Takdir Cinta Ku
POV Key
Aku duduk di kursi kerja itu lah yg bisa aku lakukan kerja adik dan ibu ya meski hubungan aku dan ibu ngak bagus itu juga salah ku sih tapi aku bisa apa aku ngak mau membuat ibu lebih sakit aku menggaku membunuh ayah ya aku lakukan untuk membuat ibu ku tidak sakit hati ayah ku meninggal saat aku umur 15 tahun dia memberi ku beban yg amat besar kebahagiaan keluarga ku dan perusahaan nya bayang kan aku yg umur 15 tahun seorang wanita harus memimpin perusahaan sebesar ini itu semua salah ibu dan ayah kenapa tidak mempunyai anak laki-laki membuat ku harus ribet mengurus semua nya .Hampir satu tahun ini aku ngak pulang ke rumah aku tinggal di Apartemen tapi aku pulang jika di rumah lagi ada masalah meski aku ngak ada di rumah aku tau apa yg di lakukan ibu dan adik ku karna aku punya bawahan yg setia ya mungkin memang tuhan mengirim kan mereka untuk ku untuk menyelesaikan masalah ku .Akhir -akhir ini adik ku sering curhat menyuruh ku pulang karna ibu akan menjodohkan nya dengan anak teman nya dia ngak mau karna dia mencintai orang lain meski orang yg di jodoh kan ibu itu sahabat nya juga sendiri anak itu emang dasar bandel nurut apa salah nya lagian sering aku dengar teman tapi menikah kayak judul film sahabat jadi cinta apa salah nya coba tapi bisa aku pastikan jika aku pulang pasti langsung di tampar ibu karna melupakan rumah hah aku bisa paham karna seperti nya ibu masih marah pada ku apa yg aku lakukan aku sih setuju aja pada nya karna keluarga mereka terpandang dan setara dengan keluarga kami .Saat aku sibuk asisten pribadi ku memberikan ponsel ku dia bilang"nona Kella video call nona"ucap nya ya adik ku Kella Aini Mahardika ya benar kami tidak mempunyai nama yg mirip wajah juga mirip nama nya juga di lahir kan oleh rahim yg sama .Aku ambil ponselku aku tutup laptop ku dan ku hembusan nafas ku dengan kasar lalu aku geser arah kamera terlihat dia sedang menangis aku yakin itu tangis kepalsuan untuk menjebak ku
"Kakak lihat ibu akan meresmikan pertunangan ku pokok nya aku ngak mau kakak tau sendiri kan aku udah mencintai orang lain meski orang itu ngak tau aku mencintai nya"cerotos nya dengan tangis kepalsuan aku hanya menanggapi nya dengan malas aku dengar ibu mengedor pintu kamar sih bandel itu seperti dia mencari cara untuk membatalkan pertunangan itu
"Apa mau mu"ucap ku menatap nya tajam
"Kakak gimana kakak aja yg menikah dengan sahabat ku itu bagaimana dia kayak nya cocok sama kakak"ucap nya dengan wajah imut nya
"Turuti saja perkataan ibu lagian kan orang itu sahabat kamu apa salah nya menikah dengan nya"ucap ku kembali berkerja aku letak kan ponsel ku di depan ku mata dan jari ku fokus ke laptop ku
"Ishh kakak dia itu aku anggap seperti kakak sendiri mana mungkin aku akan mencintai nya"ucap nya kesal
"Kakak sibuk"ucap ku santai membuat nya cemberut
"Pokoknya aku ngak mau bertunangan dengan nya jika kakak ngak dateng hari ini dan membatalkan pertunangannya aku akan bunuh diri"ucap nya kesal dan memutuskan sambung telpon nya aku hanya acuh bukan tidak peduli aku kenal dengan sifat adik ku itu ku lihat asisten pribadi ku kayak cemas
"Apa nona tidak pulang seperti nya nona Kel serius"ucap nya serius
"Dia hanya becanda"ucap ku dingin ya itu lah aku pendiam cuek tapi aku peyayang kok asisten ku hanya beroh dan kembali bekerja setelah makan siang akan tiba ponselku kembali berdering ku lihat anak bandel itu lagi menelpon ku abaikan saja dia biarin dia kesal siapa suruh menganggu ku ponselku terus saja berdiri hingga tiga panggilan aku lewat kan tidak berapa lama asisten ku masuk
"Nona Kel menelpon saya nona"ucap nya memberikan ponsel nya aku ambil dan terlihat semua orang berteriak pada nya karna dia video call pada ku
"Lihat kakak aku akan loncat dari atas ke bawah"ucap nya melihat kan kepada ku dia di lantai atas dan di bawah nya orang berteriak pada nya dasar anak itu kekanakan sekali dia.Ku akhiri panggilan nya dan ku rapi kan pekerjaan ku lalu pergi di ikuti asisten ku Anjani dan dia terburu-buru mengikuti ku seperti nya dia cemas karna dia bekerja dengan ku udah lama dan dia yatim piatu setelah menempuh beberapa puluh menit aku sampai yg sudah ada bik Yahya di depan pintu dia seumuran dengan ibu ku dan dia memberikan kondisi rumah dan mengurus rumah
"Nona kembali"ucap nya hormat aku masuk saja aku lihat anak bandel itu di atas lantai di depan ku ada ibu dan beberapa orang mungkin teman nya ibu tapi tunggu aku memicing kan mata dengan sosok pria itu dia tampan sih tubuh nya sempurna seperti pria idaman wanita dia itu kan tukang parkir sebulan yg lalu ngapain dia di sini saat itu aku terburu-buru datang karna ada meeting mendadak aku lihat pria itu berdiri di parkiran ya udah aku lempar kunci mobil ku dan menyuruh dia memarkirkan mobil ku dan aku buru-buru masuk
Plak
Pipi ku terasa panas aku bisa pastikan pipi ku yg lembut dan seputih kapas ini sudah memerah membekas karna tamparan ibu ku aku hanya menatap nya aku lihat dia gemetar memukul ku dengan mata berkaca-kaca semua jadi diam semua
"Baru ingat dengan rumah"ucap ibu sinis
"Maaf bu aku sibuk"ucap ku menghembuskan nafas ku karna udah lelah bekerja bukan nya saat pulang di peluk dan di cium malah dapat tamparan tapi sudah lah itu memang pantas aku dapat kan
"Kenapa tidak menunggu adik mu menjadi mayat baru kau kembali"ucap nya geram
"Udah bu aku yg menyuruh kakak karna aku ngak mau menikah dengan nya"teriak Kella
"Jangan kekanakan Kel cepat turun"ucap ibu ingin melangkah naik ke atas
"Berhenti bu jika ibu mendekat aku benaran loncat"ucap Kella sungguh-sungguh
"Kel turun kau bisa jatuh jangan kayak gini kita bicara baik-baik"ucap sih tukang parkir eh enak saja tukang parkir ngomong seperti itu sok akrab banget
"Bik aku haus"ucap ku membuat semua kaget dengan genting seperti ini aku malah memintai air sama bibik
"Ini nona"ucap bibik memberi ku jus aku meneguk dan berjalan menaiki arah anak bandel itu
"Berhenti kak atau aku akan loncat"ucap Kella semua orang jadi panik membuat ku males
"Silahkan saja aku cuman mau masuk kamar mau istirahat capek"ucap ku membuat semua tambah kaget aku memang melewati Kella begitu saja
"Emang bunuh diri nya nunggu siapa kok ngak jadi loncat"sindir ku berlalu semua nampak sangat kesal pada ku harus nya aku menarik tangan Kella buat turun tapi tidak aku masuk kamar untuk mengambil gelas lain dan kembali tempat Kella ingin lompat ku lihat dia udah menurun kan kaki nya untuk meloncat karna aku mendekat semua orang histeris
"Ini minum dulu"ucap ku memberikan jus yg lain
"Buat apa "ucap nya kesal menatap ku
"Mungkin untuk memberi kan pada calon suami mu nampak nya dia belum minum "ucap ku berlalu membuat semua semakin kesal
"Turun jangan seperti anak kecil"ucap ku tajam seperti perintah
"Siapa kau menyuruh ku turun"ucap nya kesal aku berhenti dan berbalik dengan menatap nya tajam membuat nya menelan saliva nya dia tau aku sudah kesal dan marah
"Ini perintah ku"ucap ku tajam dan dia menunduk aku kembali berlalu
"Aku sibuk di kantor banyak kerjaan aku akan sering kembali ke rumah jika kau tidak ingin turun aku tidak akan kembali ke rumah ini lagi"ucap ku duduk di sofa
"Mari tuan nyonya silahkan duduk"ucap Anjani mereka memandang ibu dan Kella sudah mulai turun
"Maaf nona kompres dulu pipi nona takut nya bengkak"ucap bik Yahya mulai menyentuh pipi ku dengan kompresan Kella duduk di dekat ku dan semua ikut duduk
"Biar aku bik"ucap Kella mengambil alih
"Buat apa mengobati nya"ucap ibu tapi bisa ku lihat dia bersalah menampar ku tadi maklum lah menampar orang yg lahir dari rahim nya gimana rasanya
"Dia anak mu juga Mey"ucap nya bertanya dengan ibu
"Iya jeng anak pertama ku "ucap ibu menatap ku
"Jika ingin menampar lagi silahkan"ucap ku memberi pipi ku
"Kel tidak becus mengompres nya"ucap ibu mengambil alih dan mengompres pipi ku yg merah aku meringis karna ibu menekan nya segera dia meniup nya tanpa sadar mengelus pipi ku hubungan kami memang tidak baik tapi kasih sayang ibu tidak pernah hilang meski dengan cara kasar satu yg aku rindukan pelukan dan ciuman ibu tapi sudah lah itu resiko
"Mau apa mereka kesini"ucap ku di sela ibu mengompres ku dan menghentikan nya
"Buat lamaran"ucap ibu singkat aku lihat perubahan wajah Kella
"Benar yg di bilang ibu mu kedatangan kami mau melamar Kella untuk menikah dengan anak kami Arga"ucap ayah nya
"Kau tak perlu khawatir mereka teman ayah mu dan ibu Arga juga bersahabat dengan Kella"ucap ibu
"Aku tidak masalah"ucap ku serius
"Tapi bukan nya anda tukang parkir saat itu"ucap ku langsung semua mengeryit bingung
"Maaf nona anda salah paham saat itu saya..ucap nya berfikir seperti mencari alasan
"Anda sedang apa jika berdiri di parkiran dan menatap setiap orang yg datang yg memarkirkan kendaraan nya"ucap ku
"Saat itu saya lagi mencari seseorang"ucap nya gugup
"Sudah jangan sembarang mengatakan nya tukang parkir dia itu pengusaha terkenal bahkan perusahaan nya lebih besar dari punya kita"ucap ibu aku hanya biasa saja tidak penting menurut ku
"Kakak dia emang sahabat ku tapi aku kan tidak mencintai nya dan aku sudah mencintai orang lain"bisik sih bandel aku sangat kesal pada nya aku tau ini semua rencana nya
"Ibu setuju"ucap ku menatap ibu yg juga menatap ku geram
"Bukan aku meragu kan pilihan ibu untuk Kella tapi bu biarkan saja Kella mengambil keputusan nya jika ibu memaksa nya ini tidak bagus ke depan nya apa lagi hubungan keluarga kita terjalin baik pada mereka "ucap ku berusaha menolong sih bandel ini
"Ahh kakak ku emang is the best deh"ucap Kella memeluk ku dasar anak ini ngak tau ada tamu main peluk-peluk aja
"Pokok nya ibu tetap menikah kan Kella dan Arga"ucap ibu ngotot ku lihat ayah nya mau bicara tapi di potong tukang parkir yg kaya raya
"Yah aku juga kurang setuju dengan rencana kalian lagian aku dan Kella punya orang yg kami cintai masing-masing kalian ngak mau kan rumah tangga kami nanti berantakan"ucap nya
"Jika Kella ngak mau kau nikah saja sama Keyra"ucap ayah nya membuat ku kaget benar saja dalam hidup ku saja ngak pernah melitas memikirkan orang lain jangankan menikah ingin punya gebetan aja ngak pernah terpikir
"Wah kita satu memikiran yah om"ucap Kella membuat ku bertambah kesal ingin sekali menghukum nya tapi tenang usahakan bersikap tenang
"Kayak nya ngak usah deh yah lagian biarkan takdir menentukan lagian meski aku tidak menikah dengan keluarga Mahardika hubungan kalian tetap berjalan baik"ucap nya aku jadi makin curiga deh jangan-jangan mereka sekonkol membatalkan pertunangan nya mereka bilang kan sahabat sudah pasti mereka kerja sama
"Maafkan atas sikap anak-anak ku ya Ilman Presi aku akan bicara dengan Kella"ucap ibu tak enak
"Ngak papa Mey mungkin anak anak kita tidak berjodoh"ucap nya lalu tidak lama mereka berpamitan pulang aku bisa bernafas lega karna anak bandel ini selalu buat masalah
"Kak tinggal lah di rumah ini lagi "ucap Kella membujuk ku dan ibu udah pergi ke kamar nya mungkin kecewa
"Kakak ngak bisa "ucap ku berdiri
"Kakak mah gitu aku cemburu tau sama pekerjaan kakak dia lebih banyak waktu bersama kakak dan aku"ucap nya sedih ku lihat Anjani berusaha menahan senyum tepat nya mengejek ku karna aku orang gila bekerja aneh bukan harus nya laki-laki gila kerja ini tidak perempuan ya mau gimana lagi sih aku harus lakukan demi melanjutkan wasiat ayah sebenarnya aku capek lelah tapi aku ngak mungkin nyerah itu aja
"Anjani jika tidak terlalu sibuk di kantor mari makan siang dulu bersama"ucap ibu turun menuju meja makan Anjani ini udah sangat lama bekerja dengan ku dan dia selalu melakukan yg terbaik
"Sebenarnya kantor sedikit banyak kerjaan nyonya tapi jika nyonya menginginkan kami makan di sini kami bisa melakukan nya"ucap Anjani hormat ku pandang Anjani dari jauh karna dia menyusul ibu tapi seperti nya dia sengaja bicara keras biar aku mendengar nya jadi akhirnya aku makan siang di rumah itu tentu aku senang meski aku pendam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Windy Putri
ceritanya sih bagus, tapi mohont tanda bacanya diperhatikan..
2021-04-04
2