Chapter 3 : Kediaman

Dalam perjalanan pulang Lynn semua berjalan dengan normal dan nyaman, bagaimana tidak, kendaraan yang ditumpangi Lynn selain kendaraan pribadi, juga salah satu kendaraan yang memiliki tingkat kenyamanan tinggi, walaupun bagi Lynn ini adalah hal biasa, karena dahulu sejak ia terkenal ia sudah sering menggunakan berbagai macam kendaraan yang memiliki kenyamanan tertinggi dari antara yang tertinggi, tapi jika itu memang dahulu keluarganya tidak mungkin memiliki kendaraan yang seperti ini.

Selama sehari kurang lebih Lynn hanya di kendaraan tersebut, sebuah mobil mewah, dengan desain seperti mobil piknik agar di dalam nyaman di tempati.

Walaupun Bumi yang sekarang berlatar belakang sekitar abad pertengahan menuju modern, yang mana masih jarang bangun bertingkat, dan masih banyak rumah di buat dengan bahan tradisional, dan masih banyak lahan kosong, tapi sudah ada jalan penghubung antara kota yang berdekatan, yang didesain seaman mungkin, agar dapat digunakan oleh kendaraan seperti mobil.

Lynn hanya berdiam diri saja di kendaraan tersebut, karena Ibunya yang sudah membeli makanan, dan lainya membuat mereka tidak perlu berhenti untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Setelah perjalanan panjang akhirnya mereka sampai ke kediaman keluarga Lynn, di waktu subuh, karena masih subuh juga Lynn melanjutkan tidur di kamar pribadinya, tapi sebelum itu ia mengecek kalung yang ia sembunyikan, dan kalung itu masih belum ada perubahan, karena itu Lynn kembali tidur.

Sekitar jam sembilan lebih Lynn terbangun karena getaran dari kalungnya itu, ia menarik kalungnya dari balik bajunya itu. Di ruangan kamar tidur pribadi milik Lynn yang gelap itu, bersinar cahaya kuning seperti matahari dari kalungnya, Lynn yang melihat itu mengingat perkataan Uskup Roma itu tentang kalungnya, kemudian ia menggenggam kalung tersebut.

Dan secara tiba-tiba suara tidak asing terdengar, “Apakah kau sudah bisa mendengarnya, Nak Lynn,” suara itu bergema masuk langsung ke dalam pikiran Lynn.

“Ehm...” Lynn berusaha menjawabnya dengan pikirannya, setelah berusaha fokus akhirnya ia dapat melakukannya juga, “iya aku bisa mendengarnya, suara ini kamu Uskup Roma kan?”

“Oh, kamu sudah bisa melakukan dengan pikiranmu sendiri?! Seperti diharapkan, dan memang ini aku Lynn.”

“Baiklah jika begitu bagaimana persiapan di sana Uskup Roma?”

“Di sini semua sudah siap, dan karena keterbatasan jarak teleportasinya, kamu akan di pindahkan ke salah satu penginapan yang kami sewa di pelabuhan barat, yang berarti kamu akan berpindah benua, jadi apakah kamu yakin akan hal ini Lynn, hidup akan berubah mulai saat kamu pergi dari kediamanmu itu.”

“Hidupku telah berubah sejak aku pasti akan berubah karena aku tidak memiliki Mana walaupun berada di keluarga yang cukup terpandang, tapi bukan hanya itu saja sejak aku mendapat ingatanku yang mana sampai akhir aku mati sebagai Nemesis Virgous, keputusan aku tetap sama, kali ini, di kehidupan ini aku pasti akan berhasil, walaupun teman seperjuangan aku tidak mengingatnya atau malah tidak ada di Bumi ini tapi aku akan tetap mengingat hingga akhir,” pikir Lynn yang hanya ia yang tahu, juga sekaligus tekadnya.

“Ya, tentu saja aku sudah siap,” jawab Lynn dengan tekad kuatnya itu.

“Baiklah, aku tidak tahu rencanamu Lynn tapi aku akan percaya denganmu, jadi kapan kamu akan menjalankan rencana, dan berteleportasi?”

“Malam ini, aku akan melakukannya malam ini, tidak lebih tepatnya tengah malam ini, juga melihat kamu mengatakan semua itu seperti kamu akan menetap di benua ini ya Uskup Roma.”

“Yah, sebenarnya aku juga ingin lihat latihanmu, tapi mau bagaimana lagi, aku Uskup di sini, jadi yang bisa kulakukan hanya berdoa untukmu, semoga kau berhasil Lynn.”

“Terima kasih.”

Seketika cahaya dari kalung itu menghilang, dan komunikasi mereka berakhir.

Setalah itu Lynn menyalahkan lampu kamar tidur, setelah itu ia membuka lemari bajunya, ia mengambil handuk, dan satu set lengkap pakaiannya.

Jika itu Lynn dahulu mau itu Lynn di Bumi ini atau Bumi itu, pasti dia setelah bangun tidak langsung mandi dan membersihkan diri.

Hal tersebut membuat pelayan yang melihat tingkah laku Lynn terkejut dan melaporkan ke tuannya, yaitu orang tua Lynn.

Lynn yang baru selesai berpakaian, langsung di datangi oleh kedua orang tua, dan bertanya keadaan Lynn dengan panik, orang tua berpikir Lynn jadi seperti ini mungkin antara trauma akan tidak memiliki Mana, atau efek samping dari pemulihan kondisi lemah tubuh, tapi nyatanya itu semua karena ingatan dirinya di kehidupannya itu, membuat sikap Lynn berubah, dan bahkan terasa lebih dewasa oleh orang-orang di sekitarnya.

Setelah itu Lynn makan bersama dengan saudara dan kedua orang tuanya itu, kemudian untuk terakhir kalinya Lynn mengelilingi kediamannya itu seperti yang sering ia lakukan dahulu, tapi bedanya sekarang ia memiliki ingatan kehidupannya satunya itu, atau kehidupan sebelumnya, bagi Lynn jika itu kehidupan dulunya tidak mungkin keluarganya bisa memilih kediaman sebesar ini.

Kediaman itu sangat besar, memiliki halaman yang cukup besar dan lebih dari satu dan kolam ikan sebagai hiasannya, dan di bagian pusat kediaman itu ada bangunan yang mencolok, desain bagian luarnya seperti 'Si He Yuan’ atau rumah tradisional Cina, tapi memiliki ruang dalam yang modern seperti di hotel bintang lima, dan bangunan lainnya berdesain ‘Hanok’ atau rumah adat Korea, lalu bagaimana dalam bangunan itu seperti ruangan pada apartemen atau tidak beberapa seperti ‘Minka’ atau rumah adat tradisional Jepang.

Budaya dan tradisi yang ada bagian timur dari bumi itu, beberapa masih ada di Bumi ini, dan budaya dan tradisi itu memiliki nama Ayue, dan kediaman ini merupakan salah satu perwujudannya, dengan sedikit menambah gaya modern.

Lynn akhirnya sampai di tempat yang bisa ia belati seni bela diri, dan ilmu berpedang. Lynn bisa belajar sendiri, atau dari buku yang ia beli, dia tidak memiliki guru yang layak untuk mengajarinya, karena di bisa dianggap remeh ini Lynn adalah jeniusnya, yang layak bisa mengajarinya adalah di pelatihan kesatria suci, walaupun kesatria suci tidak hanya berfokus pada satu senjata seperti pedang, tapi itu masih layak di pelajari bagi Lynn, Lynn yang di kehidupan dahulunya hanya berfokus pada panah, yang mana bahkan kemampuan berpedangnya kalah dengan Lynn di kehidupan ini, walaupun Lynn berbakat dalam ilmu berpedang.

Lynn yang berkeliling tempat latihannya, dia menata kembali buku-buku berisi ilmu pedang, dan seni bala diri ke raknya, lalu berjalan ke rak pedang kayunya itu untuk latihan, selain di raknya, di sekitar raknya banyak sekali pedang kayu yang berserakan, Lynn belajar ilmu berpedang baru dua tahun lamanya, dan pedang kayu yang ia gunakan sudah lebih dari 500 pedang kayu, bahkan sekarang di raknya ada 50 pedang kayu, walau begitu banyak yang usang, dan juga ada yang telah patah, Lynn kemudian merapikan pedang kayunya yang berserakan itu.

Setalah itu Lynn kembali berjalan mengelilingi kediamannya lagi, karena bagi Lynn ini akan jadi yang terakhir kalinya ia di kediaman ini.

“Jika keluargaku dahulu seperti ini, mana mungkin aku berpikir untuk kabur, hidup yang memiliki kebutuhan lebih dari mencukupi, aku pasti akan melakukan banyak hal yang ingin aku lakukan, tanpa perlu khawatir dengan masalah keuangan, tapi aku yang sekarang tidak mungkin mengabaikan malapetaka itu, sangat tidak mungkin aku mengabaikannya,” pikir Lynn yang wajahnya menjadi muram, sambil kembali mengingat kematian orang-orang yang ia kenal, ia kasih, dan orang yang ia cintai yang meninggal karena para pengikutnya makhluk itu.

Selama perjalanannya walau Lynn bertemu banyak pelayan dan penjaga kediamannya, Lynn menghindari kontak dengan keluarganya, hal ini ia lakukan untuk menghindari kecurigaan perubahan sikapnya, walau Lynn ini memiliki sikap mirip dengan ia di waktu namanya Nemesis Virgous, tapi anak-anak tetaplah anak-anak ia masih memiliki beberapa sikap kekanak-kanakan, tapi sekarang sejak ingatannya masuk Lynn menjadi lebih dewasa, hal itu membuat ia kemungkinan di curigai, walaupun Lynn sendiri tidak tahu apa yang dipikirkan oleh mereka, tapi Lynn tetap melakukan sebagai rencana jaga-jaganya, agar ia tidak dapat masalah yang merepotkan.

Setelah menghabiskan berjam-jam untuk berkeliling kediaman, Lynn pergi ke perpustakaan kecil di kediaman untuk membaca, di perpustakaan itu tidak semua buku tidak berguna, tapi ada juga yang akan berguna untuk Lynn ke depannya.

Singkat cerita Lynn hanya berdiam diri di perpustakaan itu saja, saat waktunya makan ia kembali makan, dan karena dilarang latihan, ia hanya berdiam diri di perpustakaan seperti Lynn yang biasanya lakukan, sedangkan saudara-saudari Lynn bermain di luar , berbeda-beda dengan Lynn yang lebih suka di kediamannya.

Dengan begitu malam talah tiba, dan Lynn memutuskan untuk tidur sebelum menjalankan rencananya untuk kabur dari kediamannya.

Episodes
1 Chapter 1 : Ingatan
2 Chapter 2 : Katedral
3 Chapter 3 : Kediaman
4 Chapter 4 : Selama Tinggal
5 Chapter 5 : Selama Datang
6 Chapter 6 : Stigmata
7 Chapter 7 : Hari-Hari Latihan
8 Chapter 8 : Pemburuan Pertama di Kehidupan ini
9 Chapter 9 : Perjalanan Luar Angkasa
10 Chapter 10 : Neptunus
11 Chapter 11 : Liburan #1, Pertemuan
12 Chapter 12 : Libur #2
13 Chapter 13 : Pedang VS Sihir, Duel Arena
14 Chapter 14 : Belanja Perabotan Rumah
15 Chapter 15 : Babak Dua, Kompetisi Duel
16 Chapter 16: Semifinal
17 Chapter 17 : Final
18 Chapter 18 : Menyerah
19 Chapter 19 : Perpisahan
20 Chapter 20 : Perjalanan
21 Chapter 21: Mencurigakan
22 Chapter 22 : Jadi Apa yang Harus Aku Lakukan?
23 Chapter 23: Gerbong apa ini?
24 Chapter 24 : Jadi Rencana Apa?
25 Chapter 25
26 Chapter 26 : Steak Sapi Dengan Air Suci?
27 Chapter 27 : Ayo Bertarung
28 Chapter 28 : Petarung di Atap Gerbong
29 Chapter 29 : Sengit, Pertarungan Sengit
30 Chapter 30
31 Chapter 31 : Monster Humanoid Ekor Gurita
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34 : Divine Power : Holy Flame
35 Chapter 35 : Kota Pelabuhan : Neria (fix)
36 Chapter 36 : Kota Pelabuhan Neria: Bagian II
37 Chapter 37 : Kamu Baik-baik Saja?
38 Chapter 38 : Pantai
39 Chapter 39 : Pantai karang
40 Chapter 40 : Permintaan itu…. Aku menerimanya.
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43 : Berangkat
44 Chapter 44 : Hutan Afternoon
45 Chapter 45 : Ke Desa Elf
46 Chapter 46 : Desa Elf
47 Chapter 47: Tetua Elf di Hutan Afternoon
48 Chapter 48
49 Chapter 49 : Duke Molffin
50 Chapter 50 : Duke Molffin #2
51 Chapter 51 : Pamitan
52 Chapter 52 : Kembali ke Neptunus
53 Chapter 53
54 Chapter 54 : Rusa Putih Snowfiled
55 Chapter 55 : Dungeon
56 Chapter 56 : Dungeon #2
57 Chapter 57
58 Chapter 58 : Kenangan (Nemesis, Arlen, Kazu)
59 Chapter 59 : Kenangan (Nemesis, Arlen, Kazu) #2
60 Chapter 60 : Nemesis, Arlen, Kazu vs Pecahan Evil Dragon
61 Chapter 61 : Nemesis, Arlen, Kazu vs Pecahan Evil Dragon #2
62 Chapter 62 : Enam Belas Tahun
63 Chapter 63 : Quest Raid?
64 Chapter 64
65 Chapter 65 : Lantai Tiga
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Chapter 1 : Ingatan
2
Chapter 2 : Katedral
3
Chapter 3 : Kediaman
4
Chapter 4 : Selama Tinggal
5
Chapter 5 : Selama Datang
6
Chapter 6 : Stigmata
7
Chapter 7 : Hari-Hari Latihan
8
Chapter 8 : Pemburuan Pertama di Kehidupan ini
9
Chapter 9 : Perjalanan Luar Angkasa
10
Chapter 10 : Neptunus
11
Chapter 11 : Liburan #1, Pertemuan
12
Chapter 12 : Libur #2
13
Chapter 13 : Pedang VS Sihir, Duel Arena
14
Chapter 14 : Belanja Perabotan Rumah
15
Chapter 15 : Babak Dua, Kompetisi Duel
16
Chapter 16: Semifinal
17
Chapter 17 : Final
18
Chapter 18 : Menyerah
19
Chapter 19 : Perpisahan
20
Chapter 20 : Perjalanan
21
Chapter 21: Mencurigakan
22
Chapter 22 : Jadi Apa yang Harus Aku Lakukan?
23
Chapter 23: Gerbong apa ini?
24
Chapter 24 : Jadi Rencana Apa?
25
Chapter 25
26
Chapter 26 : Steak Sapi Dengan Air Suci?
27
Chapter 27 : Ayo Bertarung
28
Chapter 28 : Petarung di Atap Gerbong
29
Chapter 29 : Sengit, Pertarungan Sengit
30
Chapter 30
31
Chapter 31 : Monster Humanoid Ekor Gurita
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34 : Divine Power : Holy Flame
35
Chapter 35 : Kota Pelabuhan : Neria (fix)
36
Chapter 36 : Kota Pelabuhan Neria: Bagian II
37
Chapter 37 : Kamu Baik-baik Saja?
38
Chapter 38 : Pantai
39
Chapter 39 : Pantai karang
40
Chapter 40 : Permintaan itu…. Aku menerimanya.
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43 : Berangkat
44
Chapter 44 : Hutan Afternoon
45
Chapter 45 : Ke Desa Elf
46
Chapter 46 : Desa Elf
47
Chapter 47: Tetua Elf di Hutan Afternoon
48
Chapter 48
49
Chapter 49 : Duke Molffin
50
Chapter 50 : Duke Molffin #2
51
Chapter 51 : Pamitan
52
Chapter 52 : Kembali ke Neptunus
53
Chapter 53
54
Chapter 54 : Rusa Putih Snowfiled
55
Chapter 55 : Dungeon
56
Chapter 56 : Dungeon #2
57
Chapter 57
58
Chapter 58 : Kenangan (Nemesis, Arlen, Kazu)
59
Chapter 59 : Kenangan (Nemesis, Arlen, Kazu) #2
60
Chapter 60 : Nemesis, Arlen, Kazu vs Pecahan Evil Dragon
61
Chapter 61 : Nemesis, Arlen, Kazu vs Pecahan Evil Dragon #2
62
Chapter 62 : Enam Belas Tahun
63
Chapter 63 : Quest Raid?
64
Chapter 64
65
Chapter 65 : Lantai Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!