hallo, selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?” suara Ayya terdengar.
“Hai ini Mbak Cahaya ya?”
“Betul. Mbak bisa panggil saya Ayya.”
“Saya ingin bertemu dengan Mbak Ayya kapan ya? Saya akan mengadakan pesta ulang tahun untuk anak saya sekaligus untuk syukuran promosi suami saya. Saya ingin sesuatu yang spesial,” suara wanita di seberang sana sangat lembut sepertinya dia wanita yang sangat anggun dan keibuan.
“Silakan Mbak boleh datang kapan saja, saya standby di toko.”
“Oh begitu? Baiklah kalau begitu nanti sore sekitar jam 4 saya akan datang ya Mbak.”
“Silakan, saya tunggu. Maaf dengan siapa saya berbicara?”
“Saya Melinda. Mbak Ayya bisa panggil saya Mel”
“Baik, Mbak Mel, saya tunggu kedatangannya nanti sore.”
“Oke, thanks ya, selamat pagi.”
“Selamat pagi,” jawab Ayya ramah.
🖤🖤🖤🖤
Waaah... author lagi semangat langsung 4 episode buat kalian semua.
😍😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
🐝⃞⃟𝕾𝕳𝕸𝖗𝕼𝖎𝖚𝖖𝖎𝖚🦐⚔️⃠
semangat thor
2022-10-04
0
it's me oca -off
untung masi ada bisnis
2022-10-04
2
Xianlun Ghifa
bom like
2021-11-09
1