Malam yang dingin terdengar lantunan suwara-suwara andzimah Alfiyah yang sangat merdu dari pondok putri disamping kiri Ndalem (Rumah Kiyai). Sedangkan tak jauh dari sebelah kanan Ndalem (Rumah Kiyai), terdapat pondok putra yang sedang melakukan kegiatan sholawatan rutinan.
Disisi lain di emper mushollah di depan Ndalem (Rumah Kiyai), nampak Zulka dan teman-temanya sedang duduk berbincang-bincang setelah mengikuti kegiatan sholat berjama'ah dan pengajian malam di majlis ta'lim tersebut.
Zulka dan teman-teman desanya biyasa menginap di mushollah, walau mereka tidak mondok tapi mereka aktif mengikuti kegiatan pengajian di mushollah bersama para santri dan warga desa sekitar.
Malam itu seperti biyasa mereka berbincang-bincang sambil Menikmati kopi yang dibawa salah satu teman Zulka yang Rumahnya tak jauh dari Mushollah.
Srek.. Srek.. Srek..
Terdengar suwara sandal dan langkah kaki,
Zulka dan teman temanya yang sedang asyik bercakap-cakap menoleh ke arah suwara tersebut.
Suwara percakapan merekapun mereda dan mulut merekapun terdiam. Mereka memandang orang yang melangkah mendekati mereka yang tak lain adalah sang Kiyai.
Tertunduklah kepala mereka semua, Kiyai yang sudah sepuh itu berlahan mendekati mereka ditemani suwara batuk beliau "Khuk... Kuk...Kuk...".
"Assalamualaikum"
"Waalaikum salam warahmatullahi wabarokatuh" Jawab Zulka dan teman-temanya.
Pak Kiyaipun duduk di samping mereka, dan menanyakan kabar mereka semua.
"Alhamdulillah sehat Yai..." Dengan lemah lembut dan penuh ketawadhu'an Zulka dan teman-temanya menjawab pertanyaan sang Kiyai.
"Zulka gimana kabar kakak perempuan kamu?" Tanya Kiyai sambil tersenyum
"Alhamdulillah sehat kyai" Menjawab sambil menunduk
"Bukankah pernikahannya sudah dekat ya?"
"Enggeh Yai.."
Sampaikan padanya salamku dan nasehatku ini padanya "Bersabarlah ketika dalam proses menjalin hubungan dan kuatkan hati dengan bermunajad pada Allah, mintalah pitunjuk padanya dan kekuatan serta jangan berputus asa". Ucapan Kiyai sambil menatap Zulka.
Enggeh Kiya" Jawab Zulka dan seketika terkerentak dalam hati Zulka pertanyaan "ada apa sebenarnya? seperti akan terjadi sesuwatu kalo kuperhatikan dari ucapan Kiyai" Zulka yang hanya terdiam dan mengarahkan pandangannya kepada kiyai.
Perasaan Zulka tentang kekhawatirannya akan perkataan Kiyai itu wajar, karena dari ucapan Kiyai tersebut sering menjadi kenyataan, itu mungkin karena keistiqomahan beliau yang sering terjaga di waktu malam untuk bermunajat kepada Allah dengan sholat dan berdzikir. Sehingga dengan izin Allah terkadang Kiyai mengetahui sesuatu yang kan terjadi.
"Tenang Zulka" Ucap Kiyai sambil menatap ke arah mata Zulka, seolah tau kekhawatiran Zulka yang terkerentak dalam hatinya.
"Aku doakan semoga acara pernikahan kakakmu lancar dan diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan, dan semoga kalian semua juga lulus di ujian akhir sekolah kalian, yang tinggal dua hari lagi" Ucap Kiyai.
"Amiin.... Terimakasih Yai..." Ucap Zulka dan teman temanya.
Wahai Murit-muritku ingatlah dunia ini tempat sandiwara, maka bersandiwaralah sebagai aktor yang baik, aktor yang disukai Allah dan Rasulnya.
Ingatlah disetiap cobaan hidup ini musti ada hikmahnya dan ingatlah sungguh indahnya dunia ini dengan Cinta dan kasih sayang yang diberikan Allah pada makhluknya.
Maka cintailah makhluk karena Allah karena dialah yang menciptakan rasa cinta itu di sanubari kita.
"Apa Jatuh Cinta kepada seorang gadis itu boleh kiyai..... Ngapunten(maaf) Kiyai saya hanya bertanya?" Ucap Umar memberanikan bertanya sambil menunduk.
"Subhanallah" Ucap Kiyai sambil tersenyum
"Boleh..." Dengan nada pelan Kiya menjawabnya dan kemudian menjelaskannya.
"Bahkan Allah yang pertama kali mengajari manusia bagaimana mencintai sesamanya" Ucap Kiyai sambil tersenyum.
"Subhanallah" Ucap Zulka sambil penasaran penjelasan pak Kiayai.
"Tauhkah kalian bagaimana Allah mengajari Mahabbah(Cinta) kepada Nabi Adam?"
"Mboten(tidak) Kiyai" Jawab Zulka dan teman-temanya sambil penasaran.
Adam yang bosan merasa jenuh di Surga pada saat itu dia berdoa, bermunajat pada Allah.
Taukah kalian Adam yang sebelumnya tak mengenal Rasa cinta itupun diberikan rasa mahabbah(cinta) oleh Allah yang mana dengan rasa itu yang membuat Adam tak jenuh lagi berada di Syurga.
Rasa cinta itu di masukkan kedalam relung hati Adam dengan dijadikan Siti Hawa dari tulang rusuknya.
Adam yang kaget dengan adanya Siti Hawa yang baru diciptakan dari tulang rusuknya tersebut kemudian memandang Hawa dengan rasa senang dan gembira, namun pandangan pertanya membuatnya jatuh cinta kepada Hawa yang menjadi sahabatnya di Syurga saat itu.
Ketika Adam ingin lebih mendekati Hawa dan ingin menyentuh tubuhnya, Malaikat Jibril mencegahnya atas perintah Allah. Lah disini Allah kemudian mengajari Adam bagai mana mencintai Hawa dan mengajari Cinta yang suci dan tidak menodainya.
"Jangan menyentuhnya wahai Adam" Ucapa Jibril dengan posisi menghalangi Adam mendekati Hawa. Jibril menghalangi Adam dengan maksud agar Adam tidak menodai kesucian kekasihnya dengan menyentuhnya dan juga Jibril menjaga kesucian cinta Nabi Adam.
"Mengapa aku tidak boleh mendekatinya dan menyentuhnya Jibril"? Ucap Adam sambil keheranan.
"Dia belum Halal Untukmu wahai Adam" Ucap Jibril menjawab pertanyaan Nabi Adam.
"Bagai mana aku menghalalkannya?, sungguh aku mencintainya" Ucap Adam sambil mengungkapkan perasaan yang ada dalam hatinya dengan raut wajah yang penuh harapan.
Engkau harus Menikahinya Wahai Adam"Ucap Jibril sambil memandang pada Adam dan memberikannya pengertian.
"Bagaimana Caranya Menikah Jibril?" Tanya Adam yang tidak mengerti caranya, wajar Adam tidak tau bagaimana caranya menikah, karena Adam adalah manusia pertama yang akan melakukanya.
"Engkau siapkan saja maharnya wahai Adam, nanti engkau akan diakad dihadapan Allah SWT" Ucap Jibril, menjawabnya sambil tersenyum.
"Mahar apa yang bisa akau siapkan? Wahai Jibril" Bertanya dengan sedikit gelisah
"Engkau cukup Ucapkan Dua Kalimat Syahadat Sebagai Maharnya" Jibril menjawabnya sambil mengajarkan Adam ucapan dua kalimat syahadat.
Dan setelah itu Adam dan Hawa melakukan akad nikah dihadapan Allah SWT. Mereka berdua pun menjadi pasangan suami istri yang sangat bahagia di surga.
"Dari kisah Adam ini dapat diambil hikmahnya wahai murit-muritku" Ucap kiyai setelah menyelesaikan ceritanya.
Taukah kalian banyak hikmah yang terkandung dilamnya.
Yang pertama hikmahnya adalah bagaimana memilih kekasih yang benar, yakni dengan bermunajat, beristikharah dulu kepada Allah, tentang kekasih/calon pasangan hidup yang kan kita pilih, sehingga kita akan tepat memilih pasangan hidup kita.
Lebih lebih jika kalian baru mengenal seseorang dan ada rasa cinta padanya, maka bawalah rasa CINTA itu ke dalam MUNAJAT.
Terdapat pelajaran juga dalam kisah ini tentang Pandangan Pertama sebagai ta'aruf. Dan juga hikmahnya terjaganya cinta dengan selalu menjaga diri sebelum halal.
Itu menunjukkan peraturan cinta dalam agama Islam ini sebenarnya peraturan yang indah.
Peraturan yang menjaga kesucian Cinta dan pasangan agar tidak menodainya sampai halal pada saatnya.
"Subhanallah" Ucap Zulka mendengarkan penjelasan kiyai tersebut.
"Ngapunten (maaf) Kiyai sebelumnya.... Saya mau tanya, tapi terkadang mengapa cinta itu sangat sulit untuk bersatu?, tidak seperti nabi Adam langsung tutup poin menikah" Zulka bertanya dengan rasa ingin tahu.
"Kiyai tersenyum memandang Zulka yang bertanya"
"Wahai Murit-muritku Allah itu maha adil, terkadang pengorbanan cinta itu tidak di depan tapi dibelakang, tapi juga terkadang di depan,tidak selalu berjalan dengan mulus, Nabi Adampun demikian" Ucap kiyai sembari menjelaskan.
*******************
Hallo Reder apa kabar,🤗🤗🤗selamat membaca jangan lupa dukungannya dengan laik dan komen kalian, karena masukkan kritik dan saran kalian juga sangat membantu agar novel ini semakin baik dan juga terimakasih atas dukungan support kalian karena itu menjadi penambah semangatku untuk berkarya dan up terus.....😍😍😍👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Diroce Eo
ilmunya josss tingkat dewa cinta
2020-08-19
2
Uzumakii Narutoo
mantab banyak dapat ilmu cinta ne
2020-08-11
1