Adik kakak itu pun langsung masuk kedalam lift dan memencet tombol 20 karena ruangan Gean berada di lantai atas, setelah mereka keluar dari lift Gean langsung membawa adik kesayangannya masuk ke ruangannya untuk beristirahat.
"Dek kalau mau istirahat masuk saja ke kamar Abang"
Karena didalam ruangan kantornya terdapat kamar pribadi jika sewaktu-waktu Gean terlalu banyak pekerjaan dan mengharuskan dia bermalam di kantor.
"Ia bang aku juga sudah lelah ingin langsung rebahan, kalau Abang sudah meeting nya tolong bangunkan y".
"Ia dek".
Viona pun berjalan menuju kamar sang kakak dan langsung naik keatas ranjang king size tak lama matanya pun langsung terpejam karena saking lelahnya melakukan perjalanan panjang, karena sebelumnya dia tidak sempat istirahat, sebelum meninggalkan negara D dia harus menyelesaikan pekerjaan dan mengurus pembukaan anak cabang perusahaannya yang akan ditempatkan dinegara A, sedangkan untuk dinegara D dia menitipkan kepada orang kepercayaannya Max.
Max adalah pria tampan berumur 27 tahun dengan tinggi 180cm yang dibantu Viona 4 tahun yang lalu karena dikejar-kejar renternir dan di keroyok, karena tidak bisa membayar hutang almarhum orang tuanya.
Dan disitulah Viona membantunya karena Viona ahli dalam beladiri mulai dari Wushu, taekwondo, karate maupun Muay thai, dan Viona juga membantu membayar lunas hutang keluarga max, disitu max berjanji akan mengikuti Viona apapun yang terjadi, dia hidup sebatang kara tidak punya sanak saudara karena orang tuanya semua anak tunggal.
Gean pun mengambil telepon kantor dan menghubungi asistennya
"Leo, siapkan berkas yang akan dibawa keruang meeting dan tunggu aku disana".
"Siap tuan".
Gean pun keluar dari ruangannya menuju ruang meeting
Disisi lain Viona gelisah dalam tidurnya, dia bermimpi sesuatu yang sangat menyakitkan selalu hadir di setiap tidurnya, mimpi yang selalu membuat dia menangis ditengah malam, matanya tertutup tapi selalu bergumam
"Jangan aku mohon jangan," kata-kata itu yang terus ia lontarkan, air mata yang terus mengalir dengan mata terpejam siapapun yang melihat dia seperti itu pasti akan merasa sesak di dadanya.
Tak lama Viona pun bangun dengan napas yang tak beraturan.
“Hosh.. hosh.. hosh..".
"Sampai kapan ya tuhan sampai kapan aku selalu bermimpi seperti ini terus".
"Aku capek aku lelah hiks..hiks.. hiks..".
"Mimpi itu begitu nyata, seolah-olah aku yang mengalaminya".
Viona tidak tau mimpi yang berputar setiap malam adalah awal dia mengalami trauma nya.
Keluarganya tidak tau tentang Viona yang selalu bermimpi tentang kejadian memilukan itu.
Didepan keluarga nya dia mencoba baik-baik saja karena setiap traumanya kambuh keluarganya akan menangis apalagi sang mami yang selalu menyalahkan diri sendiri karena keteledorannya menjaga Viona kecil sampai kejadian naas terjadi.
Dia tidak ingin membuat sedih keluarganya karena traumanya tak kunjung sembuh, setiap sang ayah dan kakak nya menyentuhnya pasti dia akan berteriak histeris dan berujung jatuh pingsan, setiap malam pasti dia selalu mengigau dan menangis.
Dia menjauh keluar negri karena suatu alasan, dia ingin melupakan kejadian itu dan menyembuhkan traumanya, ternyata usaha nya tidak sia-sia, dia mampu memeluk 2 orang laki-laki yang amat disayanginya.
Masih terbayang 5 tahun silam melihat kakak dan ayahnya terpukul setelah mengetahui dia tidak mampu dekat dengan mereka karena traumanya akan kambuh jika melihat atau didekati laki-laki meskipun itu keluarganya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Rizitos Bonitos
Cerita yang menarik dan bikin geregetan. Semangat terus thor!
2024-08-07
0