-

Aroma dari pembakar dupa wewangian sedikit menenangkan jiwa yang kelelahan.

Ada tiga cangkir mewah teh di atas meja, mengepul dengan asap tipis dan aroma teh yang wangi. Masing-masing memiliki campuran yang berbeda, ada yang daun teh murni, ada yang mempercantiknya dengan bunga mawar kering dan ada juga dengan kue kering yang meninggalkan serpihan di dasar cangkir.

Dua pasang mata merah mengintip dari balik kandang sambil memakan wortel segar dengan lahap.

"Meoww~"

Caramel mengeong rendah pada kedua kelinci itu dari luar kandang. Lan dan Lin membalas mencicit dan mengendus udara. Percakapan tidak ada arti antara dua spesies hewan berbeda itu sedikit membawa kedamaian di toko barang antik Hisa.

Didapur yang peralatannya setara dapur istana, sebuah tangan terulur mengenggam isi kacang kenari yang putih bersih dari mangkok keramik besar. Tangan ramping itu menjatuhkan rangkaian kacang bak menyapu kertas dengan kuas berwarna kedalam panci besi. Dia mengaduknya dengan penuh kehati-hatian hingga aroma panggangan kacang yang wangi tercium hingga ke meja depan.

Setelah itu dia menghancurkannya menjadi serbuk kasar dan menaburkannya diatas kue lembut yang telah dilapisi cream putih lembut.

Tangan ramping itu menepuk sisa serpihan halus kacang di telapaknya, dia memotong kue tersebut tiga porsi lalu membawanya untuk disajikan didepan kedua pria dewasa yang tegah duduk sambil berbincang.

"darimana kau mendapatkan begitu banyak kacang kenari, saudara Lilac?" tanya Hisa, tangannya sama sekali tidak berhenti bergerak. Mengambil kue kering, memegang cangkir, sampai-sampai Caine menatapnya tajam untuk bersikap sedikit.

Hisa segera tersenyum malu, dia meletakkan cangkir teh itu kembali diatas meja.

Lilac menyesap tehnya lalu menjawab: "Aku memanennya dari gunung. Banyak pohonnya berbuah banyak dan sebagin telah jatuh ketanah, jadi aku mengambil banyak dan karena aku ada perlu dengan mu jadi aku membawakan mu sedikit."

Lilac memiringkan kepalanya dan menyangganya dengan punggung tangan.

"ku dengar kau sakit? Sudah merasa baikan?"

Hisa mengangguk, dia menunjukkan goresan tipis luka di pipinya yang kini mulai memudar.

"um...lihat luka ini? Pada saat bola giok yang kupikir batu biasa, dia tiba-tiba retak dan melemparkan serpihan sebesar jarum ke arahku. Setelah itu selang beberapa menit saja setelah aku memusnahkan tubuh utamanya, badan ku mulai terasa dingin namun ternyata panas dan aku pingsan. Aku baru sadar ketika waktu sudah agak siang di kota Gazbie."

Hisa kemudian mengerutkan kening lalu dia berkata dengan nada heran.

"aku baru sadar bahwa itu adalah Dabael sejenis slime ketika wadahnya pecah. Saat benda itu diberikan pada ku, aku sama sekali tidak merasakan energi sihir gelap pada permukaannya seolah wadah yang menampungnya adalah sejenis senjata sihir tingkat tinggi yang mampu menahan energi sihir untuk tidak keluar."

Dia mengambil cangkir tehnya dan menyeruputnya sedikit, setelah itu dia kembali berkata.

"wadah tersebut seperti dibuat oleh pemurni senjata tingkat master yang sudah menempuh jalan menuju abadi. Aku yang sudah sangat sensitif terhadap energi sihir sejak mata ku dapat terbuka bahkan tidak dapat merasakannya.....menurutmu saudara Lilac, orang seperti apa yang bisa menciptakan wadah setinggi ini hanya untuk anomali yang dapat mengancam jiwa seseorang?"

Mata hijau itu berkedip, anting merahnya berdenting ketika kepala elf itu bergerak, Lilac menyesap tehnya sambil berpikir.

Awalnya Lilac tidak percaya setelah Mendengar penjelasan Hisa. setelah ribuan tahun berlalu ketika kabut hitam yang mereka sebut Dabael pertama kali muncul saat daratan Azba pecah, mereka sama sekali lemah, seperti kabut yang dapat menghilang ketika disentuh.

Namun, setelah itu bangsa iblis datang dari dunia bawah dan menyerbu pertahanan dunia tengah, yaitu dunia saat ini. Dabael mulai menjadi aneh dengan bentuk aneh dan dapat menyerang makhluk dunia tengah setelah disuntik energi jahat dari dunia iblis.

Kemudian beberapa bangsa mulai membentuk beberapa kerajaan disetiap bagian benua selatan dan bersatu membasmi bangsa iblis yang menyerbu dan memukul mundur bangsa iblis.

namun, Dabael tidak kembali kewujud asalnya menjadi kabut lemah tapi kebentuk menyeramkan, sebab energi jahat terus menerus mereka produksi dan hingga kini tidak bisa dibasmi.

Tapi kecuali sifat melahap apapun mereka yang agak kuat dan menyerang makhluk dunia tengah yang lemah, kebanyakan mereka tidak dapat membuat para penyihir atau ahli bela diri tingkat kedua hingga atas sekarat.

Baru kali ini dia mendengar ada sebuah wadah yang dapat mengurung Dabael dan energi jahatnya tidak terdeteksi dan dapat menyerang penyihir tingkat tiga lengah.

"kau yakin yang menyerangmu bukan sejenis Dabael tingkat tinggi?" tanya Lilac mencoba menyari petunjuk. Bagaimanapun anomali gelap adalah lawan mereka bersama mana tahu setelah mendengar petunjuk dari Hisa dia dapat menemukan segera jawabannya.

Hisa menggeleng dengan kuat, dia sangat yakin yang menyerangnya bukan Dabael tingkat tinggi yang tidak bisa dia lawan. Apalagi dirinya adalah penyihir yang sudah di akui kekuatannya baik dari asosiasi penyihir manusia maupun asosiasi penyihir elf

"aku sangat yakin. Bahkan jika Dabael dapat menyuntikkan energinya ketubuh ku seharusnya teknik sihir penyembuhku dapat bekerja tanpa aku mengaktifkannya."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!