Empat

Seperti biasa nya Diaz berjalan ke apartemen nya dan kali ini tidak mengharapkan bertemu dengan nya. Entah kenapa mungkin karena perasaan nya yang sedang tidak karuan.

Langkah yang lemas membawa nya sampai di taman kota, lalu alam pun punya rencana lain.

Diaz melihat wanita itu sedang duduk di saung, tapi kali ini berbeda! Dia duduk melamun sendiri tanpa skecth book nya. Diaz pun datang menghampirinya dan berkata, "Tumben gak bawa skecth book."

Wanita itu pun menoleh ke arah Diaz, jelas sekali dari tatapan matanya seperti ingin menyampaikan sesuatu.

"Lagi nunggu seseorang?" Tanya Diaz yang berusaha berinteraksi dengan nya.

Wanita itu menggeleng kan kepala dan menunduk.

"Atau lo lagi nungguin gue ya?" Sambung Diaz mengajak nya bercanda.

Wanita itu pun menoleh ke arah Diaz lagi, kali ini dengan tatapan yang sedikit sinis dan berkata, "Aku mohon kali ini kamu gak usah berisik!"

Diaz pun mengangguk dan mengeluarkan buku dari tas nya, dan mulai untuk membuat sketsa wajah wanita itu dari samping.

Terlihat se-sekali wanita itu menarik nafas nya dalam-dalam dan mengeluarkan nya dari mulut.

Diaz pun penasaran kemudian bertanya "Kamu kenapa, lagi sedih?"

Diaz mencoba membuka obrolan sambil meneruskan menggambar, tapi wanita itu pun hanya diam dan tidak memperdulikan Diaz.

***

20 menit pun berlalu tanpa terasa, sketsa wajah wanita itu pun sudah selesai dan Diaz memasukan buku nya ke dalam tas.

Tapi ternyata wanita itu menyadari nya.

"Sudah selesai?" Tanya wanita itu tanpa menoleh.

"Selesai apa nya," tanya Diaz bingung.

"Gak usah pura-pura, aku sudah tau kalau kamu menggambar wajah ku dari tadi, iya kan?" Ucap wanita itu sambil menatap Diaz kali ini.

"Hemmm... Ketahuan ya," Jawab Diaz singkat.

"Coba aku mau lihat, jika gambar nya jelek akan ku sobek," Ucap wanita itu dengan tatapan sinis nya.

"Terus kalo bagus gimana?" Tanya Diaz percaya diri, "Ambil buat kenang-kenangan dari ku" Jawab wanita itu.

"Gak adil, itu curang namanya," Sahut Diaz.

Wanita itu pun memaksa "Cepat keluarkan, aku mau lihat!!!"

"Iya... Iya... Sabar," Jawab Diaz.

Diaz pun mengambil buku nya dari tas dan memberikan kepada wanita itu.

Wanita itu pun langsung merebut nya dan langsung mencari sketsa wajah nya. Nampak nya dia sudah menemukan gambar nya, dan hal aneh pun terjadi.

Wanita itu menempelkan jari nya ke sketsa itu dan mengikuti garis nya seperti sedang menggambar.

Diaz pun terlihat bingung dengan apa yang di lakukan wanita itu. Kemudian wanita itu pun tersenyum dan berkata, "Tak ada keraguan dari gambar nya, Aku suka!"

Wanita itu tersenyum dan mengembalikan buku Diaz.

"Jadi gimana?" Tanya Diaz, "Apa nya yang gimana?" Wanita itu pun bertanya balik kepada Diaz.

"Gambar gue, bagus gak?" Jawab Diaz, wanita itu pun tersenyum dan berkata, "Ambil aja buat kenang-kenangan dari ku!"

"Itu artinya gambar gue bagus dong," Ucap Diaz bingung.

Wanita itu pun mengangguk dan tersenyum.

"Matahari nya udah mulai pergi, mungkin dia memberi kesempatan pada kita untuk kenal lebih jauh," Ucap Diaz.

Wanita itu pun tersenyum dan berkata, "Sepertinya prediksi mu salah kali ini!"

Wanita itu pun bangun dari tempat duduk nya dan mulai melangkah meninggal kan Diaz. Dengan spontan Diaz pun ikut bangun dan mengejar nya.

"Se-enggak nya kasih tahu nama lo, biar gue bisa menyapa lo lain kali," Ucap Diaz yang sudah berada di samping nya.

Wanita itu pun berhenti dan menoleh ke arah Diaz.

"ROSMALIA!!!" Ucap wanita itu, "NAMA KU ROSMALIA" Ucap nya lagi untuk menegaskan, lalu kembali berjalan.

"Terimakasih untuk hari yang indah ini Rosmalia," Teriak Diaz karena sudah tertinggal jauh dari Rosmalia.

***

Diaz baru saja tiba di apartemen pukul 19:08, sepanjang perjalan tadi, Diaz menyebut-nyebut nama Rosmalia.

"Rupanya bersama dia membuat gue lupa waktu," Ucap Diaz dalam hati.

Seperti biasa Diaz langsung segera mandi untuk menghilangkan rasa lelah nya, saat sedang mandi Diaz mendengar suara pintu apartemen nya ada yang mengetuk, Diaz pun mengecilkan shower nya untuk memastikan apakah benar ada yang mengetuk atau hanya perasaan nya saja.

Tokkk... Tokkk... Tokkk...

Ternyata benar, ada yang mengetuk pintu nya.

Diaz pun segera menyudahi mandi nya dan keluar dari kamar mandi sambil berteriak, "Iya tunggu!!!"

Kemudian Diaz mengenakan celana jeans pendek nya dengan handuk yang masih tergantung di pundak nya, lalu Diaz terkejut saat membuka pintu nya.

"Lama banget buka nya, lo nyimepen cewe ya disini?" Ucap Sara, Diaz yang terkejut kemudian berkata, "Lo mau ngapain ke sini Sar?"

Sara pun tak menjawab dan langsung nyelonong masuk tanpa permisi, memeriksa kamar dan juga kamar mandi Diaz.

"Dimana lo umpetin cewe nya?" Tanya Sara bercanda, "Gila, gak ngumpetin cewek ****," Jawab Diaz kesal kali ini.

Sara pun tertawa dan duduk di sofa tanpa permisi, Diaz pun mengikuti nya

"Lo mau ngapain heh, jawab!" Tanya Diaz tegas kali ini, "Mau main aja sih Yaz... Emang ga boleh," Jawab Sara sambil menyalakan TV.

"Boleh-boleh aja sihh, tapi gak malam-malam juga bos," Sahut Diaz sambil menuju ke kamar untuk mengambil baju.

"Yaelah... Baru juga jam segini Yaz," Ujar Sara.

"Lo ga ke tempat nya Ghea sama Jihan?" Tanya Diaz teriak dari dalam kamar.

"Abis dari sana kok gue, mereka lagi mandi, makanya gue kesini," Jawab Sara.

"Ohhh lo abis nganterin mereka balik," Sahut Diaz yang menghampiri Sara.

Sara pun menganggukan kepala sambil fokus menonton TV.

Diaz pun duduk di sebelah Sara untuk ikut menonton TV, terlihat Sara mulai menyalakan rokok nya dan Diaz mengambilkan asbak yang ada di balkon.

"Asbak lo jauh banget Yaz?" Tanya Sara, "Gue sering ngerokok di balkon sambil ngopi terus liatin orang macet-macetan," Jawab Diaz sambil tertawa.

"Sok banget lo," Sahut Sara.

***

Mereka pun banyak bercerita malam itu, dan tidak terasa sudah pukul 22:00.

"Wah Ghea ama Jihan ketiduran nih kayak nya," Ucap Sara.

"Emang dia bilang mau kesini," Tanya Diaz.

"Iya tadi dia bilang abis mandi mau kesini," Jawab Sara yang bangun dari duduk nya.

"Gue balik aja deh, udah malem juga besok kan masih gawe," Ucap Sara pamit.

"Yaudah... Gue gak nganter gak apa-apa ya," Sahut Diaz sambil mengantar nya sampai depan pintu saja.

Sara pun menganggukan kepala dan keluar dari kamar apartemen Diaz sambil melambaikan tangan, Diaz pun membalas lambaian tangan nya dan berkata, "Hati-hati di jalan Sar."

Sara menoleh dan tersenyum, Diaz yang melihat Sara sudah jauh pun langsung menutup pintu nya, dan pergi ke kamar untuk merebahkan badan nya.

•••

Terpopuler

Comments

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

apa Diaz itu GK trllu lembek , y kaya cwe

2020-11-04

0

Galuh

Galuh

tinggalkan jejaknya

2020-09-24

0

🍃🥀Fatymah🥀🍃

🍃🥀Fatymah🥀🍃

Salam kenal Rosmalia 👋🏻👋🏻👋🏻

dapat salam dari maylea 😂

2020-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!