Bab 2

Anggita Maheswari baru saja tertimpa kemalangan bertubi-tubi. Dia di PHK dari pabrik tempatnya bekerja dan diputuskan cinta oleh Edo pria yang telah dia pacari selama tiga tahun terakhir. Karir dan percintaan rusak secara berbarengan benar-benar membuat kesehatan mental seorang Anggita terganggu.

Siang malam mengurung diri di kamar, tidur, makan, buang air, lalu tidur lagi. Ketiga hal itu dia lakukan sambil menangis, sesekali juga dia mengamuk seperti orang gila.

Dewi ibu dari Anggita merasa cemas dan khawatir, jika terus menerus seperti itu bukan tidak mungkin putri pertamanya akan menjadi orang gila permanen.

Di sebuah ruang tv yang sederhana, terjadi percakapan cukup serius antara Dewi dengan Cika putri keduanya. Keduanya berbincang seputar lowongan pekerjaan seperti yang biasa mereka lakukan.

"Bu, Cika baru dapat info lowongan kerja baru. Gajinya lumayan, dapat libur dua kali dalam sebulan. Tapi harus tinggal di dalam rumah majikannya," tutur Cika adik dari Anggita.

"Pekerjaan apa memangnya?" Dewi penasaran.

"Momong anak sekaligus beres-beres rumah Bu. Anaknya sudah besar kelas satu SD, rumah juga nggak terlalu luas. Gajinya lumayan Bu, lebih dari standar UMR kota ini," lanjut Cika.

"Coba kamu tawarin ke Kakakmu, siapa tau dia mau. Kebetulan dia suka kan sama anak kecil,"

"Iya deh Bu, nanti aku tawarin. Gawat juga kalau kakak kelamaan nganggur di rumah dan nggak ada kegiatan, bakal jadi susah move on,"

"Iya, betul. Ibu juga pusing kalau Kakakmu nganggur kelamaan, pendapatan Ibu sebagai penjual pecel di pasar nggak cukup untuk biaya sekolah kamu dan makan kita sehari-hari,"

"Maaf ya Bu, Cika belum bisa bantu Ibu dan Kakak cari uang. Cika janji, besok kalau Cika lulus sekolah bakal cari duit yang banyak buat Ibu sama Kakak,"

"Belajar saja dulu yang benar, baru bahas soal cari kerja." Dewi menarik hidung Cika ke depan. Gadis berumur 16 tahun itu meringis kesakitan.

Siang menjelang, Cika mengisi nampan dengan satu piring makanan dan satu gelas besar air putih. Dia nyelonong masuk ke dalam kamar Anggita yang kebetulan pintunya tidak di kunci.

Tak...!

Tak...!

Bunyi benturan piring dan gelas dengan meja kaca, Anggita hanya melirik sekilas lalu kembali memejamkan mata lagi.

"Kak, bangun sudah siang. Ayo makan dulu," bujuk Cika.

"kakak nggak lapar," tolak Anggi secara halus.

"Yakin Kakak nggak mau makan? Ibu masak semur jengkol dan ayam goreng kesukaan Kakak loh," Cika mencoba menggoyahkan pendirian Kakaknya.

"Semur jengkol? Baiklah, Kakak akan makan sedikit saja." Anggita bangun dari posisi tidurnya. Dia duduk manis dipinggir ranjang dan membuka mulutnya lebar lebar seperti bayi kudanil sedang ngambek.

"Apa maksudnya?" Cika bingung.

"Suapi Kakak lah, Kakak sedang malas memegang apapun," Anggita terkekeh.

"Dasar tua-tua manja! Cika sumpahi besok Kakak besok dapat jodoh duda tua!" Cicit Cika kesal.

Anggita dan Cika memang sering cek cok karena masalah sepele, tapi itu menandakan kalau hubungan mereka berdua cukup dekat. Mereka sering membagi banyak hal kecuali tentang masalah masing masing. Anggita sedikit lebih tertutup daripada Cika adiknya.

"Kak, guru di sekolahku sedang mencari ART sekaligus Baby sitter. Katanya sih untuk Kakaknya. Gajinya besar loh kak, dapat libur dua kali sebulan,"

"Memang berapa gajinya?" Anggita iseng bertanya. Dia merasa belum siap untuk bekerja ditempat baru karena belum bisa menata hati. Takut mengganggu konsentrasi dalam bekerja.

"Sekitar enam atau tujuh juta," sahut Cika sambil memotong beberapa biji jengkol menjadi bagian kecil kecil.

"Waduh, lumayan besar ya. Bilang sama gurumu kalau Kakak tertarik untuk melamar pekerjaan itu," seketika wajah Anggita jadi bersemangat. Bagaimana tidak? Gaji yang ditawarkan cukup besar, lebih dari gajinya waktu masih kerja di pabrik.

"Oke, nanti aku hubungi guruku deh. Tapi..."

"Tapi apa?"

"Rumahnya agak jauh jadi Kakak nggak bisa pulang pergi, harus menginap disana,"

"Nggak apa-apa, yang penting gajinya besar. Btw berapa umur anak yang harus diasuh?"

"Tujuh tahun,"

"Gampang itu mah, dia sudah besar dan bisa melakukan banyak hal sendiri." Ucap Anggita sambil terkekeh.

"Kak, cepat move on ya. Jangan nangis dan bersedih hati terus. Kakak cantik loh, diluar sana banyak cowo baik yang rela antri demi jadi pacar Kakak.

"Iya bawel! Makasih ya, kamu sudah mau kasih semangat buat Kakak. Akhirnya Kakak bisa merasakan manfaat dari memiliki adik." Celetuk Anggita asal. Cika mencubit pinggang Kakaknya karena kesal, tapi Anggita membalasnya dengan pelukan agar Cika tau kata katanya tadi hanya sekedar candaan belaka.

***

Tut...

Tut...

Tut...

Ponsel Angkasa berdering, dia melihat layar ponsel sekilas dan melihat ada nama Rosa di sana. Angkasa menutup laptop yang tengah di pakainya dan mengangkat telfon itu.

"Hallo. Ada apa Rosa?" Suara seksi seorang Angkasa menggema dari balik speaker ponsel.

"Abang ada di mana?"

"Di pabrik. Kenapa memangnya?"

"Sudah dapat ART dan pengasuh belum?"

"Belum,"

"Besok akan ada gadis yang melamar kerja disana sebagai ART merangkap jadi pengasuh. Bisa nggak Abang berangkat ke pabriknya agak siangan besok?"

"Bisa-bisa. Kamu dapat dari mana orang itu?"

"Dia Kakak perempuan dari salah satu muridku,"

"Oh... Begitu. Oke, terimakasih karena sudah mau membantuku,"

"Sama-sama. Ingat ya, Abang nggak boleh genit padanya! Dengar dengar dia gadis yang cantik dan juga polos,"

"Siap...! Memangnya kapan aku pernah macam-macam pada perempuan? Apa lagi yang usianya jauh di bawah ku,"

"Aku pegang kata-kata Abang ya! Awas kalau macam-macam!" ancam Rosa.

Klik...!

Rosa menutup telponnya begitu saja setelah mengancam Angkasa. Dia bahkan tidak pamit terlebih dahulu, benar-benar tidak ada hormatnya pada Kakak tertua. Angkasa meletakan ponselnya kembali ketempat asal, dia sedikit menyunggingkan senyum kecil saat mengingat ucapan adiknya.

"Jadi penasaran. Secantik apa sih gadis itu." Gumam Angkasa.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Khairul Azam

Khairul Azam

aku ketawa, langsung moveon denger gaji yg besar

2025-04-08

0

Arin Payjemz

Arin Payjemz

seruuuuuu😍😍😍😘

2024-09-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!