Part 2 - Tersesat

Cekitttt!

Mobil yang di lakukan pria paruh baya tersebut meluncur ke bahu jalan dan hampir menabrak pagar pembatas, namun berhasil berhenti tepat waktu.

"Apa-apaan ini! Dari mana asalnya anak kecil itu!," teriak sang pria paruh baya.

Lea tidak menyadari bahaya yang baru saja terlewatkan. Dengan polosnya, dia menghampiri kelinci tersebut dengan senyum merekah.

Lalu Lea berjongkok dan mencoba menyentuh kelinci yang kini memperhatikannya dengan mata hitam yang besar.

Sementara, di dalam mobil, sang sopir masih terkejut, jantungnya berdegup kencang. Lalu dia keluar dari mobil dengan tergesa-gesa dan berlari ke arah Lea yang sedang bermain dengan kelinci di pinggir jalan.

"Nak, kamu tidak apa-apa?," tanya pria itu dengan cemas dan suara yang sedikit bergetar.

Lea menoleh, dengan matanya yang besar dan penuh kepolosan dan ia menatap pria itu. "Aku... aku cuma mau main sama kelinci," jawabnya dengan suara kecil dan lemah.

Lalu pria itu mendekat dan memeriksa Lea untuk memastikan dia tidak terluka. "Kamu tidak boleh bermain di jalan seperti itu, sangat berbahaya," katanya lembut.

Lea mengangguk pelan dengan air mata yang kembali menggenang di matanya. "Aku... aku cari Mama dan Papa," katanya, suara kecilnya kembali terdengar sedih.

Seketika pria paruh baya tersebut merasa merinding dan bulu kuduknya pun berdiri. Lalu ia memutar pandangannya ke segala arah yang nampak sepi. Pikiran anehnya pun muncul hingga ia bergidik ngeri.

Lalu, tanpa ragu ia beranjak dan meninggalkan Lea yang menatapnya polos. "Jangan-jangan anak hantu, kenapa hariku sial harus bertemu dengan makhluk seperti itu, hii...," gumamnya.

***

Sementara itu, di pom bensin, sang pria penculik kembali ke mobil dengan rokok di tangannya. Dia melihat wanita itu masih asyik dengan ponselnya dan bensin sudah terisi penuh.

"Sudah selesai? Ayo kita jalan lagi," katanya sambil membuka pintu mobil. Saat itulah dia menyadari bahwa Lea tidak ada di dalam mobil. Matanya langsung terbelalak, penuh kemarahan.

"Di mana anak itu?!," teriaknya hingga membangunkan si wanita dari keasyikannya bermain ponsel.

"Apa? Dia... dia ada di sini tadi!," jawab wanita itu dengan panik lalu menoleh ke kursi belakang yang kini kosong. Mereka berdua langsung keluar dari mobil dan mencari Lea di sekitar pom bensin namun tidak menemukan Lea.

Kemudian mereka masuk ke dalam mobil, kedua penculik itu saling beradu mulut dan saling menyalahkan. Lalu mereka melajukan mobil dengan cepat karena yakin bahwa Lea tidak mungkin berlari terlalu jauh.

"Ini semua salahmu! Kenapa tidak memperhatikan anak itu?!," bentak si pria sambil memegang erat kemudi.

"Kamu yang meninggalkanku sendirian dengan anak itu!," balas si wanita dengan suara yang sama-sama emosi.

Dan benar saja, mereka baru melaju beberapa meter ketika hampir sampai di tempat Lea berada. Namun, sebelum mereka melihat Lea, gadis kecil itu melihat seekor kelinci yang menarik perhatiannya lagi.

Tanpa berpikir panjang, Lea pun mulai berlari mengejar kelinci tersebut menuju hutan.

Perhatiannya pada kelinci itu rupanya telah menyelamatkannya dari para penculik. Lea terus berlari mengikuti kelinci, hingga akhirnya kehilangan jejak hewan tersebut dan baru menyadari bahwa dia tersesat di hutan.

Dia berdiri di antara pepohonan yang tampak sama, merasa bingung dan ketakutan.

"Mama, Papa... Hu hu hu hu hu...." tangis Lea semakin menjadi-jadi. Dia terus menangis, tetapi tidak ada yang menemukannya. Hanya suara alam yang terdengar disertai suara beberapa binatang hutan.

Sambil menangis, Lea mencoba melanjutkan langkahnya melalui jalan yang tidak ia kenal. Durinya sesekali mengenai kulitnya yang lembut hingga membuatnya kesakitan dan tangisnya pun semakin keras.

Namun, di tengah kesedihannya, Lea melihat beberapa binatang jinak yang mengamatinya dengan penasaran. Sejenak, dia terhenti dan memperhatikan mereka dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.

Tiba-tiba, perut Lea berbunyi keras. "Krokokkkk..." Dia memegang perutnya yang terasa lapar. Pantas saja, hari sudah mulai sore sementara Lea belum makan apapun sejak siang tadi.

"Mama... Aku lapar hu hu hu hu... Lea pengen pulang...." tangisnya semakin memilukan. Dia merasa sangat sendirian dan tidak tahu harus bagaimana untuk kembali ke orang tuanya.

Di hutan yang semakin gelap, Lea berusaha mencari jalan keluar. Dia berjalan perlahan sambil merasakan lelah dan lapar. Setiap langkahnya terasa semakin berat, dan rasa takutnya pun semakin besar.

Nangis dan nangis lagi. Lea, anak semata wayang yang menjadi kesayangan orang tuanya, tidak pernah merasakan kelaparan atau kesepian seperti ini.

Bayangkan saja, tersesat sendirian di tempat asing bagaimana rasanya? Bahkan orang dewasa pun akan kebingungan dan menangis ingin pulang jika berada di situasi yang sama.

Tiba-tiba, Lea mendengar suara yang membuatnya takut. Lalu ia melihat ke kanan dan ke kiri, mencari dari mana asal suara itu. Suara tersebut semakin mendekat sehingga membuat tubuh kecil Lea bergetar ketakutan.

"Mama...." tangisnya lagi. Namun, tangisnya segera terhenti ketika melihat seekor babi hutan besar berjalan cepat ke arahnya.

Seketika, Lea berdiri mematung dan tidak berani bernapas. Merasa terancam, Lea pun mundur perlahan, lalu mencoba melarikan diri. Namun, langkah kecilnya tidak cukup cepat dibandingkan dengan kecepatan babi hutan tersebut.

Dalam hitungan detik, babi itu hampir menyeruduk Lea. Namun, tiba-tiba babi itu terhenti dan terjatuh ke tanah. Sebuah tombak menancap tepat di lehernya.

Namun Lea sendiri terjatuh cukup keras karena rasa syok yang besar hingga membuatnya kini tidak sadarkan diri dan meringkuk di semak-semak.

***

Seorang laki-laki berpakaian lusuh dengan rambut sebahu berdiri di dekat tubuh kecil Lea yang terbaring tidak berdaya. Saga, pria tersebut, baru saja menyelamatkan gadis kecil itu dari keganasan babi hutan.

Ia menatap Lea dengan tatapan dingin, namun bertanya-tanya dalam hati, mengapa ada gadis kecil sendirian di tengah hutan seperti ini.

Hari sudah sore dan malam segera menjelang. Saga berpikir meninggalkan Lea di sini bukanlah pilihan yang tepat. Hutan ini penuh dengan bahaya, dan anak sekecil Lea pasti akan menjadi santapan empuk bagi para binatang buas.

Setelah beberapa saat menatap Lea, Saga memutuskan untuk membawanya keluar dari hutan. Dengan hati-hati, ia mengangkat tubuh kecil Lea dan menggendongnya. Saga, meski baru berusia 21 tahun, ia terlihat jauh lebih tua karena jenggotnya yang lebat dan penampilannya yang kasar.

Kemudian, Saga membawa Lea ke mobilnya, sebuah truk pick-up tua yang penuh dengan kayu-kayu yang sudah terpotong.

Ia meletakkan Lea dengan hati-hati di kursi penumpang, lalu menutupi tubuh kecilnya dengan jaket agar hangat. Setelah memastikan Lea aman, Saga menyalakan mesin mobil dan mulai mengemudi keluar dari hutan.

Perjalanan keluar dari hutan terasa lama dan penuh dengan jalanan berbatu. Saga melirik Lea sesekali, memastikan bahwa gadis kecil itu masih bernafas dan tidak mengalami luka serius.

"Orang tua macam apa yang meninggalkan anaknya sendirian di hutan," gumamnya seraya berdecak.

Lanjut ke episode tiga...

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

hahaha....

2024-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - Penculikan
2 Part 2 - Tersesat
3 Part 3 - Azalea & Saga
4 Part 4 - Aku yang dulu
5 Part 5 - Incaran
6 Part 6 - Preman jahat
7 Part 7 - Anak jalanan
8 Part 8 - Menyelamatkan lagi
9 Part 9 - Menjadi dekat
10 Part 10 - Tuna wisma
11 Part 11 - Hikmah
12 Part 12 - Remaja
13 Part 13 - Perundungan
14 Part 14 - Tampil beda
15 Part 15 - Beranjak dewasa
16 Part 16 - 'I Love You, Paman'
17 Part 17 - Labil
18 Part 18 - Masih labil
19 Part 19 - Masa puber
20 Part 20 - Fall in Love
21 Part 21 - Fall in LOVE
22 Part 22 - Perjalanan ke bukit
23 Part 23 - So sweet? No!
24 Part 24 - Setelah patah hati
25 Part 25 - Menutup hati
26 Part 26 - Saga or Saka?
27 Part 27 - Cemburu ya...???
28 Part 28 - Lea & Saka
29 Part 29 - Berselisih
30 Part 30 - Memaksakan diri?
31 Part 31 - Hujan
32 Part 32 - Paman jahat!
33 Part 33 - Kabar burung
34 Part 34 - Kenapa sesakit ini?
35 Part 35 - Apa kamu tau?
36 Part 36 - Momentum
37 Part 37 - Tolong aku...
38 Part 38 - Kantor polisi
39 Part 39 - Baper deh...
40 Part 40 - Orang tua Lea
41 Part 41 - 'Singanya' bangun tuh, Ups!
42 Part 42 - Mengharukan
43 Part 43 - Ya ampun! Sampai lupa
44 Part 44 - Paman Saga
45 Part 45 - Saingan nih, he he
46 Part 46 - Insting
47 Part 47 - Rumah Saga
48 Part 48 - Pertemuan
49 Part 49 - Skakmat
50 Part 50 - Putuslah.
51 Part 51 - Cara terbaik?
52 Part 52 - Peran Ayah
53 Part 53 - Terkekang
54 Part 54 - Kandas?
55 Part 55 - Menghilangkan jejak
56 Part 56 - Di campakkan
57 Part 57 - Dalang nya...
58 Part 58 - Flashback
59 Part 59 - Hampir celaka
60 Part 60 - Janji?
61 Part 61 - First kiss
62 Part 62 - Cup
63 Part 63 - Tenanglah, ada aku
64 Part 64 - Deg deg! Deg deg!
65 Part 65 - Di laporkan hilang
66 Part 66 - Di Bawah Hujan
67 Part 67 - Warning
68 Part 68 - Tamu tak di undang
69 Part 69 - Debat
70 Part 70 - Cinta dan pengorbanan
71 Pengumuman Spesial!
72 Part 72 - Kantor polisi
73 Part 73 - Selamat tinggal
74 Part 74 - Menghindar walau pahit
75 Part 75 - Kecelakaan
76 Part 76 - Lembaran baru
77 Part 77 - Comeback
78 Part 78 - Mungkinkah?
79 Part 79 - Tiga tahun yang lalu...
80 Part 80 - Kenyataan
81 Part 81 - Undangan pesta
82 Part 82 - Saga kah?
83 Part 83 - Bertunangan
84 Part 84 - Ironi
85 Part 85 - Setelah kecelakaan itu
86 Part 86 - Dansa
87 Part 87 - Tidak mengingatnya
88 Part 88 - Ada apa, Pah?
89 Part 89 - Orang asing
90 Part 90 - Terungkap
91 Part 91 - Kebenaran
92 Part 92 - Dilema Saka
93 Part 93 - Suatu hari
94 Part 94 - Kilatan masa lalu
95 Part 95 - Penasaran
96 Part 96 - Darah dagingku?
97 Part 97 - Teman lama
98 Part 98 - Sudah tahu
99 Part 99 - Masa lalu VS Masa depan
100 Part 100 - Dilema
101 Part 101 - Rencana lain
102 Part 102 - Tes DNA
103 Part 103 - Manipulasi
104 Part 104 - Inikah akhirnya?
105 Part 105 - Lea mohon....
106 Part 106 - Satu Minggu Sebelumnya
107 Part 107 - Perjuangan
108 Part 108 - Hore!! Ingatan Saga kembali!
109 Part 109 - Kangen-kangenan
110 Part 110 - Di rumah sakit
111 Part 111 - Cucuku
112 Part 112 - Menikah
113 Part 113 - Happy ending
114 Tamat & Terima kasih
115 Will & Love
116 Novel baru, PULAU ANGKER
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Part 1 - Penculikan
2
Part 2 - Tersesat
3
Part 3 - Azalea & Saga
4
Part 4 - Aku yang dulu
5
Part 5 - Incaran
6
Part 6 - Preman jahat
7
Part 7 - Anak jalanan
8
Part 8 - Menyelamatkan lagi
9
Part 9 - Menjadi dekat
10
Part 10 - Tuna wisma
11
Part 11 - Hikmah
12
Part 12 - Remaja
13
Part 13 - Perundungan
14
Part 14 - Tampil beda
15
Part 15 - Beranjak dewasa
16
Part 16 - 'I Love You, Paman'
17
Part 17 - Labil
18
Part 18 - Masih labil
19
Part 19 - Masa puber
20
Part 20 - Fall in Love
21
Part 21 - Fall in LOVE
22
Part 22 - Perjalanan ke bukit
23
Part 23 - So sweet? No!
24
Part 24 - Setelah patah hati
25
Part 25 - Menutup hati
26
Part 26 - Saga or Saka?
27
Part 27 - Cemburu ya...???
28
Part 28 - Lea & Saka
29
Part 29 - Berselisih
30
Part 30 - Memaksakan diri?
31
Part 31 - Hujan
32
Part 32 - Paman jahat!
33
Part 33 - Kabar burung
34
Part 34 - Kenapa sesakit ini?
35
Part 35 - Apa kamu tau?
36
Part 36 - Momentum
37
Part 37 - Tolong aku...
38
Part 38 - Kantor polisi
39
Part 39 - Baper deh...
40
Part 40 - Orang tua Lea
41
Part 41 - 'Singanya' bangun tuh, Ups!
42
Part 42 - Mengharukan
43
Part 43 - Ya ampun! Sampai lupa
44
Part 44 - Paman Saga
45
Part 45 - Saingan nih, he he
46
Part 46 - Insting
47
Part 47 - Rumah Saga
48
Part 48 - Pertemuan
49
Part 49 - Skakmat
50
Part 50 - Putuslah.
51
Part 51 - Cara terbaik?
52
Part 52 - Peran Ayah
53
Part 53 - Terkekang
54
Part 54 - Kandas?
55
Part 55 - Menghilangkan jejak
56
Part 56 - Di campakkan
57
Part 57 - Dalang nya...
58
Part 58 - Flashback
59
Part 59 - Hampir celaka
60
Part 60 - Janji?
61
Part 61 - First kiss
62
Part 62 - Cup
63
Part 63 - Tenanglah, ada aku
64
Part 64 - Deg deg! Deg deg!
65
Part 65 - Di laporkan hilang
66
Part 66 - Di Bawah Hujan
67
Part 67 - Warning
68
Part 68 - Tamu tak di undang
69
Part 69 - Debat
70
Part 70 - Cinta dan pengorbanan
71
Pengumuman Spesial!
72
Part 72 - Kantor polisi
73
Part 73 - Selamat tinggal
74
Part 74 - Menghindar walau pahit
75
Part 75 - Kecelakaan
76
Part 76 - Lembaran baru
77
Part 77 - Comeback
78
Part 78 - Mungkinkah?
79
Part 79 - Tiga tahun yang lalu...
80
Part 80 - Kenyataan
81
Part 81 - Undangan pesta
82
Part 82 - Saga kah?
83
Part 83 - Bertunangan
84
Part 84 - Ironi
85
Part 85 - Setelah kecelakaan itu
86
Part 86 - Dansa
87
Part 87 - Tidak mengingatnya
88
Part 88 - Ada apa, Pah?
89
Part 89 - Orang asing
90
Part 90 - Terungkap
91
Part 91 - Kebenaran
92
Part 92 - Dilema Saka
93
Part 93 - Suatu hari
94
Part 94 - Kilatan masa lalu
95
Part 95 - Penasaran
96
Part 96 - Darah dagingku?
97
Part 97 - Teman lama
98
Part 98 - Sudah tahu
99
Part 99 - Masa lalu VS Masa depan
100
Part 100 - Dilema
101
Part 101 - Rencana lain
102
Part 102 - Tes DNA
103
Part 103 - Manipulasi
104
Part 104 - Inikah akhirnya?
105
Part 105 - Lea mohon....
106
Part 106 - Satu Minggu Sebelumnya
107
Part 107 - Perjuangan
108
Part 108 - Hore!! Ingatan Saga kembali!
109
Part 109 - Kangen-kangenan
110
Part 110 - Di rumah sakit
111
Part 111 - Cucuku
112
Part 112 - Menikah
113
Part 113 - Happy ending
114
Tamat & Terima kasih
115
Will & Love
116
Novel baru, PULAU ANGKER

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!