posesif nya Gean

Viona turun dari tempat tidur dan langsung masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya yang berantakan akibat lelah menangis, tak lama suara ketukan terdengar Viona pun membuka pintu kamar

 

"Dek kamu udah bangun".

"Sudah bang baru saja bangun".

"Ya sudah pulang yuk, mami sama papi pasti sudah nunggu kamu di rumah".

"Bagaimana tidak menunggu aku bilang siang sudah sampai rumah, sudah sore begini masih disini" dengan ekspresi mengembung kan pipi.

"Gemes banget sih adek Abang, dengan mencubit kedua pipi nya".

"Sakit tahu bang".

"Lain kali jangan menunjukan wajah seperti itu didepan orang lain apalagi laki-laki".

"Memangnya kenapa bang?" Sambil mengedipkan mata bulatnya dengan wajah polos.

"Pokoknya jangan dengarkan omongan Abang".

"Iya iya dasar aneh".

(Gua gak boleh lengah, gua gak Mau kejadian dulu terulang lagi apalagi melihat wajah menggemaskan Vivi siapapun laki-laki pasti akan tergoda) batin Gean.

Tanpa Gean tau adiknya yang sekarang sudah banyak berubah, dia hanya akan menunjukan wajah itu untuk keluarganya saja.

Gean dan Viona keluar ruangan melewati ruangan sekretaris Nisa , Nisa hanya bisa tertegun melihat bosnya membawa perempuan ke perusahaan, setelah tersadar dia mengangguk tanda menghormati atasannya dan Viona tersenyum menyapa sekretaris kakaknya dengan senyuman yang membuatnya bertambah cantik.

Tapi setelah mereka memasuki lift Nisa langsung heboh masuk keruangan Leo dan mendekati meja Leo sang asisten bos karena ruangan mereka bersebelahan.

 

“Leo.. Leo".

"Hhmm..".

"Hmmm.. hmmm.. tidak ada kata lain apa selain hhmmm".

"Ada apa?".

"Itu yang sama si bos siapa Pacar nya?".

"Gila selera si Bos taunya yang seperti gitar spanyol begitu, tidak sia-sia bos menjomblo lama kalau sekalinya dapat yang begitu".

Leo hanya melirik Nisa dengan malas karena sekretaris bosnya sangat cerewet, tapi dalam hati dia juga akan berfikiran sama dengan Nisa, seandainya dia juga tidak tahu Viona adalah adik kandung bosnya karena dia baru 3 tahun bekerja dengan Gean, dia juga mengagumi Viona hanya dengan sekali lihat, hanya laki-laki bodoh yang tidak tertarik dengan wanita secantik Viona, tapi dia sadar diri wanita secantik Viona mana mungkin dia dekati, apa lagi melihat tatapan tajam sang atasan saat dia melihat adiknya membuat nyalinya menciut.

Dia pikir Nisa buru-buru mendatangi meja nya karena ada yang ingin dibahas soal pekerjaan, ternyata masalah pribadi bosnya.

 

“Aku tidak tahu".

"Kamu kan asistennya masa tidak tahu".

"Kamu sendiri sekretaris nya".

"Aku memang sekretaris nya trus kenapa?".

*Masa tidak tahu".

"Dasar susah kalau ngomong sama muka tembok tidak nyambung".

Nisa langsung keluar dari ruangan Leo dengan membanting pintu dengan keras, sampai Leo mengelus dada nya karena kaget.

Dasar wanita bar-bar, mana ada laki-laki yang mau menjadi pacar wanita kasar seperti nya, paling hanya laki-laki bodoh yang mau dengannya, Leo pun membereskan berkas dan menutup laptop nya bersiap untuk pulang.

 

Setelah lift berhenti di lantai bawah Gean dan Viona berjalan keluar menuju parkiran dan langsung masuk ke dalam mobil, Gean pun menjalan kan kendaraannya menuju mansion keluarga Dixon.

Didalam mobil ponsel Viona berbunyi menandakan pesan masuk, dia langsung membuka tas dan mengambil ponselnya ternyata max yang mengirim pesan.

"Nona berkas anak cabang perusahaan yang akan ditempatkan dinegara A sudah selesai di urus,, kemungkinan bulan depan sudah bisa berjalan".

"Bagus, mulai besok segeralah bersiap untuk menyusul ku kesini biarlah di sana urusan perusahaan Sean yang mengambil alih aku akan memantau dari sini".

"Baik nona".

 

Sean adalah sahabat Viona sekaligus kakak angkat nya dialah satu-satunya orang yang tau tentang trauma nya dan dia juga yang menemani Viona memulai usahanya dari bawah.

Viona mencari kontak Sean dan mengirim pesan kepadanya.

“Kak".

"Ya zhee"

Zhee adalah panggilan sayang Sean pada Viona karena dia sudah lama menaruh perasaan pada adik angkat nya namun Viona tidak pernah peka tentang perasaan orang sekitar nya.

"Besok perusahaan kakak yang handle karena max akan ikut andil mengurus anak cabang perusahaan yang dinegara A".

"Max sudah bilang padaku kalau dia besok akan terbang ke negara A, apa kamu akan stay disana?".

"Ya".

"Kenapa?".

"Apanya yang kenapa?".

"Kenapa kau meninggalkanku".

"Keluarga ku disini, kau pun tahu itu".

"Apa tidak bisa kamu kembali ke negara D dan memantau anak cabang dari sini".

"Tidak bisa kak, karena ada sesuatu yang belum ku selesaikan disini".

"Aku tahu, ya sudah nanti kalau pekerjaan disini sudah beres aku akan menyusul mu kesana".

"Hmm.. Ya sudah terserah kau saja".

Viona pun memasukan kembali ponsel nya kedalam tas setelah itu dia menolehkan kepala ke arah Gean.

 

“Apa itu pesan dari pacarmu?" Tanya Gean.

Episodes
1 kembalinya viona
2 mimpi buruk
3 posesif nya Gean
4 Pesan keramat Gean
5 Awal mula penderitaan viona
6 Menemukan Viona
7 Mencari cara kesembuhan Viona
8 Menemukanmu
9 Akan bertemu
10 Asumsi nisa
11 Pertemuan pertama
12 Melupakan Ximon
13 Baru tahu
14 Menguntit
15 Wanita sundel
16 cemburu
17 Rasa nyaman
18 Sisi lain viona
19 Menolong pemuda asing
20 Perjuangan panjang ximon
21 Hadiah untuk Ximon
22 Bukan gadis biasa
23 Membereskan berkas menggunung
24 Tidak terima disebut penguntit
25 Andai Vivi masuk perusahaan keluarga
26 Perusahaan cabang
27 Sean yang malang
28 memperkenalkan Viona
29 Penyerangan
30 Keterbukaan Louis
31 Rencana Cleo
32 Ximon terjebak
33 Kemarahan Viona
34 Pantas dicintai
35 Penyesalan Yohanes
36 Perburuan Ximon
37 Awal mula penderitaan Cleo
38 Rencana Viona
39 Pertanyaan keramat untuk Gean
40 Perayaan perusahaan
41 Kemarahan Ximon
42 Kecewanya seorang ayah
43 Sandiwara berujung kesalahpahaman
44 Rencana pernikahan
45 Lamaran
46 Sah
47 Gean menabrak seseorang
48 Salah paham lagi
49 Meluruskan kesalahpahaman
50 Jujur
51 Tamu tak di undang
52 Hukuman
53 Berharap Gean ikut dalam hukuman
54 Agresifnya Gean
55 Menerima karena terpaksa
56 Balasan untuk Cleo
57 Lebih memilih menutup telinga
58 Wanita menjijikan
59 Posesif yang berlebihan
60 Perdebatan saudara kembar
61 minta tolong
62 Suami pencemburu
63 Mood baik yang di rusak
Episodes

Updated 63 Episodes

1
kembalinya viona
2
mimpi buruk
3
posesif nya Gean
4
Pesan keramat Gean
5
Awal mula penderitaan viona
6
Menemukan Viona
7
Mencari cara kesembuhan Viona
8
Menemukanmu
9
Akan bertemu
10
Asumsi nisa
11
Pertemuan pertama
12
Melupakan Ximon
13
Baru tahu
14
Menguntit
15
Wanita sundel
16
cemburu
17
Rasa nyaman
18
Sisi lain viona
19
Menolong pemuda asing
20
Perjuangan panjang ximon
21
Hadiah untuk Ximon
22
Bukan gadis biasa
23
Membereskan berkas menggunung
24
Tidak terima disebut penguntit
25
Andai Vivi masuk perusahaan keluarga
26
Perusahaan cabang
27
Sean yang malang
28
memperkenalkan Viona
29
Penyerangan
30
Keterbukaan Louis
31
Rencana Cleo
32
Ximon terjebak
33
Kemarahan Viona
34
Pantas dicintai
35
Penyesalan Yohanes
36
Perburuan Ximon
37
Awal mula penderitaan Cleo
38
Rencana Viona
39
Pertanyaan keramat untuk Gean
40
Perayaan perusahaan
41
Kemarahan Ximon
42
Kecewanya seorang ayah
43
Sandiwara berujung kesalahpahaman
44
Rencana pernikahan
45
Lamaran
46
Sah
47
Gean menabrak seseorang
48
Salah paham lagi
49
Meluruskan kesalahpahaman
50
Jujur
51
Tamu tak di undang
52
Hukuman
53
Berharap Gean ikut dalam hukuman
54
Agresifnya Gean
55
Menerima karena terpaksa
56
Balasan untuk Cleo
57
Lebih memilih menutup telinga
58
Wanita menjijikan
59
Posesif yang berlebihan
60
Perdebatan saudara kembar
61
minta tolong
62
Suami pencemburu
63
Mood baik yang di rusak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!