mari selesai

"tadinya, aku berpikir bahwa cinta ku saja cukup untuk kita berdua. Tetapi, pada kenyataan dalam hubungan harus ada saling, agar tidak ada hati yang berpaling🥀"

"permisi pak, saya mau mencari teman saya yang masih tertinggal di dalam."

"ini sudah malam, mana mungkin masih ada siswa di dalam."

Beberapa percakapan yang terjadi antara Rico, dengan satpam penjaga sekolah mereka.

Rico adalah teman Brian, beberapa waktu lalu saat Rico sedang berkumpul bersama beberapa teman Brian juga, dirinya di minta oleh Brian agar mampir ke rumah Raina dan memberikan sebuah bingkisan untuknya.

Akan tetapi, saat Rico datang dan sampai di rumah Raina, satpam mengatakan bahwa Raina belum pulang dari sekolahnya. Tentu saja Rico sangat terkejut, karena seharusnya Raina sudah di rumah sejak siang tadi.

"bapak yakin Raina belum pulang?"tanya Rico dengan panik.

"iya, saya yakin. Hari ini saya tidak ke mana-mana soalnya. Dan ini, saya baru saja akan berganti shift dengan teman saya." jawab satpam itu dengan sungguh-sungguh.

"biasanya, nak Raina akan menyapa saya kalau memang dia sudah pulang." sambungnya lagi.

"ya sudah, terimakasih kalau begitu ya pak." ucap Rico dengan meraih ponselnya yang berada di saku celananya.

Dengan cepat, Rico segera mencari kontak Raina. Namun, panggilannya tidak terhubung,"aish, kemana kamu Ra? Jam segini lagi. Gak biasanya kamu ngilang." ucap Rico dengan panik.

Namun, tiba-tiba Rico teringat sesuatu. Ya, Rico pernah meminta Raina untuk menghidupkan gps pada ponselnya. Dengan segera dia melacaknya.

Lagi-lagi Rico terheran,"sekolah? Ngapain dia malam-malam begini di sekolah?" batinnya lagi dengan bingung.

Namun, dengan segera dia melakukan motornya, dan bergegas menuju sekolah mereka. "semoga saja kamu baik-baik saja Ra," ucap Rico dengan datar. sementara itu, Rico mempercepat laju sepeda motornya.

"lama banget, udah di kasih?"

"anjir!"

"Raina di rumah kan?" beberapa pesan dari Brian, yang bahkan tidak sempat di buka sama sekali olehnya, karena saat ini Rico sedang mengendarai dengan kecepatan tinggi. Hingga beberapa saat kemudian dia sampai di tempat.

"loh, malam-malam begini ada apa nak?" tanya satpam yang melihat kedatangan Rico di sana.

"teman saya ada di dalam pak, saya khawatir dia terkunci atau semacamnya. Bisa tolong di bantu?" ujar Rico dengan panik.

Tadinya, satpam tidak percaya jika masih ada siswa di dalam. Karena dia sudah keliling beberapa saat yang lalu. Namun, karena terus memaksa akhirnya satpam mengizinkan Rico untuk memeriksa sekali lagi. Dan di bantu juga olehnya, mencari di beberapa tempat.

Rico sendiri adalah teman dekat Brian, dia memang terbiasa di minta oleh Brian untuk melakukan segala sesuatu perihal Reina. Bukan tanpa alasan, Rico tidak sembarang menurut atas apapun perintah dari Brian. Dia hanya perduli tentang Reina.

Baginya, Brian sudah seperti saudaranya. Karena kedua orang tua mereka sangat dekat. Dan orang tua Brian pernah berpesan kepadanya, agar membantu Brian jika memang di butuhkan.

Dan sejak saat itu, Rico merasa sedikit perduli kepada Brian. Terutama pada Raina, karena menurut Rico, dia juga bertanggung jawab atas apa yang menimpa Raina. Rico tidak bisa menghentikan Brian yang sering melukai perasaan Raina.

Meskipun sudah sering mengingatkan, Brian bahkan tidak pernah mendengar apapun yang di ucapkan oleh Rico. kadang, saking seringnya berbuat banyak untuk Raina. Raina sampai bertanya kepadanya, sebenarnya kekasihnya itu Rico atau Brian. Karena pada kenyataannya, memang Rico yang selalu ada untuk Raina.

***

"Rain, kamu gak papa?" ujar Rico dengan panik, setelah berhasil menemukan di mana keberadaan Raina. Dengan segera Rico membawa Raina dalam dekapnya. tubuh Raina bahkan sangat dingin, dia juga menggigil.

"kamu lagi," ucap Raina dengan lirih.

"kamu kenapa sih? Ada masalah sama Brian ? Kenapa gak cerita ?" tanya Rico lagi, dengan membuang nafasnya kasar, sementara Rico segera melepas jaket miliknya dan memakaikan pada Raina, yang sudah menggigil kedinginan.

"maaf, aku tidak bermaksud merepotkan mu. Aku hanya lelah," ujar Raina lagi dengan Lemah tidak bertenaga.

Bagaimana tidak, Raina bahkan tidak memakan apapun sejak pagi, dia hanya memakan biskuit yang di bawa oleh Rico saat keduanya bertemu di lorong perpus saat keduanya tidak sengaja bertemu.

Raina bahkan tidak sempat memakan sarapannya, saat Brian menjemputnya pagi sekali, dan memarahinya karena tidak cepat.

"kamu sadar, apa yang bisa terjadi kalau sampai aku tidak menemukan mu di sini!" ujar Rico mulai meninggi. Namun, sesaat kemudian dia melemah ketika melihat raut wajah Raina yang sudah pucat, susah di pastikan Raina menangis Sepanjangan.

"ayo, aku akan membawa mu pulang." ujar Rico dengan pelan, kemudian membantu Raina untuk naik ke punggungnya dan membawa Raina dalam gendongannya.

Rico membawa Raina dengan berjalan cukup cepat, dia sangat khawatir saat ini. Rico bahkan tidak pernah melihat Raina sehancur saat ini, bagaimana bisa Brian membiarkan Raina terpuruk, sementara dia yang hanya orang lain saja tidak bisa melihatnya.

"pak, teman saya sudah ketemu!" teriak Rico dengan keras, ketika melihat satpam yang tadi di temui olehnya masih membantunya mencari di sudut ruangan.

"oh iya, allhamdulillah kalau ketemu." jawabnya dengan segera menyusul Rico, berlari kecil.

"maaf ya, saya tadi benar-benar tidak melihat ada orang. Di mana kamu menemukannya?" tanya satpam dengan membantu Rico menghidupkan lampu yang sudah mulai di matikan.

"ada di balkon atas pak, saya mengikuti GPS ponselnya, makanya saya cepat menemukannya." jawab Rico dengan cepat.

"apakah dia baik-baik saja? Kelihatanya dia sangat buruk?" tanya satpam lagi, ketika melihat kondisi Raina yang lemah di gendongan Rico.

"tidak tahu pak, semoga dia baik-baik saja." jawab Rico dengan asal.

ketika mereka sampai di depan gerbang, Brian baru saja turun dari mobilnya. Karena menghubungi Rico berkali-maki tidak ada jawaban, dan juga menghubungi Raina tidak ada jawaban juga, Brian memutuskan untuk memeriksa ke rumah Raina.

Namun, saat dia sampai di sana. Tidak ada Raina maupun Rico, akan tetapi paper bag yang di titipkan pada Rico berada di pintu rumah Raina, dengan segera dia memeriksa di mana keberadaan Raina. Dan benar saja, dia menemukan Raina dan Rico di sana.

"sayang, kamu kenapa?" tanya Brian panik, ketika melihat Raina berada dalam gendongan Rico.

"terimakasih ya pak, maaf merepotkan." ucap Rico pada satpam, sebelum satpam itu meninggalkan mereka di depan halaman sekolah, dan kembali menutup gerbang.

"aku tadi udah suruh kamu buat pulang sama Moza kan? Kenapa malah masih di sini!" ujar Brian dengan nada tinggi sementara Rico yang berada di sebelahnya sudah merasa muak dengan kelakuan Brian.

"anjir!"

"sinting Lo ya! gak liat Rain udah lemes begini? masih juga ngoceh gak mutu!" umpat Rico dengan kesal.

"Lo mau bawa Rain pulang? Atau gue yang bawa?" tanya Rico dengan geram.

"gue yang bawa!" jawab Brian dengan meraih Raina yang di turunkan oleh Rico dengan pelan.

"Rain, hei are you okey?" tanya Rico dengan pelan, kedua tangannya meraih wajah Raina untuk memastikan dia masih mendengarnya.

"aku gak papa kok, aku boleh pulang sama kamu aja gak?" tanya Raina dengan melepaskan tangan Brian yang mencoba meraihnya.

"aku capek, aku tidak punya energi untuk berdebat!" ucap Raina dengan lantang.

"kamu pacar ku Ra. pulang sama aku, sekarang!" ujar Brian dengan Meninggi, tangan kanannya meraih Raina untuk masuk kedalam mobilnya.

"kalau begitu, ayo kita akhiri saja!" ujar Raina, seketika menghentikan langkah Brian.

"mari selesai! Dan akhiri semuanya!"

Terpopuler

Comments

Bella syaf

Bella syaf

aku sukaaaa 🥰♥️♥️

2025-01-27

0

Muliana

Muliana

Hai kak, biar tambah semangat ku berikan 2 iklan dan mawar ya /Heart/

2024-08-03

1

Muliana

Muliana

Ini yang ku tunggu-tunggu, karena cinta dan berjuang seorang diri, sungguh menyesakkan Raina

2024-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Jangan berhenti mencintai ku
2 mari selesai
3 pergi sulit, bertahan sakit.
4 apa ini semacam perpisahan?
5 sakit yang tak pernah sembuh.
6 boleh peluk sekali saja?
7 aku menyerah
8 tulus mu tak berguna
9 pertama namun terakhir
10 mulai lelah
11 Takdir apa lagi tuhan?
12 ini tidak lucu
13 Hati yang sama lelah
14 Biarkan mengalir
15 Apa kita senasib?
16 Apa lagi tuhan?
17 karena cinta yang tersisa
18 Derita seakan tanpa jeda
19 Ukurannya berapa?
20 perihal lalat dan lebah
21 adik ipar yang ternyata
22 Berhenti sendirian.
23 melepas mu aku patah
24 Dusta berbalut luka
25 bahaya kalau lapar
26 Bukan pena tanpa tinta
27 Sepasang Rindu
28 sebaiknya mulai menerima
29 pipi merah?
30 bahagia atau tidak
31 kehadiran Kekasih lama mu
32 Selamanya dengan ku
33 teraniaya sunyi
34 Rindu terlarang
35 bukan gagal mencintai
36 Apa masalah mu?
37 Berapa harga mu?
38 kita yg tak pernah untuk kita
39 Cinta bukan Canda
40 Salahkan Aku!
41 bukan buka segel
42 patah hati
43 Noda Merah
44 sedikit ada cahaya
45 Jangan sekarang, aku mohon!
46 sendiri dalam sendu
47 aku lapar!
48 aku, kamu selesai.
49 berdarah dan sakit
50 Aku pergi, untuk dia.
51 Jiwa yang patah
52 trauma yang terungkap
53 sakit yg tak pernah berakhir
54 tak ingin mengulang
55 kita butuh waktu berdua
56 patah hati
57 lupa kalau sakit.
58 Takdir yang sama menyakitkan
59 Jangan menjadi aku, dalam versi apapun.
60 tentang hati yang luka
61 Semesta punya cara
62 Menemukan mu
63 sakit ku tak pernah sembuh.
64 Melupakan atau merelakan
65 luka yang paling nyata
66 siapa manusia beruntung
67 lepas kesekian kalinya
68 Kemustahilan itu adalah kita
69 Luka, sampai berapa lama?
70 Siapa kejam sesungguhnya
71 terlalu mudah untuk selesai
72 Berhenti sejenak, dan nikmatilah kerinduan ku
73 Drama di bayar drama
74 Hasrat Rindu Terlarang
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Jangan berhenti mencintai ku
2
mari selesai
3
pergi sulit, bertahan sakit.
4
apa ini semacam perpisahan?
5
sakit yang tak pernah sembuh.
6
boleh peluk sekali saja?
7
aku menyerah
8
tulus mu tak berguna
9
pertama namun terakhir
10
mulai lelah
11
Takdir apa lagi tuhan?
12
ini tidak lucu
13
Hati yang sama lelah
14
Biarkan mengalir
15
Apa kita senasib?
16
Apa lagi tuhan?
17
karena cinta yang tersisa
18
Derita seakan tanpa jeda
19
Ukurannya berapa?
20
perihal lalat dan lebah
21
adik ipar yang ternyata
22
Berhenti sendirian.
23
melepas mu aku patah
24
Dusta berbalut luka
25
bahaya kalau lapar
26
Bukan pena tanpa tinta
27
Sepasang Rindu
28
sebaiknya mulai menerima
29
pipi merah?
30
bahagia atau tidak
31
kehadiran Kekasih lama mu
32
Selamanya dengan ku
33
teraniaya sunyi
34
Rindu terlarang
35
bukan gagal mencintai
36
Apa masalah mu?
37
Berapa harga mu?
38
kita yg tak pernah untuk kita
39
Cinta bukan Canda
40
Salahkan Aku!
41
bukan buka segel
42
patah hati
43
Noda Merah
44
sedikit ada cahaya
45
Jangan sekarang, aku mohon!
46
sendiri dalam sendu
47
aku lapar!
48
aku, kamu selesai.
49
berdarah dan sakit
50
Aku pergi, untuk dia.
51
Jiwa yang patah
52
trauma yang terungkap
53
sakit yg tak pernah berakhir
54
tak ingin mengulang
55
kita butuh waktu berdua
56
patah hati
57
lupa kalau sakit.
58
Takdir yang sama menyakitkan
59
Jangan menjadi aku, dalam versi apapun.
60
tentang hati yang luka
61
Semesta punya cara
62
Menemukan mu
63
sakit ku tak pernah sembuh.
64
Melupakan atau merelakan
65
luka yang paling nyata
66
siapa manusia beruntung
67
lepas kesekian kalinya
68
Kemustahilan itu adalah kita
69
Luka, sampai berapa lama?
70
Siapa kejam sesungguhnya
71
terlalu mudah untuk selesai
72
Berhenti sejenak, dan nikmatilah kerinduan ku
73
Drama di bayar drama
74
Hasrat Rindu Terlarang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!