"Pacarku yang mana bang?" Jawab Viona penuh tanya karena dia merasa tidak punya kekasih.
"Memang nya kamu punya pacar berapa?"
Seru Gean dengan kaget, dalam pikiran Gean mungkin banyaknya pacar sang adik dia bingung menjawab pacar nya yang mana.
. "Ya ampun" jawab Viona dengan menepuk kening nya dengan tangan.
"Maksud nya pacarku yang mana abang, aku tidak punya pacar makan nya menjawab seperti itu".
"Lah itu tadi yang mengirim pesan terus kamu balas siapa?".
"Ooooo teman dinegara D*.
“Yakin?".
"Yakin lagian belum kepikiran untuk pacaran bang, kata abang aku tidak boleh pacaran dulu, itu yang selalu abang ingatkan waktu aku di negara D sampai nempel semua pesan keramat abang di kepalaku".
"Itu juga demi kebaikanmu dek, karena abang sayang sama kamu abang tidak mau kamu salah memilih pasangan yang berakhir menyakiti kamu, usiamu juga masih muda 6 bulan lagi ulang tahunmu yang ke-20, perjalananmu masih panjang".
"Ia aku mengerti, bang aku boleh bertanya tidak?".
"Tanya apa?".
"Abang masih normalkan?".
Gean langsung menginjak rem mendadak mendengar pertanyaan sang adik, untung saja tidak ada kendaraan lain dibelakang mereka.
"Abang bisa bawa mobil tidak sih buat kaget saja untung tidak ada mobil di belakang, coba kalau ada bisa kecelakaan beruntun kita".
"Habis pertanyaanmu itu loh dek tidak dipikir lagi".
"Memang nya pertanyaanku ada yang salah?".
"Ya salah lah".
"Apanya yang salah wajar kan tanya begitu melihat temen-temen abang banyak yang sudah menikah, lah abang boro-boro menikah pacar saja tidak punya".
"Abang hanya belum menemukan yang cocok".
"Dari abang lahir sampai sekarang usia abang 29 tahun sudah mau kepala tiga pacaran saja belum pernah, dan setiap ditanya jawaban nya selalu itu-itu saja, tidak ada yang lain apa?".
"Dengar ya dek abang itu maunya tidak usah pake acara pacaran-pacaran segala, kalau abang sudah menemukan yang cocok abang akan langsung membawa wanita itu ke hadapan mami papi dan langsung melamarnya, karena banyak orang yang hanya membuang waktu pacaran bertahun-tahun tapi ujung-ujungnya putus dengan alasan tidak cocok".
"Abang keren" Viona memuji kakaknya dan bertepuk tangan.
Gean hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan adiknya, dia tetap menganggap adik nya anak kecil karena Viona kecil sangat manja kepadanya.
Setelah menempuh setengah jam perjalanan akhirnya tibalah mereka di depan gerbang keluarga Dixon dan pintu gerbang pun langsung terbuka sendiri karena terdapat sensor otomatis, mobil pun masuk kedalam dan pintu gerbang pun tertutup sendiri, mereka turun dan Viona langsung pergi meninggalkan Gean sendiri diluar, lalu berlari kedalam dan berteriak.
“mami papi Vivi pulang" namun tidak ada jawaban.
"Sepi ya pada kemana sih?".
"Mami papi anak kesayangan kalian yang cantik jelita pulang" teriaknya.
Alice dan Garvin yang sedang berada dilantai atas menutup kuping mereka karena mendengar teriakan seseorang yang mereka rindukan namun begitu wajah mereka tetap memancar kan kebahagiaan dan kerinduan kepada anak bungsu mereka, mereka berjalan menuruni tangga dan menghampiri Viona.
“Ya ampun sayang mami sangat merindukan kamu" dengan memeluk erat Viona
"Selama di negara D kamu tak pernah sekalipun pulang menjenguk kami, kami kesana pun tidak kamu izinkan".
"Maafkan Vivi ya mi karena tidak mengizinkan mami berkunjung ke negara D, karena aku ingin membuat kejutan untuk mami sama papi".
"Tidak apa-apa sayang terus kejutan apa yang ingin kamu tunjukan ke kami?".
"Nanti kalau sudah saatnya tapi tidak sekarang, yang pasti sesuatu yang akan membuat mami sama papi terkejut".
"Ya sudah kami tunggu bagaimana terkejut nya kami dengan kejutan kamu".
Garvin dari tadi hanya menyimak dan tidak ikut dalam obrolan mereka, dia hanya menunjukkan wajah cemberutnya karena seakan akan dia dilupakan oleh dua wanita kesayangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Valería Lpz
Gak bisa berhenti membaca, cerita ini keren banget, semangat terus author!
2024-08-07
0