REINA masih kebingungan, hingga tiba-tiba suara langkah kaki terdengar hendak memasuki kamar ini.
“Jadi anak itu tidak bisa diselamatkan,” ucap dokter itu.
“ya, sangat mengenaskan sekali. Anak bernama Luna Wijaya itu … meninggal karena kehabisan napas” sahut perawat yang berjalan di samping.
Kedua dokter dan perawat itu terhenti berjalan. Dua matanya terbuka lebar melihat sosok Reina yang duduk santai di sana, Reina yang bingung pun memutuskan untuk tersenyum, lalu melambaikan tangan. katakanlah demi sopan santun.
Namun agaknya ia salah besar, kendati sopan santun. Yang didapatkan oleh dua dokter dan perawat itu adalah hal lain.
“M-MAYATNYA BERGERAK!!”
Sebuah kesalah pahaman malah timbul.
*
“Suster gimana sih? Bukankah Nak Luna Wijaya sudah meninggal, lantas apa-apaan ini?” tanya dokter itu berbisik.
“Saya juga tidak tahu! Beberapa jam yang lalu Nak Luna Wijaya memang tidak diragukan lagi meninggal, denyut nadinya berhenti, jantung pun berhenti berdetak.” Lalu suster itu tampak memahami sesuatu. “ah, mungkin ini itu … yang sering orang sebut dengan mati suri.”
“Atau barangkali dia cuma hantu.”
“Ih, gak sopan kamu, pak. Gimana kalau anak itu dengar?”
Itu yang mereka khawatirkan, tanpa menyadari bahwa Reina (Atau sekarang disebut Luna) mendengar semua itu, ia cuma bisa nyengir.
Kenapa ia disebut Luna? Dan apa yang sebenarnya terjadi. Sekarang Reina bisa menyimpulkan satu hal.
Nampaknya sebelum mati, jiwa milik Reina berpindah ke tubuh baru ini, tubuh siswa SMA bernama Luna Wijaya.
Tampaknya pemilik tubuh ini adalah orang yang sangat lemah, ia selalu dibully dan diremehkan oleh orang lain. Terutama oleh siswi bernama Tina.
Menurut ingatan yang didapatkan Reina, Tina mendorong pemilik tubuh ini ke kolam renang saat sekolah telah berakhir, pada saat semua tidak ada orang.
Luna yang tidak bisa berenang pun dikabarkan tewas karena tengellam.
Dengan kata lain ia telah reinkarnasi atau kehidupan kedua.
Reina menghela napas. Sungguh menyedihkan pemilik tubuh ini, bahkan untuk berenang pun ia tidak bisa.’dasar gadis lemah.’
Namun, ini yang dia inginkan. Dengan begini, dia bisa membalas dendam atas keluarga dragon dan atas pengkhianatan dari seseorang yang disebut Liam.
Ia harus melakukan rencana terlebih, barang itu jelas tidak boleh jatuh ke tangan orang yang salah.
“Maaf menyela, pak, dan bu. Sekarang tahun berapa ya?”
Dokter dan suster saling berpandangan, bingung dengan pertanyaan tersebut. “Sekarang adalah tahun 2020. Ada masalah dengan itu?” tanya dokter dengan nada penuh tanya.
Reina menggelengkan kepala. “Tidak, tidak ada masalah. Terima kasih,” jawabnya dengan nada lembut. Dalam pikirannya, Reina menghitung waktu. “Jadi, sudah dua tahun sejak insiden itu terjadi.”
“Dek Luna. Karena ini adalah sebuah keajaiban, jadi kami akan memanggil kedua orang tuamu. Mereka pasti akan sangat senang.”
Luna menganggukkan kepala. Keluarga ya? di kehidupan sebelumnya ia tidak punya hal seperti itu. Nyatanya apa yang disebut keluarga justru menjadi pembuat luka. Luna berpikir apakah ia akan mengalami hal yang sama?
*
clek! Suara pintu ruang masuk terbuka. Seorang wanita muda dan anak kecil yang kurang lebih berumur 8 tahun memasuki ruangan tersebut.
“Luna!” seru wanita muda yang tak lain adalah Bela ibu dari Luna. Bela langsung memeluk sang anak karena merasakan khawatir yang amat dalam. “kukira kamu mati lo, kalau gak bisa berenang teh, hati-hati.”
Disisi lain Luna bermonolog. ‘maaf-maaf anak anda memang sudah mati.’
“Maaf sudah buat kahwatir, Bu.” Luna memeluk erat kembali pelukan dari sang ibu sementara kedua tangan menepuk-nepuk bahunya, mencoba menghibur. “beruntung aku masih hidup.”
Jujur saja ini pertama kali bagi Luna merasakan kehangatan dari pelukan orang tua, bila dibandingkan dengan kehidupan dari Reina tampaknya ia memilih di tubuh ini. Kalau di kehidupan dulu, mah. Reina bahkan tidak pernah mendapatkan pelukan seperti ini.
Selesai dengan pelukan, sang ibu menyuruh untuk berkemas-kemas, sebab mereka hendak pulang.Sebenarnya Luna harus di rumah sakit kurang lebih satu minggu untuk menjaga jika sesuatu terjadi, namun Luna sadar akan kondisi keuangan dari keluarga ini, jadi ia memutuskan untuk segera pulang.
Sekarang ruangan menjadi sepi, sang Adik kini yang berjalan mendekat. Ia meneteskan air mata. “kakak pembohong!”
Karena tiba-tiba dipanggil pembohong Luna kebingungan, lalu otak ia berdenyut. Sekelabat memori memasuki kepalanya. “oh,” gumam Luna paham dengan situasi. Luna pun membiarkan Adik lelaki itu marah-marah. Si gadis bersurai coklat pun menundukkan kepala. “maaf.”
“Kenapa malah minta maaf?! Kakak tahu seberapa khawatir kami. Gimana kalau kamu pergi kayak Ayah?”
Luna meneteskan air mata, bukan dari Reina. Tapi perasaan dari Luna itu sendiri. Gambaran saat bocah bernama Andrian ini menangis saat kehilangan ayah kembali terngiang. Saat mendiang Ayah dari Luna meninggal, Andrian lah yang palin menangis dengan sangat parah.
“Aku gak mau sendirian lagi …” ucapnya dengan nada terisak. “kakak gak usah sembunyiin aku tahu. Kakak diganggu lagi, kan sama Kak Tina? Bahkan kali ini sampai hampir mati. Beruntung keajaiban terjadi, kakak mati suri.”
‘Mana ada keajaiban seperti itu? Maaf nak, tapi aku bukan kakakmu.’ bati Luna melihat Andrian terisak.
“Jadi kalau kakak diganggu lagi, undang aku. Aku bakalan lindungi kakak!”
Luna tersenyum, lalu memeluk si Andrian, ia mengelus kepalanya. Luna tampaknya memiliki misi baru selain membalas dendam, dia juga ingin sekalian merubah nasib menyedihkan pemilik tubuh ini.
*
Malam telah tiba dengan gemulai, langit hitam terbentang dengan sangat luas dan bintang-bintang bercahaya di langit-langit.
Suasana sunyi menenangkan suasana, angin sepoi-sepoi berhembus, memainkan rambut. Suara jangkrik dan hewan-hewan saling berselisih, menciptakan bunyi yang merdu.
Luna saat ini telah kembali ke rumahnya, sekarang sedang berada di kamar miliknya. Ia memegang pulpen menulis sebuah rencana tentang kedepannya.
...----------------...
Hal aneh terjadi. Atau lebih baik kukatakan dengan anugerah. Aku yang seharusnya meninggal dan mati, malah berpindah jiwa ke siswi SMA entah berantah. Namanya Luna Wijaya. Menurut apa yang kupahami, anak ini sangat lemah dan menjadi sasaran bullying. Sangat menyedihkan sekali!
Untuk sekarang lupakan tentang itu dan kembali ke topik awal. Aku gagal menjalankan misi, dan aku dikhianati oleh seseorang. Di salah satu organisasi ternyata ada sosok mata-mata dari keluarga mafia Dragon.
Siapa sosok itu masih kalang kabut.
Pada malam itu, keluarga Dragon menyerang kediaman Vongola—keluarga Mafia yang seharusnya kami lindungi sebab mereka mempunyai suatu barang berharga. terjadi pertumpahan darah yang hebat, bahkan aku pun meninggal—maksudnya pindah tubuh ini. Alasan mereka menyerang tak lain tak bukan adalah karena benda itu, dan mereka ingin mengambil alih keluarga Mafia vongola.
Kami dibayar untuk melindungi keluarga mereka dengan upah sangat banyak. Tapi sayang sekali kami gagal menjalankan misi.
Sekarang waktu terlewat 2 tahun. Aku tak tahu bagaimana kondisi keluarga Mafia Vongola, tapi jelas karena benda itu ada di tangan yang salah pasti sekarang tidak berjaya.
Tapi sekarang adalah saatnya. Saat untuk kembali menarik apa yang seharusnya menjadi milik kami. Saat untuk melawan kembali keluarga Dragon.
Rencana pertama
Kumpulkan anggota Inti organisasi dan rekan terpecaya.
Levy one, levy two, levy thre, dan levy four. Dengan adanya mereka membuatku mudah bergerak.
.
Selesai menulis, Luna menghela napas. Membaringkan diri di kasur, lalu memejamkan mata. “Persiapkan diri kalian, Tuan pengkhianat, Liam, dan keluarga Dragon … Dendamku akan segera dimulai.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Athiyah Nurwulan
watasih suka cerita ini
2024-12-13
0
Myss Guccy
SETAAAAANNNNN LUNAAA🤣🤣🤣🤣
2024-08-29
0
Yusni
tertarik ku...semoga tmh keren novelnya
2024-08-29
2