Part 3 - Azalea & Saga

Di dalam mobil, Lea perlahan mulai siuman. Matanya yang besar dan lemah terbuka, lalu ia melihat ke sekitar dengan bingung. "Mama... Papa...," gumamnya pelan dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Saga mendengar gumaman Lea dan menoleh sejenak dengan tatapan dinginnya lalu fokus lagi ke depan. Lea menatap wajah Saga yang kasar dan penampilannya yang lusuh sehingga membuat Lea merasa takut karena mengira itu penculik lagi.

Namun, ada sesuatu dalam tatapan pria itu yang membuatnya merasa sedikit tenang. Ia menggenggam jaket yang menutupi tubuhnya dan merasakan kehangatan yang menenangkan.

Sementara, Saga terus mengemudi hingga akhirnya menemukan sebuah pos polisi di tepi jalan. Ia berhenti di depan pos tersebut dan menyuruh Lea turun dari mobilnya.

"Turun," ucap Saga. "Masuklah ke sana dan minta pertolongan pada mereka," lanjutnya acuh tanpa menoleh ke arah Lea. "Dan ambil ini," ujarnya sambil memberikan sebungkus roti.

Lea mengambil roti tersebut dengan ragu, lalu menoleh ke arah kantor polisi dengan tatapan bingung. "Paman, aku mau pulang ke Mama...," rengek Lea sambil menatap Saga dengan nanar.

"Mereka akan membawamu kepada orang tuamu, sekarang turunlah," ujar Saga datar dengan wajah dingin.

"Paman...." Lea tidak bisa berkata apa-apa lagi. Lalu dia bangkit dan turun dari truk yang terasa tinggi baginya.

Setelah Lea turun dari mobil, Saga menyalakan mesin mobil kembali dan melaju, meninggalkan Lea yang menatap mobilnya pergi.

Saga memantau Lea dari kaca spion, melihat gadis kecil itu yang masih menatap kepergiannya. Beberapa saat kemudian, Lea beranjak menuju pos polisi yang ditunjukkan oleh Saga.

Lalu, Saga menghentikan laju mobilnya di kejauhan dan memperhatikan apa yang terjadi pada Lea selanjutnya melalui kaca spion.

Yang terjadi ternyata pos tersebut kosong dan tidak ada satu orang pun di sana. Lea terduduk di depan pos yang terkunci itu dan mulai memakan roti pemberian Saga.

Sambil terus mengunyah, Lea menyadari bahwa mobil Saga masih terhenti di dekat sana. Dengan langkah kecil, ia berjalan menghampiri mobil Saga dan berdiri di samping mobil tua itu.

Saga tetap berada di dalam mobil dan tidak menampakkan wajahnya atau membukakan pintu untuk Lea. Gadis kecil itu hanya menunggu dengan harapan pintu itu akan terbuka sambil mengunyah sisa roti.

Hari pun mulai gelap dan suara binatang malam mulai terdengar. Harapan Lea satu-satunya adalah Saga, meskipun pria itu terlihat acuh dan tidak peduli padanya.

Tiba-tiba, pintu mobil pun terbuka. "Masuklah," kata Saga dengan suara rendah.

Lea tersenyum dan berusaha naik kembali ke mobil dengan semangat. Ia berpikir, meskipun Saga terlihat dingin, pria itu sebenarnya baik karena sudah memberinya makan.

Saga menatap Lea sejenak, lalu menghela napas panjang. "Gadis kecil ini benar-benar membuatku repot," gumamnya, nyaris tidak terdengar. Lalu ia menutup pintu dan mulai mengemudi lagi.

Lea duduk dengan tenang di kursi penumpang dan merasa sedikit lebih aman meski keadaannya masih belum pasti. "Paman, terima kasih," ucap Lea pelan.

Saga tidak menjawab ucapan terima kasih Lea, ia hanya terus mengemudi dan berpikir tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya pada anak kecil di sampingnya itu.

***

Kini, tibalah mereka di depan sebuah rumah sederhana yang agak jauh dari tetangga. Saga turun dari mobil tanpa memperhatikan Lea yang menatapnya dan mengira akan dibukakan pintu seperti yang selalu dilakukan ayahnya.

Namun, tidak demikian, melihat Saga yang akan memasuki rumah, Lea pun memanggilnya. "Paman, pintu mobilnya susah dibuka," ujarnya dengan suara khas anak kecil.

Namanya juga mobil tua, wajar jika pintu mobil terkadang macet, yang bahkan kapan saja bisa mati saat di pakai.

Saga, dengan sikap dinginnya, ia menghela napas dan membukakan pintu mobil untuk Lea tanpa bicara. Lea turun dari mobil dan mematung di depan rumah yang nampak asing baginya. Rumah kecil, agak gelap, berbeda dengan rumah tempat tinggalnya.

"Kalau kamu mau digigit nyamuk dan kedinginan, tetap berdiri di situ saja," ucap Saga dengan nada dingin.

Lea hanya menatapnya dengan tatapan takut dan bingung. Dia tidak berani melangkahkan kakinya masuk ke rumah. Dengan ragu, ia duduk di kursi yang terbuat dari kayu di teras rumah, berharap orang tuanya segera datang menjemputnya.

Waktu berlalu, dan Lea mulai merasa gelisah. Ia menatap ke arah jalan dan berharap melihat mobil orang tuanya datang untuk menjemputnya. Namun, harapannya mulai sirna ketika waktu terus berjalan dan tidak ada tanda-tanda kedatangan ayah dan ibunya.

"Mama... Papa... Huu Huu hu..." Lea mulai menangis sesenggukan lalu mengusap air matanya dengan punggung tangan kecilnya. Suara tangisannya terdengar menyayat hati mengisi keheningan malam.

Saga yang berada di dalam rumah mendengar tangisan Lea. Ia menatap ke arah jendela dan melihat gadis kecil itu duduk di kursi dengan air mata yang terus mengalir. Meski hatinya keras, ada sesuatu yang membuatnya berhenti sejenak.

Lalu ia keluar dan mendekati Lea, berdiri di depannya dengan ekspresi yang sulit dibaca. "Hei, berhentilah menangis. Orang tuamu tidak akan datang menjemputmu sekarang."

Lea mengangkat wajahnya yang basah oleh air mata lalu menatap Saga dengan tatapan ketakutan dan kebingungan. "Kenapa? Kenapa Mama dan Papa tidak datang?," tanyanya polos.

Saga menghela napas panjang, lalu berkata, "Mereka tidak tahu kamu di sini."

Lea pun semakin terisak sementara Saga masuk lagi ke rumah dengan membawa beberapa potong kayu bakar.

Sementara di dalam rumah, Saga sibuk memasak nasi untuk makan malam tanpa memedulikan tangisan Lea. Setelah makanannya matang, ia langsung duduk dan mulai makan dengan sama sekali tidak menghiraukan Lea yang masih menangis.

Krokokkkk...!

Aroma makanan yang lezat menusuk hidung Lea, membuat perutnya yang kosong meronta minta diisi. Dengan perlahan, Lea berjalan masuk ke rumah sambil memegangi perutnya yang lapar.

Lea mendekati Saga yang sedang menghabiskan makanannya. Tanpa bicara, ia memandangi pria itu dengan penuh harap, matanya terpaku pada setiap suap yang diambil Saga. Lidah kecilnya bergerak-gerak, tergiur oleh makanan di depan matanya.

Melihat demikian, akhirnya Saga menghentikan makannya sejenak dan memperhatikan Lea. Dengan isyarat tangan, ia mengajak Lea duduk bersamanya dan memberinya sepiring nasi.

"Nasi putih dan lauk pauk seadanya," pikir Lea seraya menatap makanan yang kini ada di depan matanya. Meski rasa laparnya sangat besar, karena kepolosannya, Lea tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Paman, apa ada ayam goreng?."

Saga menatap Lea dengan tatapan datar. "Tidak ada, makan saja yang ada. Kalau tidak mau, ya sudah," jawabnya ketus.

Lea menunduk karena merasa sedikit kecewa. Namun, karena lapar Lea pun terpaksa memakan makanan yang ada di depannya.

Ia menyuap nasi perlahan dan mencoba menikmati setiap gigitan meski jauh dari makanan yang biasa ia nikmati di rumah.

Saga memperhatikan Lea dari sudut matanya, hatinya merasa sedikit tergerak meski tidak menunjukkan perasaan itu.

Ia berpikir, mungkin gadis kecil ini terbiasa dengan kenyamanan dan makanan yang enak, namun di sini, di rumahnya yang sederhana, Lea harus belajar menerima keadaan yang jauh berbeda.

Tapi, sebenarnya, apa yang terjadi pada anak sekecil itu, pikirnya.

Malam itu, keduanya makan dalam diam. Setelah makan, Saga membereskan meja dan membawa Lea ke sebuah kamar kecil di sudut rumah.

"Kamu bisa tidur disini," katanya singkat. "Besok, kita akan cari jalan untuk menemukan orang tuamu."

Lea mengangguk pelan dan merasa sedikit lega. Ia berbaring di tempat tidur sederhana yang disediakan Saga, lalu menarik selimut lusuh ke atas tubuhnya yang kecil.

Saga menatap Lea sejenak sebelum keluar dari kamar, lalu mematikan lampu dan menutup pintu perlahan.

"Hidupku juga sudah susah, kenapa harus bertemu bocil sepertinya."

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sarah Yuniani

Sarah Yuniani

beruntung Lea ditolong paman baik

2024-10-22

1

martina melati

martina melati

hahaha

2024-10-19

1

shanum

shanum

sampai sini dlu, mampir di "cinta dibalik heroin"

2024-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - Penculikan
2 Part 2 - Tersesat
3 Part 3 - Azalea & Saga
4 Part 4 - Aku yang dulu
5 Part 5 - Incaran
6 Part 6 - Preman jahat
7 Part 7 - Anak jalanan
8 Part 8 - Menyelamatkan lagi
9 Part 9 - Menjadi dekat
10 Part 10 - Tuna wisma
11 Part 11 - Hikmah
12 Part 12 - Remaja
13 Part 13 - Perundungan
14 Part 14 - Tampil beda
15 Part 15 - Beranjak dewasa
16 Part 16 - 'I Love You, Paman'
17 Part 17 - Labil
18 Part 18 - Masih labil
19 Part 19 - Masa puber
20 Part 20 - Fall in Love
21 Part 21 - Fall in LOVE
22 Part 22 - Perjalanan ke bukit
23 Part 23 - So sweet? No!
24 Part 24 - Setelah patah hati
25 Part 25 - Menutup hati
26 Part 26 - Saga or Saka?
27 Part 27 - Cemburu ya...???
28 Part 28 - Lea & Saka
29 Part 29 - Berselisih
30 Part 30 - Memaksakan diri?
31 Part 31 - Hujan
32 Part 32 - Paman jahat!
33 Part 33 - Kabar burung
34 Part 34 - Kenapa sesakit ini?
35 Part 35 - Apa kamu tau?
36 Part 36 - Momentum
37 Part 37 - Tolong aku...
38 Part 38 - Kantor polisi
39 Part 39 - Baper deh...
40 Part 40 - Orang tua Lea
41 Part 41 - 'Singanya' bangun tuh, Ups!
42 Part 42 - Mengharukan
43 Part 43 - Ya ampun! Sampai lupa
44 Part 44 - Paman Saga
45 Part 45 - Saingan nih, he he
46 Part 46 - Insting
47 Part 47 - Rumah Saga
48 Part 48 - Pertemuan
49 Part 49 - Skakmat
50 Part 50 - Putuslah.
51 Part 51 - Cara terbaik?
52 Part 52 - Peran Ayah
53 Part 53 - Terkekang
54 Part 54 - Kandas?
55 Part 55 - Menghilangkan jejak
56 Part 56 - Di campakkan
57 Part 57 - Dalang nya...
58 Part 58 - Flashback
59 Part 59 - Hampir celaka
60 Part 60 - Janji?
61 Part 61 - First kiss
62 Part 62 - Cup
63 Part 63 - Tenanglah, ada aku
64 Part 64 - Deg deg! Deg deg!
65 Part 65 - Di laporkan hilang
66 Part 66 - Di Bawah Hujan
67 Part 67 - Warning
68 Part 68 - Tamu tak di undang
69 Part 69 - Debat
70 Part 70 - Cinta dan pengorbanan
71 Pengumuman Spesial!
72 Part 72 - Kantor polisi
73 Part 73 - Selamat tinggal
74 Part 74 - Menghindar walau pahit
75 Part 75 - Kecelakaan
76 Part 76 - Lembaran baru
77 Part 77 - Comeback
78 Part 78 - Mungkinkah?
79 Part 79 - Tiga tahun yang lalu...
80 Part 80 - Kenyataan
81 Part 81 - Undangan pesta
82 Part 82 - Saga kah?
83 Part 83 - Bertunangan
84 Part 84 - Ironi
85 Part 85 - Setelah kecelakaan itu
86 Part 86 - Dansa
87 Part 87 - Tidak mengingatnya
88 Part 88 - Ada apa, Pah?
89 Part 89 - Orang asing
90 Part 90 - Terungkap
91 Part 91 - Kebenaran
92 Part 92 - Dilema Saka
93 Part 93 - Suatu hari
94 Part 94 - Kilatan masa lalu
95 Part 95 - Penasaran
96 Part 96 - Darah dagingku?
97 Part 97 - Teman lama
98 Part 98 - Sudah tahu
99 Part 99 - Masa lalu VS Masa depan
100 Part 100 - Dilema
101 Part 101 - Rencana lain
102 Part 102 - Tes DNA
103 Part 103 - Manipulasi
104 Part 104 - Inikah akhirnya?
105 Part 105 - Lea mohon....
106 Part 106 - Satu Minggu Sebelumnya
107 Part 107 - Perjuangan
108 Part 108 - Hore!! Ingatan Saga kembali!
109 Part 109 - Kangen-kangenan
110 Part 110 - Di rumah sakit
111 Part 111 - Cucuku
112 Part 112 - Menikah
113 Part 113 - Happy ending
114 Tamat & Terima kasih
115 Will & Love
116 Novel baru, PULAU ANGKER
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Part 1 - Penculikan
2
Part 2 - Tersesat
3
Part 3 - Azalea & Saga
4
Part 4 - Aku yang dulu
5
Part 5 - Incaran
6
Part 6 - Preman jahat
7
Part 7 - Anak jalanan
8
Part 8 - Menyelamatkan lagi
9
Part 9 - Menjadi dekat
10
Part 10 - Tuna wisma
11
Part 11 - Hikmah
12
Part 12 - Remaja
13
Part 13 - Perundungan
14
Part 14 - Tampil beda
15
Part 15 - Beranjak dewasa
16
Part 16 - 'I Love You, Paman'
17
Part 17 - Labil
18
Part 18 - Masih labil
19
Part 19 - Masa puber
20
Part 20 - Fall in Love
21
Part 21 - Fall in LOVE
22
Part 22 - Perjalanan ke bukit
23
Part 23 - So sweet? No!
24
Part 24 - Setelah patah hati
25
Part 25 - Menutup hati
26
Part 26 - Saga or Saka?
27
Part 27 - Cemburu ya...???
28
Part 28 - Lea & Saka
29
Part 29 - Berselisih
30
Part 30 - Memaksakan diri?
31
Part 31 - Hujan
32
Part 32 - Paman jahat!
33
Part 33 - Kabar burung
34
Part 34 - Kenapa sesakit ini?
35
Part 35 - Apa kamu tau?
36
Part 36 - Momentum
37
Part 37 - Tolong aku...
38
Part 38 - Kantor polisi
39
Part 39 - Baper deh...
40
Part 40 - Orang tua Lea
41
Part 41 - 'Singanya' bangun tuh, Ups!
42
Part 42 - Mengharukan
43
Part 43 - Ya ampun! Sampai lupa
44
Part 44 - Paman Saga
45
Part 45 - Saingan nih, he he
46
Part 46 - Insting
47
Part 47 - Rumah Saga
48
Part 48 - Pertemuan
49
Part 49 - Skakmat
50
Part 50 - Putuslah.
51
Part 51 - Cara terbaik?
52
Part 52 - Peran Ayah
53
Part 53 - Terkekang
54
Part 54 - Kandas?
55
Part 55 - Menghilangkan jejak
56
Part 56 - Di campakkan
57
Part 57 - Dalang nya...
58
Part 58 - Flashback
59
Part 59 - Hampir celaka
60
Part 60 - Janji?
61
Part 61 - First kiss
62
Part 62 - Cup
63
Part 63 - Tenanglah, ada aku
64
Part 64 - Deg deg! Deg deg!
65
Part 65 - Di laporkan hilang
66
Part 66 - Di Bawah Hujan
67
Part 67 - Warning
68
Part 68 - Tamu tak di undang
69
Part 69 - Debat
70
Part 70 - Cinta dan pengorbanan
71
Pengumuman Spesial!
72
Part 72 - Kantor polisi
73
Part 73 - Selamat tinggal
74
Part 74 - Menghindar walau pahit
75
Part 75 - Kecelakaan
76
Part 76 - Lembaran baru
77
Part 77 - Comeback
78
Part 78 - Mungkinkah?
79
Part 79 - Tiga tahun yang lalu...
80
Part 80 - Kenyataan
81
Part 81 - Undangan pesta
82
Part 82 - Saga kah?
83
Part 83 - Bertunangan
84
Part 84 - Ironi
85
Part 85 - Setelah kecelakaan itu
86
Part 86 - Dansa
87
Part 87 - Tidak mengingatnya
88
Part 88 - Ada apa, Pah?
89
Part 89 - Orang asing
90
Part 90 - Terungkap
91
Part 91 - Kebenaran
92
Part 92 - Dilema Saka
93
Part 93 - Suatu hari
94
Part 94 - Kilatan masa lalu
95
Part 95 - Penasaran
96
Part 96 - Darah dagingku?
97
Part 97 - Teman lama
98
Part 98 - Sudah tahu
99
Part 99 - Masa lalu VS Masa depan
100
Part 100 - Dilema
101
Part 101 - Rencana lain
102
Part 102 - Tes DNA
103
Part 103 - Manipulasi
104
Part 104 - Inikah akhirnya?
105
Part 105 - Lea mohon....
106
Part 106 - Satu Minggu Sebelumnya
107
Part 107 - Perjuangan
108
Part 108 - Hore!! Ingatan Saga kembali!
109
Part 109 - Kangen-kangenan
110
Part 110 - Di rumah sakit
111
Part 111 - Cucuku
112
Part 112 - Menikah
113
Part 113 - Happy ending
114
Tamat & Terima kasih
115
Will & Love
116
Novel baru, PULAU ANGKER

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!