Namun sekelebat bayangan membantunya. Inilah yang di perlukan oleh orang yang butuh bantuan. Dimana mesti ada yang melakukan hal tersebut. Sehingga nanti akan mampu berbuat banyak karena ada tambahan tenaga. Sebab kesulitan itu sungguh tak bisa di tolerir. Bakalan binasa kalau tak demikian. Mengingat mereka hanya butuh apa yang di punyai. Walau kalau di sebut begal tak mau, akan tetapi kelakuannya demikian. Sebab bagi mereka kata begal adalah menyeramkan, dan sangat menjijikkan. Akibat dari kurangnya pendanaan. Sehingga menjadikan apa yang di perebutkan terkadang benda yang remeh saja. Semisal dompet kosong, kantong kosong, atau bh kosong. Ini tentu tidak baik buat nama baik mereka. Bahkan kalau tertangkap bisa saja langsung di hakimi warga. Bahkan yang menyeramkan akan langsung di telanjangi. Dikira mereka tidak mempunyai celana. Arena memang begitu. Mereka merugikan orang. Siapa tahu akan mati kalau lagi di begal, ternyata melawan, dan langsung main tonjok, maka korban akan meninggal. Dan lagi tidak tertangkap. Sebab mereka Sukanya main di tempat sepi. Dimana tak banyak bantuan. Itu yang mengakibatkan mereka berani. Berani merebut yang bukan haknya. Itulah yang akhirnya sesame merek juga sebel kalau di bilang demikian. Apalagi cuma mencopet tapi di teriaki begal. Tentu akan marah. Ya kalau teriaki makanan, enak. Ini bikin bengep. Sebab tidak sesuai kenyataan. Yang mana mereka cuma mencopet. Selebihnya akan membuat mereka berada dalam tekanan. Di tuduh sana sini sebagai begal yang kejam, tidak berperikemanusiaan, dan peri keadilan. Akhirnya itulah yang mesti di rasakan. Kalau tertangkap akan bengep, mukanya penuh darah-darah. Dan lagi bibirnya jontor. Padahal Cuma minum ciu, tapi di tuduh membunuh, membegal. Ini kan tidak sesuai dengan minuman melayang, yang nyatanya akan melayang nyawa beneran.
Beberapa orang langsung terjatuh.
Dia melempar kuda pemburu juga. Sehingga semua pada berjatuhan.
Ada yang langsung tewas. Ada yang cuma merintih. Sangat sakitnya. Jangankan kena tonjokan pendekar. Kena sodokan kuda mereka sendiri saja bisa demikian. Sungguh nek perutnya. Ini pendekar sakti tanpa tanding. Sehingga mau tidak mau harus mau mengerang-ngerang yang membuat bulu kuduk meremang. Akibat ngeri dan merasa tidak tega. Harusnya kalau sakit kan di tahan. Jangan demikian, membuat orang lain tidak tega. Seperti orang kelaparan, mesti di tahan, nanti juga bakalan ada orang memberi nasi kendurian, jadi bakalan di makan bareng-bareng. Sehingga akan kenyang. Kenyang jiwa-kenyang raga. Tidak akan ikut mengeluh akibat banyak hal yang membuat bulu kuduk meremang. Itulah yang di khawatirkan. Namun kalau sakit tak tertahankan, maka bicara terus terang akan lebih bijaksana. Jadi orang lain juga akan mengerti dan paham. Bila semua itu kesadaran dirinya, sehingga akan di bantu semaksimal mungkin untuk menghilangkannya. Kalau teman akan di kasih makan, dengan gizi tinggi dan sempurna. Sementara kalau musuh bakalan di gecek tengkuknya supaya diam. Yang penting sama-sama nggak teriak. Karena juga akan merasa merepotkan. Dan itu menjadikan satu hal yang buruk. Yang bisa berakibat tidak nyaman di semua pihak. Yang mengerang juga kesakitan, yang membantu juga nanti akan bingung mau berbuat apa. Masa musuh di bantu. Bukannya pipi kiri harus di beri juga pipi kanan. Maka semua akhirnya bisa di lenyapkan.
Itu sudah cukup melepaskan kepungan bagi Hongli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments