Episode 5 Bingung

Pagi-pagi sekali Fabby sudah berangkat ke kantor, semalaman dia tidak bisa tidur karena memikirkan keinginan neneknya. Poppy berjalan dengan sedikit terburu-buru karena tidak biasanya bosnya datang sepagi ini. Poppy pun segera masuk ke dalam ruangan Fabby sembari membawa sebuah kopi.

“Pagi bu, tumben pagi-pagi sudah di kantor? Ini aku bawakan kopi untuk ibu,” ucap Poppy.

“Terima kasih, Poppy,” sahut Fabby.

Fabby mulai menyesap kopinya, Poppy sangat terkejut saat melihat mata Fabby yang terlihat sedikit menghitam. “Astaga bu, ibu kenapa? Kok, seperti yang kurang tidur?” tanya Poppy.

“Semalaman aku gak bisa tidur, Pop. Makanya aku datang ke kantor pagi-pagi sekali,” sahut Fabby.

“Kenapa gak bisa tidur? Apa nenek masih sakit?” tanya Poppy semakin penasaran.

“Nenek sudah mendingan, tadi juga pada saat aku mau berangkat ke kantor, nenek masih tidur,” sahut Fabby.

“Terus, apa yang sedang ibu pikirkan?” Poppy semakin penasaran kepada Fabby.

“Nenek ingin aku cepat menikah,” sahut Fabby lemas.

“Nenek benar, bu. Ibu itu sudah pantas untuk menikah, umur pun sudah cukup matang untuk mempunyai anak. Lihat deh, teman-teman ibu mereka sudah punya banyak buntut memangnya ibu tidak malu ditanya kapan nikah terus?” ledek Poppy.

“Sialan kamu, Pop. Kamu meledek aku?” kesal Fabby.

“Idih, siapa yang meledek ibu, mana berani aku. Tapi aku benar-benar setuju dengan nenek. Sekarang yang jadi permasalahannya, ibu sudah punya calonnya belum?” ucap Poppy dengan senyuman meledek.

“Calon apaan? Kamu juga kan tahu, boro-boro calon suami, calon pacar pun gak ada,” ketus Fabby.

“Makanya, move on dong bu, masa terus-terusan ingat sama Rangga,” ucap Poppy.

“Siapa juga yang ingat sama pria brengsek itu, aku sudah move on ya, dari dulu jadi jangan menyebut nama pria itu lagi,” kesal Fabby.

“Terus, bagaimana dong? Apa perlu aku daftarkan ibu ke acara kencan buta, supaya ibu dapat jodoh gitu?” Poppy memberikan saran kepada Fabby.

“Astaga Pop, memangnya kamu pikir aku wanita tidak laku apa? Sampai-sampai harus ikutan acara kaya gitu?” sentak Fabby.

“Ya, terus bagaimana? Mau aku cariin pacar bohongan buat meyakinkan nenek?”

Fabby memijat keningnya yang tiba-tiba terasa berdenyut itu. “Sebenarnya nenek mau menjodohkan aku dengan pria kenalannya,” lirih Fabby.

“Serius, bu? Orangnya bagaimana? Apa dia tampan?” tanya Poppy antusias.

“Kalau wajah sih memang tampan, tapi----“

“Tapi apa, bu?” tanya Poppy memotong ucapan Fabby.

“Pekerjaan dia seorang sekuriti,” sahut Fabby.

“Yaelah, kirain apa. Biarinlah, yang penting dia kerja halal. Lagi pula, ibu kan sudah sangat kaya jadi gak perlu cari suami yang kaya juga,” ucap Poppy dengan senyumannya.

“Justru itu Pop, kalau aku menikah dengannya, harga diriku mau disimpan di mana? Pasti rekan bisnis ku meledek aku, apalagi Rangga sudah pasti akan menertawakanku.” Fabby tidak akan bisa membayangkan penghinaan yang akan dia terima jika menikah dengan Arga.

Poppy seketika terdiam, terlihat sekali dia sedang memikirkan sesuatu. Poppy memang sekretaris sekaligus asisten pribadi Fabby, tapi Fabby sudah menganggapnya seperti adiknya sendiri. Apa pun yang sedang Fabby alami, pasti dia akan cerita kepada Poppy.

“Aku tahu, bu. Bagaimana kalau ibu nikah diam-diam saja dengan pria itu jadi kan semuanya aman. Nenek akan bahagia dan ibu juga akan aman karena sudah menikah dengan pria itu,” ucap Poppy memberikan saran.

“Tapi Pop, aku gak mau nikah sama dia pasti lama-lama juga semua orang akan tahu,” tolak Fabby.

“Ya nikahnya jangan banyak orang, kita-kita saja,” sahut Poppy.

“Memangnya si Arga mau?” ucap Fabby.

“Ya, ibu bicarakan dulu sama dia terus membuat perjanjian gitu dengan dia,” sahut Poppy.

Fabby tampak berpikir, namun Fabby tersentak saat mendengar ponselnya berbunyi. Ada sebuah notif pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Fabby sampai membelalakkan matanya saat melihat siapa yang sudah mengirimnya pesan.

“Aku bawa sarapan untukmu, dan sekarang aku sudah berada di bawah.” Begitulah isi pesan yang diterima oleh Fabby.

“Astaga, panjang umur banget nih orang. Lagi pula, ngapain dia ke sini?” kesal Fabby.

“Ada apa, bu?” tanya Poppy.

“Si Arga sudah ada di bawah, katanya dia membawakan sarapan untukku,” sahut Fabby.

“Hah, serius? Ya, sudah biar aku saja yang ambil makanannya biar sekalian aku juga mau melihat wajah pria itu,” ucap Poppy.

“Gak usah, biar aku saja yang nemuin dia,” ucap Fabby.

“Aku ikut, bu.”

Akhirnya Fabby dan Poppy pun turun ke lobi untuk menemui Arga. Fabby begitu sangat kesal kepada pria tampan itu, bisa-bisanya dia datang ke kantornya. Fabby sangat takut jika Arga keceplosan dan menganggap kalau Fabby adalah calon istrinya.

Sesampainya di lobi, terlihat Arga sedang duduk di depan pintu masuk. “Astaga, kamu ngapain ke sini?” tanya Fabby dengan raut wajah tidak suka.

Arga seketika berdiri dan memberikan sebuah paperbag berisi makanan. “Tadi Bi Nunung bilang kalau kamu tidak sarapan, makanya aku berinisiatif membelikanmu sarapan,” ucap Arga dengan senyumannya.

“Astaga, kalau ini namanya tampan banget, bu,” bisik Poppy.

“Diam, kamu!” sentak Fabby.

Fabby yang emosi pun menarik tangan Arga. “Ikut denganku!”

“Kamu mau bawa aku ke mana?” tanya Arga.

Fabby tidak menjawab, dia pun membawa Arga ke dalam ruangannya. Poppy juga mengikuti mereka dari belakang sembari membawa paperbag milik Fabby. Sesampainya di dalam ruangannya, Fabby melepaskan genggamannya dan menatap Arga dengan sangat tajam.

“Berani sekali kamu datang ke kantorku seperti ini? Kalau mereka sampai bertanya mengenai kamu, bagaimana?” bentak Fabby.

“Ya, tinggal jawab saja kalau aku adalah calon suami kamu,” sahut Arga dengan santainya.

“Apa? Lancang sekali kamu, memangnya kamu pikir aku mau apa menikah denganmu?” bentak Fabby.

“Tapi kan nenek ingin sekali kamu menikah denganku,” sahut Arga.

“Kamu memang licik, memanfaatkan kesehatan nenekku supaya kamu bisa menikah denganku,” geram Fabby.

“Aku tidak pernah memanfaatkan siapa pun, tapi jika kamu memang tidak mau menikah denganku, tidak apa-apa, sekarang juga aku akan bilang sama nenek dan aku janji tidak akan mengganggu kamu lagi,” ucap Arga.

Arga mulai melangkahkan kakinya hendak keluar dari ruangan Fabby, tapi tiba-tiba ponsel Fabby berdering dan tertera nama Bi Nunung di sana. “Halo bi, ada apa?” tanya Fabby khawatir.

Arga menghentikan langkahnya kala mendengar Bi Nunung yang menghubungi Fabby. “Maaf nona, nenek kembali drop,” sahut Bi Nunung.

“Apa? Ya, sudah aku pulang sekarang,” ucap Fabby sembari menutup sambungan teleponnya.

“Kenapa dengan nenek?” tanya Poppy.

“Nenek drop lagi, kalau begitu aku pulang dulu ya,” sahut Fabby panik.

“Kamu pulang sama aku saja,” ucap Arga.

“Apaan sih, mana ada aku pulang naik motor butut kamu itu, mana panas pula,” hina Fabby.

Tanpa banyak basa-basi, Fabby pun segera pergi meninggalkan Arga. Arga lagi-lagi hanya bisa menghembuskan napasnya dengan kasar. Ternyata mendapatkan Fabby benar-benar sangat sulit dan membutuhkan mental yang kuat.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Nidahiat

☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Nidahiat

poppy mulut nya kalo ngmng bner banget sih 🤣🤣🤣 lah mng umur udh segitu dah matang. dah waktunya memikirkan masa depan biar cepet dapat buntut feb

2024-08-17

1

Aisyah Christine

Aisyah Christine

astagaa.. turunkn sikit ego mu febb.. gak selamanya kamu di atas. terus² san menyinggung perasaan org jan sampe menyesal di kemudian hari febby.

2024-08-17

1

⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf◌ᷟ⑅⃝ͩ●diahps94●⑅⃝ᷟ◌ͩ

⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf◌ᷟ⑅⃝ͩ●diahps94●⑅⃝ᷟ◌ͩ

wkwkwk lancar banget lagi mulut Popy dah ngomong sama atasan biar cepet nikah umur udah matang nyerempet tuirr

2024-08-17

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Fabby Yang Angkuh
3 Episode 3 Masa Lalu
4 Episode 4 Sandiwara Nenek Andin
5 Episode 5 Bingung
6 Episode 6 Terpaksa Menikah
7 Episode 7 Sekuriti Tampan
8 Episode 8 Si Cantik Yang Angkuh
9 Episode 9 Menjemput Fabby
10 Episode 10 Kekesalan Fabby
11 Episode 11 Bertemu Mantan
12 Episode 12 Sakit
13 Episode 13 Fabby Si Wanita Kejam
14 Episode 14 Ancaman Arga
15 Episode 15 Tertarik
16 Episode 16 Fabby Si Keras Kepala
17 Episode 17 Menjemput Arga
18 Episode 18 Salah Tingkah
19 Episode 19 Terlalu Banyak Gengsi
20 Episode 20 Persaingan Bisnis
21 Episode 21 Kejujuran Poppy
22 Episode 22 Kecerobohan Arga
23 Episode 23 Kemarahan Fabby
24 Episode 24 Nindi Yang Licik
25 Episode 25 Kekhawatiran Arga
26 Episode 26 Malam Yang Panjang
27 Episode 27 Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga
28 Episode 28 Mendatangi Nindi
29 Episode 29 Identitas Arga
30 Episode 30 Arga Menghilang
31 Episode 31 Hamil
32 Episode 32 Kegalauan Arga
33 Episode 33 Ketahuan Hamil
34 Episode 34 Gosip Mulai Menyebar
35 Episode 35 Muncul Masalah
36 Episode 36 Penyesalan
37 Episode 37 Ujian Untuk Fabby
38 Episode 38 Kehilangan
39 Episode 39 Antara Sedih Dan Bahagia
40 Episode 40 Ungkapan Hati
41 Episode 41 Rencana Arga
42 Episode 42 Memulai Dari Awal
43 Episode 43 Jebakan Untuk Nindi
44 Episode 44 Fabby Mulai Baper
45 Episode 45 Hukuman Untuk Nindi
46 Episode 46 Perfect Husband (END)
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Fabby Yang Angkuh
3
Episode 3 Masa Lalu
4
Episode 4 Sandiwara Nenek Andin
5
Episode 5 Bingung
6
Episode 6 Terpaksa Menikah
7
Episode 7 Sekuriti Tampan
8
Episode 8 Si Cantik Yang Angkuh
9
Episode 9 Menjemput Fabby
10
Episode 10 Kekesalan Fabby
11
Episode 11 Bertemu Mantan
12
Episode 12 Sakit
13
Episode 13 Fabby Si Wanita Kejam
14
Episode 14 Ancaman Arga
15
Episode 15 Tertarik
16
Episode 16 Fabby Si Keras Kepala
17
Episode 17 Menjemput Arga
18
Episode 18 Salah Tingkah
19
Episode 19 Terlalu Banyak Gengsi
20
Episode 20 Persaingan Bisnis
21
Episode 21 Kejujuran Poppy
22
Episode 22 Kecerobohan Arga
23
Episode 23 Kemarahan Fabby
24
Episode 24 Nindi Yang Licik
25
Episode 25 Kekhawatiran Arga
26
Episode 26 Malam Yang Panjang
27
Episode 27 Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga
28
Episode 28 Mendatangi Nindi
29
Episode 29 Identitas Arga
30
Episode 30 Arga Menghilang
31
Episode 31 Hamil
32
Episode 32 Kegalauan Arga
33
Episode 33 Ketahuan Hamil
34
Episode 34 Gosip Mulai Menyebar
35
Episode 35 Muncul Masalah
36
Episode 36 Penyesalan
37
Episode 37 Ujian Untuk Fabby
38
Episode 38 Kehilangan
39
Episode 39 Antara Sedih Dan Bahagia
40
Episode 40 Ungkapan Hati
41
Episode 41 Rencana Arga
42
Episode 42 Memulai Dari Awal
43
Episode 43 Jebakan Untuk Nindi
44
Episode 44 Fabby Mulai Baper
45
Episode 45 Hukuman Untuk Nindi
46
Episode 46 Perfect Husband (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!