Bola mata Amey tampak menjeling ke sana ke mari seperti mencari sesuatu. Ketika pandangan maniknya terhenti pada ketiga pria bule yang sedang berbincang, Amey pun melangkahkan kakinya menuju ketiga pria itu.
Setibanya Amey, ia sempat mendengar ucapan suaminya yang mengatakan untuk kembali ke New York malam ini. Amey semakin mendekat sehingga ia bisa mendengar jelas perbincangan ketiga orang itu.
“Kenapa kau ingin ke New York malam ini?” tukas Amey tiba-tiba.
Medengar suara Amey, Kaisar dan Jayden terbelalak dan menelan salivanya. Mereka termangu dan menatap Arsen lekat, mengisyaratkan untuk melakukan sesuatu agar Amey tidak curiga. Namun Arsen tak menggubris. Ia hanya membalas tatapan kedua sahabatnya itu dengan tajam.
Kai pun mengambil inisiatif untuk menjawab pertanyaan Amey. “Maksud Arka, jika kembarannya tak datang maka Arka akan menjemputnya di New York dan mematahkan tulangnya. Hehe,” tutur Kai sembari terkekeh kaku.
“Iya, benarkan Arka?” tanya Jayden memberi kode pada Arsen untuk menyetujui ucapan Kai.
Arsen memutar bola matanya malas dan meneguk wine yang tersisa di gelas bening itu. Lagi-lagi pria itu membisu. Ia kembali menuang anggur di gelas dan meneguknya.
“Benar juga ya? Aku juga ingin sekali melihat kembaran Arka. Katanya sih, kembarannya sangat mengerikan. Dia begitu kaku dan kejam layaknya binatang buas. Haha. Benarkan Arka? Kau sering menceritakan sifat kembaranmu. Meski sifatnya begitu kau tetap menyayangi Arsen. Hehe,” tutur Amey.
Kaisar dan Jayden menganga dan membuka mata selebar lima senti. Jantung kedua pria bule itu berdebar kencang tak karuan. Bagaimana bisa Amey mengucapkan kalimat yang mengerikan di depan orangnya.
“Oh Goshh! Jauhkan petaka dari tempat ini!” gumam Kai pelan.
Arsen yang mendengar ucapan Amey hanya melemparkan tatapan tajam ke wajah Amey. Wajahnya sulit diprediksi karena ia selalu memasang raut datar tanpa ekspresi, sehingga orang-orang yang baru mengenalnya tidak bisa menebak emosinya.
“Benar! Dia begitu mengerikan, dia seperti binatang buas yang bisa menerkam siapa saja. Dia kasar dan dingin. Dia bisa melakukan apa saja yang bisa melumpuhkan bahkan membunuh makhluk hidup yang mengusik kehidupannya!” ketus Arsen tajam.
Deg!
Debaran kencang kembali menggorogoti jantung Kai dan Jayden. Keduanya terlihat gugup. Kai menggigit bibir bawahnya sedangkan Jayden menepuk pahanya menggunakan telunjuknya dengan cepat karena merinding mendengar ucapan tajam yang keluar dari mulut Arsen, keduanya tahu betul jika Arsen sedang marah.
“Aku penasaran dengan wajahnya. Haha! Apa wajahnya semengerikan ucapanmu Arka? Tapi dia itu kembaranmu pasti wajahnya mirip denganmu. Bedanya kau lembut dan hangat, jadi kau begitu sempurna bagiku dibandingkan Arsen yang si buruk rupa itu.”
WHAT THE HELL? Dia baru saja mengatakan Arsen dengan sebutan ‘si buruk rupa’ (?) Amey, minta maaflah sebelum kiamat menghampiri malam pertamamu sebagai pengantin. ucap Jayden dalam hati.
“Dia memang buruk rupa! Bersiaplah untuk bertemu dengannya. Kau pasti akan terkejut,” tersungging tipis dengan tatapan membunuh.
“Baiklah. Aku tidak sabar bertemu ‘si buruk rupa’ itu. Haha.”
Lagi-lagi kedua pria itu menelan salivanya kasar. Tak dapat disangka si manis Amey yang malang akan remuk di tangan Arsen. Sikap Amey yang berterus terang sepertinya akan mendatangkan petaka baginya. Amey dan Arka yang biasa meledek kembaran Arka, kini tak menyadari jika pria yang diledeknya berdiri dengan tatapan ganas di depannya.
“Amey, sebaiknya kau minta maaf pada Arsen. Jika Arsen mendengarnya dia akan sangat marah. Kau tidak tahu seberapa buasnya dia.” tukas Kai memberi peluang untuk Amey minta maaf.
“HAHA! Minta maaf? Yang benar saja kau Kaisar! Arsen ‘kan tidak ada di sini, mungkin dia masih dalam perjalanan. Bagaimana dia bisa mendengar ejekanku ini. Haha, ada-ada saja kau!” ucap Amey sembari terbahak.
Reflek Jayden langsung menarik tangan Amey dan membawa gadis itu menjauh dari Harimau ganas yang sedari tadi mengintainya. Amey pun terheran-heran dengan sikap Jayden. “Jay! Apaan sih? Lepaskan aku?” rontah Amey.
Jayden melepaskan cengkeramannya. “Amey, kau jangan berkata seperti itu. Biar bagaimana pun juga Arsen adalah saudara kembarnya Arka. Ucapanmu bisa membuat Arka kecewa!”
“Haha! Jayden pria bule yang tajir tapi sayangnya jomblo, dengarkan aku baik-baik! Aku dan Arka memang selalu mengejek Arsen. Malahan Arka yang selalu memulainya. Walaupun Arka sering meledek sifat saudaranya, tapi sebenarnya itu hanyalah sebatas untuk menghiburku dan membuatku tertawa,” jelas Amey. “Kau jangan kawatir, Arka tidak akan marah padaku. Lagian mana bisa dia marah padaku? Membentaknya saja pun tak pernah!” lagi kata Amey.
Tapi masalahnya pria itu bukan Arka! Dia Arsen. Pria yang kau ejek tadi adalah Arsen! Amey ... Amey! batin Jayden.
Jayden menarik napasnya dan membuangnya kasar. “Hufffft! Terserah kau saja Amey. Yang penting aku sudah memperingatimu.”
Amey mengerutkan kening. Ia merasa aneh dengan Jayden yang berucap seperti itu. Jay pun meninggalkan Amey yang masih tenggelam dalam pikirannya menerka maksud ucapan Jayden.
Sementara di lokasi Arsen, Kai terlihat menenangkan Ars. Ia membujuk Arsen agar melupakan ucapan omong kosong Amey. Namun itu hanyalah usaha menjaring angin. Arsen adalah tipe pria pendendam. Ia tidak akan membiarkan siapa pun lolos begitu saja tanpa merasakan penderitaan dan siksaan yang akan diberikan Arsen.
“Sepertinya aku akan membatalkan rencanaku untuk pulang malam ini. Ada pekerjaan yang lebih penting yang harus aku kerjakan bersama wanita itu!” gumam Arsen sembari menatap Amey di sudut ruangan.
***
Seusai pesta, semua tamu undangan pun kembali ke tempat mereka masing-masing. Arsen dan Amey malam ini akan menginap di hotel berbintang lima bernama ‘Paradise’ milik WS Group. Sebuah kamar suite room telah dipersiapkan pelayan hotel untuk Amey dan Arsen tempati.
Helen dan Michael telah kembali ke rumah sakit untuk menengok jenazah Arka yang akan dikuburkan pada besok hari tanpa mengadakan ibadah pemakaman. Mengingat bahwa Amey akan mengetahui kabar buruk kepergian Arka. Tak hanya itu, Helen dan Michael juga tidak ingin orang-orang atau pun media menyoroti keluarga mereka.
Perasaan keduanya bercampur aduk, antara bahagia karena salah satu anak mereka telah menikah, atau bersedih karena mereka baru saja kehilangan anak. Sebelum keduanya berpisah dengan Amey dan Arsen, Helen sempat meninggalkan pesan untuk Arsen. Entahlah apa yang diucapkan Helen, yang pasti itu ada kaitannya dengan Amey.
Arsen dan Amey berada di suite room hotel Paradise. Dengan sangat bahagia Amey menyusul Arsen yang telah lebih dulu berada di kamar. Setibanya Amey di kamar ia tidak melihat sosok suaminya. Ia pun melepas gaun pengantinnya namun ternyata itu sangat sulit.
Amey menunggu Arsen yang sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Seusai Arsen mandi, ia melihat Amey yang tengah duduk di pinggiran ranjang seperti menunggu sesuatu. Seringai licik terbentuk di wajah Arsen. “Menungguku, cantik?” rayuh Arsen.
Amey mengangguk dan tersenyum. “Arka, bisakah kau membantuku melepas gaun ini?” pintanya.
Arsen mendekat masih dengan melilitkan handuk kecil di pinggangnya. Ia mulai menarik resleting gaun itu dengan perlahan. Ketika resleting itu telah terbuka dan menampilkan punggung putih mulus tak bercela milik Amey, pikiran Arsen kembali liar. Ia ingin sekali melampiaskan nafsunya pada Amey.
Amey yang tidak menggunakan bra dengan posisi memunggungi Arsen pun tersenyum tipis. Karena menurutnya inilah saatnya Amey memberikan kehormatannya pada suaminya. Arsen yang mulai tergoda dengan tubuh Amey mulai mengelus lembut punggung wanita itu. Tiba-tiba wajah Arka terlintas dibenaknya.
Arsen sadarlah! Wanita ini bukan istrimu. Dia milik Arka saudara kembarmu! Kau tidak bisa menyentuh wanita yang dicintai Arka. ucap Arsen dalam hati.
Seketika itu juga Arsen memalingkan wajahnya dan melepaskan usapan tangannya. Amey yang merasakan sentuhan itu mulai terhenti kini melucurkan gaunnya yang masih melilit di pinggang Amey sehingga menampilkan keseluruhan tubuh sempurna milik Amey.
Shitttt dia begitu menggoda! Ars Jr. akan bangun jika wanita ini melepas semua pakaiannya!
To be continued ...
LIKE, KOMEN, VOTE, RATE 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Pudji Widy
keluarga Winston kan kg berduka Arka meninggal baru siang tadi kok bisa2 ngadain pesta pernikahan..apagi nginep di hotel...???
2023-10-04
0
Novi yulia
kok aku ngk suka dg sifat amel,kata nya cwek berpendidikan kok kesannya si amey itu sombong ya,becandanya keterlaluan
2022-04-16
0
Mistin Mistin
tergoda kn Lo si dingin
2022-03-13
0