NovelToon NovelToon

Suami Pilihan (Perjodohan)

awal

Bab 1. Kejutan ulang tahun

Mata hari bersinar di pagi hari menerangi bumi, kini tepat pukul enam pagi, hari ini adalah hari libur. Seorang gadis yang berumur tepat dua puluh tahun hari ini itu masih tertidur terlentang di kasur nya yang terasa nyaman itu sehingga sangat malas untuk beranjak bangun dari tidur nya

“Aliinnnn!!!”teriak seorang kakak laki-laki dan menggedor pintu kamar cukup kencang

“Alin cepat bangun!!!”teriak nya lagi, seorang wanita yang bernama Alinn pun membukakan pintu kamar nya dengan kesal dan mata yang masi setengah terbuka itu

”Dari tadi kakak bangunin!!”omel sang kakak sembari melipat kedua lengan nya dengan tatapan tajam nya.

“Aduh ada apa sih kak rakaaa, Alin masih mengantuk kak. Stop ganggu!”protes sang adik sembari mendorong tubuh kakak nya untuk keluar dari kamar nya.

Pria itu adalah kakak laki-laki Alin yang tengah berusia dua puluh delapan tahun. Dengan wajah yang cukup dibilang berparas tampan.

”Jika kakak tidak di perintahkan Bunda dan Papa, Kakak juga malas berhadapan denganmu.”

“Yasudah kalo malas tinggal bilang saja aku tidak mau bangun, begitu saja repot sih sampe mengganggu waktu tidurku”

Kakak nya yang tak menghiraukan berbagai penolakan sang adik pun tetap memaksa dirinya untuk segera bangun dan pergi mandi.

”Alintha Clarissa!!!”

“Aduh bawel sekali yasudah lah aku akan pergi mandi sekarang juga, sudah sana kakak tidak usah mengganggu”ketus Alin dan menutup pintu setengah kencang. Raka hanya menggelengkan kepalanya dan segera pergi ke bawah menyusuli kedua orang tua nya yang tengah menunggu di sebuah meja makan itu

Tiga puluh menit kemudian, seorang wanita berlari menuruni anak tangga dan menyusul ke meja makan untuk pergi sarapan dengan raut wajah nya yang masih merasa ngantuk itu.

“Happy Birthday too you!!!”sorak keluarga nya dengan heboh, Alin yang terkejut itu segera membuka mata nya dengan lebar dan tersenyum kecil

“Oh my god, Papa Bunda terimakasih”Lita tersenyum dan memeluk papa dan bunda nya itu dengan perasaan terharu nya

“Panjang umur, sehat slalu, bahagia mengiringi setiap langkah mu anakku.”ucap sang bunda dan mencium kedua pipi dan dahi anak wanita nya.

“Selamat ulang tahun sayang, papa bangga mempunyai anak seperti kamu walaupun sedikit manja hehe, sehat slalu sayang ya, papa doain yang terbaik untuk anak kesayangan papa.”

“Terimakasih banyak paaaa”jawab nya dan tersenyum ceria.

“Selamat ulang tahun adikuuu yang sangat cantikk dan manjaaaaa, ingat jangan slalu brandal terusss, panjang umur dan ingat usahakan kurangi manja mu.”ledek kakak nya dan berhasil membuat sang adik menatap nya dengan tatapan tajam

“Te-ri-makasih!!!”sinis alinn dan memutarkan bola matanya dengan malas, Raka tertawa puas melihat raut sang adik itu

“Tumben sekali anak cantik bunda bangun sangat pagi, hahaha”ledek bunda nya dan membuat Alin merengek sebal

“Menyebalkan”Alin menghentak kaki sembari memanyunkan bibir nya lalu duduk di sebuah kursi meja makan samping Raka kakaknya itu

“Apa?!”

“Jelek.”

“Tutup mulut kakak, papa bunda kak Raka benar-benar menyebalkan pagi ini”

“Alintha Clarissa”panggil papa nya sembari menatap nya dengan sorot tatapan tajam. “Iya paaa”sahut Alin sembari menundukan kepala dan di balas tawa kecil oleh Raka

“Sebenar nya ada apa sih pa, bun. Bangun harus sepagi ini, yes i know aku ulang tahun hari ini dan makasih buat bunda dan papa. Tapi mengapa harus sepagi ini sih”

“Sayangg, bangun pagi itu sangat baguss, kamu juga anak perempuan dan sangat tidak boleh untuk bangun siang terus-terusan.”omel bunda nya sembari menyalahkan sebuah lilin yang berdiri di atas kue itu, Raka terkekeh menatap adiknya yang di ceramahi oleh orang tua nya itu

“Ehem! apa yang kakak bilang, bener kan?!”ejek nya dan menoel dagu alinn dengan tawa puas nya itu

“Bisa diam tidak!!!” kedua orang tua nya hanya menggelengkan kepala nya sambil tersenyum tipis melihat kedua anak nya itu yang terus berkelahi

“Kalian berdua terus aja sering bertengkar, pusing Bunda dengar nya.”

“Benar kata bunda, lama-lama papa kirim kalian untuk ikut perang”ledek papa nya sembari tertawa kecil, Alin dan Raka saling bertatapan dengan sinis

“Menyebalkan sekali menjadi kakak.”omelnya hingga membuat Raka semakin tertawa bahak

“Happy birthday sayang!!!”ucap bunda nya lagi dengan lilin yang menyala di atas kue itu. Bunda nya pun meletakan kue di depan anak perempuan nya itu, Alin tersenyum menatap bunda nya dengan penuh rasa berterimakasih

“Yeayyyyy”sorak keluarga nya sembari bertepuk tangan merayakan ulang tahun gadis itu, tak lama Alin menangis bahagia dan mencium keluarga nya satu persatu, dan dengan terpaksa ia pun mencium pipi kakak nya juga, walaupun slalu bertengkar tetap saja ia sanhat sayang kepada kakaknya.

Alin mendekat satu persatu keluarga nya untuk menyuapi sebuah kue yang ia berikan, pertama ia memberikan kue itu pada bunda nya selanjut nya papa nya dan yang terakhir Raka, kakak nya itu.

“Terimakasih banyak papa, bunda, kakak!”seru nya sembari mencibir dan menangis bahagia, ia pun memeluk keluarga nya dengan terharu

“Pa..”panggil bunda nya dan memberi kode untuk berbicara langsung sesuatu kepada Alin.

“Alinn…”panggil papa nya, ia pun melirik papa nya sambil mengunyah makanan nya dengan raut wajah terheran. “Ada apa pa?”

“Papa mau bicara sesuatu sama kamu”

“Tentang?”

Kedua orang tua nya bertatapan saling memberi kode satu sama lain, Alin yang terheran itu mengkerutkan kening sambil mengunyah roti nya dengan bertanya-tanya

“Sebenernya ada apa sih pa?bun?”tanya Raka yang terheran itu melihat kedua orang tua nya bertingkah terlihat aneh

“Benar, ada apa sih bun?pa.”sahut Alin sembari menatap kedua orang tua nya dengan penuh tanda tanya

“Hmmmm…”

”Papa dan Bunda punya hadiah buat kamu”

“Oh, ya? hadiah apa paa”riang Alin sembari memasang wajah semringah nya”pasti mobil mewah baru untuku lagi ya pa”ujarnya dengan penuh bersemangat.

“Belum juga di beritahu, sudah sotau.”tegas Raka sembari memutarkan bola mata nya dengan malas.

“Sudah kakak lebih baik diam”

“Apa pa, ayo katakan. Aku benar-benar sangat penasaran.”lanjut nya lagi sembari merengek, kedua orang tua nya kembali saling bertatapan dengan perasaan bimbang nya

“Hmmmm… hadiah nya….”

“Sudahlah pa, to the point saja apa yang di maksud, Alinn sudah sangat penasaran dengan hadiah nya papa!”ujar Alin dengan antusias. Ia semakin terlihat tak sabar mengetahui apa hadiah yang akan di berikan kedua orang tuanya itu.

“Hm baiklah”

”Jadi begini sayang…”

”Papa akan memberimu sebuah dua pilihan”

“Dua pilihan?pilihan apa pa.”ia mengkerutkan dahi nya lalu melirik ke arah Raka yang sama-sama mendengar kata itu dengan tatapan heran.

“Sayangg…”panggil bunda nya sembari menghela nafas dan menghampiri Alinn.

“Bun, biar aku saja yang bicara.”sahut papa nya dan di balas anggukan oleh bunda nya itu. Keduanya semakin terheran melihat gerak-gerik kedua orang tua nya yang terlihat aneh itu. “Ada apa sih?”

“Alinn, papa merencanakan sesuatu dan akan mengenalimu dua pria pilihan papa dan bunda.”

“What?!”Alinn yang sangat terkejut mendengar itu bangkit dari duduknya dengan wajah marah nya sembari menatap kedua orang tua nya dengan tatapan terkejut

“Di usiaku yang masih segini?!”ketus nya sembari menatap tak terima, mendengar dirinya yang akan di kenali dua pria itu

“Alinn… dengarlah dulu.”

“Maksud papa apa?!!!”

“Alinn clarissa!! duduk dulu Papa belum selesai bicara sama kamu! jangan mencoba coba memotong bagian bicara Papa.”

“Sayanggg…”Bunda nya yang panik itu segera menuntun Alinn untuk meminta nya duduk kembali di kursi.

“Papa mau kau harus memilih di salah satu dua pria anak dari sahabat papa, ini pilihan tepat untuk hidup kamu Alinn, papa akan menjodohkan mu.”

“Pa?! aku masih baru umur dua puluh tahun hari ini pa. Kenapa secepat ini, aku masih mau main main pa, aku masih mau kuliah mau lebih tau dunia luar lagi, papa tidak bisa egois seperti ini dong!!!”

“Keputusan Papa sudah tepat, kamu harus mendengar semua permintaan Papa!!!!”ketus Papa nya itu, Alinn menangis dan menatap bunda nya penuh harapan, namun bunda nya yang tak bisa berbuat apa-apa itu hanya berharap Alinn menuruti perintah orang tua.

“Papa?bunda? serius Alinn akan di jodohkan. Apa tidak terlalu cepat?!”protes Raka sembari meyakinkan permintaan kedua orangtua nya itu sangat salah.

“Kaaaaak”rengek Alinn kepada sang kakak penuh dengan harapan untuk membantu merubah pikiran kedua orang tua nya untuk menjodohkan di usia yang masih segini.

“Kau harus sabar”bisik Raka sembari mengelus kepala adik nya dengan lembut. Alinn yang semakin tak terima pun menangis histeris

“Pa, ini bukan hadiah pa tapi ini bencana di hari ulang tahunku!!”ketus Alinn dan berhasil membuat Papa nya sangat marah.

“Berani kau melawan papa?!”

Pada saat papa nya bangkit dari kursi, tibatiba penyakit jantung nya itu kumat dan ia terus memegang dada nya dengan rasa kesakitan.

“Papa!!”

Semuanya pun terkejut melihat Papa nya itu terjatuh akibat serangan jantung nya yang kumat. Alinn berdiri mematung dengan perasaan campur aduk nya, ia yang merasa khawatir pun mendekat ke arah sang papa dengan perasaan panik nya

...***...

“Alin, seperti nya kau memang harus ikuti kemauan papa, kau ingat kan papa mempunyai penyakit jantung?tadi saja papa kumat kesakitan, please Alinn kakak yakin pasti papa dan bunda memilih yang terbaik untukmu, kau bisa kan nurut?”rayu Raka dengan wajah sedih nya itu sembari mengusap kedua pipi adik nya dengan lembut.

Raka yang tak tahu harus berbuat apa itu hanya bisa merayu sang adik untuk menuruti kemauan kedua orang tuanya itu yang berniat untuk menjodohkan sang adik dengan pilihan nya, namun satu sisi ia juga merasa sangat kasihan pada Alinn yang seharusnya di hari ulang tahun nya bahagia tapi kini ia harus merasakan hal yang seharus nya belum cukup untuk dia rasakan.

Alin terus menangis dan yak menyangka di umur yang ke duapuluh tahun nya ia harus mendapatkan takdir untuk segera menikah.

“Kakak sangat paham perasaanmu Alinn, tapi ingat semua mau yang terbaik untukmu, Papa pun pasti tidak akan asal-asalan dalam memilih pendamping hidup untuk kau Alinn.”

Alinn yang masih merasa tak terima memeluk erat Raka dengan tangisan nya yang tak henti, Raka terus berusaha menenangkan Alinn sang adik satu satu nya itu.

Dari kejauhan bunda nya hanya melihat dengan raut wajah sedih dan bimbang nya, ia pun masi belum rela jika putrinya itu akan pergi meninggalkan rumah ini jika sudah menikah nanti.

Pertemuan

Bab 2. Pertemuan

Hari ini adalah hari pertemuan Alinn dengan laki-laki pertama yg akan di temui agar bisa menentukan siapa yang akan di pilih olehnya nanti. Alinn menunduk tersipu malu dan sangat merasa campur aduk, melihat laki-laki itu bersama keluarga nya datang untuk bertemu dengan nya serta keluarganya.

“Yaampun, cantik sekali anak mu.”puji ibu dari pihak laki-laki itu sembari menatap Alinn dengan tatapan senang.

“Hahaha tentu saja sangat cocok dengan anak mu yang tampan itu”sahut bunda Alinn sembari terkekeh, Alinn hanya diam dan tak tahu harus berbuat apa di situasi tak diinginkan nya ini

“Hey ayo saling berkenalan satu sama lain.”pinta papa dari pihak laki-laki itu. Alinn sangat merasa campur aduk, rasanya sedih dan sangat belum siap untuk menerima semua ini yang menjadi takdir sial untuknya di umur dua puluh tahun nya.

“Haii, perkenalkan”

”Namaku Satya Alwijaya”

Alinn pun mulai menjabat tangan dengan laki-laki di hadapan nya itu dengan raut wajah nya yang dangat merasa malu dan enggan menatap pria itu.

“Alinn Clarissa.”

Tak lama menyebut namanya ia pun segera menarik lengan nya dari jabatan tangan laki-laki itu. keluarga nya memandang kedua nya dengan penuh senyuman dan harapan.

“Semangat adik iblis.”bisik raka pada Alinn dan mengusap kepala adiknya dengan lembut.

Alinn tersenyum sedih kepada sang kakak yang slalu mengsupport diri nya itu yang tentu saja hanya berpura-pura kuat untuk menerima semua ini.

“Hm, Pa,Ma”

”Aku akan mengajak Alinn untuk jalan berdua”kata pria itu pada semuanya hingga membuat Alinn tercengang mendengar ucapan nya itu

“What?!!!! jalan berdua?!”Protes Alinn dan sangat tertekan sembari menatap pria itu dengan rasa malas nya.

“Waduh boleh boleh, Alinn ayo sana kau jalan dengan Satya, biar kau dan Satya akan lebih dekat”pinta papa nya dengan senyuman nya itu, namun Alinn yang enggan itu berusaha menolak namun mendapatkan tatapan tajam dari papa nya itu

“Tapi pa..”elak nya dan di balas kode oleh papa nya untuk tidak membuat malu, akhirnya Alinn pun terpaksa menerima untuk jalan berdua dengan Satya, kini mereka pun melangkah jauh dari hadapan semuanya untuk pergi ke suatu tempat

Mereka kini singgah di sebuah taman yang tak terlalu jauh itu dari restaurant tadi. Alinn sangat bingung harus berbuat apa, dirinya benar-benar merasa sangat tak nyaman saat berdua dengan Satya seperti ini, keduanya yang asik saling membisu itu akhirnya Satya pun membuyarkan keheningan itu dan mulai membuka suara

“Hmmm Alinn.”

“Ah.. e- ii.. iya?”

“Apa kau suka di jodohi denganku?”

Alinn terdiam terkejut mendengar pertanyaan itu, tentu saja aku tak senang bodoh. Pikir nya begitu sembari menatap pria itu dengan perasaan tak karuan nya, ia sangat terjebak di situasi yang tak diinginkan ini. “Alinnn, mengapa kau diam”

”Ah-e…”

Pria itu tersenyum manis kepada Alinn, sementara itu Alinn sangat gugup dan merasa tak nyaman dengan pertanyaan bodoh itu.

“Aduh, belum apa-apa sudah agresif banget sih dia!! Oh my god, aku tidak mauu aku sungguh tidak suka kepada pria ini”batin Alinn sembari memikirkan perkataan pria itu dengan bimbang, dirinya tak tahu harus menjawab apa pada pria itu.

“Alinn?!”

“Oh, ii iya mengapa?”

“Jika kita sudah menikah nanti pokoknya kau harus mengikuti semua permintaan suami mu”ucap nya hingga membuat Alinn bertambah tidak nyaman dengan kondisi memuakan seperti ini.

“Perkataan yang sangat menjijikan! apa yang dia lakukan membuatku sangat muak.”batin Alinn sembari menatap pria itu dengan ketakutan.

“Hm… sss.. Satya!!!”

“Iya?”

“Aku ingin pulangg!!!”

“Hah mengapa kau ingin pulang, bukan kah kita belum berbicara lebih banyak lagi”

“Lain waktu lagi saja, aku ingin pulang Satya”sahut Alinn dan mulai melangkah perlahan dari hadapan pria yang bernama Satya itu.

“Hei tunggu!!”Satya menarik lengan Alinn dan menahan Alinn untuk tidak pergi meninggalkan nya.

“Satya aku mohon lepas!!!”

“Kau mau kemana sih?aku ini calon suami kau Alinn”ketus nya dengan sangat tegas lalu menatap Alinn dengan wajah marah nya itu

“Satya aku ingin pulang tolong lepass!!”

“Biar aku antar!!!”ketus pria itu lagi dengan tatapan tajam nya, Alinn yang tak nyaman pun berusaha melepas genggaman Satya yang cukup membuat lengan nya sakit

“Tidak usah!”gertak Alinn itu, lalu ia yang berhasil melepas genggaman Satya segera pergi berlari berusaha menjauh dari hadapan pria itu

Satya berusaha mengejar Alinn namun ya, akhirnya Alinn berhasil menjauh dari pria kasar seperti Satya itu. ia mengepal lengan nya dengan wajah marah dan merasa sangat tak di hargai oleh calon istri nya

...***...

“Apa?!!!”

”Satya kasar padamu?!”

“I..iya kak, pa, bun”Alinn menangis ketakutan sembari di tenangi oleh bunda di samping nya itu

“Bahkan dia belum apa-apa seagresif itu!, pokoknya Alinn tidak menyukainya”kata Alinn sembari menangis tak henti

“Kurang ajar!!!”kesal Raka dan mengepal kedua lengan nya dengan amarah nya itu, mendengar sang adik di perlakukan kasar tentu saja ia tak setuju dengan pria seperti itu.

“Pa, Alinn tidak mau pa.”rayu Alinn sembari menangis ketakutan itu, ia dengan sangat memohon kepara sang papa untuk membatalkan perjodohan ini.

“Kau jangan menyerah dulu sayang, papa minta maaf padamu, tapi kau harus tetap menentukan pilihan mu di antara kedua laki-laki anak sahabat papa ini, kau akan bertemu dengan pria kedua pilihan papa ini yang belum kau temui. Setelah itu kau harus segera tentukan pilihanmu dan kau buat keputusan nanti jika sudah bertemu dengan laki-laki pilihan papa yang kedua ini.”

“Bunnnn”rengek Alinn menatap bunda nya penuh harapan. “Sudah sudah, kau dengarkan saja papa”

“Ck, kalo begitu Alinn mau beristirahat! Alinn lelah dengan tekanan seperti ini.”ketus Alinn dan pergi berlari ke atas untuk menuju kamar nya.

...•••...

“Hufttt, sore sore seperti ini memang sangat enak jalan sendiri sambil menenangkan pikiran berisik ku ini.”ujar Alinn yang sedang berjalan seorang diri. saat Alinn berjalan fokus pada ponsel nya, ia pun tak sengaja bertubrukan dengan seorang pria.

brukkkk

“Awww!!!”

Alinn terjatuh dan ponsel nya yang terlempar itu berhasil di tangkap oleh pria itu. “Aduhh, sakit sekali”keluh nya dan meringis kesakitan.

“Anda tidak apa-apa?!”tanya seorang pria itu dengan nada bicara dingin, Alinn pun melirik ke arah pria itu. Pria itu pun mengulurkan tangan untuk membantu Alinn bangkit dari jatuh nya itu.

“Ini ponsel anda, lain kali lebih berhati-hati lagi dan jangan sembarangan bermain ponsel saat anda sedang berjalan di tengah banyak nya orang!”tegas pria itu dan langsung meninggalkan Alinn

Alinn hanya mematung sembari memanyunkan bibir nya “Huftt, untung saja hp ku tidak retak!”

”Yaampun aku lupa minta maaf padanya!”

”Mana sudah hilang, cepet sekali sih hilang nya manusia atau bukan sih, jangan-jangan.”

”Ck! ada-ada saja pikiranku ini!”ujar nya dan melanjutkan berjalan kembali.

_

Keesokan hari nya, hari dimana hari kedua untuk Alinn menemui pria calon suami kedua yang di pilih oleh papa nya itu juga. Dengan rasa malas dan campur adukk Alinn harus menghadapi yang akan ia hadapi lagi

“Ck, hufttt”

”Begini sekali sih rasanya.”

”Coba saja aku tidak di jodohkan seperti ini”

Alinn mengeluh dengan raut wajah nya yang sangat merasa sedih itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari kamar nya dan ia pun segera membukakan pintu kamar nya yang ternyata itu sang kakak yang datang untuk memanggil nya.

“Halo adik iblis cantikk.”sapa Raka dengan senyuman dan rayuan pada sang adik.

“Astaga kakak!”

“Yaampun tuhan cantik sekali adiku”goda Raka dan mencubit pipi Alinn dengan gemas.

“iiih apa-apaan sih!”

”Mau ngapain?!”

“Tuh.”

”Calon suami kau sama keluarga nya dudah datang”ujar Raka dan membuat dirinya terkejut menjadi salah tingkah “aduuuuhh, kakkkk”

”Rasanya malas sekali sih kakk, benar-benar deh mengapa harus sih aku di takdirkan seperti ini, mengapa tidak kakak saja sihhh.”keluh nya dan hanya di balas senyuman oleh kakak nya itu

“Kok malah senyum senyum sih, heran sekali mengapa kakak malah tenang tenang aja melihat nasibku seperti ini.”sahut nya dan membuat Raka terkekeh sembari mengacak rambut sang adik.

“Aduh jangan di acak lagi, aku berjam-jam menata rambutku ini.”

“Cieee hahaha, iyaiya kakak paham kau seperti itu untuk menyambut kedatangan suamimu itu”

“Oh my god, kakakkk!!!!”

“Hahaha sudah sudah ah, jangan slalu mengeluh seperti itu, berdoa saja nasib baik akan menghampiri hidupmu kok, sudah tidak boleh menyerah seperti itu. Semangat!!”ucap Raka dan memeluk adiknya dengan erat

“Aku hanya takut kak dan belum siap dengan semua ini”kata Alinn dan meneteskan air matanya, tiba-tiba saja orang tua Alinn itu berteriak memanggil untuk meminta nya segera turun.

“Rakaaaaa, Alinnn”suara dari bawah itu yang memanggil keduanya berhasil membuat keduanya terkejut.

“Mana adik kamuuu, ayo cepat ke bawahhh.”teriakan dari bawah lagi, mereka pun segera bergegas untuk siap turun

“Tuh sudah, ayo jangan sedih lagi.”Ujar raka sembari mengusap air mata adik nya, Alinn mengangguk dan di gandeng oleh kakak nya itu untuk menuju bawah menemui calon suami nya serta keluarga nya yang sudah menunggu nya sedari tadi di bawah

__

“Lo, anak nya mana tante?”tanya raka pada kedua orang tua dari pihak laki-laki

“Oh, iya dia sedang mengambil sesuatu di mobil tunggu ya.”balas ibu nya sembari tersenyum manis, kini sorot mata nya mengarah ke satu wanita yang tak lain Alinn.

“Astaga tuhan cantik sekali anak kau marshel!!”puji ibu dan papa dari lakilaki itu dan membuat hati alin berdetak kencang tak karuan.

“Hahaha tentu saja, kau tidak lihat ibu nya seperti apa, hahaha.” semua tertawa terkecuali Alinn dengan perasaan campur aduk nya itu.

“Halo sayang siapa nama kamu?”tanya calon ibu mertuanya itu dengan senyuman tulus nya pada wanita yang tak lain Alinn.

“Alintha Clarissa tante”ucap alinn dengan senyum tersipu malu nya kepada kedua orang tua itu.

“Yaampun, manis sekali sih kamu nakk.”puji dari ibu itu lagi, Alinn hanya tersenyum kecil. Dan tiba-tiba saja langkah seorang pria itu memasuki rumah Alinn, membuat semua tertuju pada arah pria yang berjalan mendekat itu. Jantung Alinn semakin berdetak tak karuan, melihat pria itu yang mulai mendekat ke arah nya.

“Oh ini dia, kenalin Marshel, Rissa, ini anak ku Alvin Pratama Putra, dia sekarang berusia 26 tahun.”kata papa pria itu sembari tersenyum.

Alinn tercengang, melihat seorang pria di hadapan nya itu begitu pun laki-laki itu, kini kedua nya saling bertatap satu sama lain dengan perasaan sedikit aneh.

Dia terus menatap Alinn dengan tatapan nya yang penuh dengan tanda tanya, begitu pun Alinn.

“Hey, kok kalian malah melamun sih.”

“Ayo ayo duduk”pinta bunda Alinn, kedua nya pun duduk saling menatap dengan tatapan penuh tanda tanya, Alinn mengalihkan pandangan nya pada pandangan lain.

“Bukan kah dia yang tak sengaja bertubrukan denganku di hari itu?”batin Alinn lalu menatap Alvin kembali untuk memastikan, benar saja. sebelum nya mereka benar-benar pernah bertemu.

“Alinn, ayo kenalin dirimu ke calon suami kamu.”

Alinn menatap laki-laki itu lagi dengan raut wajah gugup nya dan perasaan nya yang sangat terasa campur aduk, malu, dan sangat bingung.

“Mengapa bisa?”

”Ternyata dia calonku?”

“Plotwist sekali”

Batin seorang pria itu sembari menatap Alinn dengan sorot mata serius.

“Heyyy anak manis ayo kenalkan diri kalian masing-masing”pinta ibu Alvin sembari tersenyum gemas menatap keduanya itu

“Ahh.. e-“

“Halo, aku Alintha Clarissa.”sapa Alinn sembari mengulurkan lengan nya pada calon suami nya itu.

“Alvin Pratama Putra.”balas pria itu namun tidak membalas jabatan tangan Alin. Alinn pun menarik kembali tangan yang ia ulurkan untuk berjabatan dengan alvin namun tak di hiraukan

“Cihh, sombong sekali dia!!!”

“Mana dia tidak membalas jabatan tanganku seperti itu, benar-benar membuat ku muak dengan semua ini”batin Alinn dengan rasa kesal nya sembari menatap ke arah pria itu dengan tatapan tajam.

“Maaf semua, Alvin kau tidak boleh seperti itu dong, Alinn mengulurkan tangan malah kau abaikan seperti itu”

“Ah haha tidak apa-apa”

“Alvin, ayo ajak calon istri kau untuk jalan berdua agar kalian semakin mengenal satu sama lain.”pinta papa Alvin dan berhasil membuat Alinn terkejut.

Alvin hanya mengangguk dan keluar mendahului Alinn, “Whatt?!!!! lagi-lagi jalan berdua? tidaaaak, batin alin dengan ekspresi wajah muak nya

“Alvin, tunggu calon istri kamu!!!”ketus ibu nya itu namun Alvin tetap mendahului Alinn untuk keluar dari rumah.

“Ah, tidak apa-apa kok tan”ucap Alinn dan mulai beranjak untuk menyusul alvin, calon suaminya itu

“Aduhh anak itu memang pemalu, maklumi anak ku ya Marshel, Rissa.”

“Tidak apa-apa hahaha kami mengerti sifat anak pasti berbeda-beda!!”

“Haha benar, Alinn pun sama saja seperti itu”

Semua pun tertawa dan asik mengobrol, Alinn berlari menyusul Alvin yang keluar rumah mendahuluinya itu. Dengan wajah kesal nya ia segera menghampiri calon suami nya itu dengan tatapan wajah nya yang kesal

“Hay kau tunggu!!!!”ketus Alinn dan berdiri di hadapan Alvin, calon suami nya itu.

“???”

“Tak ku sangka, pria yang akan menjadi suamiku adalah kau sendiri, pria misterius itu.”kata Alinn dengan tatapan sinis nya, namun pria itu enggan menatap nya.

“Saya pun tidak menyangka sudah bertemu anda sebelum nya.”sahut alvin tanpa melihat ke arah Alinn itu, membuat Alin semakin merasa kesal tak karuan kepadanya.

Alinn memandang Alvin dengan raut wajah kesal nya. “Kau sungguh arogan!”

“Sikap saya memang seperti ini”

“Bagus juga sih, jika mempunyai suami dingin sepertinya , nanti aku akan bebas tanpa kekangan apapun!!”pikir Alinn sembari tersenyum dan membuat pria itu terheran

“Mengapa anda diam?ayo masuk mobil.”pinta Alvin sembari memasuki mobil nya, Alinn pun yang tersadar dari lamunan nya itu segera menyusul memasuki mobil Alvin dengan wajah sinis nya

“Benar-benar arogan!! tapi memang sangat ada bagus nya juga sih, tidak seagresif seperti si Satya itu! euhh rasanya menyebalkan sekali jika mempunyai suami seperti itu! masi mending dia, jika nanti aku sampai menikah dengan Alvin yang tidak menyukaiku juga, pasti aku akan bebas dan tidak akan dekat-dekat dengan nya, yessss!!”batin Alinn dan reflek bertepuk tangan dan sontak membuat Alvinn menoleh ke arah Alinn yang entah mengapa bertepuk tangan itu, Alinn yang tersadar dengan tingkah bodoh nya itu merasa sangat malu.

“Aduhhh apa yang kau lakukan bodoh.”batin Alinn lalu mengalihkan pandangan nya ke arah ponsel miliknya dengan malu nya yang tak karuan.

“Wanita aneh”ujar Alvin dan memutarkan bola matanya dengan malas

Restaurants.

Kini Alinn dan Alvin makan bersama di sebuah restaurant mewah dan mahal itu, Alinn terus menatap Alvin yang terus-terusan fokus makan tanpa menghiraukan dirinya di hadapan nya. Dengan tatapan tajam ia memandang pria dingin itu dengan perasaan aneh nya, yang memang sama sekali tak menghiraukan Alinn di hadapan nya.

“Benar-benar membuatku muak!!”batin Alinn dan sangat merasa kesal pada calon suami nya yang sama sekali tidak menghiraukan nya itu

“Seenak nya wanita secantik jelita sepertiku di abaikan.”batin nya dan reflek menusuk makanan dengan garpu secara kencang dan membuat Alvinn menoleh ke arah nya. Lagi-lagi ia tak sadar melakukan hal yang sangat memalukan itu, Alvin yang terheran itu hanya menatap Alinn dengan tatapan sorot mata tajam nya.

“Aduuuhh, bodoh sekali Alinn”batin Alinn sembari menutup wajah nya dengan kedua tangan nya dengan perasaan sangat memalukan.

“Mengapa anda tidak fokus untuk makan?!”omel Alvin dengan sorot mata tajam nya itu

“hentikan itu dan makanlah dengan benar.”

“Ah, mm.. maafkan aku alvin.”

“Aduuuhh, sikapku slalu aja memalukan seperti ini. tadi di mobil sekarang disinii”batin Alinn yang cukup sangat merasa malu pada calon suaminya itu.

Selesai makan, Alvinn yang sedang berjalan menuju mobil pun di hadang oleh Alin. “Alvin tunggu!!!”panggil Alin dan menahan lengan Alvin.

Alvin bermuka datar itu memandang ke arah lengan Alinn yang menyentuh lengan nya, dan Alinn pun segera melepaskan pegangannya.

“Ah- mmaaf, tidak sengaja.”ujar Alinn dan mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

“Ada apa?!”tanya pria itu dengan nada dingin, Alinn menghela nafas dengan kesal sembari memberanikan diri menatap pria dingin itu.

“Apa kau senang dengan perjodohan ini?!!!”ketus Alinn dan membuat pria itu bingung dengan pertanyaan nya seperti itu

“Mengapa anda bertanya seperti itu?”

“Mengapa kau terlihat biasa saja sedangkan aku merasa sangat tidak nyaman dengan semua ini?!”

“Maksud anda?”

“Ya maksudku, mengapa tidak ada penolakan dari kau Alvin, mengapa kau tidak mencoba menolak tentang perjodohan ini.”

“Apa kau senang dengan semua ini?!!”kesal Alin dan mendengus dengan kasar, Alvin yang membelakangi Alinn pun segera menghampiri nya dengan jarak yang sangat dekat.

“Senang atau tidak, saya tidak akan membuat kedua orang tua kecewa.”Tegas Alvin pada Alinn dengan sorot tatapan yang tajam itu.

“Jika anda tidak menerima semua ini tapi semua sudah sepakat seperti ini, anda bisa apa?!”

Alinn terus mendengus kesal dan memasang wajah nya yang terlihat marah. “Ya mengapa kau tidak mencoba untuk menolak semua ini Alvin apa kau senang semuanya seperti ini?!!”

“Dengar baik baik.”

“Semua yang sudah di takdirkan tidak akan bisa di rusak dengan cara apapun nona.”

“Bisa!!!!”

“Dengan apa?!”

”Penolakan saya?!”

Alinn terdiam sejenak dan menatap Alvinn dengan tatapan tak terima nya.

“Saya pun sama seperti kamu, tapi saya berusaha untuk tidak berisik karna saya tidak mau membuat orang tua merasa kecewa.”

“Orang tua sudah berusaha membesarkan anak nya dan berjuang untuk membahagiakan anak nya, tidak pantas untuk di kecewakan, anda paham?”

“Itu artinya kau yang egoisss!!!”ketus Alinn dan mendorong tubuh Alvinn dengan pelan.

“Tolong untuk tidak merusak semuanya nona. Apa yang sudah di takdirkan untuk kita, anda harus berusaha tenang menghadapi semuanya.”kata Alvin lalu memasuki mobil nya mendahului Alinn

Alinn yang terdiam mematung itu mulai meneteskan air mata nya dengan perasaan putus asa, lalu ia pun menyusuli Alvin untuk masuk ke dalam mobil.

menentukan tanggal

pukul 23:00 alin yang belum bisa tertidur itu memikirkan apa yang di ucapkan oleh alvin kepadanya, “ada bener nya juga sih katakata dia.”ujar nya sembari membangkitkan tubuh nya untuk duduk.

“orang tua sudah berjuang untuk anak nya dan slalu berusaha yang terbaik untuk anak nya, itu sangat tidak pantas untuk di kecewakan.”

“tapi…”

“ck, aaaaaa, mengapa sih ini harus terjadi di kehidupanku di umur 20 tahun ini?!!!”kesal nya

“aku belum mengenal dia dan aku pun sama sekali tidak ada rasa suka sedikit pun, dia hanya orang asing yang akan menjadi suami aku nanti.”ia terus memikirkan soal ini hingga tak terasa waktu sudah semakin larut malam, dan alin yang selesai berperang dengan isi kepalanya pun lelah tertidur dengan sendirinya.

****

pukul 11:30

alin yang masi menggunakan piyama tidur nya dengan mata yang masi tertutup itu menuruni anak tangga perlahan. “bundaaa aku laperrr!!!”rengek nya dengan mata masih tertutup

bunda,papa, dan kakak nya tercengang melihat alinn yang turun masi menggunakan piyama nya serta rambut nya yang terlihat seperti singa.

“alinnnn!!!”tegas raka dan menghampiri alin hingga menarik dan menyuru nya ke atas kembali.

“apa sih kak?!! jangan ganggu ini masih pagi.”

“masi pagi, masi pagi, aduuh kamu ini jangan membuat keluarga kita malu alin!!!”tegas raka dan menggoyahkan tubuh adik nya untuk membuka matanya.

saat mata alin terbuka, ia sangat terkejut dengan tubuh yang langsung mematung saat melihat pandangan nya yang terdapat alvin yang sedang duduk bersama bunda dan papa nya di ruangan.

“alinnn yaampun sayangg kamu bener bener bikin maluuuu.”ucap bunda nya dan menepuk jidat.

“haaaahhh?!!!!!”

“aaaaa”

alinn berteriak terkejut sangat malu ia pun langsung berlari keatas menuju kamar nya kembali dengan ekspresi malu nya. “aaaa bodoh sekalii!!!” ujar nya sembari berlari menaiki anak tangga.

“aduuuhhh, nak alvinn”

“maafin kelakuan anak om sama tante ya alvin”ucap papa alin sembari menggelengkan kepala nya, alvin hanya tertawa tipis melihat tingkah calon istrinya itu.

“tidak apa-apa om,tente.”ucap nya dengan senyumanya.

“bener bener itu anak, slalu saja kelakuan nya membuat geram”omel raka sembari menepuk jidat

“aduuuhh alvin, tante bener bener minta maaf ya dengan sikap alin yang masi seperti itu, tante bener bener minta maaf sekali belum bisa merubah alin untuk lebih teladan lagi menjadi wanita, agar nanti jadi menjadi istri kamu yang tidak manja.”ucap bunda alin

“tidak ada masalah untuk alvin tantee, alvin akann menerima apapun itu dan bagaimana pun alinn nanti nya, aku janji akan jaga dia.”lanjut alvin semuanya tersenyum dan kagum mendengar ucapan alvin itu. “makasih banyak sayang ya.”

alvin slalu menanggapi dengan senyum manis dan tingkah yang sangat sopan, mereka pun melanjutkan obrolan nya lagi.

sementara itu alin yang di kamar menggerutu sendiri merasa bodoh dengan tingkah nya yang slalu memalukan itu, ia merengek malu dan membanting diri nya di kasur

•••

raka yang menyusul adik nya itu menghampiri adik nya yang sedang berguling-guling di kasur dengan ekspresi wajah kesal nya

“mengapa tidak bilang sih kak jika ada alvin di rumaaahh!!! aku malu apalagi seperti tadiii, penampilan cantik jelita ku masih…”

“terlihat seperti singaaaaa huaaaaaa”rengek nya sembari memukul-mukul kasur. “ck, lebay.”balas raka dan mencubit hidung alinn

“iiiiiihh!!!!!!!!!”kesal alin

“heh dari jam 10 tuh kakak sudah bangunin kamu, tapi kamu sama sekali tidak bangun-bangun, dasar anak manja, tidur seperti kerbau!!!”

“biarin!!!!”ketus alin lalu memukul raka

“aliiinnnn, rakaaa, ayo makan sianggggg.”panggil bunda nya dengan teriakan nya dari bawah itu.

“i.. iya bundaaa”teriak alinn dan raka, alinn dan raka pun bergegas kebawah untuk makan bersama, meja makan itu pun sudah di dapati bunda,papa dan alvin.

“nah gini dong, cantik tidak seperti tadi yang terlihat seperti singa!”ledek papa nya dan membuat alin kesal lalu merasa malu kembali

“iii papaaa, apa sih alin maluuuu.”rengek nya

“malu malu, bangun siang tidak malu!!”omel raka

“ck, heyy sudah sudah jangan bertengkar terus malu sama alvin!!”omel bunda nya dengan sorot mata tajam pada kedua anak nya itu. “iya bunnn”ucap kedua nya, alvin hanya tertawa tipis melihat keluarga harmonis ini.

“oh iya nak alvin, ini di makan sayang ya, makan yang banyak ya masakan bunda hehehe.”

“terimakasih bunda”ucap alvin sembari tersenyum. sementara itu alinn menatap tajam ke arah alvin.

“bisa senyum juga dia, tapi giliran denganku dia sudah seperti kulkas seribu pintu bahkan beribu-ribu pintu!!!”batin alin dan memutarkan bola mata nya dengan malas. “so ganteng!!! arogan!!! euhhh.”

“alinn!!”

“ayo makan, jangan melamun terus.”

alvin menatap ke arah alin sekilas lalu melanjutkan makan nya.

...****...

“untuk apa lagi sih ke rumah?!!!!”ketus alin pada alvin, alvin menoleh sekilas lalu menarik lengan alin.

“saya mau bicara dengan anda” alin menatap alvin dengan tatapan heran nya, “bicara apa!” ketus nya itu lalu alvin menghela nafas nya dengan sabar dan mulai membuka bicara nya

“kapan dan tanggal berapa ketentuan untuk pernikahan ini.”tanya alvin sembari membelakangi alin dengan kedua tangan nya yang memasuki saku celana. “menurut anda waktu yang pas itu kapan?!”tanya alvin tanpa menoleh ke arah alinn

“wah aku punya ide nih!! aku akan membuat alvin ilfeeel dengan kelakuanku, nanti jika dia ilfeel padaku siapa tau dia akan membatalkan pernikahan ini hehehe!!!”batin alin dengan senyuman licik nya yang merencanakan sesuatu itu.

“pernikahan ini akan batal dan aku akan bebas dari perjodohan yang membuatku muak ini deh aaaa asik sekali pastinya, aku bisa bermain main lagi dan aku bisa bebas bahkan bisa melanjutkan kuliah ku yesss!!!”

“oke aku akan mulai dan akan melakukan yang menjijikan agar alvin ilfeel denganku hahaha!!”

“heyy!!”

“anda slalu saja melamun dan tidak bisa serius dengan keadaan!!!”omel alvin pada alin yang melamun itu. “ck, iyaiya!!!!”memutarkan bola matanya sengan malas.

“ehem!!!”

alinn mendekat ke pandangan alvin sembari berdiri di hadapan alvin dengan posisi yang sangat dekat bahkan tatapan nya terus tertuju pada mata alvin yang menatap nya juga.

meskipun ia sangat malas untuk melakukan nya, bahkan sangat gugup ketika melihat alvin yang menatap nya dengan serius, ia terus melakukan itu walaupun jantung nya terasa akan copot.

lalu ia pun semakin mendekatkan dirinya dengan alvin, dengan lengan nya yang melingkar di tubuh alvin, alvin hanya terus menatap nya dengan tatapan tanda tanya.

“bagaimana jika pernikahan nya lusa!!!”seru alinn dan memeluk alvin sambil memandang wajah alvin itu.

degg deggg

“aduuuhhh mengapa jantungku berdebar kencang seperti ini sih jika di depan diaaa!!! tttapi aku harus kuat demi membuat dia ilfeel padaku!!!”

wajah alvin semakin mendekati wajah alinn, kini wajah nya posisi terlihat sangat dekat, alvin menatap alin dengan menantang kembali.

alinn mengalihkan pandangan nya kebawah yang merasa gugup dengan sikap alvin itu lalu alvin mengangkat dagu nya untuk meminta nya menatap nya kembali, kini mereka pun bertatapan kembali.

“apa anda yakin dengan ucapan anda tadi?!”goda alvin dengan wajah nya yang semakin mendekat

alinn yang merasa tak kuasa dengan tingkah nya pun mendorong alvin dengan wajah yang mulai memerag nya, alvin tersenyum puas melihat alin yang mulai merasa panik itu.

“ah.. e- i.. iya!!!! aku mau lusa, bagaimana sayang”ucap alinn menggoda alvin dengan lengan yang menyentuh kedua pipi alvin

“huh, baiklah.”

alinn tercengang dan sangat panik dengan respon alvin yang tidak ada rasa jijik dengan tingkah nya sama sekali. “hah?!!! tidakkkkk!!!!!” tegas alin sembari menyentakan kaki nya

“ada apa?!”

“aku hanya bercandaa!!!!!!”ketus alin namun alvin hanya tersenyum miring.

“pernikahan itu bukan candaan, anda paham?”

“alvinnn!!!! kamu sungguh tidak bisa bedakan becanda atau bukan ya, tidak! aku tidak mau secepat itu.”ketus alinn sembari melipat kedua lengan nya dengan wajah cemberut nya

“keputusan itu hanya sekali, dan anda memilih waktu yang benar, saya akan menelpon papa untuk menyiapkan semuanya, besok kita fitting baju gaun dan kamu siap-siap kan dirimu lusa.”ucap alvin dan tersenyum puas. lalu ia meninggalkan alinn yang sedang membebeku berdiri dengan ekspresi wajah kesal nya

“alviiiiiinnn!!!!”teriak alinn namun alvin terus berjalan tanpa menghiraukan nya.

***

“papaaaaaaaaaa!!!!”

alinn yang baru saja pulang itu berteriak heboh hingga membuat semua keluarga nya panik menghampiri nya. “alinn, yaampun ada apa sayang?!”tanya papa nya

“kamu kenapa.”tanya bunda

“tau kenapa sih, alvin mana?!”

“bundaaa, papaaa, alvin memutuskan rencana pernikahan ini lusaaa!!!!! hanya gara-gara aku menantang dia dan niatku berusaha membuat dia ilfeel tapi dia malah menganggap ini seriussss lalu ia memutuskan menikah lusa paa, bundaa!!!”

semua terkejut bahagia. namun senyum papa nya padam ketika mengingat ucapan anak nya untuk berencana membuat alvin ilfeel.

“jangan pernah macam-macam ya, kamu berani membuat gara-gara dan bahkan berusaha membuat alvin ilfeel, hentikan sifat buruk itu alin.”tegas papa nya sembari menatap anak nya dengan marah.

“paaa, bundaaa, aku tidak mau secepat ini tidak mauuuu!!!!” rengek nya lagi dengan mata yang mulai berlinang.

“bagus dong! itu artinya alvin beneran nunjukin serius sama kamu, untung saja dia tidak seperti apa yang kamu harapkan!!! kamu benar-benar alinn, jangan pernah membuat malu keluarga kita dengan pikiran kamu yang labil seperti itu.”

“tau, apa-apaan kamu ini.”kesal bunda nya juga dengan tatapan tajam pada anaknya

“tapi pa, aku belum mengenal dia, dan aku masih asing dengan alvin pa, bunda! bahkan aku masih tudak nyaman dengan semua ini paa, kenapa sih tidak yang mengertiku, kenapa?!!!!”

alinn berlari ke atas menuju kamar nya dengan perasaan nya yang campur adukk, hingga air mata nya yang membasahi pipi nya itu.

“aaaaaaaa”

“aku bencii semua ini aku benciiii!!!!!!!!”

alinn aangat merasa putus asa dan mengacak-acak kamar nya, ia memukul vas bunga hingga membuat tangan nya terluka dan berdarah.

“hikss aaaaa, mengapa ini semua seperti ini, kenapa?!!!” tangan nya terluka dan berdarah, tak lama ia pun mulai tak sadarkan diri dan pingsan karna kelelahan.

“alinnn!!! alin buka pintu nya.”teriak raka namun tidak ada jawaban darinya sama sekali.

raka berusaha mendobrak pintu kamar alinn dan terkejut melihat kamar alinn berantakan serta alinn yang tergeletak di lantai dengan luka di tangan nya bahkan darah di lantai.

“alinn!!”panik raka dan langsung menghampiri adiknya.

“alinnn!!!”

raka menangis melihat adiknya, ia mengunci pintu kamar alin agar papa dan bunda nya tidak khawatir soal ini.

raka pun membopong tubuh alin ke kasur dan mengobati luka alinn, raka pun membereskan kamar alin yang sangat berantakan itu.

“kamu yang sabar ya dek, kamu pasti kuat, kakak tau banget perasaan kamu”ucap raka menangis sembari mengusap kepala adiknya yang tak berdaya itu.

...***...

pukul 07:00 alinn terbangun dari tidur nya dan di dapati raka di samping nya yang menemani nya posisi masih tertidur dengan lengan nya yang menggenggam lengan adiknya.

“awww, tanganku.”ringis alinn hingga membuat raka terbangun. “ah, dekk?”

“kamu sudah bangun?”

“kakak?!!”

“kok kakak di kamar aku?”ujar nya sembari mengkerutkan dahi dengan heran mendapati raka yang berada di kamar nya itu, raka mendekat kan ke arah adiknya dengan tatapan serius nya.

“dekkk…”

“kakak mohon sama kamu.”

“jangan pernah mencelakau diri sendiri dalam keadaan sesulit apapun itu, plisss tetap jaga keluarga kita yang seperti ini ya, kamu harus kuat, untung saja kakak yang masuk ke kamar ini, dan untung bunda sama papa tidak melihat keadaan kamu pas malem!!!”panik kakak nya.

alinn hanya mengkerutkan dahi nya dengan heran lalu mulai teringat dengan apa yang ia lakukan semalam tadi. alinn merenung merasa bersalah dan menangis memeluk kakak nya dengan erat

“makasih kak.”

“makasih sudah slalum menuntun aku dan menjadikan aku anak yang penurut, aku sayang sama kakak!”ucap alin dan memeluk raka dengan erat, begitupun raka.

“kakak juga sayang kamu!!”

“kamu tidak boleh seperti itu lagi ya, liat tangan kamu luka seperti ini.”tegas raka sembari memegang telapak lengan alin.

“awww, sakit kak!!!”

“makanya jangan keras kepala!!”

“aku harus jawab apa kak kalo bunda sama papa nanya soal tanganku?!!!”

“bilang saja kamu ga sengaja nyenggol vas trus pecah pas kamu beresin kena tangan kamu.” alinn mengangguk dengan panik.

“tumben bangun pagi, kesurupan apa kamu?!”ucap raka terkekeh

“iiih apa sih, bangun pagi salah bangun siang salah, yang benar itu apa?!”kesal nya sembari menatap raka dengan sorot mata tajam nya

“hahaha becanda, yauda gih kamu siap siap sana, kamu mau fiting gaun kan hari ini?!”

tibatiba raut alinn murung kembali mendengar itu, lalu raka yang melihat perubahan wajah adik nya pun mencoba menyemangati nya.

“sudahh jangan banyak di pikirin, ayo! semangat demi keluarga kita!!”ucap raka dan mengacak rambut alin lalu pergi keluar meninggalkan kamar adik nya, alinn menghela nafas nya dan mulai tersenyum tipis.

“untung saja aku punya kakak seperti kak raka.”ujar nya lalu menghela nafas lega nya

ia pun segera bergegas untuk mandi dan bersiap-siap dengan rasa malas nya, karna hari ini ia akan pergi fiting gaun bersama alvin.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!