Chapter 4 : Selama Tinggal

Tengah malam talah tiba, Lynn juga telah bangun dari tidurnya itu.

Lynn entah dari mana mengeluarkan sebuah batu, batu yang di dalamnya bercahaya merah dan terlihat memiliki percikan seperti kembali api, itu adalah batu peledak, juga ia mengeluarkan batu yang mirip dengan batu peledak, hanya saja batu satunya penuh dengan warna merah, itu adalah batu api.

Batu-batu tersebut ia dapatkan dari diam-diam membelinya tanpa disadari oleh siapa pun, hanya Lynn saja yang tahu batu-batu itu.

Totalnya ada dua batu peledak, dan lima batu api, dan satu batu Mana yang lebih kecil dibandingkan batu-batu lainya, yang dulu Lynn sembunyikan setalah ia beli diam-diam, juga Lynn sudah memastikan lagi, bahwa tidak ada orang lain tahu tentang batu-batu ini.

Jadi rencana Lynn membuat seolah-olah terjadi ledakan besar dari kamar tidurnya, dan menyebabkan kebakaran, yang mana ia akan membuat sedikit jejak, untuk membuat orang-orang berpikir insiden ini adalah pembunuh terhadap Lynn dengan ledakan.

Lynn juga telah banyak mempertimbangkan rencananya itu, ia tahu bahwa dengan kemampuan sihir orang tua, dan ditambah penjaga atau pengawal yang ada di kediaman ini pasti bisa memadamkan kebakaran yang akan terjadi, juga di saat-saat jam begini tidak banyak orang di sekitar ruangannya, jadi dia akan membuatnya pingsan, dan menjauhkan dari lokasi ledakan, juga untuk biayanya, keluarga sudah lebih dari cukup memiliki biaya perbaikan untuk yang akan diledakkan Lynn.

Dengan buku-buku yang dibaca Lynn, ia mengetahui cara menggunakan batu peledak, dan batu api, yang mana akan jadi sekali pakai, dan setelah akan menghilang tanpa jejak, juga menggunakan batu mana untuk mengatur waktu pengaktifannya.

Lynn mengeluarkan kalungnya dari dalam bajunya dan memegang erat-erat, memfokuskan pikirannya dan mengirim pesan, “Aku akan segera tiba,” seketika kalung itu memancarkan cahaya terang sebentar dan menghilang. Lynn secara alami mengetahui penggunaan kalung itu setalah yakin bahwa kalung itu mirip dengan benda yang pernah ia lihat di kehidupan sebelumnya itu, barang yang sama-sama milik Katedral, jadi membuat Lynn tahu cara mengirimkan pesan.

Lynn kemudian menyusul batu-batuan tersebut, dengan batu Mana di tengah ruangan itu. Setelah itu ya mengganti pakaian dengan pakaian yang mempermudahkan gerakannya, dan kemudian mengatur waktu pengaktifannya yaitu delapan menit.

Bagi Lynn waktu delapan menit sudah lebih dari cukup, sewaktu di kehidupannya dahulu Lynn yang belajar memanah juga pernah menjadi ‘pemburu’ karena itu Lynn memiliki kemampuan untuk menyelundup atau menyusup dengan baik, dengan pengalamannya itu membuat Lynn pasti bisa membuat beberapa orang, termasuk penjaga di kediaman pingsan tanpa diketahui. Lynn juga tidak perlu mengkhawatirkan seandainya kondisinya tubuhnya yang tiba-tiba melemah, tubuh yang seperti itu bukan hanya karena memiliki Kekuatan Sucinya milik dirinya sendiri, tapi juga karena kualitas dan kuantitas Kekuatan Sucinya yang membuat fisik tidak bisa menyemainya dan membuat efek negatif, karena karakteristik Kekuatan Suci yang bisa menyembuhkan, Lynn akan memaksa tubuhnya bekerja melewati batasan fisiknya, dan membuat Kekuatan Sucinya terpakai, dan hal tersebut akan mengurangi kuantitas Kekuatan Suci sehingga kondisi tubuh tidak akan secara tiba-tiba melemah, juga memulihkan kuantitas Kekuatan Suci tidaklah cepat.

Lynn membuka pintu kamarnya, ia melihat beberapa penjaga di sekitar kamarnya itu, Lynn menyelinap keluar tanpa bersuara sama sekali, dan menunggu menutup kembali pintu kamarnya, ia mengambil jalur kiri terlebih dahulu, dan menggunakan tangan, Lynn mengayunkan tangan seperti pedang ke bagian leher penjaga itu, teknik ini ia pelajari dari bukunya, karena teknik ini juga penjaga itu pingsan, dan di tahan Lynn sebelum jatuh ke tanah, lalu ia menarik menjauh dari lokasi ledakannya, kemudian dia melumpuhkan lagi dua penjaga yang ada di jalur kanan kamarnya, lalu Lynn menariknya lagi ke tempat yang berdekatan dengan penjaga sebelumnya Lynn pingsankan.

Dengan kejadian tersebut harus sudah bisa membuat anak seperti Lynn pingsan dan nyeri walaupun ia sering latihan fisik, bagaimanapun fisik seorang penjaga rumahnya walaupun mereka semua penyihir tetap memiliki ketahanan yang cukup baik, sehingga Lynn harus mengerahkan banyak kekuatan untuk menempuhkan dengan sempurna mereka semua, tapi ia terlihat baik-baik saja karena Kekuatan Suci Lynn otomatis terpakai untuk memulihkan seluruh fisiknya, sehingga kondisi ia masih sama seperti sebelumnya.

Lynn kemudian melanjutkan pelariannya, ia berencana kabur dari bagian belakang gerbang, dengan kemampuan Lynn yang ditambah Kekuatan Sucinya, Lynn dapat meloncat lebih tinggi dengan memaksa fisiknya tanpa harus khawatir dengan dampaknya yang akan sembuh dengan Kekuatan Sucinya.

Dalam perjalanan itu juga ia mengambil jalur lahan terbuka alias taman agar bisa bersembunyi di semak-semak, dan melumpuhkan beberapa penjaga agar terlihat memang ada seorang pembunuh bayaran yang menargetkan Lynn.

Lynn sekarang berada di semak-semak bersembunyi menunggu momen untuk melumpuhkan lagi penjaga di depannya, “Sudah tiga menit berlalu, total delapan belas penjaga aku lumpuhkan,” pikir Lynn yang mengamati penjaga di depannya.

Saatnya Lynn bergegas ke penjaga nomor satu yang paling dekat dengannya, dari belakang penjaga itu iya sedikit melompat dan mengayunkan tangannya ke leher penjaga itu, penjaga itu pingsan dan terjatuh Lynn menangkap sebelum tepat menyentuh tanah, dan menaruhnya saja, lalu ia berlari lagi tanpa mengeluarkan suara layaknya seekor kucing.

Lynn melewati penjaga ke dua karena levelnya terlampau jauh, sehingga tidak memungkinkan bagi Lynn untuk membuat pingsan, dan dia sampai ke penjaga ke tiga, ia juga membuat pingsan penjaga tiga tersebut, lalu Lynn menahan tubuh penjaga itu yang terjatuh, dan menaruh di tanah.

Lynn berlari lagi, tidak lama setelah melewati dua penjaga lagi, Lynn dapat melihat tembok belakang kediaman, tembok itu jelas berkali-kali lebih tinggi darinya. Lynn menambah kecepatan larinya, 12 m sebelum menuju tembok itu Lynn meloncat tinggi dengan melewati batas kemampuan hingga kakinya yang mengeluarkan darah, Lynn berhasil melewati tembok itu walaupun tadi nyaris tidak melewati ke tinggi tembok tersebut.

Karena kaki Lynn yang masih belum sembuh sempurna walau luka yang mengeluarkan darah sudah hilang, tapi kaki Lynn masih susah untuk di gerakan, sehingga Lynn menggunakan tubuh yang tangannya yang memeluk dirinya sendiri, berguling berkali-kali agar mengurangi rasa sakit akan jatuh dari ketinggian, alhasil Lynn berguling beberapa meter, setelah berhenti berguling ia berada di posisi tidur, Lynn memutuskan untuk menunggu 20 detik agar seluruh fisik tubuhnya itu pulih dengan Kekuatan Sucinya.

Setalah 20 detik lamanya ia berdiri dan berlari lagi di jalan perumahan di belakang kediaman, Lynn pergi cukup jauh sebelum ia berteleportasi.

“Sudah tujuh menit berlalu, tinggal satu menit lagi sebelum terjadi ledakan,” pikir Lynn yang berhenti di sebuah taman.

Sebelum Lynn ingin menggunakan kalung untuk berteleportasi, kalungnya bersinar lagi, lantas Lynn menggenggamnya.

“Jadi ini adalah keputusanmu Nak Lynn, aku sudah dapat pesanmu dan menyampaikan ke yang lainnya agar bersiap akan kedatanganmu,” ucap Uskup Roma dari kalung itu menuju pikiran Lynn.

“Jika begitu, terima kasih.”

“Ini mungkin terdengar sepele jika aku menanyakan lagi, tapi aku tetap menayangkannya, Lynn apakah kamu siap akan perubahan yang akan terjadi karena keputusanmu? Lalu apakah kamu tidak akan menyesal setalah ini?” Nada bicara Uskup itu jadi sedikit serius juga sedih.

“Jika aku menolak sekarang, itu akan jadi kerepotanmu dan aku bukan?” Gurau Lynn.

“Hahaha, kau benar,” balas Uskup itu dengan nadanya yang menyesal menanyakan hal tersebut ke Lynn.

“Jika aku menolaknya, dari dulu sudah pasti akan kulakukan, juga jika aku menolaknya aku tidak akan jadi aku yang sekarang, karena itu keputusanku tetap sama, karena itu juga aku tidak akan menyesali keputusan ini juga,” jawab Lynn penuh dengan sifat kedewasaan dan banyak pengalaman hidupnya, walau hal itu membuat Uskup bingung dengan Lynn yang meragukan ia anak usia lima tahun, tapi jawaban itu membuat Uskup itu percaya dengan pilihan Lynn.

“Baiklah jika begitu, ‘semoga cahaya suci memberkatimu’ Lynn.”

Sejenak setalah komunikasi itu terputus, mengeluarkan cahaya emas redup, dan perlahan menghilang menjadi partikel cahaya emas redup menuju warna ungu terang, tidak hanya kalung itu, tubuh Lynn perlahan juga berubah menjadi partikel-partikel cahaya yang sama dengan partikel cahaya dari kalung itu, melihat itu Lynn memutuskan untuk duduk dam memejamkan mata menunggu.

.

Episodes
1 Chapter 1 : Ingatan
2 Chapter 2 : Katedral
3 Chapter 3 : Kediaman
4 Chapter 4 : Selama Tinggal
5 Chapter 5 : Selama Datang
6 Chapter 6 : Stigmata
7 Chapter 7 : Hari-Hari Latihan
8 Chapter 8 : Pemburuan Pertama di Kehidupan ini
9 Chapter 9 : Perjalanan Luar Angkasa
10 Chapter 10 : Neptunus
11 Chapter 11 : Liburan #1, Pertemuan
12 Chapter 12 : Libur #2
13 Chapter 13 : Pedang VS Sihir, Duel Arena
14 Chapter 14 : Belanja Perabotan Rumah
15 Chapter 15 : Babak Dua, Kompetisi Duel
16 Chapter 16: Semifinal
17 Chapter 17 : Final
18 Chapter 18 : Menyerah
19 Chapter 19 : Perpisahan
20 Chapter 20 : Perjalanan
21 Chapter 21: Mencurigakan
22 Chapter 22 : Jadi Apa yang Harus Aku Lakukan?
23 Chapter 23: Gerbong apa ini?
24 Chapter 24 : Jadi Rencana Apa?
25 Chapter 25
26 Chapter 26 : Steak Sapi Dengan Air Suci?
27 Chapter 27 : Ayo Bertarung
28 Chapter 28 : Petarung di Atap Gerbong
29 Chapter 29 : Sengit, Pertarungan Sengit
30 Chapter 30
31 Chapter 31 : Monster Humanoid Ekor Gurita
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34 : Divine Power : Holy Flame
35 Chapter 35 : Kota Pelabuhan : Neria (fix)
36 Chapter 36 : Kota Pelabuhan Neria: Bagian II
37 Chapter 37 : Kamu Baik-baik Saja?
38 Chapter 38 : Pantai
39 Chapter 39 : Pantai karang
40 Chapter 40 : Permintaan itu…. Aku menerimanya.
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43 : Berangkat
44 Chapter 44 : Hutan Afternoon
45 Chapter 45 : Ke Desa Elf
46 Chapter 46 : Desa Elf
47 Chapter 47: Tetua Elf di Hutan Afternoon
48 Chapter 48
49 Chapter 49 : Duke Molffin
50 Chapter 50 : Duke Molffin #2
51 Chapter 51 : Pamitan
52 Chapter 52 : Kembali ke Neptunus
53 Chapter 53
54 Chapter 54 : Rusa Putih Snowfiled
55 Chapter 55 : Dungeon
56 Chapter 56 : Dungeon #2
57 Chapter 57
58 Chapter 58 : Kenangan (Nemesis, Arlen, Kazu)
59 Chapter 59 : Kenangan (Nemesis, Arlen, Kazu) #2
60 Chapter 60 : Nemesis, Arlen, Kazu vs Pecahan Evil Dragon
61 Chapter 61 : Nemesis, Arlen, Kazu vs Pecahan Evil Dragon #2
62 Chapter 62 : Enam Belas Tahun
63 Chapter 63 : Quest Raid?
64 Chapter 64
65 Chapter 65 : Lantai Tiga
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Chapter 1 : Ingatan
2
Chapter 2 : Katedral
3
Chapter 3 : Kediaman
4
Chapter 4 : Selama Tinggal
5
Chapter 5 : Selama Datang
6
Chapter 6 : Stigmata
7
Chapter 7 : Hari-Hari Latihan
8
Chapter 8 : Pemburuan Pertama di Kehidupan ini
9
Chapter 9 : Perjalanan Luar Angkasa
10
Chapter 10 : Neptunus
11
Chapter 11 : Liburan #1, Pertemuan
12
Chapter 12 : Libur #2
13
Chapter 13 : Pedang VS Sihir, Duel Arena
14
Chapter 14 : Belanja Perabotan Rumah
15
Chapter 15 : Babak Dua, Kompetisi Duel
16
Chapter 16: Semifinal
17
Chapter 17 : Final
18
Chapter 18 : Menyerah
19
Chapter 19 : Perpisahan
20
Chapter 20 : Perjalanan
21
Chapter 21: Mencurigakan
22
Chapter 22 : Jadi Apa yang Harus Aku Lakukan?
23
Chapter 23: Gerbong apa ini?
24
Chapter 24 : Jadi Rencana Apa?
25
Chapter 25
26
Chapter 26 : Steak Sapi Dengan Air Suci?
27
Chapter 27 : Ayo Bertarung
28
Chapter 28 : Petarung di Atap Gerbong
29
Chapter 29 : Sengit, Pertarungan Sengit
30
Chapter 30
31
Chapter 31 : Monster Humanoid Ekor Gurita
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34 : Divine Power : Holy Flame
35
Chapter 35 : Kota Pelabuhan : Neria (fix)
36
Chapter 36 : Kota Pelabuhan Neria: Bagian II
37
Chapter 37 : Kamu Baik-baik Saja?
38
Chapter 38 : Pantai
39
Chapter 39 : Pantai karang
40
Chapter 40 : Permintaan itu…. Aku menerimanya.
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43 : Berangkat
44
Chapter 44 : Hutan Afternoon
45
Chapter 45 : Ke Desa Elf
46
Chapter 46 : Desa Elf
47
Chapter 47: Tetua Elf di Hutan Afternoon
48
Chapter 48
49
Chapter 49 : Duke Molffin
50
Chapter 50 : Duke Molffin #2
51
Chapter 51 : Pamitan
52
Chapter 52 : Kembali ke Neptunus
53
Chapter 53
54
Chapter 54 : Rusa Putih Snowfiled
55
Chapter 55 : Dungeon
56
Chapter 56 : Dungeon #2
57
Chapter 57
58
Chapter 58 : Kenangan (Nemesis, Arlen, Kazu)
59
Chapter 59 : Kenangan (Nemesis, Arlen, Kazu) #2
60
Chapter 60 : Nemesis, Arlen, Kazu vs Pecahan Evil Dragon
61
Chapter 61 : Nemesis, Arlen, Kazu vs Pecahan Evil Dragon #2
62
Chapter 62 : Enam Belas Tahun
63
Chapter 63 : Quest Raid?
64
Chapter 64
65
Chapter 65 : Lantai Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!