《HAPPY READING》
.
.
.
.
.
5 tahun kemudian~
Empat orang anak kembar sedang berjalan jalan di Istana dengan dua berada didepan berlarian kesana kemari dan dua yang lain hanya berbincang ringan. Ya mereka adalah 4 kembar yaitu Aletta De Arcko, Alenna De Arcko, Alunna De Arcko dan yang terakhir adalah Alinna De Arcko.
Mereka ber empat juga sangat bingung mengapa nama mereka sama dengan yang di zaman modern hanya beda nya di sini nama mereka yang sama adalah nama depan.
Ruang dimensi milik mereka juga ikut dengan mereka, itu berawal dari mereka memasuki tempat atau ruangan tempat mereka dilahirkan.
Alinna saat itu sedang ingin mencari jepit rambutnya yang hilang hingga dia mencarinya sampai ke bawah tempat tidur dan menemukan sebuah kotak kayu berukir, itu adalah kotak yang berisi jam tangan, kipas kecil, liontin dan gelang.
"Lett ga nyangka kita udah lima tahun disini"ucap Lenna disamping Letta yang sedang berjalan.
"Iya itu udah takdir kita yang penting ruang dimensi kita kebawa"ucap Letta.
"Ya baguslah.. eh tuh 2 anak kenapa seperti bocah si" ucap Lenna seraya melihat kearah Lunna dan Linna yang sedang bermain bunga.
"Hah kau kan tahu mereka, pasti sifat kekanakan mereka ikut kebawa juga"ucap Letta menghela nafas.
"Eh iya kita tidak bertemu Ayah berapa hari? kenapa tidak kelihatan?"tanya Lenna.
"Iya aku tidak tahu kemana Ayah, terakhir kita bertemu Ayah adalah dua hari lalu "ucap Linna tiba tiba muncul.
"Kau ini mengagetkan saja"ucap Lenna kesal.
"Kudengar dari pelayan, Ayah sedang ada di kerajaan Shin" ucap Letta.
"Ah aku rindu Ayaahh"teriak Linna yang mengagetkan Tiga orang yang sedang berbincang dan menoleh kearah Linna.
"Linnaaa jangan triaaaakk"teriak Lunna.
"Bodoh!! kau juga berteriak"ucap Lenna kesal karena dua saudaranya itu sangat menyebalkan apalagi sangat suka berteriak.
"Sudahlah bagaimana jika kita menyusul ayah saja?"tanya Letta menaik turunkan alisnya seraya tersenyum miring.
"Letta kau yang terbaik" teriak mereka bertiga dengan binar dimata mereka.
"Jangan teriak bodoh!"ucap Letta seraya mengumpat dalam hati karena dikagetkan lagi lagi dan lagi.
"Hehehe baiklah Ayo kita bersiap untuk pergi ke tempat Ayah" ucap Lunna cengengesan.
Mereka pun bersiap untuk menyusul Ayah mereka di kerajaan tetangga yang akan mengadakan pesta ulang tahun itu.
Keempat anak berusia lima tahun itu langsung pergi ke pasar untuk membeli kereta kuda. Sebenarnya mereka bisa menggunakan kereta milik mereka di Istana tetapi itu akan sangat mencolok jika digunakan karena sangat mewah.
"Emm Lett mengapa orang orang disini memperhatikan kita?"tanya Lunna. Ya mereka menjadi pusat perhatian karena 4 anak berusia lima tahun berjalan jalan dipasar tanpa orang dewasa dan juga mereka begitu lucu dan menggemaskan.
Ingin sekali orang orang dipasar mencubit pipinya tetapi mereka harus mengurungkan niatnya karena dari pakaiannya saja terlihat jika mereka adalah seorang bangsawan.
"Entahlah mungkin karena aku sangat cantik"jawab Letta percaya diri.
"Aku sampai ingin membuang mu saking cantik nya kau"ucap Lenna memutar bola matanya dengan malas.
"Sudahlah ayo kita ke tempat orang yang jual kereta"ucap Letta lagi.
Tak lama kemudian mereka menaiki kereta kuda yang telah mereka beli mereka rasa ada yang kurang.
"Emmm kurasa kita melupakan sesuatu"ucap Letta yang di angguk i oleh ketiganya.
"Aishhhh kita lupa kalau kita belum memiliki pengemudi"ucap Lenna menepuk kening nya.
"Wahhh kau benar! kupikir karena itulah dari tadi kereta nya tidak berjalan" ucap Linna.
"Oke kita keluar cari orang" ucap Letta lalu keluar dari kereta diikuti ketiga saudara nya.
"Menurut mu siapa yang akan kita pekerjakan"ucap Lenna melihat sekelilingnya yang banyak sekali orang.
"Emmm disana ada rame rame tuh"ucap Letta menunjuk kearah orang orang yang berkumpul.
"Ayo kesana"seru Lunna dan Linna menyeret Letta dan Lenna.
Sesampainya mereka disana, mereka melihat 2 orang lelaki muda yang usianya kurang lebih 18-19 tahun sedang menjual diri nya untuk bertahan hidup.
"Hah gila aja! mereka menjual diri dipasar untuk menghidupi diri mereka"ucap Linna menghela nafas berat.
"Sudahlah ayo kita masuk kekerumunan"ucap Letta seraya memasuki kerumunan itu.
"Mereka berdua adalah anak Jenderal dari kerajaan tetangga yang telah gugur dalam perang"ucap salah satu orang.
"Ya mereka sangat kasihan hingga menjual diri"
"Jika aku memiliki uang pasti sudah ku beli untuk anak perempuan ku, mereka ini lumayan tampan juga"
"Mereka sangat tampan, aku ingin membelinya untuk menjadi budakku tapi sayang sekali aku tidak membawa uang"
Sedangkan 4 anak kecil tersebut hanya melihat 2 pemuda didepan nya itu dengan teliti. Mereka sangat tampan dan juga badan mereka tidak lemah tapi karena mereka diracuni jadi mereka terlihat seperti budak, pikir mereka berempat.
"Berapa uang yang kau butuhkan?" tanya Letta yang membuat semakin banyak bisik bisik.
"Dua puluh koin emas untuk kami berdua"ucap salah satunya.
Mereka sangat sedih menjual diri dengan harga yang murah hanya untuk makan. Dulu hidup mereka sangat mewah tapi sejak Ayah mereka gugur dalam perang dan paman mereka menguasai harta Ayah keduanya, mereka berdua diusir dari kediaman.
"Hahh baiklah kalian akan kubeli"ucap Letta lalu mengeluarkan sekantung koin emas dan memberikan nya pada salah satu dari mereka.
Itu semua tak luput dari pandangan semua orang yang melihat seorang gadis kecil membeli 2 pemuda itu.
"Kalian melihat apa?!! cepat kembali lah ke kegiatan kalian masing masing"seru Lenna lalu menarik kedua pemuda itu ke arah kereta mereka yang berada di sudut pasar.
"Kalian berdua telah diracuni dan itu membuat tubuh kalian menjadi sangat lemah tak berdaya"ucap Letta lalu mengeluarkan pil penawar segala racun.
"Nona kami sangat merepotkan, mohon agar nona mengizinkan kami menjadi pelayan Nona" ucap pemuda itu setelah meminum pil penawar dari Letta.
"Sudahlah kami saat ini sedang terburu buru, kalian ini tidak pantas menjadi pelayan, kalian akan menjadi kesatria kami dan belilah pakaian kesatria sekarang"ucap Lenna tegas.
Keduanya terkejut dengan ke empat gadis kecil itu yang berbicara nya seperti orang dewasa.
"Hei kak cepat lah sana kami akan menunggu disini "ucap Lunna. Mereka berdua pun pergi.
"Yuhuu kita punya kesatria tampan dongg"ucap Linna berbinar senang.
"Kau ini ya"ucap Letta memukul kening Linna pelan.
Beberapa waktu kemudian dua orang pemuda datang menggunakan baju kesatria. Ah itu terlihat sangat gagah, pikir mereka berempat.
"Emm nona kami sudah selesai" ucap mereka lalu membungkuk.
"Ohya ada yang kurang"seru Linna melihat penampilan mereka berdua.
Mereka semua hanya menatap Linna dengan bingung kecuali Letta yang hanya menaikkan sebelah alis nya.
"Ah ini diaa"seru Linna mengeluarkan 2 pedang dari ruang dimensinya.
"Kau ini membuang buang waktu saja, kita ini sedang terburu buru mengapa kau membuat drama tak berguna ini sih" ucap Lenna kesal.
"Hehe yaudah sih.. nih buat kalian"ucap Linna seraya memberikan kedua pedang itu pada mereka berdua.
"Oh ya kami lupa, kalian kendarai kereta kuda nya hehehe"ucap Lunna cengengesan.
"Baik Nona"ucap mereka menunduk lalu berjalan ke tempat pengemudi kereta.
"Kesatria kenapa bisa jadi kusir?"tanya Letta bergumam.
Mereka pun mulai berangkat menuju kerajaan tempat Raja Albert berada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
c'jlex-thea
hmmmmmsss
2021-01-21
3
Yoni Hartati
lanjut semangat
2020-09-22
5