Bab 3 Malam Pengantin

Setelah acara selesai, Keyvan mengajak Nayya ke kamar pengantin mereka yang berada di presidential suite room di hotel tersebut.

Keyvan yang awalnya menggenggam tangan Nayya dengan mesra, tiba-tiba menariknya kasar setelah tidak ada siapapun di sekitar mereka.

"Akh, apa yang kau lakukan?" pekik Nayya kesakitan. Namun wajah datar Keyvan menunjukkan jika ia tidak peduli dan terus menarik kasar wanita itu.

"Apa kau tidak bisa pelan-pelan? Tanganku sakit," protes Nayya saat mereka sampai di depan kamar mereka.

Keyvan hanya melirik sekilas dan membuka pintu sebelum akhirnya menarik Nayya kembali.

Deg

Nayya terkejut melihat kamar tersebut yang sudah dihias dengan begitu indah. Namun, ia di kejutkan dengan Keyvan yang tiba-tiba menariknya kasar sehingga tubuhnya kehilangan keseimbangan dan jatuh diatas tempat tidur.

"Akh," pekik Nayya. "Kau ... " ucapan Nayya terhenti saat Keyvan mulai melepas dasi dan melemparnya begitu saja. Hal yang sama pria itu lakukan saat melepas jas dan mulai melepas satu persatu kancing kemejanya.

"A-apa yang kau lakukan?" tanya Nayya tergagap.

"Ini malam pertama kita. Oh ... Bukan, tapi malam kedua kita. Jadi menurutmu, apa yang akan kita lakukan, hm?"

Glek

Nayya menelan ludahnya kasar dan beranjak dari tempat tidur, namun dengan cepat Keyvan mendorongnya hingga terlentang di atas tempat tidur dan menindihnya.

"Ke-keyvan ... "

"Kenapa kau gugup, hm? Ini bukan pertama kalinya untuk kita berhubungan intim, bukan?" seringai Keyvan

Lagi-lagi Nayya menelan ludahnya kasar. Dia terlihat gugup saat Keyvan menatapnya dengan tatapan liar. Apalagi tangan pria itu mulai mengusap pelan pipinya dan turun di bagian lehernya.

"Tu-tunggu dulu!! Me-memang benar ini bukan pertama kalinya. Tapi waktu itu kau dalam keadaan mabuk, jadi ... "

"Ya, kau benar. Malam itu aku dalam keadaan mabuk. Itu sebabnya, sekarang aku ingin melakukannya dalam keadaan sadar agar aku bisa melihat ekspresimu saat berada di bawah kendali ku," seringai Keyvan. Dia mulai mendekatkan wajahnya yang membuat Nayya gugup dan refleks memalingkan wajahnya.

"A-aku lelah," ujar Nayya. "Seharian kita berdiri dan itu membuatku lelah."

"Cih, apa kau pikir aku peduli? Aku ingin hak ku malam ini." Keyvan mencekal kedua tangan Nayya keatas kepala menggunakan satu tangan, sedangkan tangan satunya mulai menyentuh bagian sensitif Nayya, yang membuatnya melenguh panjang.

"Ah, hentikan! Aku mohon," pinta Nayya

Keyvan tidak mendengar dan terus memberikan sentuhan yang membuat nafas Nayya terengah-engah. Dia menundukkan kepalanya dan mengecup leher Nayya kebawah dan berhasil membuat Nayya berteriak, memohon pada Keyvan.

"STOP!! PLEASE, JANGAN LAKUKAN!"

Pergerakan Keyvan terhenti. Dia mengangkat kepalanya dan menatap Nayya yang nafasnya terengah-engah.

"Ja-jangan lakukan lagi," pinta Nayya

Keyvan beranjak dari tubuh Nayya dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Kalau begitu, katakan! Kenapa kau menjebak ku? Apa tujuanmu sebenarnya?" tanya Keyvan.

Nayya bangun dan mengusap leher yang penuh dengan air liur Keyvan. Dia membenahi gaunnya dengan wajah yang gugup.

"Bu-bukankah aku sudah bilang, tidak ada yang tidak menginginkan posisiku sekarang ini. Jadi, aku melakukannya karena ingin. Aku sudah lelah hidup miskin, jadi ... "

"Kau menjebak ku agar bisa menjadi kaya, begitu?" sela Keyvan.

"Tentu saja," jawab Nayya santai.

"Hanya itu? Kau yakin tidak ada maksud lain?" tanya Keyvan yang membuat Nayya terdiam. Ia tidak mungkin mengatakan tujuan sebenarnya kenapa ia melakukan hal itu karena bisa-bisa rencananya akan gagal.

"Kenapa kau diam? Jika memang yang kau butuhkan hanya uang, kenapa kau tidak memasang harga saja, jadi kita tidak perlu repot-repot untuk menikah," seru Keyvan.

Nayya tersenyum sinis. Dia berdiri di depan Keyvan dengan melipat kedua tangannya di depan dada dan berkata, "aku tidak bodoh, Keyvan. Jika aku melakukan hal itu, cepat atau lambat uang itu akan habis. Tapi, jika aku menikah denganmu, otomatis aku akan memiliki hartamu juga selama kita menjadi suami istri. Dan kalaupun kita nantinya akan bercerai, Aku akan mendapatkan pembagian harta yang lebih besar."

"Lagipula, jika aku meminta uang padamu, apa kau akan memberikannya untuk ku? Tidak, kan? Itu sebabnya aku melakukan ini semua," lanjut Nayya.

Keyvan mengepalkan tangannya erat. Dia melihat setiap gerak-gerik Nayya yang seolah tidak merasa bersalah sama sekali. Tapi bukan hal itu yang membuat ia geram.

Wanita itu, sungguh sangat berbeda dengan gadis kecil yang dulu pernah ia kenal. Entah apa yang membuat wanita itu berubah. Pasti ada alasan tertentu yang membuat wanita itu seperti sekarang.

"Baiklah, jika memang itu tujuanmu, maka kau harus melakukan tugasmu dengan baik," seru Keyvan

"Apa maksudmu? Tugas apa?"

"Besok kau akan tahu. Jadi, bersiaplah," seringai Keyvan

Terpopuler

Comments

Risma Waty

Risma Waty

Jadi ceritanya Keyvan sudah tahu nih kalu Nayya adalah Aini? Kira2 siapa ya di balik semua ini?

2025-03-26

0

Nar Sih

Nar Sih

lanjutt kakk thorr👍👍

2024-07-29

0

+86

+86

kaka gemoy kenapa ga dibablasin ih! al kan mau plok2 🌚🌚🌚

2024-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!