Part 5 - Incaran

"Nama paman siapa?."

"Panggil saja Saga."

"Paman Saga, papa Lea sangat tampan, Paman. Sedangkan Paman jelek dan kotor," katanya dengan polos.

Saga tersenyum tipis dan menghela napas panjang. "Mungkin Paman memang jelek dan kotor, tapi apa kamu tidak takut padaku?," tanyanya dengan nada bercanda, mencoba mengabaikan rasa perih di hatinya.

Lea memandang Saga dengan kebingungan, tetapi kemudian tersenyum kembali. "Tapi Paman baik, Paman sudah tolong Lea."

Saga hanya mengangguk kemudian berkata, "Sebelum kembali ke orang tuamu, mari kita pergi mencari baju baru untukmu, Lea," ujar Saga mengubah topik.

"Beneran Paman? Asyyiik...."

Setelah bersiap dan sarapan, Saga membawa Lea pergi ke pasar tradisional untuk membeli baju. Lea berjalan dengan semangat dan senyum yang terus mengembang. Ia berjalan mengikuti Saga yang berada di depannya.

Pasar tradisional yang ramai dengan berbagai aktivitas membuat Lea merasa antusias, namun Saga tetap waspada. Di tengah keramaian, tanpa Saga sadari, beberapa preman mulai memperhatikan Lea dan saling memberi kode.

"Lihat tuh, anak kecil sama pria lusuh itu," bisik salah satu preman kepada rekannya, sambil menunjuk ke arah Lea.

"Bener juga. Gimana kalau kita ambil anak itu, pasti bisa menjualnya dengan harga tinggi," balas preman lain dengan mata licik.

Preman yang lain pun mendengar percakapan mereka, lalu ikut nimbrung, "Tapi kita harus hati-hati, si pria lusuh itu kelihatan tangguh. Jangan sampai dia curiga."

"Tenang saja, kita tunggu momen yang tepat. Sekarang, kita awasi mereka terus. Nanti kita buat rencana untuk ambil anak itu."

"Sepertinya mereka akan membeli pakaian."

"Bagus. Kita siap-siap di sekitar kios baju. Begitu anak itu terpisah, kita ambil dia cepat dan kabur."

"Oke, kita atur posisinya. Gue di sebelah utara kios, lo di selatan, dan lo berdua di pintu keluar pasar. Jangan sampai gagal."

Dengan niat jahat yang sudah mereka rencanakan, para preman itu mulai mengatur posisi mereka masing-masing di sekitar pasar. Sementara itu, Saga dan Lea terus berjalan, tanpa menyadari bahaya yang mengintai mereka.

Saga hanya fokus pada tujuan mereka untuk membeli baju, sementara Lea, dengan polosnya, tetap antusias melihat-lihat barang-barang yang dijual di pasar.

"Paman, lihat deh, baju ini bagus kan untuk Lea?," celetuk Lea sambil memegang sebuah baju berwarna cerah dengan hiasan bunga-bunga.

"Lumayan," jawab Saga singkat, namun matanya langsung melirik banderol harga baju itu yang ternyata cukup mahal. Tanpa berpikir panjang, Saga langsung mengajak Lea pergi ke tempat lain untuk mencari baju yang lebih terjangkau.

"Paman, kenapa gak jadi beli baju tadi?," tanya Lea polos, langkahnya berusaha menyesuaikan dengan langkah lebar Saga.

"Itu jelek, kita pilih yang lain," jawab Saga tegas.

Setelah beberapa saat mencari, mereka menemukan sebuah baju yang cukup bagus dan harganya pun terjangkau. Lea tampak senang, namun matanya tiba-tiba berbinar saat melihat tempat permainan anak di dekat pasar.

"Paman, Lea mau main di sana!," serunya sambil menarik lengan baju Saga.

Awalnya, Saga tampak enggan. "Tidak sekarang, Lea," jawabnya dengan nada tegas.

Namun, Lea terus merengek dan menarik perhatian banyak orang yang mulai menatap mereka dengan rasa ingin tahu dan curiga. Merasa tak ingin membuat keributan, akhirnya Saga pun mengalah. "Baiklah, tapi sebentar saja, dan kita bayar dulu bajunya," kata Saga menyerah.

Kini mereka menuju ke tempat permainan anak. Lea langsung berlari ke arah ayunan dan melompat dengan penuh semangat. Adapun Saga, ia berdiri di dekat pagar, mengamati sekitar.

Di sudut lain, para preman yang sebelumnya mengawasi mereka mulai bergerak mendekat. Dua preman saling memberi kode, mengatur posisi mereka di dekat pintu masuk tempat permainan.

"Sekarang waktunya. Anak itu sedang main, dan si pria lusuh itu kelihatan lengah," bisik salah satu preman sambil memandang ke arah Saga yang sedang tidak memperhatikan Lea.

"Gue siap, kita tunggu sinyal dari lo," jawab preman lain dengan serius.

Lea terus bermain, tertawa riang di atas ayunan. Sementara Saga merasa sedikit kesal dan menggerutu pada diri sendiri, kenapa dia jadi pengasuh saat ini, padahal ia tidak mengenal gadis kecil itu, bisa saja dia tinggalkan Lea begitu saja, tapi entah kenapa, hati kecilnya berkata lain.

Tiba-tiba, salah satu preman bergerak mendekat dan berusaha memanfaatkan momen saat Saga sedang tidak memperhatikan.

Tapi, sebuah suara anak kecil yang jatuh dari perosotan membuat Saga berbalik dan fokus lagi ke arah Lea dan mulai menyadari bahaya yang mengintai.

"Lea, jangan pergi terlalu jauh! Dan hati hati!," teriak Saga yang lalu mencoba mendekat lebih dekat ke arah Lea yang sedang berayun.

Sehingga, para preman pun saling memberi tanda untuk menunda aksi mereka. Karena menyadari bahwa Saga kembali waspada. Dengan naluri pelindungnya, Saga pun segera mengajak Lea keluar dari tempat permainan.

"Paman, kenapa? Lea masih mau main," rengek Lea lagi.

"Sudah cukup, kita harus pergi sekarang," jawab Saga seraya menggenggam tangan kecil Lea erat-erat dan berjalan cepat menjauh dari tempat permainan.

Ketika mereka hendak meninggalkan pasar menuju tempat parkir mobil truk Saga, tiba-tiba saja seorang pria berpakaian rapi dan berkulit bersih menghampiri mereka.

"Hai, Dek... Lagi ngapain di sini?," tanyanya ramah sambil menatap Lea.

Lea dan Saga saling bertukar pandang. Pria tadi kemudian melihat ke arah Saga. "Anda siapa? Kenapa dia bersama Anda?," tanyanya, membuat Saga semakin bingung.

"Dan Anda siapa?," tanya Saga balik.

"Aku teman papanya," jawabnya, lalu beralih menatap Lea. "Dek, di mana papa dan mama kamu?," tanyanya.

Lea menatap heran sekaligus bingung pada pria tersebut lalu menjawab, "Lea sedang cari mama dan papa. Paman siapa?."

Tanpa menjawab lagi, pria tadi langsung menarik Lea ke arahnya dan menatap Saga dengan tatapan curiga. "Siapa kamu? Kenapa dia ada bersamamu? Di mana orang tuanya?," tanyanya dengan nada tinggi.

Saga mengerutkan keningnya dan mencoba memberikan penjelasan. "Aku menemukannya di tengah hutan kemarin. Apa kamu benar-benar mengenal orang tuanya?."

"Tentu saja. Maaf, aku pikir kamu menculiknya," balas pria itu dengan nada yang merendah, lalu beralih menatap Lea.

"Dek, kenapa kamu bisa terpisah dari papa dan mama?," ucap pria asing tadi seraya berjongkok, menyeimbangi tinggi Lea.

"Paman, kenal papa Lea? Paman bisa bawa Lea pulang?," tanyanya.

"Tentu, Nak. Paman akan bawa Lea pulang ke rumah sekarang."

Lea melihat ke arah Saga dan tersenyum lebar. "Paman, Lea pulang sama paman ini saja."

Saga terdiam sejenak lalu menatap pria di depannya. "Sepertinya dia orang baik-baik, pakaiannya juga rapi, mungkin saja dia benar teman orang tuanya," batin Saga.

"Baiklah, ini bajumu," ucap Saga seraya memberikan bungkus keresek yang berisi baju Lea.

"Terima kasih Paman...."

"Dan katakan pada orang tuanya, hati hati ketika menjaga anak mereka," tambah Saga pada pria tadi.

~ Tentu saja keputusan Saga itu salah, orang tua Lea kan baru kemarin tiba di Indonesia, masa iya laki-laki asing itu teman papanya Lea? waah... Penculik lagi nih kayaknya ~

Saga pun membiarkan Lea di bawa oleh pria tadi tanpa menaruh curiga. Tapi ia tidak terlalu menghiraukan dan menganggap gadis kecil itu akan aman dan baik-baik saja bersama pria yang mengaku teman papanya Lea itu.

Lagi pula, dengan begitu dia tidak perlu repot-repot menjaganya.

Namun, saat pria itu menggenggam tangan Lea dan berjalan pergi, Saga merasa ada sesuatu yang aneh. Saga mulai merasa tidak tenang. Ia pun melihat ke arah pria dan Lea yang berjalan semakin menjauh.

"Sepertinya pria itu memang mengenalnya, lagipula aku tidak perlu berurusan dengan gadis itu lagi."

Sementara Lea mengikuti pria tadi, kini Saga melajukan mobilnya untuk bekerja serabutan seperti biasanya.

***

"Aku dapat satu lagi, cepat satukan dia dengan anak-anak yang lain," seru pria yang membawa Lea tadi pada rekannya.

Ternyata, Lea di bawa oleh preman yang suka menculik anak kecil untuk di pekerjakan di jalanan guna meminta-minta.

~ Waduh! Kasihan sekali Lea, bagaimanakah nasib gadis kecil itu selanjutnya? Yuk ikuti episode selanjutnya... 🤗 ~

Episodes
1 Part 1 - Penculikan
2 Part 2 - Tersesat
3 Part 3 - Azalea & Saga
4 Part 4 - Aku yang dulu
5 Part 5 - Incaran
6 Part 6 - Preman jahat
7 Part 7 - Anak jalanan
8 Part 8 - Menyelamatkan lagi
9 Part 9 - Menjadi dekat
10 Part 10 - Tuna wisma
11 Part 11 - Hikmah
12 Part 12 - Remaja
13 Part 13 - Perundungan
14 Part 14 - Tampil beda
15 Part 15 - Beranjak dewasa
16 Part 16 - 'I Love You, Paman'
17 Part 17 - Labil
18 Part 18 - Masih labil
19 Part 19 - Masa puber
20 Part 20 - Fall in Love
21 Part 21 - Fall in LOVE
22 Part 22 - Perjalanan ke bukit
23 Part 23 - So sweet? No!
24 Part 24 - Setelah patah hati
25 Part 25 - Menutup hati
26 Part 26 - Saga or Saka?
27 Part 27 - Cemburu ya...???
28 Part 28 - Lea & Saka
29 Part 29 - Berselisih
30 Part 30 - Memaksakan diri?
31 Part 31 - Hujan
32 Part 32 - Paman jahat!
33 Part 33 - Kabar burung
34 Part 34 - Kenapa sesakit ini?
35 Part 35 - Apa kamu tau?
36 Part 36 - Momentum
37 Part 37 - Tolong aku...
38 Part 38 - Kantor polisi
39 Part 39 - Baper deh...
40 Part 40 - Orang tua Lea
41 Part 41 - 'Singanya' bangun tuh, Ups!
42 Part 42 - Mengharukan
43 Part 43 - Ya ampun! Sampai lupa
44 Part 44 - Paman Saga
45 Part 45 - Saingan nih, he he
46 Part 46 - Insting
47 Part 47 - Rumah Saga
48 Part 48 - Pertemuan
49 Part 49 - Skakmat
50 Part 50 - Putuslah.
51 Part 51 - Cara terbaik?
52 Part 52 - Peran Ayah
53 Part 53 - Terkekang
54 Part 54 - Kandas?
55 Part 55 - Menghilangkan jejak
56 Part 56 - Di campakkan
57 Part 57 - Dalang nya...
58 Part 58 - Flashback
59 Part 59 - Hampir celaka
60 Part 60 - Janji?
61 Part 61 - First kiss
62 Part 62 - Cup
63 Part 63 - Tenanglah, ada aku
64 Part 64 - Deg deg! Deg deg!
65 Part 65 - Di laporkan hilang
66 Part 66 - Di Bawah Hujan
67 Part 67 - Warning
68 Part 68 - Tamu tak di undang
69 Part 69 - Debat
70 Part 70 - Cinta dan pengorbanan
71 Pengumuman Spesial!
72 Part 72 - Kantor polisi
73 Part 73 - Selamat tinggal
74 Part 74 - Menghindar walau pahit
75 Part 75 - Kecelakaan
76 Part 76 - Lembaran baru
77 Part 77 - Comeback
78 Part 78 - Mungkinkah?
79 Part 79 - Tiga tahun yang lalu...
80 Part 80 - Kenyataan
81 Part 81 - Undangan pesta
82 Part 82 - Saga kah?
83 Part 83 - Bertunangan
84 Part 84 - Ironi
85 Part 85 - Setelah kecelakaan itu
86 Part 86 - Dansa
87 Part 87 - Tidak mengingatnya
88 Part 88 - Ada apa, Pah?
89 Part 89 - Orang asing
90 Part 90 - Terungkap
91 Part 91 - Kebenaran
92 Part 92 - Dilema Saka
93 Part 93 - Suatu hari
94 Part 94 - Kilatan masa lalu
95 Part 95 - Penasaran
96 Part 96 - Darah dagingku?
97 Part 97 - Teman lama
98 Part 98 - Sudah tahu
99 Part 99 - Masa lalu VS Masa depan
100 Part 100 - Dilema
101 Part 101 - Rencana lain
102 Part 102 - Tes DNA
103 Part 103 - Manipulasi
104 Part 104 - Inikah akhirnya?
105 Part 105 - Lea mohon....
106 Part 106 - Satu Minggu Sebelumnya
107 Part 107 - Perjuangan
108 Part 108 - Hore!! Ingatan Saga kembali!
109 Part 109 - Kangen-kangenan
110 Part 110 - Di rumah sakit
111 Part 111 - Cucuku
112 Part 112 - Menikah
113 Part 113 - Happy ending
114 Tamat & Terima kasih
115 Will & Love
116 Novel baru, PULAU ANGKER
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Part 1 - Penculikan
2
Part 2 - Tersesat
3
Part 3 - Azalea & Saga
4
Part 4 - Aku yang dulu
5
Part 5 - Incaran
6
Part 6 - Preman jahat
7
Part 7 - Anak jalanan
8
Part 8 - Menyelamatkan lagi
9
Part 9 - Menjadi dekat
10
Part 10 - Tuna wisma
11
Part 11 - Hikmah
12
Part 12 - Remaja
13
Part 13 - Perundungan
14
Part 14 - Tampil beda
15
Part 15 - Beranjak dewasa
16
Part 16 - 'I Love You, Paman'
17
Part 17 - Labil
18
Part 18 - Masih labil
19
Part 19 - Masa puber
20
Part 20 - Fall in Love
21
Part 21 - Fall in LOVE
22
Part 22 - Perjalanan ke bukit
23
Part 23 - So sweet? No!
24
Part 24 - Setelah patah hati
25
Part 25 - Menutup hati
26
Part 26 - Saga or Saka?
27
Part 27 - Cemburu ya...???
28
Part 28 - Lea & Saka
29
Part 29 - Berselisih
30
Part 30 - Memaksakan diri?
31
Part 31 - Hujan
32
Part 32 - Paman jahat!
33
Part 33 - Kabar burung
34
Part 34 - Kenapa sesakit ini?
35
Part 35 - Apa kamu tau?
36
Part 36 - Momentum
37
Part 37 - Tolong aku...
38
Part 38 - Kantor polisi
39
Part 39 - Baper deh...
40
Part 40 - Orang tua Lea
41
Part 41 - 'Singanya' bangun tuh, Ups!
42
Part 42 - Mengharukan
43
Part 43 - Ya ampun! Sampai lupa
44
Part 44 - Paman Saga
45
Part 45 - Saingan nih, he he
46
Part 46 - Insting
47
Part 47 - Rumah Saga
48
Part 48 - Pertemuan
49
Part 49 - Skakmat
50
Part 50 - Putuslah.
51
Part 51 - Cara terbaik?
52
Part 52 - Peran Ayah
53
Part 53 - Terkekang
54
Part 54 - Kandas?
55
Part 55 - Menghilangkan jejak
56
Part 56 - Di campakkan
57
Part 57 - Dalang nya...
58
Part 58 - Flashback
59
Part 59 - Hampir celaka
60
Part 60 - Janji?
61
Part 61 - First kiss
62
Part 62 - Cup
63
Part 63 - Tenanglah, ada aku
64
Part 64 - Deg deg! Deg deg!
65
Part 65 - Di laporkan hilang
66
Part 66 - Di Bawah Hujan
67
Part 67 - Warning
68
Part 68 - Tamu tak di undang
69
Part 69 - Debat
70
Part 70 - Cinta dan pengorbanan
71
Pengumuman Spesial!
72
Part 72 - Kantor polisi
73
Part 73 - Selamat tinggal
74
Part 74 - Menghindar walau pahit
75
Part 75 - Kecelakaan
76
Part 76 - Lembaran baru
77
Part 77 - Comeback
78
Part 78 - Mungkinkah?
79
Part 79 - Tiga tahun yang lalu...
80
Part 80 - Kenyataan
81
Part 81 - Undangan pesta
82
Part 82 - Saga kah?
83
Part 83 - Bertunangan
84
Part 84 - Ironi
85
Part 85 - Setelah kecelakaan itu
86
Part 86 - Dansa
87
Part 87 - Tidak mengingatnya
88
Part 88 - Ada apa, Pah?
89
Part 89 - Orang asing
90
Part 90 - Terungkap
91
Part 91 - Kebenaran
92
Part 92 - Dilema Saka
93
Part 93 - Suatu hari
94
Part 94 - Kilatan masa lalu
95
Part 95 - Penasaran
96
Part 96 - Darah dagingku?
97
Part 97 - Teman lama
98
Part 98 - Sudah tahu
99
Part 99 - Masa lalu VS Masa depan
100
Part 100 - Dilema
101
Part 101 - Rencana lain
102
Part 102 - Tes DNA
103
Part 103 - Manipulasi
104
Part 104 - Inikah akhirnya?
105
Part 105 - Lea mohon....
106
Part 106 - Satu Minggu Sebelumnya
107
Part 107 - Perjuangan
108
Part 108 - Hore!! Ingatan Saga kembali!
109
Part 109 - Kangen-kangenan
110
Part 110 - Di rumah sakit
111
Part 111 - Cucuku
112
Part 112 - Menikah
113
Part 113 - Happy ending
114
Tamat & Terima kasih
115
Will & Love
116
Novel baru, PULAU ANGKER

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!