Buket pengantin

Hana mundur perlahan dengan posisi badan menghadap arah pengantin, mumpung Yasmin tak melihatnya ia punya kesempatan untuk menjauh dari situasi horor yang dipenuhi oleh kaum halo dek dan ciwi-ciwi yang ada di situ.

Yasmin dan suaminya mengayunkan tangan mereka yang menyatu memegang buket bunga lalu menghempaskannya ke belakang tempat para gadis lajang dengan antusiasnya meraih bunga itu.

Bunga itu terlempar jauh ke belakang dan jatuh tepat akan menyentuh wajah cantik Hana. Ia yang kaget kedatangan buket bunga tanpa permisi itu. Hana sontak memejamkan matanya.

Untuk sepersekian detik Hana tetap dengan posisinya, tapi Hana merasa tidak terjadi apapun pada dirinya tak merasakan sakit apapun di wajahnya padahal yang ia ingat sebelum menutup mata tinggal beberapa senti saja buket bunga itu akan mengenainya.

Hana membuka sebelah matanya dan melihat buket bunga itu tepat berada di depan matanya ia membuka kedua matanya sempurna melihat sebuah tangan menggenggam buket itu, matanya menyusuri tangan itu untuk melihat siapa pemiliknya.

Hana membulatkan matanya sungguh tidak bisa mempercayai penglihatannya sendiri sementara pemilik tangan tersebut hanya tersenyum tipis. Berarti yang ia lihat dan pikir itu salah ternyata memang benar adanya.

"Bungamu". ucap orang tersebut sambil tersenyum melihat Hana yang diam tanpa merespon apapun.

Orang tersebut menggoyang-goyangkan buket bunga di hadapannya tepat di depan wajah Hana berharap Hana sadar secepatnya.

Kenapa secepatnya ?

Bagaimana tidak, momen ini begitu lama sampai mencuri perhatian para orang-orang yang berada di sekitarnya termasuk keluarga Hana.

keluarga Hana belum ada yang tahu mengenai perkenalan mereka di masa lalu terlebih Yasmin kakak sepupunya itu yang digadang-gadang sangat mengetahui luar dalam Hana. Yasmin tidak tahu mengenai sosok yang ia tahu rekan suaminya itu mengenal Hana. Hana memang menutup rapat-rapat cerita kedekatan itu dari siapapun. Hanya segelintir orang saja di masa itu.

Mengumpulkan sisa-sisa kesadarannya Hana kembali menguasai pikirannya, maklum Hana terkesiap dan terkejut. Ia melihat sekitar yang masih memperhatikan keduanya ah lebih dominan ke Hana yang hanya diam saja.

Hana tersenyum ke arah salah satu Abdi Negara tersebut menarik nafas panjang. "Saya tidak menginginkannya ambillah jika mau". ucap Hana dengan senyum yang tak pernah luntur dan pergi dari hadapan Abdi Negara tersebut.

Yasmin yang melihat semua itu awalnya mengira jika sepupunya terpesona pada kang halo dek itu tapi pikirannya salah, kang halo dek itu malah dikacangin Hana. "Hana Hana mau modelan cowok gimana lagi sih yang bisa buat kamu ngebuka hati kamu". batin Yasmin berkata lirih melihat Hana.

Saat ini Hana Tengah berada di rumah sang pemilik hajat ia duduk di kursi yang berada di pinggiran kolam ia melepaskan heels yang digunakannya yang ia rasa memperlambat jalannya itu. Kaki jenjangnya melangkah ke pinggiran kolam sesekali kakinya ia masukkan ke dalam air.

"Apa tadi itu, mataku mungkin bermasalah sepertinya aku harus ke dokter besok". Ucap Hana bermonolog. Hana kembali duduk matanya menatap air kolam yang kembali tenang setelah kakinya ia masukkan tadi.

Hana tidak ingin membuka lembaran yang sudah ia tutup rapat terlebih sudah 5 tahun berlalu sudah pasti banyak yang berubah entah itu dirinya atau masa lalunya.

Tiga hari setelah acara resepsi kini Rangga, suami Yasmin langsung membawa sang istri ke rumah dinas di mana ia bertugas. Rangga sendiri berasal dari kota Medan dan di tugaskan di Bandung. jarak tempuh yang memakan waktu 40 menitan itu membuat mobil yang membawa sepasang pengantin baru itu tak terasa sudah menjejaki di batalyon tempatnya bertugas.

Di tempat lain Hana yang baru akan pergi ke kampus lamat-lamat memandangi motor matic miliknya yang jarang sekali ia pakai karena selama kuliah ia ikut bareng Yasmin sekalian pergi ke kantor, pulangnya ? Hana tentu akan mampir ke tempat-tempat yang di maunya sambil menunggu Yasmin menjemputnya.

"Udah jangan dipandangi terus nggak akan berubah to motor jadi kereta kencana". ucap Azizah Mama Hana yang tak habis pikir melihat anak gadisnya mematung lama memandangi motornya.

"Apaan sih Ma gak lucu tahu tapi boleh juga tuh Ma kereta kencana punya Kanjeng ijo kan mantul kayaknya ya kan Ma ". sahut Hana menaik turunkan alisnya.

"Ada yang lebih mantul lagi dari itu Han". ucap Azizah yang hanya mendapat tatapan tak mengerti dari Hana.

"Burok Han". jawab aja lalu pergi meninggalkan Hana yang merasa kesal.

Hana membuka helm saat motor miliknya telah sampai di parkiran khusus mahasiswa di kampusnya saat ini Hana kuliah di salah satu universitas yang ada di Bandung yang saat ini tanggal sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti KKN di kampusnya.

Dengan mempercepat langkahnya ia memasuki ruang aula yang sudah dipenuhi oleh mahasiswa untuk mendapatkan pembekalan pra KKN nanti.

Beruntungnya Hana ia satu kelompok dengan teman kelasnya ada Zhya, Tiara dan Diva.

Pembekalan selesai kelompok Hana itu terdiri dari 8 orang 4 laki-laki dan 4 perempuan dan dari berbagai jurusan dan mereka ditempatkan di daerah yang letaknya tidak jauh dari kodim tempat sang sepupu tinggal.

Hana dan ketujuh teman kelompok yang lain kini berkumpul di depan Aula untuk mendiskusikan keberangkatan besok ya walaupun jarak yang ditempuh dekat tapi mereka tidak diperbolehkan untuk menginap di rumah selama KKN.

"Akhirnya kita satu kelompok ya". ucap Hana pada tiga sekawannya itu.

"Takdir sih kayaknya, memang kita tidak bisa terpisahkan". Sahut Diva.

"Bosan aku tuh kalian mulu kawan gue, kayak gak ada orang lain tau gak". Sahut Tiara.

"Bersyukur tahu kita mah udah tahu sifat masing-masing harusnya beruntung gimana kalau dapat yang belum akrab sama sekali susah juga tahu takut selisihan". ujar Zhya menengahi.

"Udah-udah nih cewek-cewek bahas apaan lagi, dah ya jadi fix besok jangan telat aku harap kita tetap kompak jika ada salah paham kita harus bicarain pelan-pelan ya pokoknya jangan ada dusta diantara kita and saling support satu sama lain aja pokoknya". Ucap Ryan selaku ketua tim.

----------------

"Jangan sampai ada yang ketinggalan Han ogah Mama nanti nganter-ngantar ke sana ya". Sewot Azizah membantu Hana mengemasi.

"Ya Allah Mama segitu banget deh dari rumah ke tempat KKN juga paling 1 jam anak sendiri jugaan". Sahutnya sebal.

"Bukan apa-apa Han Mama sibuk". sergah mamanya tak mau kalah.

"Di jalani juga belum udah bilang sibuk aja, bilang aja males Ma".

Malam itu mereka habiskan untuk mengemasi barang milik Hana yang akan dibawanya selama KKN selama satu bulan ke depan.

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Ceritanya menarik nih 😀👍

2025-04-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!