Jawaban

Akhirnya, pada suatu saat bel pun kembali berbunyi. Tanda pulang sekolah.

“Nar, kamu duluan deh. Aku masih ada urusan sebentar. Tidak apa-apa kan?” tanyaku.

“Ya sudah kalau begitu. Aku duluan ya. Kamu nanti hati-hati di jalan ya.” Ucap Nara sahabatku itu.

“Ok...siiip. Kamu juga hati-hati ya.” Jawabku.

Aku yang masih duduk di kelas, masih bingung harus jawab apa nanti ke Pak Candra.

“Haizz...pusiiiiing.” gerutuku pelan sambil mengacak-ngacak rambut.

“Ya sudahlah, hadapi saja dulu. Untuk jawaban, lihat situasi nanti saja.” Gumamku sambil berjalan meninggalkan kelas menuju ruangan pak Candra.

Setibanya aku di depan ruangan pak Candra, aku masih ragu.

"Aku ketuk tidak ya pintunya?!" pikirku dalam hati

Dengan menarik nafas dalam-dalam, lalu aku memberanikan diri untuk mengetuk pintunya. Dan dia pun menyuruhku masuk.

“Ai, kamu sudah datang!?” ucapnya sambil mendekatiku.

“Iya pak. Sesuai dengan tenggat waktu yang bapak berikan kemarin, akhirnya saya putuskan untuk datang ke sini.” Kataku.

“Tapi, sebelum saya menjawabnya, saya ingin bertanya beberapa hal terlebih dahulu pada Bapak.” Ucapku.

“Baiklah...apa yang ingin kamu tanyakan?” ucap pak Candra kepadaku.

“Begini pak, saya ingin menanyakan apa bapak serius dengan apa yang bapak katakan kemarin ? Secara saya kan masih sekolah kelas 2 SMU. Apa bapak tidak takut, seiring berjalannya waktu, saya akan berubah pikiran? Dan lagi, kenapa harus saya yang bapak pilih? Sementara ada banyak wanita dewasa di luar sana yang setara dengan bapak dan juga cantik.” Tanyaku hanya untuk memastikan.

“Aina...dengar saya baik-baik. Saya sangat serius dengan apa yang saya ucapkan kemarin. Saya juga tidak takut kamu akan berubah pikiran. Karena saya percaya sama kamu. Dan yang lebih penting lagi, saya sudah sangat menyukai kamu dari awal kita bertemu. Wanita di luar sana tidak ada yang mampu seperti kamu. Cuma kamu yang saya mau jadikan istri. Yang lain, saya tidak tertarik.” Jelasnya coba meyakinkanku.

Aku hanya tertunduk malu mendengar penjelasannya.

“Bagaimana, Aina? Apa kau puas dengan jawaban saya?” tanyanya kemudian sambil memegang kedua tanganku.

“Baiklah pak, saya akan coba menerima lamaran Bapak. Tapi bapak jangan menyesal dengan pernyataan bapak ini.” Jawabku sambil masih tetap menunduk karena malunya bukan main.

Mungkin masih belum terbiasa kali ya dengan suasana seperti ini.

“Terimakasih, sayang. Saya pastikan bahwa saya tidak akan pernah menyesal dengan pernyataan saya ini.” Ucapnya sambil mengecup keningku.

Ooow co cweet...😳.

“Oh ya 1 lagi. Jangan ada yang tahu masalah ini sebelum saya lulus. Bagaimana? Sanggup tidak?” ucapku memberi syarat.

“Ok. Tapi saya juga punya syarat, saya ingin kita tunangan dulu. Bagaimana? Apa kamu mau?” tanyanya.

“Baiklah, pak. Saya setuju.” Jawabku mengiyakan.

“Ok, sekarang kamu ikut saya.” Ajaknya.

“Kemana, pak?” tanyaku heran sambil mengikuti di belakangnya.

“Nanti kamu juga akan tahu sendiri.” Jawabnya singkat.

Akhirnya kami berdua berangkat ke tempat yang dimaksud dan kalian tahu...ternyata pak Candra langsung mengajakku untuk membeli sepasang cincin couple. Sungguh tidak diduga. Begitu niatnya dia kepadaku...😏.

“Ya sudahlah.” Gumamku dalam hati sambil melihat-lihat model-model cincin.

Beberapa saat kemudian, dia sudah menemukan yang dia cari dan membayarnya.

Sesampainya di dalam mobil, dia mengeluarkan cincin yang barusan dia beli dan memakaikannya di jari manisku. Terlihat di wajahnya bahwa dia sangatlah bahagia. Aku yang melihatnya seperti itu pun tiba-tiba saja jantungku ikut berdetak sangat kencang.

“Hadeuh, ada apa denganku ini?!” Gumamku dalam hati. Aku pun membalas senyumannya.

“Aina, mulai saat ini, kamu adalah calon istriku. Dan Cuma hanya kamu yang bisa jadi istriku. Kamu mengerti Aina?” tanyanya sambil menatap wajahku lekat-lekat.

Aku pun hanya mengangguk tanda aku mengerti dengan apa yang dia katakan barusan.

“Baiklah...sekarang kita pulang.” Ucap pak Candra sambil menghidupkan mesin mobil.

“Pak, jangan sampai rumah. Turunkan saya di depan gang saja. Belum waktunya untuk Bapak bertemu orang tua saya. Nanti saja setelah saya lulus. Bagaimana?” pintaku berharap dia mau menurutinya.

Sambil mengernyitkan mata, akhirnya dia coba untuk mengerti keputusanku ini. Lalu aku pun diturunkan di depan gang rumah. Setelah itu dia pergi.

Lanjut..👇

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Hubungan yg Express menurut ku,takut aja hujung2 nya jadi petaka..

2023-12-09

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waaahhh udah kayak gak ada orang tua aja ya utk mintak restu,main embat aja anak gadis org🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2022-11-21

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Wah udah “Sayang2 kecup2”aja nih pak,,,,,,!!!!🤭🤭🤭

2022-11-21

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pertama
2 pemungutan suara
3 Lamaran dadakan
4 Hari ke dua
5 Jawaban
6 Sedikit kepedihan
7 ujian dadakan
8 Cerita tentang Ai
9 sisi lain Ai
10 awal pertengkaran
11 permintaan maaf
12 Masih marah
13 Pingsan
14 Ciuman pertama
15 Nilai ujian
16 kau segalanya
17 murid pindahan
18 Caper
19 Gosip
20 Cemburu
21 saling jujur
22 Tulisan Cinta Ai
23 Balasan tulisan Ai
24 Jebakan
25 Terungkap
26 Terungkap 2
27 hukuman dan penjelasan
28 hampir saja
29 kepedihan hati Ai
30 acara sekolah
31 Masa lalu pak Chandra
32 Tak tau malu
33 penolakan tegas
34 Diculik
35 upaya penyelamatan
36 antara hidup dan mati
37 tak terduga
38 kepastian
39 mendaftar nikah
40 dipingit
41 akad nikah
42 Akhirnya
43 rencana perpisahan kelas
44 acara
45 kesepakatan
46 upacara penerimaan
47 dari hati
48 panik
49 kepo
50 teman lama
51 guru heboh
52 Minggu
53 bagaimana ini ??
54 ngaku-ngaku
55 rencana ujian
56 belajar
57 masalah
58 saingan
59 permintaan maaf 1
60 permintaan maaf 2
61 gelisah
62 teror
63 strategi 1
64 strategi 2
65 terulang lagi
66 yang sesungguhnya
67 clear
68 menghafal
69 usaha ketemu
70 batal belajar
71 Hamil
72 ngidam
73 insiden
74 penyesalan
75 penyesalan 2
76 tidak ingat 1
77 tidak ingat 2
78 keluar rumah sakit
79 cerita tentang pak Chandra
80 hobi baru
81 sedikit ingat
82 ingatan pulih
83 ga betah
84 kerja sampingan
85 dimaafkan dengan syarat
86 pengumuman kelulusan
87 lamaran yang ke tiga
88 pesta kelulusan
89 pengumuman Auth
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Hari pertama
2
pemungutan suara
3
Lamaran dadakan
4
Hari ke dua
5
Jawaban
6
Sedikit kepedihan
7
ujian dadakan
8
Cerita tentang Ai
9
sisi lain Ai
10
awal pertengkaran
11
permintaan maaf
12
Masih marah
13
Pingsan
14
Ciuman pertama
15
Nilai ujian
16
kau segalanya
17
murid pindahan
18
Caper
19
Gosip
20
Cemburu
21
saling jujur
22
Tulisan Cinta Ai
23
Balasan tulisan Ai
24
Jebakan
25
Terungkap
26
Terungkap 2
27
hukuman dan penjelasan
28
hampir saja
29
kepedihan hati Ai
30
acara sekolah
31
Masa lalu pak Chandra
32
Tak tau malu
33
penolakan tegas
34
Diculik
35
upaya penyelamatan
36
antara hidup dan mati
37
tak terduga
38
kepastian
39
mendaftar nikah
40
dipingit
41
akad nikah
42
Akhirnya
43
rencana perpisahan kelas
44
acara
45
kesepakatan
46
upacara penerimaan
47
dari hati
48
panik
49
kepo
50
teman lama
51
guru heboh
52
Minggu
53
bagaimana ini ??
54
ngaku-ngaku
55
rencana ujian
56
belajar
57
masalah
58
saingan
59
permintaan maaf 1
60
permintaan maaf 2
61
gelisah
62
teror
63
strategi 1
64
strategi 2
65
terulang lagi
66
yang sesungguhnya
67
clear
68
menghafal
69
usaha ketemu
70
batal belajar
71
Hamil
72
ngidam
73
insiden
74
penyesalan
75
penyesalan 2
76
tidak ingat 1
77
tidak ingat 2
78
keluar rumah sakit
79
cerita tentang pak Chandra
80
hobi baru
81
sedikit ingat
82
ingatan pulih
83
ga betah
84
kerja sampingan
85
dimaafkan dengan syarat
86
pengumuman kelulusan
87
lamaran yang ke tiga
88
pesta kelulusan
89
pengumuman Auth

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!