Bela tak bisa bertahan hidup seperti ini, mengapa ia bisa hidup dengan seorang suami namun ternyata pelakor adalah anaknya sendiri. Merasa tidak cukup, bagi Bela tak lama mengusir suaminya untuk mengangkat kaki dari sini. Nella berontak dan ia bersandiwara menunduk serta berlutut di pusaran kaki ibunya.
Sikap polos dan lugu Nella ia rasakan untuk tidak bela mengulang pembicaraan tersebut. Mengapa Rafael berani sekali lancang dan ia keceplosan mengucap dengan ucapan yang tidak ada kaitan dengan mereka.
Segala cara Bela telah susun rapi rapi namun ternyata ada benalu yang masuk di dalamnya. Tak sadarkah Fatma juga Maya baru setengah jalan, Kini mendapatkan kehebohan di dalam rumah tersebut.
Plak
Plak
Sebuah tamparan dari anaknya yang tidak bisa pergi karena mengetahui jika seorang ayah telah berulah kepada ibunya, dan Nella masih bersujud di hadapan ibunya sambil merengek ingin meminta maaf pada kesalahannya.
"Kamu berani tampar ayah! Karena ibumu telah bersalah dalam hal ini, kalau kamu tidak mengerti maksud ayah, "
"Mengerti untuk hal semacam ini, ayah. Ayah jelas jelas sudah banyak membuat keributan, menyakiti perasaan ibu, melukai hati ibu, ini balasan ayah! Hal semacam apapun, tidak berarti untuk ibu, ayah kenapa sih ga bisa satu kali menghargai ibu, apakah ayah bukan terlahir dari seorang ibu?"Ayah terlahir dari perempuan bodoh seperti Nella, Ayah jawab Fatma,ayah malu mengakui Nella sebagai wanita malam ayah" ucap Fatma ia bahkan rela melakukan hal ini kepada ayahnya, ia sangat tahu karena tidak ingin memberikan informasi pada ibunya.
"Diam kamu! Sekali lagi kamu mengertak ayah, hidup mu akan gelisah Fatma! Selama ini, Ayah memang pacaran dengan Nella,karena Nella menurut Ayah ialah yang bisa membuat ayah lebih semangat. Karena ibumu sudah tua, tak bergairah lagi, jadi ayah sepakat jika Nella menjadi wanita malam ayah, puas kamu" tegas Rafael ia pergi dan menarik tangan Nella untuk pergi dari sini secepatnya.
Bela tak bisa berkata apapun,ia trauma dengan sikap suaminya yang kurang perhatian lebih kepadanya sampai anaknya yang sendiri mengetahui gerak gerik ayahnya. Sangat tidak masuk akal, bahkan Maya tak ingin bicara dan menemui ayahnya dimana pun berada. Hati siapa yang tak sakit hati, bila seorang istri di permainkan perasaan bersama dengan anaknya sendiri hanya untuk menghibur diri.
Tak kuasa menahan traumanya, tak lama Bela pingsan tak percaya hiburan drama yang diberikan kepada Rafael membuat istrinya jatuh pingsan. Bela yang tak sadar dibawa oleh kedua anaknya di RS terdekat dengan rumahnya.
Maya sebagai anak kedua,hanya mampu mendoakan yang terbaik semoga ibunya cepat sadar, dan cepat melupakan masa lalu Ayahnya yang tak pernah habis menghina istrinya.
Mereka sampai akhirnya di RS, betapa sayangnya kedua anaknya kepada Bela. Bagaimanapun Fatma begitu benci dengan Rafael, ia begitu tidak ingin melihat wajah ayahnya yang sekarang menjadi sombong.
Kondisi ibunya belum stabil, mereka hanya bisa mendoakan ibunya supaya bisa siuman. Maya yang tak tahu dengan semuanya, ia takut ibunya akan menjadi histeris setelah kehilangan ibunya.
Maya yang sedih, mengapa bisa seorang ayah melukai batin seorang istri dan ia bahkan tak perduli dengan kedua anaknya malahan ia memilih Nella sebagai wanita malamnya.
"kak, kenapa ayah jahat dengan ibu ya! Apakah ibu pernah buat salah sama ayah, kenapa Nella selama ini diam saja, kenapa mereka tak memikirkan nasib ibu" ucap Maya ia menangis di pelukan kakanya.
"Biarkan saja dek, ayah harus menerima akibatnya lagian ayah yang berulah dengan semua tingkah lakunya. Maafkan kak Fatma, karena dari dulu kak Fatma udah mengetahui sifat mereka, kak Fatma takut ibu marah kepadaku, dan ibu tidak akan sayang kepada kak Fatma"
"kak, semua sudah diatur. jangan berlebihan ya kak! semoga apa yang dilakukan oleh Ayah ada balasan nya, mengapa Maya sangat benci kepada Ayah, apakah kak Fatma juga membenci nya" tanya Maya yang bertanya kepada kakanya.
"Ya dek"
Fatma beranjak dari bangkunya,ia melihat wajah ibunya pucat pasi. Fatma tak ingin kepikiran tentang ayahnya yang suka menghibur wanita malam. Bagaimana pun Fatma akan selalu di sisi ibunya. Fatma mondar mandir, ia berulang kali mengucapkan kalimat istighfar sebanyak 100x baginya agar hatinya menjadi tenang.
"Ya Allah sembuhkan lah ibu kami, lupakan semua kejadian di pagi hari,jangan tinggalkan kami Bu! Bu, kuatkan lah iman di hati ibu kami, sehatkanlah ibu kami, dan ridhoilah apa yang dikerjakan pada ibu kami" ucap doa dalam hati Fatma paling terdalam.
Tak lama, Fatma duduk kembali dan merangkul adiknya yang sejak tadi tak berhenti menangis. karena mereka berdua yang lebih sayang terhadap ibunya.
Sementara Rafael dan Nella menumpang taksi, tak percaya jika ucapannya menyakiti hati orang yang ia cintai,juga sayangi. Bagaimana tidak, ia sulit mengontrol emosi di dalam dirinya.
"Arghhh, kenapa seorang Ayah seperti aku tak pantas menjadi seorang Ayah yang baik dalam mengurus rumah tangganya. Bodoh sekali kamu, Rafael. Kamu bisanya terobsesi dengan pikiran mu yang bodoh, "
"Tenanglah, sekarang kita sudah terhindar dari omong kosong wanita tua itu. kenapa dari tadi sayang terus memikirkan wanita yang tak sama sekali, memikirkan kamu sih" ucap Nella, ia geram karena Rafael masih ingat dengan istrinya.
"Kamu bisa diam ga! Ngomong aja dari tadi, sekarang kamu turun. "
"What?"kamu membiarkan diriku harus jalan kaki di lingkungan Nella tak kenal, sebenarnya kamu sayang ga sama aku, mas! Kamu masih memikirkan wanita tua itu, udah tua ,jelek, tak memiliki gairah lagi, yaudah kamu milih untuk aku keluar kan, pke saya akan lompat saja"
Rafael tak mungkin membiarkan Nella lompat di jalan raya, ia yang takut jika Nella akan tidak menjadi wanita malam untuknya. Dan mengapa, hal itu terjadi bagi Nella hanya untuk berpura pura kepada Rafael. Dengan gaya yang sulit Rafael tebak, Nella seolah ingin bermain manja dengan Rafael.
Sangat sulit bagi mereka, dan anehnya Rafael lebih memilih Nella ketimbang istrinya yang pingsan tak sadar sadar. Rasanya dunia akan hancur, dan begitulah sebaliknya jika seorang kepala keluarga,ia sudah capek dengan urusan di luar, ia akan bermanja dengan istrinya. Namun sayang sekali, ini bukan istrinya melainkan anak sendiri.
Tidak masuk akal, di luar nalar, bagaimana pun Rafael akan mengabulkan permohonan pada Nella.
Rafael seperti nya ingin di spiakter agar ia sadar bahwa yang bersama ia bukanlah istrinya melainkan iblis yang menjelma sebagai anaknya. Sangat susah di tebak, itulah kehidupan sebagian besar orang merasakan hal yang sama,namun tidak dengan hidupnya dan lingkungannya.
Dapatkah ibunya sadar? Dan bagaimana aksi jika sekarang Rafael dan Nella saat ini di lingkungan yang sulit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments