《HAPPY READING》
.
.
.
.
Keesokan harinya~
Mereka berempat telah siap dan akan berangkat setengah jam lagi. Mereka memang sengaja ingin terbang menggunakan pesawat umum.
Tin tinn
"Eh itu kak Lian udah dateng" ucap Linna seraya berlari ke arah mobil Lian terparkir.
Saudaranya yang melihat itu hanya geleng geleng kepala. Dan mengikuti Linna menuju tempat Lian.
"Hei kak kau lama sekali" ucap Lunna mencebikkan bibirnya.
"Hehe kakak ga telat kok, kalian aja yang terlalu awal" ucap Lian seraya terkekeh.
"Mau sampai kapan ngobrolnya? mau ketinggalan pesawat?" seru Letta didalam mobil, entah sejak kapan dia telah duduk di dalam mobil dengan nyamannya.
Mereka langsung berlari masuk ke mobil saat mendengar ucapan Letta. Mereka memang pertama kalinya akan naik pesawat umum.
Lian pun melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata atas perintah dari mereka berempat.
Sesampainya mereka di bandara, mereka langsung masuk dan saling berpelukan dengan Lian.
"Kak kau harus berjanji untuk menjaga perusahaan kita dan mafia kita jika terjadi sesuatu" bisik Letta lirih di depan telinga Lian.
Deg
Entah apa yang dipikirkan Lian saat ini. Pasalnya setelah Letta membisikkan kata kata itu, hatinya merasa tak tenang dan sangat gelisah seperti ia akan kehilangan sesuatu yang berharga.
"Kak!" panggil mereka.
"Eh? apa?" tanya Lian setelah sadar.
"Kakak kenapa?"tanya Lunna.
Lian melirik Letta yang tersenyum manis kearahnya.
"Kakak tidak apa apa hanya kurang tidur saja" ucap Lian seraya tersenyum.
"Kalo gitu kita berangkat yah" ucap Linna lalu mencium pipi Lian, sama seperti Linna, Lunna dan Lenna juga mencium pipi Lian.
Sedangkan Letta malah mencium kening Lian. Entah apa yang dia pikirkan hingga mencium kening Lian, bahkan saat saudara saudaranya mencium pipi Lian, dia tidak pernah melakukannya. Ini adalah kecupan kening pertama untuk Lian.
"Berjanjilah jangan pernah bersedih" ucap Letta tersenyum manis. Ucapan Letta seperti ia akan meninggalkan Lian saja, tapi itulah yang dia rasakan namun tidak memberi tahu adik adiknya.
"Baiklah kakak janji tapi kembalilah lagi kesini"ucap Lian tersenyum manis.
"Bye kak!!" seru mereka berempat saat berbalik pergi masuk ke pesawat.
"Bye"ucap Lian seraya melambaikan tangan nya.
"Kalian harus kembali" gumam Lian mengepalkan tangan nya erat.
Beberapa jam kemudian dalam pesawat.
"Ah aku tidak sabar melihat wajah menderita mereka"ucap Linna dengan tatapan menerawang seraya tersenyum senang.
"Aku juga tak sabar melihatnya bersujud di kaki kita untuk meminta maaf" ucap Lunna tersenyum manis.
"Kalian ini ya sabar lah sedikit, sebentar lagi kita akan sampai"ucap Lenna.
Tidak disangka, pesawat yang ditumpangi mereka berempat akan mengalami kecelakaan parah, pesawat menjadi tak seimbang sehingga terjun kedalam laut lepas dari ketinggian.
Saat mereka terjun kebawah, Letta dan saudara saudaranya hanya berpegangan tangan seperti Linna dengan Lunna dan Letta dengan Lenna saling berpegangan tangan erat.
'Apakah ini akhir dari hidupku?' batin Letta memejamkan matanya dan diikuti oleh kembaran nya.
~~
Sedangkan di dimensi lain, seorang pria berjalan mondar mandir didepan ruangan tertutup. Dan juga terlihat wajah nya yang sedang khawatir seraya merapalkan doa doa untuk istri dan anaknya. Dia adalah Sang Raja Albert dengan sifat tak tersentuh kecuali dengan orang terdekat.
Oek oek
Suara bayi menangis yang membuat nya tersenyum dengan kelahiran anaknya. Ya didalam adalah tempat melahirkan nya sang istri yang ketiga kalinya setelah melahirkan anak laki laki 3 tahun yang lalu.
Dia heran mengapa suara tangisan itu hanya beberapa detik dan tidak terdengar lagi, dia sangat gelisah dan sangat ingin masuk kedalam saat ini.
Didalam ruangan
Bayi yang telah lahir itu sangat bingung, mengapa tubuhku sangat berat saat ini.
Suara tangisan bayi pun kembali terdengar saat bayi ke dua lahir dan sampai di bayi keempat.
Dokter wanita yang menolong kelahiran itu pun khawatir dengan keadaan sang ibu yang telah melahirkan 4 bayi kembar dan terlihat wajah lemahnya itu.
Wanita yang melahirkan itu bernama Ariana atau Ratu. Dia sangat lemah dan dia merasa akan pergi secepatnya.
"Tolong panggilkan suamiku" ucapnya Ariana dengan lemah kepada pelayan yang membantu.
Tak lama kemudian Albert datang dengan wajah khawatirnya menghampiri sang istri.
"Sayang apa kau baik baik saja?" tanya Albert pada istrinya. Dia masih belum tahu jika istrinya melahirkan 4 bayi kembar.
"Aku baik, aku ingin kau menjaga anak anak kita dan menyayangi juga mencintai anak anak kita. Kau juga harus berjanji untuk tidak membenci anak kita yang baru lahir. Lihat lah itu, kita punya anak kembar 4 dan mereka perempuan" ucap Ariana tersenyum lemah.
Albert menoleh kearah pelayan yang masing masing menggendong bayi kembar.
"Sayang kita akan melakukannya bersama"ucap Albert tersenyum.
"Maaf ini sudah waktuku aku pergi, aku mencintaimu" ucap Ariana lalu tertidur untuk selamanya.
"Sayang bangun, apa yang kau katakan itu. Cepat bangun jangan menakuti ku, sayang bangunlah jangan tinggalkan aku" ucap Albert seraya mengguncang tubuh Ariana dan air mata menetes dari mata nya.
"Ariana sayang bangun" ucapnya lagi.
"Dokter cepat periksa Istri ku" seru Albert emosi.
"Ba.. baik" ucap dokter itu gugup.
Dokter itu pun memeriksa nadi Ariana dan nafas Ariana, dia terkejut dan menunduk menahan tangis.
"Ada apa dengan istri ku cepat katakan!!" ucap Albert dengan emosi.
"Ya.. Yang Mulia Ratu telah tiada"ucap dokter itu takut.
"A..Apa!! itu.. kau pasti bohong.. istri ku tidak akan meninggalkan ku.. sayang bangunlah jangan tidur terus" ucapnya dengan air matanya yang menetes deras.
"Sayang bangun.. Ariana ku perintahkan kau untuk bangun dari tidur mu!!" ucap Albert mengguncang tubuh Ariana dengan kencang.
"ARIANA KAU BERJANJI TIDAK AKAN MENINGGALKAN KU!!.. CEPAT BANGUN!!.. KU PERINTAHKAN KAU BANGUN DAN BICARA LAH!"teriak Albert dengan pilu.
Semua yang ada disana ikut sedih dan para pelayan mulai menangis serta.
Keempat bayi kembar itu pun menangis dengan kencang dan entah karena apa bayi itu menangis tanpa sebab.
"ARIANA BANGUN KAUUU!!"teriak Albert dengan tangisnya yang sangat terlihat kesedihannya.
"Ariana sayang bangunlah kumohon" ucap Albert seraya menggenggam tangan istrinya.
"Kumohon Ariana" ucapnya lemah.
"Ariana sayang kau jangan tinggalkan aku.. aku sangat mencintaimu aku tidak akan membuatmu kesal lagi aku janji.. aku akan menuruti perkataanmu dengan patuh... Kumohon bangunlah sayang hiks" ucapnya seraya menciumi punggung tangan Ariana.
"Yang Mulia anda harus sabar" ucap Jenderal menenangkan.
"An dia berjanji untuk tidak meninggalkanku an" lirihnya lalu memeluk tubuh istri nya itu.
"Tenanglah Yang Mulia, Yang Mulia Ratu pasti sedih melihat anda seperti ini. Dan lihat wajah anak anak anda yang juga menangis ini. Mereka juga membutuhkan Yang Mulia" ucap Jenderal Antonio
Albert pun menoleh kearah empat bayi itu dengan air matanya yang masih mengalir deras.
"Mereka" lirih Albert.
"Ya Yang Mulia mereka. Ikhlaskanlah Ratu Yang Mulia, Beliau akan sedih jika melihat anda seperti tadi" ucap Jenderal lagi.
"Tapi.. tapi dia telah meninggalkan ku An hiks.." lirih Albert lagi.
"Yang Mulia harus sabar, ini sudah takdirnya" ucap Jenderal.
"Takdir.. AKU BENCI TAKDIR!!!"teriak Albert lagi.
"Yang Mulia jangan membenci takdir, dan jangan terus bersedih.. ikhlaskan Ratu dan pikirkan anak anak anda Yang Mulia.. bla bla bla.."ucap Jenderal.
Saat Albert mulai tenang dengan kata kata yang dilontarkan oleh Jenderal, Albert langsung terduduk lemas dilantai.
"Apa yang harus kukatakan pada anak anak ku jika mereka bertanya dimana ibu mereka An?" tanya Albert yang telah mulai tenang.
Di Istana ini tidak akan ada pengangkatan Ratu lagi untuk masa pemerintahan dirinya dan dia juga tidak akan mengambil Istri lagi. Dia melakukannya untuk Ariana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
blm blz dendam ke mantan keluarga,malah dah metong 🥺🥺
2022-10-31
2
vero💀
lanjuttt
2020-09-22
7
Yoni Hartati
lanjut semangat
update jangan lama2 thor
2020-09-21
9