Ratu Pengganti

Ada cinta, yang bersemi dengan indah diantara banyak kebencian yang berusaha menjatuhkannya. Cinta itu akan tetap tumbuh meski dengan jalan yang rumit. Namun, pernahkah kamu berpikir, bagaimana jadinya, jika cinta yang selama ini diharapkan, nyatanya adalah kebencian yang ingin membunuhnya?

Ratu

Petinggi negara dan orang-orang sibuk mengusulkan pelengseran ratu yang tak kunjung sembuh. Di aula pertemuan, para menteri dan pejabat mengusulkan untuk melengserkan ratu dan mencari wanita yang berhak menggantikan posisi itu.

Akan selalu ada orang yang berusaha, 

“Yang Mulia, anda harus segera memikirkan persoalan ini. Jika rakyat mengetahui hal ini, akan ada banyak perpecahan dan akan merusak otoritas kerajaan”.

“Benar Yang Mulia, belum lagi rumor buruk yang menimpa Pangeran Hyeon sudah mulai tersebar luas. Rakyat jelata tidak akan dapat memahami rumor itu dengan baik. Ini akan membahayakan kekuatan hukum kerajaan”. 

“Untuk itu, tolong kabulkan permintaan kami. Mengganti posisi paduka ratu dengan wanita yang sehat fisik dan mentalnya serta wanita kelas atas yang mampu menjadi ibu negara, Yang Mulia”. 

“Kabulkan permintaan rakyatmu yang setia ini Yang Mulia”. 

Protes itu bersahut-sahutan dengan emosi yang penuh. Mereka semua melakukan permohonan yang tidak henti-hentinya kepada Yang Mulia.

.. menunjukkan rasa cinta, padahal berselimut dusta.

“DIIIAAAMMM!!!!” teriak sang raja geram. 

Tubuh raja bergetar. Tampak wajahnya memerah. Ia mengepal tangannya erat-erat, kemarahan itu sedang berada dalam genggamannya. Keringat bercucuran jatuh dari dahinya yang menonjol sudah urat-uratnya. Para menteri yang melihat pemandangan itu terdiam takut. 

Yang Mulia benar-benar marah. 

“Hari ini…

Setelah berhenti sejenak, beliau menarik napasnya dalam-dalam. 

“Hari ini secara resmi..

Pelan-pelan ia angkat kertas kerajaan resmi yang sudah ia tulis dilengkapi cap kenegaraan.

“Hari ini secara resmi, aku angkat putraku Pangeran Hyeon sebagai Putra Mahkota negeri Ini! Perwaris takhta kerajaan yang sah!”.

Mendengar pernyataan itu, para menteri yang tadinya menunduk itu mulai menegakkan kepalanya. Mata mereka melotot tajam ke arah sang raja kemudian saling memandang satu sama lain. Mereka sangat terkejut, dengan ekspresi tidak setuju yang tampak dari raut wajah mereka, seluruh keluh pun hadir menyatu diantara mereka. 

"Yang Mulia, bukankah terlalu dini untuk melakukan pengangkatan ini? Pangeran masih sangat muda untuk mengemban tugas ini. Apa tidak perlu dilakukan pertimbangan terlebih dahulu, sampai beberapa waktu lagi mengingat kemungkinan lahirnya pangeran yang lain?”.

Raja yang sedang marah itu kemudian tertawa dengan suara beratnya yang penuh sangat mengerikan. Semua menteri dan pejabat yang ada disana bergidik takut. Dipandangnya wajah sang raja dengan hati-hati. Raja tampak sedang bergumul dengan amarahnya.

“Apa kalian meragukan keputusanku? Kalian memintaku melakukan sesuatu bukan? Oh aku tahu, jangan-jangan kalian meragukan Putra Mahkota yang baru? Kalian meragukan putraku? HA?! KALIAN TERMAKAN OLEH RUMOR JUGA?” teriak raja dengan seluruh emosi yang mengguncang ubun-ubun membuat tangannya bergetar.

Kekhawatiran akan nama baik raja, membuat Tuan Lee Tae Hwon, penasehat khusus negara mendekati singgasana sang raja.

“Yang Mulia, tenangkan diri anda,” bisiknya pelan. 

“Apa kau juga ingin membantahku?!" teriak raja padanya.

Tuan Lee Tae Hwon hanya bisa terdiam di tempat. Terpaku lurus, menatap raja iba.

Hari itu secara resmi, raja mengangkat putranya Pangeran Hyeon menjadi Putra Mahkota. Putra negara yang artinya ia adalah pewaris tahta yang sah. 

Mendengar hal ini, selir tingkat satu (Seol) hampir saja terjatuh saat berada di perjalanan menuju kediamannya. Ia memegang perutnya erat-erat. Dengan tangan dan kaki yang bergetar, ia mencoba untuk bangkit, dibantu oleh para pelayannya. 

"Bagaimana bisa, dia melakukan itu padaku?" batinnya dengan hati yang terluka.

Sementara itu, di istana ratu, seorang dayang tampak setengah pucat. Dayang tersebut berdiri diam menjaga pintu bilik ratu dengan wajah cemasnya.

Putri Shin datang, hendak mengunjungi ibu tirinya yang sangat menyayanginya itu.

“Aku ingin menjumpai ratu, apa dia ada di dalam?”.

Dengan sigap dayang tersebut menghalanginya. Bukan karena tidak suka, mereka terpaksa melakukannya atas perintah kerajaan. Ratu yang sedang sakit tak boleh diganggu.

“Maaf tuan putri, saat ini Yang Mulia Ratu sedang tidak bisa di temui,” ungkap dayang itu tegas.

“Kenapa? Apa aku juga tidak boleh menemuinya? Aku ini putrinya”.

Jelas Putri Shin dengan wajah kecewanya yang polos.

“Tapi, beliau sedang ti..”.

“Biarkan putriku masuk,” bantah ratu sebelum dayang tersebut menyelesaikan kalimatnya. 

Suara ratu terdengar parau dan lirih. Putri Shin masuk dan berlari ke sisi ratu yang terbaring lemah.

“Ibu ratu, apa kau baik-baik saja?”. 

Putri Shin mengusap pipi ratu dengan wajah yang cemas. 

“Putriku, Shin. Apa yang membawamu kemari?” tanya ratu padanya.

Sambil menangis, Putri Shin memberikan seikat bunga yang ia petik di depan kamarnya.

“Apa Ibu Ratu akan baik-baik saja? Apa Ibu Ratu akan mengajakku bermain bersama adikku nanti saat ia sudah bisa diajak bermain? Aku ingin bertemu dengannya, tetapi tidak di izinkan”.

Wajah kecewa putri, terlihat jelas dari raut wajah polosnya.

 Anakku..

“Putriku, maukah kau melakukan itu untuknya suatu hari nanti?”. 

Putri Shin kemudian mengusap air matanya, mendekatlah ia pada sang ratu karena suaranya yang parau tidak terdengar jelas.

“Tentu saja Ibu”. 

“Jagalah adikmu dengan baik, ya? Nanti ketika kalian sudah besar, ajaklah dia bermain ke tempat terbaik yang ingin kau datangi. Aku menyayangi kalian berdua. Untuk itu, kau juga harus menyayanginya seperti kau menyayangiku. Apakah kau bisa melakukannya?”.

Tanya sang ratu lirih. Ia mengusap kepala putrinya itu dengan penuh kasih. Rambut sang anak ia sentuh lembut dengan kasih sayang.

“Tentu saja. Apa Ibu Ratu juga akan ikut bermain bersama kami? Aku juga akan mengajak ibuku,” jawaban polos sang putri, malah semakin membuat ratu ingin menangis. 

Sang ratu kemudian memeluk putrinya itu dan menitikkan air mata.

“Hyeon sangat beruntung memiliki kakak, secantik dan setulus dirimu”. 

Ada bunga yang layu dan mati, bahkan sebelum waktunya berbuah. Saat bunga itu mekar, akan ada banyak keindahan yang terlihat oleh mata. Bunga itu terus tumbuh tanpa tahu kapan akhir dari keindahannya. Saat itu, kupu-kupu mungkin saja selalu datang. Tapi setelah bunga itu layu, masihkah ia memilih bunga yang sama?

**         

Suatu hari, seorang dayang berlari menuju kediaman raja. Ia membawa duka menyakitkan yang amat sangat dalam. Dipegangnya kotak berlapis sutra dengan menitikkan air mata. Kemudian terjatuh lemah di hadapan baginda. 

“Yang Mulia…”.

Raja Baek yang terus-menerus menangis kemudian tampak terdiam. Air matanya tak lagi mengalir. Seluruh guncangan itu menghentikan langkahnya untuk terlihat baik-baik saja. Tak dapat berbohong, mereka semua dalam duka.

“Yang Mulia ratu, kondisinya... beliau tidak mampu lagi, Yang Mulia,” sambil menangis dayang itu meletakkan kotak berlapis sutra itu, dengan napas yang berusaha diaturnya. 

Raja Baek menjadi lemah, berusaha berdiri dengan susah payah. Tawa dan tangis sang ratu ia bayangkan mengalir di dalam jiwanya. Ia pegang dadanya yang tampak sangat sakit itu erat-erat. Ia terjatuh lemah, tetapi tetap berusaha bangkit kembali.

“Bawa aku… ba-wa. Aku ingin, aku ingin melihatnya”.

Para dayang yang menangis, mengiring raja yang putus asa. Jalan sang raja tak lagi stabil. Dipegangnya erat-erat kotak sutra sang istri. 

Di kediaman ratu, dilihatnya Putra Mahkota yang menangis, seolah mengerti bahwa ibunya akan segera pergi. Sambil tertatih-tatih sang raja menggerek kakinya mendekat ke sisi sang ratu.   

“Istriku, kenapa, ku mohon bertahanlah. Temani aku sampai akhir".

Diusapnya kening sang istri dengan lembut. Diciumnya sang istri dengan kasih sayang.

“Ya-yang Mu-mulia,” dengan susah payah sang ratu mencoba untuk bicara.

Meninggalkan sedikit jejak bagi sang suami adalah keinginan terakhirnya saat itu.

“Jangan banyak bicara, kumpulkan energimu untukku. Aku sudah memanggil tabib terbaik untukmu”.

Raja yang sangat khawatir itu merangkul erat tangan sang istri di dekatnya.

Ratu yang mencoba mengumpulkan seluruh tenaganya, berusaha menyampaikan pesan terakhirnya.

“Berjanjilah.. jaga anak, ki-kita. Aku, akulah.. yang akan, mengawasinya. Berjanjilah.. su-suamiku”. 

Semua orang yang ada di dalam kediaman ratu tak mampu lagi membendung air matanya. Ratu yang amat sangat baik itu, tak akan mampu lagi bertahan. 

Seol sang selir raja pun ada disana.

“Ss-seol, mendekatlah,” dengan lirih sang ratu meminta Seol untuk mendekat.

Seol berusaha membuang rasa ibanya jauh-jauh, sebelum akhirnya ia mendekat pada sang ratu.

“Jagalah, jagalah anakku, ak-ku, mohon.. jangan..,” tiba-tiba ratu berhenti.

Perkataan terakhir ratu membuat tangan raja bergetar. Dipeluknya langsung sang istri dengan begitu erat.

“Diamlah, bertahanlah untukku, sebentar lagi tabib akan tiba. Kumohon bertahanlah sedikit lagi. Aku tidak ingin kau tinggalkan”.

Raja menangis sejadi-jadinya. Dipeluknya sang istri yang sudah menghembuskan nafas terakhir itu erat-erat.

Seol sang selir kesayangan tak dapat menahan air matanya, ia pelan-pelan mengubah pandangannya ke sisi Putra Mahkota. Air matanya mengalir, bahkan tanpa keinginannya.

Yang Mulia Ratu, kenapa, dengan bodohnya, kau meminta seseorang yang mendoakan kematianmu, menjaga putramu. Kenapa, kau selalu memaafkanku. Tahukah kau, betapa aku sangat membencimu.  Akulah, akulah yang menantikan kematianmu di siang dan malam. Tapi kenapa, rasanya begitu sakit, mengapa hatiku begitu sakit? Mengapa aku tidak bisa tertawa? Mengapa, kau melukai rajaku? Mengapa dia sangat mencintaimu? Apakah jika aku mati, raja akan melakukan hal yang sama?   

**

Kematian sang ratu yang terbilang cepat itu, menyisakan duka yang begitu dalam. Raja, sudah lama tidak memakan makanannya dan hanya berduka terus-menerus sejak ratu jatuh sakit. Hal ini membuat para menteri khawatir. Karena sebelumnya, beberapa dari mereka telah sepakat apapun yang terjadi kepada ratu harus tetap dirahasiakan, agar stabilitas negara tetap terjaga untuk menghindari rumor yang tersebar soal malapetaka yang dibawa atas kelahiran Putra Mahkota. 

“Yang Mulia, hari ini, pengangkatan ratu baru yang dilaksanakan diam-diam akan segara dimulai. Anda harus bersiap-siap,” ucap pelayan pribadinya.

(Kematian Ratu bisa dirahasiakan, karena tidak ada seorangpun yang pernah melihat wajah ratu, selain keluarga kerajaan)

Hari itu berlalu begitu cepat. Dengan senyumannya, Seol tampak tidak bahagia. Ia hanya terus berpura-pura baik-baik saja. Menahan seluruh egonya dengan susah payah.

Seharusnya aku tertawa dan bahagia karena ini bukan? Tapi mengapa aku malah semakin membencimu Yang Mulia Ratu?

Ada sakit yang ia sembunyikan hari itu. Hari dimana, Seol mantan selir tingkat satu diangkat menjadi ratu secara diam-diam oleh raja dan diresmikan hari itu juga. Mulai hari itu dan seterusnya, Seol adalah ratu yang dikenal menggantikan nama Ratu Kim, memulai harinya menjadi ibu negara, tanpa diketahui oleh seorang rakyat pun bahwa Ratu yang selama ini mereka kenal, telah tiada.

Mungkin mereka memang tidak tahu siapa aku dan menganggapku adalah dirimu Yang Mulia Ratu. Tapi tidak masalah, bukankah sudah kuperingatkan padamu, semua milikmu akan menjadi milikku Yang Mulia? Karena itu, silakan menangislah di surga.  

**

Terpopuler

Comments

🍫 Hiat^٥MayΤυΙρa🍥╏ 🍨

🍫 Hiat^٥MayΤυΙρa🍥╏ 🍨

Aku .. aku–ak.u bingung mau komen apa yang pasti aku sedih

2020-10-29

3

zie_o_c ✔

zie_o_c ✔

kata² nya bagus kak, salken author SF ❄️

2020-10-18

2

Ririn Calliesta

Ririn Calliesta

Makin kesini ceritanya makin bagus

2020-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Keseluruhan
2 Kelahiran Sang Anak
3 Pangeran yang Hina
4 Ratu Pengganti
5 Memulai Kisahku
6 Teman
7 Putra Mahkota, Sang Pangeran Hina
8 Penggemar Rahasia dan Keputusan Young
9 Saat Pertama Kali, Aku Berjumpa
10 Pemuda Berbakat
11 Kebencian
12 Dua Pedang yang Bersilang
13 Ujian Mendadak
14 Tiga Kisah Cinta
15 Pemilik Nilai Tertinggi
16 Bunga yang Indah
17 Curiga
18 Kisah Cinta Putri Raja
19 Kau Pasti Datang
20 Awal Penderitaan
21 Senyuman Terakhir
22 Tidak Apa
23 Kematian yang Tercinta
24 Kakakku yang Malang
25 Tak Bisa Melepaskan
26 Jung Hyun
27 Jangan Berharap
28 Awal Kisahku dan Jun
29 Kebohongan Pertamaku Pada Kakak
30 Pengawal Putra Mahkota
31 Ketahuan
32 Cinta Terpendam Nana Untuk Tuan Muda
33 Dia Tak Juga Datang
34 Aku Bersumpah Akan Balas Dendam
35 Siapa yang Akan Menikah Lebih Dahulu
36 Kembali Bertemu
37 Pemuda Tak Bertanggung Jawab
38 Bagaimana Wajah Putra Mahkota?
39 Pembunuh ayah dan ibuku, ada di istana?
40 Putra Mahkota Hadir
41 Putra Mahkota Hadir 2
42 Keputusan Raja
43 Siapa Mereka?
44 Dua Takdir yang Segera Bersatu
45 Pembunuh Kakakku, Putra Mahkota?
46 Pertemuan Pertama Jun dan Putra Mahkota
47 Aku Ingin Gadis Itu, Menjadi Permaisuriku
48 Jun, Kau Menipuku
49 Jangan Mencoba Menghindariku Lagi
50 Pemilihan Istri Putra Mahkota
51 Cinta Ini Hanya Akan Membuat Kita Menderita
52 Tiga Kandidat Terpilih
53 Jadikan Istri Pajangan
54 Terpilih
55 Bertemu Calon Suami
56 Ibu Mertua yang Kejam
57 Cinta atau apa?
58 Malam Pernikahan
59 Menikah
60 Pertanda Buruk
61 Malam Pertama
62 Kecewa
63 Gandeng Tanganku!
64 Aku Tidak Peduli
65 Senyum Palsu
66 Bawa Aku Pergi
67 Tokoh dan Visual
68 Akankah terganti?
69 Keluar Istana
70 Aku tidak butuh bantuanmu!
71 Pertemuan
72 Kau Akan Menyesal
73 Pernikahan Putri Shin
74 Temani Aku Malam Ini
75 Sekali Saja
76 Kalian semua penipu
77 Rasa Bersalah
78 Apa yang terjadi padaku?
79 Keputusan Rapat
80 Pernikahan Pangeran Yul dan Ara
81 Pelukan Hangat
82 Aku Hanya Menginginkannya
83 Apa aku sudah gila?
84 Tabib Pribadi
85 Perintah Raja
86 Putra Mahkota Tidak Akan Datang
87 Di luar Dugaan
88 Karena Dia
89 Youra Tidak Mencintai Putra Mahkota?
90 Aku Tidak Ingin Berpisah
91 Putra Mahkota Marah
92 Kau Keberatan?
93 Mengapa dia mengabaikanku?
94 Tidak Ada yang Boleh Memilikinya!
95 Berkunjung
96 Pagi Menggoda
97 Jun dan Putra Mahkota
98 Siapa pemuda itu?
99 Pengakuan Jung Hyun
100 Putri Mahkota atau Ratu
101 Akhirnya Raja Setuju
102 Salah Paham
103 Cinta Yang Sama, dengan Cara Yang Berbeda
104 Kenyataan Menyedihkan
105 Youra Cemburu
106 Tidak Ingin Menemuiku?
107 Aku Melepaskanmu
108 Kebenaran dan Penyesalan
109 Bisakah Aku Melihatmu Lagi?
110 Cinta Terakhir
111 Demi Putra Mahkota
112 Ada Hal yang Aneh
113 Mengejutkan
114 Bertemu Jun
115 Kabar Buruk
116 Menemui Putra Mahkota
117 Obat Untuk Putra Mahkota
118 Merawat Suami
119 Kemesraan
120 Kekecewaan
121 Selamanya, Hanya Anda
122 Permohonan Putri Shin
123 Aku Akan Mengikuti Anda, Kemanapun
124 Mencari Tempat Untuk Berdua
125 Aku Tidak Menggoda
126 Sudah Sampai
127 Youra, Berikan Aku Hadiah
128 Aku Akan Memberikannya Sekarang
129 Aku adalah Milik Anda, Suamiku
130 Jangan Tinggalkan Aku, Ya?
131 Jangan Menertawakan Aku
132 Ratu Kim Membohongi Publik
133 Mulai Terbongkar
134 Cinta dalam Diam
135 Pikiran Kotor Youra
136 Dia Tidak Mencintaiku
137 Tuan Muda, Apa Aku Benar-benar Cantik?
138 Istri
139 Anak Panah Misterius
140 Tahta
141 Mengegangkan
142 Hilang
143 Sekarang, Aku Bisa Mencintainya Sepuasku
144 Kembali ke Istana
145 Penemuan
146 Kita Percaya
147 Keputusan Ratu Lee
148 Bukti Kejahatan Ibu Suri
149 Ikutlah Denganku
150 Hong Jin-Yi dan Cintanya
151 Kembalinya Sang Pewaris Tahta
152 Ibu
153 Siap-siap
154 Sidang Dimulai
155 Fakta yang Terungkap
156 Pembunuh Lee Young
157 Siapa Pelaku Utama?
158 Aku adalah Seorang Pengkhianat
159 Kesaksian Putri Shin
160 Pembohong
161 Pengakuan Saksi Kunci
162 Bintang Yang Terang
163 Keputusan
164 Hukuman Untuk Putri Shin
165 Perdana Menteri Han dan Jun
166 Ibuku Sayang
167 Author Minta Pendapat
168 Kehidupan Raja dan Youra
169 Putri Shin dan Pangeran Yul
170 Jun dan Hidupnya
171 Lee Young, Kakak Youra
172 END (TAMAT)
173 PENGUMUMAN DAN BOCORAN NOVEL
174 Sudah Rilis
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Perkenalan Keseluruhan
2
Kelahiran Sang Anak
3
Pangeran yang Hina
4
Ratu Pengganti
5
Memulai Kisahku
6
Teman
7
Putra Mahkota, Sang Pangeran Hina
8
Penggemar Rahasia dan Keputusan Young
9
Saat Pertama Kali, Aku Berjumpa
10
Pemuda Berbakat
11
Kebencian
12
Dua Pedang yang Bersilang
13
Ujian Mendadak
14
Tiga Kisah Cinta
15
Pemilik Nilai Tertinggi
16
Bunga yang Indah
17
Curiga
18
Kisah Cinta Putri Raja
19
Kau Pasti Datang
20
Awal Penderitaan
21
Senyuman Terakhir
22
Tidak Apa
23
Kematian yang Tercinta
24
Kakakku yang Malang
25
Tak Bisa Melepaskan
26
Jung Hyun
27
Jangan Berharap
28
Awal Kisahku dan Jun
29
Kebohongan Pertamaku Pada Kakak
30
Pengawal Putra Mahkota
31
Ketahuan
32
Cinta Terpendam Nana Untuk Tuan Muda
33
Dia Tak Juga Datang
34
Aku Bersumpah Akan Balas Dendam
35
Siapa yang Akan Menikah Lebih Dahulu
36
Kembali Bertemu
37
Pemuda Tak Bertanggung Jawab
38
Bagaimana Wajah Putra Mahkota?
39
Pembunuh ayah dan ibuku, ada di istana?
40
Putra Mahkota Hadir
41
Putra Mahkota Hadir 2
42
Keputusan Raja
43
Siapa Mereka?
44
Dua Takdir yang Segera Bersatu
45
Pembunuh Kakakku, Putra Mahkota?
46
Pertemuan Pertama Jun dan Putra Mahkota
47
Aku Ingin Gadis Itu, Menjadi Permaisuriku
48
Jun, Kau Menipuku
49
Jangan Mencoba Menghindariku Lagi
50
Pemilihan Istri Putra Mahkota
51
Cinta Ini Hanya Akan Membuat Kita Menderita
52
Tiga Kandidat Terpilih
53
Jadikan Istri Pajangan
54
Terpilih
55
Bertemu Calon Suami
56
Ibu Mertua yang Kejam
57
Cinta atau apa?
58
Malam Pernikahan
59
Menikah
60
Pertanda Buruk
61
Malam Pertama
62
Kecewa
63
Gandeng Tanganku!
64
Aku Tidak Peduli
65
Senyum Palsu
66
Bawa Aku Pergi
67
Tokoh dan Visual
68
Akankah terganti?
69
Keluar Istana
70
Aku tidak butuh bantuanmu!
71
Pertemuan
72
Kau Akan Menyesal
73
Pernikahan Putri Shin
74
Temani Aku Malam Ini
75
Sekali Saja
76
Kalian semua penipu
77
Rasa Bersalah
78
Apa yang terjadi padaku?
79
Keputusan Rapat
80
Pernikahan Pangeran Yul dan Ara
81
Pelukan Hangat
82
Aku Hanya Menginginkannya
83
Apa aku sudah gila?
84
Tabib Pribadi
85
Perintah Raja
86
Putra Mahkota Tidak Akan Datang
87
Di luar Dugaan
88
Karena Dia
89
Youra Tidak Mencintai Putra Mahkota?
90
Aku Tidak Ingin Berpisah
91
Putra Mahkota Marah
92
Kau Keberatan?
93
Mengapa dia mengabaikanku?
94
Tidak Ada yang Boleh Memilikinya!
95
Berkunjung
96
Pagi Menggoda
97
Jun dan Putra Mahkota
98
Siapa pemuda itu?
99
Pengakuan Jung Hyun
100
Putri Mahkota atau Ratu
101
Akhirnya Raja Setuju
102
Salah Paham
103
Cinta Yang Sama, dengan Cara Yang Berbeda
104
Kenyataan Menyedihkan
105
Youra Cemburu
106
Tidak Ingin Menemuiku?
107
Aku Melepaskanmu
108
Kebenaran dan Penyesalan
109
Bisakah Aku Melihatmu Lagi?
110
Cinta Terakhir
111
Demi Putra Mahkota
112
Ada Hal yang Aneh
113
Mengejutkan
114
Bertemu Jun
115
Kabar Buruk
116
Menemui Putra Mahkota
117
Obat Untuk Putra Mahkota
118
Merawat Suami
119
Kemesraan
120
Kekecewaan
121
Selamanya, Hanya Anda
122
Permohonan Putri Shin
123
Aku Akan Mengikuti Anda, Kemanapun
124
Mencari Tempat Untuk Berdua
125
Aku Tidak Menggoda
126
Sudah Sampai
127
Youra, Berikan Aku Hadiah
128
Aku Akan Memberikannya Sekarang
129
Aku adalah Milik Anda, Suamiku
130
Jangan Tinggalkan Aku, Ya?
131
Jangan Menertawakan Aku
132
Ratu Kim Membohongi Publik
133
Mulai Terbongkar
134
Cinta dalam Diam
135
Pikiran Kotor Youra
136
Dia Tidak Mencintaiku
137
Tuan Muda, Apa Aku Benar-benar Cantik?
138
Istri
139
Anak Panah Misterius
140
Tahta
141
Mengegangkan
142
Hilang
143
Sekarang, Aku Bisa Mencintainya Sepuasku
144
Kembali ke Istana
145
Penemuan
146
Kita Percaya
147
Keputusan Ratu Lee
148
Bukti Kejahatan Ibu Suri
149
Ikutlah Denganku
150
Hong Jin-Yi dan Cintanya
151
Kembalinya Sang Pewaris Tahta
152
Ibu
153
Siap-siap
154
Sidang Dimulai
155
Fakta yang Terungkap
156
Pembunuh Lee Young
157
Siapa Pelaku Utama?
158
Aku adalah Seorang Pengkhianat
159
Kesaksian Putri Shin
160
Pembohong
161
Pengakuan Saksi Kunci
162
Bintang Yang Terang
163
Keputusan
164
Hukuman Untuk Putri Shin
165
Perdana Menteri Han dan Jun
166
Ibuku Sayang
167
Author Minta Pendapat
168
Kehidupan Raja dan Youra
169
Putri Shin dan Pangeran Yul
170
Jun dan Hidupnya
171
Lee Young, Kakak Youra
172
END (TAMAT)
173
PENGUMUMAN DAN BOCORAN NOVEL
174
Sudah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!