Persekongkolan di Balik Layar

Bab 2

Nadia merasa darahnya berdesir. 'Ini pasti kerjaan Dinda.' Ini bukan sekadar ancaman, tetapi peringatan bahwa langkahnya sedang dipantau dan dia harus ekstra waspada. Nadia menyimpan foto-foto itu ke dalam tasnya, matanya menyapu sekitar ruang kerjanya, mencoba mencari tahu siapa yang mungkin menjadi mata-mata Dinda.

Saat hari mulai sore, Nadia merasa perlu menenangkan diri sebelum melanjutkan pekerjaannya. Dia memutuskan untuk berjalan keluar sebentar, menikmati udara segar di taman dekat kantor. Tapi di sana, di antara pohon-pohon yang rindang, dia menemukan sosok yang tak ingin dia lihat saat ini—Aldo.

“Aku sudah menunggumu,” kata Aldo, suaranya rendah namun tegas, seperti biasa. Tatapannya dingin, jauh berbeda dari tatapan penuh kasih yang pernah dia berikan kepadanya.

Nadia mendekat dengan hati-hati, berusaha menjaga jarak aman. “Ada apa, Aldo? Kenapa kamu mencari ku?”

Aldo tersenyum tipis, sebuah senyum yang pernah membuat Nadia merasa aman, tapi kini hanya menimbulkan ketidaknyamanan. “Aku hanya ingin berbicara. Ada banyak hal yang perlu kita bahas, terutama tentang apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu.”

“Sudah tidak ada yang perlu dibahas,” balas Nadia cepat. “Semuanya sudah berakhir.”

Aldo menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. “Kamu benar-benar berpikir itu sudah berakhir, Nad? Terkadang, masa lalu tidak begitu mudah untuk dilupakan.”

Ancaman terselubung. Nadia bisa merasakannya. Aldo tahu lebih banyak daripada yang dia akui, dan sepertinya dia berencana untuk menggunakan pengetahuannya itu untuk sesuatu yang berbahaya.

“Kau ingin apa, Aldo?” tanya Nadia, mencoba untuk terdengar tegar meski hatinya mulai berdebar kencang.

Aldo mendekat, membuat Nadia sedikit mundur. “Aku ingin memastikan bahwa kita semua mendapatkan apa yang pantas kita dapatkan,” katanya dengan senyum sinis. “Dan aku ingin memastikan bahwa Dinda tidak menjadi satu-satunya yang menang.”

Kolaborasi dengan Dinda? Pikiran itu membuat Nadia tersentak. Jika Aldo dan Dinda bekerja sama, situasinya bisa jauh lebih rumit dan berbahaya daripada yang dia bayangkan.

“Apa yang kamu inginkan dariku?” tanya Nadia, nadanya sekarang lebih dingin, menunjukkan bahwa dia tidak akan begitu mudah dipermainkan.

Aldo tersenyum lagi, kali ini dengan lebih banyak kepuasan. “Hanya waktu yang akan menjawabnya, Nad. Sementara itu, berhati-hatilah. Tidak semua orang di sekitarmu adalah teman.”

Tanpa menunggu jawaban, Aldo berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan Nadia dengan segudang pertanyaan dan ketakutan yang berputar di benaknya.

Nadia kini harus menghadapi ancaman baru dari Aldo, sementara Dinda terus merancang jebakan berikutnya. Konflik semakin memanas, dan Nadia harus semakin cerdik dan waspada jika ingin bertahan dan melindungi orang-orang yang dicintainya.

***

Keesokan paginya, Nadia kembali ke kantor dengan perasaan waspada yang lebih tajam. Pertemuan dengan Aldo kemarin membuatnya semakin yakin bahwa ancaman tidak hanya datang dari Dinda. Aldo, dengan segala pengetahuannya tentang masa lalu mereka, bisa menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja.

Begitu Nadia masuk ke ruang kerjanya, dia melihat ada sesuatu yang aneh. Meja kerjanya tampak lebih rapi dari biasanya, dan dokumen-dokumen yang dia tinggalkan kemarin sudah tersusun rapi. 'Seseorang telah mengutak-atik mejaku.' Naluri Nadia mengatakan ini lebih dari sekadar tindakan iseng seorang petugas kebersihan.

Nadia memeriksa setiap dokumen dengan teliti. 'Proposal pembangunan gedung apartemen Greenwoods,' salah satu proyek besar yang sedang ditanganinya, tampak tidak berubah. Namun, saat dia membuka folder tersebut, matanya menangkap sesuatu yang tidak biasa—salah satu halaman yang berisi perhitungan biaya konstruksi telah diubah. Perubahan ini bisa mengakibatkan masalah besar, bahkan bisa menyebabkan kerugian jutaan rupiah bagi perusahaan.

Ini pasti ulah Dinda. Nadia tidak memiliki bukti, tetapi hatinya mengatakan bahwa hanya Dinda yang cukup licik untuk melakukan hal semacam ini tanpa terdeteksi. Namun, bagaimana dia bisa mendapat akses ke meja kerjaku?

Sebelum dia bisa memikirkan lebih jauh, ponselnya bergetar. Pesan dari -Mira- masuk:

*Nad, ada yang aneh. Aku baru saja mendengar pembicaraan di ruang break, sepertinya Dinda sedang menyusun sesuatu yang besar. Kamu harus hati-hati.*

Pesan itu menambah ketegangan yang sudah menumpuk di dada Nadia. Dinda pasti merencanakan sesuatu yang lebih besar. Nadia tahu dia tidak bisa menunggu serangan berikutnya. Dia harus lebih proaktif dan mempersiapkan langkah antisipasi.

Namun, sebelum Nadia bisa membuat rencana, pintu ruang kerjanya terbuka dan Raka masuk. Wajahnya serius, tidak seperti biasanya.

“Nadia, aku perlu bicara denganmu. Sekarang juga,” katanya tanpa basa-basi.

Nadia mengangguk, mencoba menyembunyikan kegelisahannya. “Tentu, Raka. Ada apa?”

Raka menutup pintu di belakangnya dan duduk di kursi depan meja Nadia. “Aku baru saja menerima laporan tentang perubahan perhitungan di proyek Greenwoods. Laporan itu datang dari Dinda.”

Dinda lagi! Nadia mencoba menahan kemarahannya. “Raka, dengar, aku tidak melakukan perubahan itu. Seseorang mengutak-atik dokumen di meja kerjaku.”

Raka mengangguk, tampak memikirkan sesuatu. “Aku percaya padamu, Nadia. Tapi masalahnya, Dinda sudah menyebarkan kabar ini ke beberapa anggota direksi. Mereka mulai meragukan integritas mu.”

Kata-kata itu menusuk hati Nadia. Dinda benar-benar tahu cara merusak reputasiku dengan tepat. “Apa yang harus aku lakukan?” tanya Nadia, merasa terpojok.

Raka menghela napas. “Kita perlu mengumpulkan bukti bahwa kamu tidak bersalah. Kita harus menemukan siapa yang sebenarnya melakukan perubahan itu. Mungkin ada jejak digital atau sesuatu yang bisa membantu kita.”

Nadia mengangguk. “Aku akan coba mencari tahu. Tapi kita harus bergerak cepat sebelum ini menjadi lebih buruk.”

Setelah Raka pergi, Nadia segera mulai menelusuri log komputer dan riwayat akses di kantornya. Butuh waktu beberapa jam, tetapi akhirnya dia menemukan sesuatu yang aneh—sebuah login yang tidak biasa dari akun sistem IT. Login ini terjadi pada malam hari, ketika kantor seharusnya sudah kosong.

Siapa pun yang melakukan ini, tahu cara untuk menyamarkan jejaknya, tetapi dia tidak sempurna. Nadia mencatat waktu login tersebut dan beberapa informasi lain yang bisa digunakan sebagai bukti.

Namun, sebelum dia bisa mendalami lebih jauh, ponselnya kembali bergetar. Kali ini pesan dari -Aldo-.

*Nadia, kita perlu bicara lagi. Aku tahu sesuatu yang bisa membantumu, tetapi kamu harus mendengarkan ku.*

Nadia merasakan ada sesuatu yang lebih, dalam pesan itu. Meskipun dia tahu Aldo tidak bisa dipercaya, bagian dari dirinya tahu bahwa dia mungkin memiliki informasi penting yang bisa membantu.

Nadia membalas pesan itu dengan singkat, meminta bertemu di kafe dekat kantor setelah jam kerja. Meskipun berbahaya, Nadia merasa tidak punya pilihan lain selain mendengarkan apa yang Aldo katakan.

***

Malamnya, di kafe yang remang-remang, Aldo sudah menunggu. Nadia duduk di seberang pria itu, tatapan mereka saling menantang.

“Apa yang kamu tahu?” tanya Nadia tanpa basa-basi.

Aldo tersenyum miring, menyesap kopinya sebelum menjawab. “Dinda tidak hanya ingin menghancurkan kariermu, Nad. Dia ingin menghancurkanmu sepenuhnya. Dia punya rencana untuk memfitnahmu dengan tuduhan yang jauh lebih serius.”

“Fitnah apa?” tanya Nadia, merasa ketakutan mulai merayap.

Bersambung...

Episodes
1 Kembali Ke Titik Nadir
2 Persekongkolan di Balik Layar
3 Pilihan Yang Mematikan
4 Sisa-sisa Jejak
5 Kebenaran yang Terbuka
6 Jebakan yang Tersusun Rapi
7 Manuver Terakhir
8 Pelarian dan Pengejaran
9 Jaring yang Semakin Rumit
10 Bayangan di Balik Layar
11 Menelusuri Jejak Takdir
12 Jejak yang Tertinggal
13 Jebakan Takdir
14 Bahaya yang Tak Terduga
15 Menghadapi Bayangan Masa Lalu
16 Jejak Yang Terlupakan
17 Mencari Jalan Keluar
18 Di Ujung Kesabaran
19 Kesepakatan yang Berbahaya
20 Langkah Berisiko
21 Kejaran di Tengah Kegelapan
22 Jebakan yang Tersusun Rapi
23 Terkepung di Kegelapan
24 Perangkap tak Terelakkan
25 Bayangan di Balik Tirai
26 Perangkap yang tak Terlihat
27 Titik Tanpa Jalan Kembali
28 Kebenaran Terungkap
29 Menembus Keraguan
30 Jejak Kasper
31 31. Pengejaran Tanpa Akhir
32 Menggali Kembali Petunjuk yang Hilang
33 Perangkap dalam Perangkap
34 Jejak yang Menyempit
35 Pertaruhan Terakhir
36 Dalam Cengkraman Bahaya
37 Langkah Terakhir yang Menentukan
38 Bayang-bayang Ancaman Baru
39 Pertaruhan Nyawa di Markas Tersembunyi
40 Perangkap di Balik Bayangan
41 Diambang Pengkhianatan
42 Kerjasama di Tengah Bahaya
43 Pertaruhan Terakhir
44 Di Balik Bayangan
45 Langka Baru Dalam Bayangan
46 Menuju Masa Lalu
47 Serangan Balik yang Tak Terduga
48 Kebenaran yang Terungkap
49 49 Bayang-bayang
50 Ingatan yang Kembali
51 Terjebak Dalam Kenangan
52 Lawan Dengan Cari Berlawanan
53 Jalan Baru di Depan Mata
54 Menemukan Titik Terang
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Kembali Ke Titik Nadir
2
Persekongkolan di Balik Layar
3
Pilihan Yang Mematikan
4
Sisa-sisa Jejak
5
Kebenaran yang Terbuka
6
Jebakan yang Tersusun Rapi
7
Manuver Terakhir
8
Pelarian dan Pengejaran
9
Jaring yang Semakin Rumit
10
Bayangan di Balik Layar
11
Menelusuri Jejak Takdir
12
Jejak yang Tertinggal
13
Jebakan Takdir
14
Bahaya yang Tak Terduga
15
Menghadapi Bayangan Masa Lalu
16
Jejak Yang Terlupakan
17
Mencari Jalan Keluar
18
Di Ujung Kesabaran
19
Kesepakatan yang Berbahaya
20
Langkah Berisiko
21
Kejaran di Tengah Kegelapan
22
Jebakan yang Tersusun Rapi
23
Terkepung di Kegelapan
24
Perangkap tak Terelakkan
25
Bayangan di Balik Tirai
26
Perangkap yang tak Terlihat
27
Titik Tanpa Jalan Kembali
28
Kebenaran Terungkap
29
Menembus Keraguan
30
Jejak Kasper
31
31. Pengejaran Tanpa Akhir
32
Menggali Kembali Petunjuk yang Hilang
33
Perangkap dalam Perangkap
34
Jejak yang Menyempit
35
Pertaruhan Terakhir
36
Dalam Cengkraman Bahaya
37
Langkah Terakhir yang Menentukan
38
Bayang-bayang Ancaman Baru
39
Pertaruhan Nyawa di Markas Tersembunyi
40
Perangkap di Balik Bayangan
41
Diambang Pengkhianatan
42
Kerjasama di Tengah Bahaya
43
Pertaruhan Terakhir
44
Di Balik Bayangan
45
Langka Baru Dalam Bayangan
46
Menuju Masa Lalu
47
Serangan Balik yang Tak Terduga
48
Kebenaran yang Terungkap
49
49 Bayang-bayang
50
Ingatan yang Kembali
51
Terjebak Dalam Kenangan
52
Lawan Dengan Cari Berlawanan
53
Jalan Baru di Depan Mata
54
Menemukan Titik Terang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!