Pangeran yang Hina

Saat waktu berpaling arah dari kenyataan, mungkin saja saat itulah cahaya itu redup dari impian. Ada mereka, yang menolak cahaya karena silaunya yang luar biasa. Namun, ada pula mereka yang berada dalam kegelapan panjang, berharap secercah sinar itu datang.  

Pangeran yang Hina

Hari itu, untuk merayakan kelahiran sang pangeran, para menteri dan seluruh keluarga istana berkumpul. 

“Selamat Yang Mulia”.

Serentak mereka mengucapkan kalimat yang malah membuat raja semakin bergetar. Sayup-sayup di kepalanya teringat akan bayangan peramal paling terkenal yang sudah tewas dibunuh oleh tangannya sendiri.

Suatu hari, akan lahir seorang putra di istana yang damai dan membawa bencana yang amat besar. Saat itu, Anda akan menangisi segala nya. Ada banyak dandelion bertebaran di udara. Saat bersamaan, Anda akan melihat langit yang begitu gelap. Mata Anda akan tertutup. Duka, duka itu, duka itu akan hanyut bersama dosa yang Anda ciptakan. Anda akan mendengarkan tangisan mengerikan. Jauh di ujung kegelapan seseorang dengan pedangnya, dengan pedangnya melakukan kesalahan yang membawa dunia pada penderitaan. Dosa anda, dosa Anda! Kesalahan Anda, akan membawa Anda kepada neraka. Tangan Anda yang kotor itu, Anda akan..

Tidak, tidak mungkin, Anda akan berakhir oleh tangan Aanda sendiri. Ya, ya itu benar. Akan berakhir..

Kalimat yang mengusiknya itu, membuatnya mengingat bagaimana setelah itu ia memenggal kepala peramal itu dengan tangannya sendiri.

“Tidak mungkin, itu tidak mungkin,” batinnya ketakutan.

“Yang Mulia… ,” bisik pelan seorang kasim padanya sontak membuatnya terkejut.

Kasim tersebut kemudian menatap wajah sang raja cemas.

Raja Baek Sam yang saat itu tengah menggendong putranya, bersusah payah menyembunyikan kekhawatiran di wajahnya. Pelan-pelan ia pandang wajah anaknya itu dan mengingat kesehatan ratu yang memburuk sejak kehamilannya.

“Dengan ini, aku sampaikan kepada rakyatku, bahwa telah lahir putraku, Pangeran Hyeon. Berita suka cita ini aku sampaikan agar rakyatku merasa bahagia dan bersyukur karena telah lahir putra negara yang diharapkan mampu meneruskan cita-cita dan….

dan.. ”

Saat itu, tiba-tiba Raja Baek menghentikan kalimatnya. Ia tampak menahan rasa sakit yang hebat di kepalanya. Ia meletakkan putranya di atas dipan kemudian tersungkur dari singgasana. 

Sejak saat itu, berita tentang raja yang tersungkur dari singgasana karena sakit menimbulkan banyak spekulasi dan rumor diantara masyarakat. 

**

Kejadian ini menyebabkan para menteri heran. Semua keluarga kerajaan sibuk berbincang dan berdiskusi tentang apa yang sebenarnya terjadi pada sang raja.

“Hai, Tuan Lee ! Sebagai penasehat negara, menurutmu apa yang harus kita lakukan? Bukankah kau adalah pejabat kesayangan raja? Kau pasti tahu apa yang seharusnya dilakukan bukan?”.

Menteri Pajak dan Keuanganan Negara dan para menteri lainnya berusaha menyudutkan Tuan Lee Tae Hwon. Kebencian mereka adalah akibat rasa dengki mereka terhadap Tuan Lee yang dianggap tidak pantas menjadi pejabat negara, karena ia berdarah campuran. Ia menjadi olok-olokan karena punya darah campuran yang menjadi bahan perdebatan sejak pengangkatannya menjadi penasehat negara bahkan hingga menjadi pejabat yang amat sangat dipercaya oleh raja.

Namun, Tuan Lee hanya diam saja saat mereka mencoba menghinanya. Ia tak gentar barang sedikitpun, dan hanya terus bermain dengan kekuatan hatinya yang luas.

Tidak perlu banyak bicara, di depan mereka yang membencimu. Meski kau adalah raja di muka bumi ini, mereka yang membencimu, akan tetap membencimu. 

“Apa yang kalian lakukan? Dia penasehat negara yang terpilih karena kualitas dan kesetiaannya kepada raja. Darah tidak mempengaruhi tanah kelahiran dan kebangsaan seseorang. Lebih baik kalian sekarang pikirkan bagaimana cara mencari solusi untuk rakyat yang kelaparan karena badai. Kita tidak bisa menunggu hingga raja sembuh. Kita harus melakukan sesuatu terlebih dahulu”. 

Perdana Menteri Han, menengahi para menteri yang sedari tadi sibuk mengolok-olok.

Saat mereka tengah asik berdiskusi, tiba-tiba dari kejauhan terlihat seorang pelayan yang berlari mendekati Tuan Lee. Wajah pelayan itu tampak membawa sebuah harapan yang besar.

“Tuan Lee…!” dengan bercucuran keringat, pelayan itu mendekat.

“Ada apa? Pelankan suaramu,” jawab Tuan Lee sedikit berbisik.

“Tuan, Nyonya Eri akan segera melahirkan. Bisakah Anda pulang sekarang?”.

Mendengar pernyataan itu, Tuan Lee menyiapkan diri, terburu-buru kembali bersama pelayannya. Kembalinya Tuan Lee tersebut, meninggalkan pandangan penasaran dari para menteri yang melihatnya pergi. Tatapan para menteri menggambarkan seberapa dalam keinginan mereka untuk menyusuri apa yang telah terjadi.

“Kemana dia? Berani-beraninya dia pergi saat kita tengah sibuk berdiskusi. Aku tidak mengerti mengapa raja menyukai orang seperti itu,” bisik salah seorang yang melihatnya pergi.

“Kita tidak tahu apa yang terjadi. Tapi melihat bagaimana wajah pelayannya itu, pasti ada sesuatu yang menarik,” balas yang lainnya sambil berbisik.

Saat kita sedang bahagia, apakah itu juga akan membuat yang lain bahagia? Mungkin saja. Tapi, siapa yang tahu? Mungkin, akan lebih banyak yang bahagia saat sengsara yang menghampiri kita, bukan tawa.   

**

(Di kediaman Tuan Lee)

Hari yang menyedihkan itu sekaligus menjadi hari membahagiakan untuk Tuan Lee. Saat tiba di kediamannya, ia menangis bahagia melihat istrinya selamat setelah melahirkan seorang putra yang wajahnya benar-benar tampan. 

“Lee Young, namanya Lee Young , putraku sayang,” ucapnya pada sang istri yang disambut dengan senyuman olehnya.  

Setiap hari akan ada kelahiran, entah darimana kelahiran itu, 2-10 anak terlahir ke dunia membawa berkah untuk orang tuanya, bukan?

Sang istri yang masih terbaring lemah itu tersenyum memandang suaminya yang begitu bahagia. 

Tuan Lee terus menatap wajah putranya itu dengan penuh kasih. Namun, tiba-tiba teringat kembali olehnya bagaimana kondisi kesehatan raja yang membuatnya bersedih.

“Ada apa suamiku?” tanya sang Istri penasaran.

“Hari ini, aku merasa begitu menderita melihat bagaimana raja menderita. Aku tidak tahu apa yang beliau pikiran. Apa yang beliau rasakan pasti tekanan yang begitu berat. Tapi, hari ini juga hari paling membahagiakan bagiku. Bagaimana tidak, putra kecilku ini, ia menjadi sumber kekuatanku. Dia lahir diantara penderitaan banyak orang dan datang membawa tawa. Kita harus menjaga dan mendidiknya dengan baik. Semoga dia menjadi sumber kebahagiaan untuk semua orang”. 

Sang istri yang tadinya tersenyum, keningnya berkerut melihat bagaimana wajah suaminya tampak begitu sedih. Soal cinta dan harapan yang sedang dipegangnya, membuatnya takut menyebrangi rasa penasaran itu.

“Suamiku, saat aku mendengar pangeran telah lahir ke dunia ini, aku melihat engkau tampak tidak bahagia seperti yang seharusnya. Bagaimana kabar pangeran? Sejak sebelum kelahirannya, aku mendengar orang-orang berbicara buruk tentangnya. Sebenarnya apa yang terjadi?”. 

Tapi, ada pula manusia yang merasa, bahwa yang ia miliki adalah sebuah derita, bukan cinta.

Tuan Lee terdiam, terpaku di tempat dengan wajah sangat pucat. Garis-garis wajahnya menunjukkan bagaimana keadaan mencoba mengunci. Dipandangnya baik-baik sang istri dengan wajah cemasnya itu.

“Apa… 

“Apa yang telah kau dengar?” wajah Tuan Lee tampak begitu khawatir.

Mereka yang tulus,

Sang istri yang masih lemah itu terkejut melihat ekspresi suaminya yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Ia mencoba menyudahi rasa bersalahnya dengan tatapan halus dan mengiba.

“Suamiku…,” ucap sang istri lirih.

“Dengarkan aku baik-baik istriku, apapun yang mereka katakan, katakan pada mereka jangan percaya terhadap rumor dan desas-desus apapun tentang pangeran. Dan satu lagi, jika ada yang berbicara buruk tentang kelahiran pangeran, katakan pada mereka bahwa itu tidaklah benar sama sekali. Ini adalah perintah raja. Raja akan menghukum siapa saja yang mencoba berbicara buruk tentang kelahiran pangeran, ia akan dihukum berdasarkan hukum yang berlaku atas pencemaran nama baik keluarga kerajaan. Pastikan bahwa kejadian ini tidak akan terulang,” jelas Tuan Lee dengan napas yang tidak teratur.

Tuan Lee yang tampak terburu-buru meletakkan anaknya di sisi sang Istri.

“Aku harus kembali ke istana. Hanya sebentar. Aku akan kembali secepatnya”. 

.. berusaha menggapai bintang bersamamu. 

Tuan Lee melangkah pergi, meninggalkan rasa penasaran pada sang istri yang hanya bisa menahan diri. Tidak tahu apa yang terjadi, tetapi sang istri berusaha mengerti. Sesuatu yang buruk, tampak akan segera menghampiri.

**

Terpopuler

Comments

Mawar awa Roose⚘

Mawar awa Roose⚘

ada visualnya kah kk author

2021-03-05

1

Hanna Khumairah

Hanna Khumairah

aku tinggalkan jempol aku di part ini kak

2020-11-14

1

Auliya

Auliya

baca sampai sini dulu lanjut besok.ters semangat dalam berkarya.👍👍👍👍

2020-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Keseluruhan
2 Kelahiran Sang Anak
3 Pangeran yang Hina
4 Ratu Pengganti
5 Memulai Kisahku
6 Teman
7 Putra Mahkota, Sang Pangeran Hina
8 Penggemar Rahasia dan Keputusan Young
9 Saat Pertama Kali, Aku Berjumpa
10 Pemuda Berbakat
11 Kebencian
12 Dua Pedang yang Bersilang
13 Ujian Mendadak
14 Tiga Kisah Cinta
15 Pemilik Nilai Tertinggi
16 Bunga yang Indah
17 Curiga
18 Kisah Cinta Putri Raja
19 Kau Pasti Datang
20 Awal Penderitaan
21 Senyuman Terakhir
22 Tidak Apa
23 Kematian yang Tercinta
24 Kakakku yang Malang
25 Tak Bisa Melepaskan
26 Jung Hyun
27 Jangan Berharap
28 Awal Kisahku dan Jun
29 Kebohongan Pertamaku Pada Kakak
30 Pengawal Putra Mahkota
31 Ketahuan
32 Cinta Terpendam Nana Untuk Tuan Muda
33 Dia Tak Juga Datang
34 Aku Bersumpah Akan Balas Dendam
35 Siapa yang Akan Menikah Lebih Dahulu
36 Kembali Bertemu
37 Pemuda Tak Bertanggung Jawab
38 Bagaimana Wajah Putra Mahkota?
39 Pembunuh ayah dan ibuku, ada di istana?
40 Putra Mahkota Hadir
41 Putra Mahkota Hadir 2
42 Keputusan Raja
43 Siapa Mereka?
44 Dua Takdir yang Segera Bersatu
45 Pembunuh Kakakku, Putra Mahkota?
46 Pertemuan Pertama Jun dan Putra Mahkota
47 Aku Ingin Gadis Itu, Menjadi Permaisuriku
48 Jun, Kau Menipuku
49 Jangan Mencoba Menghindariku Lagi
50 Pemilihan Istri Putra Mahkota
51 Cinta Ini Hanya Akan Membuat Kita Menderita
52 Tiga Kandidat Terpilih
53 Jadikan Istri Pajangan
54 Terpilih
55 Bertemu Calon Suami
56 Ibu Mertua yang Kejam
57 Cinta atau apa?
58 Malam Pernikahan
59 Menikah
60 Pertanda Buruk
61 Malam Pertama
62 Kecewa
63 Gandeng Tanganku!
64 Aku Tidak Peduli
65 Senyum Palsu
66 Bawa Aku Pergi
67 Tokoh dan Visual
68 Akankah terganti?
69 Keluar Istana
70 Aku tidak butuh bantuanmu!
71 Pertemuan
72 Kau Akan Menyesal
73 Pernikahan Putri Shin
74 Temani Aku Malam Ini
75 Sekali Saja
76 Kalian semua penipu
77 Rasa Bersalah
78 Apa yang terjadi padaku?
79 Keputusan Rapat
80 Pernikahan Pangeran Yul dan Ara
81 Pelukan Hangat
82 Aku Hanya Menginginkannya
83 Apa aku sudah gila?
84 Tabib Pribadi
85 Perintah Raja
86 Putra Mahkota Tidak Akan Datang
87 Di luar Dugaan
88 Karena Dia
89 Youra Tidak Mencintai Putra Mahkota?
90 Aku Tidak Ingin Berpisah
91 Putra Mahkota Marah
92 Kau Keberatan?
93 Mengapa dia mengabaikanku?
94 Tidak Ada yang Boleh Memilikinya!
95 Berkunjung
96 Pagi Menggoda
97 Jun dan Putra Mahkota
98 Siapa pemuda itu?
99 Pengakuan Jung Hyun
100 Putri Mahkota atau Ratu
101 Akhirnya Raja Setuju
102 Salah Paham
103 Cinta Yang Sama, dengan Cara Yang Berbeda
104 Kenyataan Menyedihkan
105 Youra Cemburu
106 Tidak Ingin Menemuiku?
107 Aku Melepaskanmu
108 Kebenaran dan Penyesalan
109 Bisakah Aku Melihatmu Lagi?
110 Cinta Terakhir
111 Demi Putra Mahkota
112 Ada Hal yang Aneh
113 Mengejutkan
114 Bertemu Jun
115 Kabar Buruk
116 Menemui Putra Mahkota
117 Obat Untuk Putra Mahkota
118 Merawat Suami
119 Kemesraan
120 Kekecewaan
121 Selamanya, Hanya Anda
122 Permohonan Putri Shin
123 Aku Akan Mengikuti Anda, Kemanapun
124 Mencari Tempat Untuk Berdua
125 Aku Tidak Menggoda
126 Sudah Sampai
127 Youra, Berikan Aku Hadiah
128 Aku Akan Memberikannya Sekarang
129 Aku adalah Milik Anda, Suamiku
130 Jangan Tinggalkan Aku, Ya?
131 Jangan Menertawakan Aku
132 Ratu Kim Membohongi Publik
133 Mulai Terbongkar
134 Cinta dalam Diam
135 Pikiran Kotor Youra
136 Dia Tidak Mencintaiku
137 Tuan Muda, Apa Aku Benar-benar Cantik?
138 Istri
139 Anak Panah Misterius
140 Tahta
141 Mengegangkan
142 Hilang
143 Sekarang, Aku Bisa Mencintainya Sepuasku
144 Kembali ke Istana
145 Penemuan
146 Kita Percaya
147 Keputusan Ratu Lee
148 Bukti Kejahatan Ibu Suri
149 Ikutlah Denganku
150 Hong Jin-Yi dan Cintanya
151 Kembalinya Sang Pewaris Tahta
152 Ibu
153 Siap-siap
154 Sidang Dimulai
155 Fakta yang Terungkap
156 Pembunuh Lee Young
157 Siapa Pelaku Utama?
158 Aku adalah Seorang Pengkhianat
159 Kesaksian Putri Shin
160 Pembohong
161 Pengakuan Saksi Kunci
162 Bintang Yang Terang
163 Keputusan
164 Hukuman Untuk Putri Shin
165 Perdana Menteri Han dan Jun
166 Ibuku Sayang
167 Author Minta Pendapat
168 Kehidupan Raja dan Youra
169 Putri Shin dan Pangeran Yul
170 Jun dan Hidupnya
171 Lee Young, Kakak Youra
172 END (TAMAT)
173 PENGUMUMAN DAN BOCORAN NOVEL
174 Sudah Rilis
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Perkenalan Keseluruhan
2
Kelahiran Sang Anak
3
Pangeran yang Hina
4
Ratu Pengganti
5
Memulai Kisahku
6
Teman
7
Putra Mahkota, Sang Pangeran Hina
8
Penggemar Rahasia dan Keputusan Young
9
Saat Pertama Kali, Aku Berjumpa
10
Pemuda Berbakat
11
Kebencian
12
Dua Pedang yang Bersilang
13
Ujian Mendadak
14
Tiga Kisah Cinta
15
Pemilik Nilai Tertinggi
16
Bunga yang Indah
17
Curiga
18
Kisah Cinta Putri Raja
19
Kau Pasti Datang
20
Awal Penderitaan
21
Senyuman Terakhir
22
Tidak Apa
23
Kematian yang Tercinta
24
Kakakku yang Malang
25
Tak Bisa Melepaskan
26
Jung Hyun
27
Jangan Berharap
28
Awal Kisahku dan Jun
29
Kebohongan Pertamaku Pada Kakak
30
Pengawal Putra Mahkota
31
Ketahuan
32
Cinta Terpendam Nana Untuk Tuan Muda
33
Dia Tak Juga Datang
34
Aku Bersumpah Akan Balas Dendam
35
Siapa yang Akan Menikah Lebih Dahulu
36
Kembali Bertemu
37
Pemuda Tak Bertanggung Jawab
38
Bagaimana Wajah Putra Mahkota?
39
Pembunuh ayah dan ibuku, ada di istana?
40
Putra Mahkota Hadir
41
Putra Mahkota Hadir 2
42
Keputusan Raja
43
Siapa Mereka?
44
Dua Takdir yang Segera Bersatu
45
Pembunuh Kakakku, Putra Mahkota?
46
Pertemuan Pertama Jun dan Putra Mahkota
47
Aku Ingin Gadis Itu, Menjadi Permaisuriku
48
Jun, Kau Menipuku
49
Jangan Mencoba Menghindariku Lagi
50
Pemilihan Istri Putra Mahkota
51
Cinta Ini Hanya Akan Membuat Kita Menderita
52
Tiga Kandidat Terpilih
53
Jadikan Istri Pajangan
54
Terpilih
55
Bertemu Calon Suami
56
Ibu Mertua yang Kejam
57
Cinta atau apa?
58
Malam Pernikahan
59
Menikah
60
Pertanda Buruk
61
Malam Pertama
62
Kecewa
63
Gandeng Tanganku!
64
Aku Tidak Peduli
65
Senyum Palsu
66
Bawa Aku Pergi
67
Tokoh dan Visual
68
Akankah terganti?
69
Keluar Istana
70
Aku tidak butuh bantuanmu!
71
Pertemuan
72
Kau Akan Menyesal
73
Pernikahan Putri Shin
74
Temani Aku Malam Ini
75
Sekali Saja
76
Kalian semua penipu
77
Rasa Bersalah
78
Apa yang terjadi padaku?
79
Keputusan Rapat
80
Pernikahan Pangeran Yul dan Ara
81
Pelukan Hangat
82
Aku Hanya Menginginkannya
83
Apa aku sudah gila?
84
Tabib Pribadi
85
Perintah Raja
86
Putra Mahkota Tidak Akan Datang
87
Di luar Dugaan
88
Karena Dia
89
Youra Tidak Mencintai Putra Mahkota?
90
Aku Tidak Ingin Berpisah
91
Putra Mahkota Marah
92
Kau Keberatan?
93
Mengapa dia mengabaikanku?
94
Tidak Ada yang Boleh Memilikinya!
95
Berkunjung
96
Pagi Menggoda
97
Jun dan Putra Mahkota
98
Siapa pemuda itu?
99
Pengakuan Jung Hyun
100
Putri Mahkota atau Ratu
101
Akhirnya Raja Setuju
102
Salah Paham
103
Cinta Yang Sama, dengan Cara Yang Berbeda
104
Kenyataan Menyedihkan
105
Youra Cemburu
106
Tidak Ingin Menemuiku?
107
Aku Melepaskanmu
108
Kebenaran dan Penyesalan
109
Bisakah Aku Melihatmu Lagi?
110
Cinta Terakhir
111
Demi Putra Mahkota
112
Ada Hal yang Aneh
113
Mengejutkan
114
Bertemu Jun
115
Kabar Buruk
116
Menemui Putra Mahkota
117
Obat Untuk Putra Mahkota
118
Merawat Suami
119
Kemesraan
120
Kekecewaan
121
Selamanya, Hanya Anda
122
Permohonan Putri Shin
123
Aku Akan Mengikuti Anda, Kemanapun
124
Mencari Tempat Untuk Berdua
125
Aku Tidak Menggoda
126
Sudah Sampai
127
Youra, Berikan Aku Hadiah
128
Aku Akan Memberikannya Sekarang
129
Aku adalah Milik Anda, Suamiku
130
Jangan Tinggalkan Aku, Ya?
131
Jangan Menertawakan Aku
132
Ratu Kim Membohongi Publik
133
Mulai Terbongkar
134
Cinta dalam Diam
135
Pikiran Kotor Youra
136
Dia Tidak Mencintaiku
137
Tuan Muda, Apa Aku Benar-benar Cantik?
138
Istri
139
Anak Panah Misterius
140
Tahta
141
Mengegangkan
142
Hilang
143
Sekarang, Aku Bisa Mencintainya Sepuasku
144
Kembali ke Istana
145
Penemuan
146
Kita Percaya
147
Keputusan Ratu Lee
148
Bukti Kejahatan Ibu Suri
149
Ikutlah Denganku
150
Hong Jin-Yi dan Cintanya
151
Kembalinya Sang Pewaris Tahta
152
Ibu
153
Siap-siap
154
Sidang Dimulai
155
Fakta yang Terungkap
156
Pembunuh Lee Young
157
Siapa Pelaku Utama?
158
Aku adalah Seorang Pengkhianat
159
Kesaksian Putri Shin
160
Pembohong
161
Pengakuan Saksi Kunci
162
Bintang Yang Terang
163
Keputusan
164
Hukuman Untuk Putri Shin
165
Perdana Menteri Han dan Jun
166
Ibuku Sayang
167
Author Minta Pendapat
168
Kehidupan Raja dan Youra
169
Putri Shin dan Pangeran Yul
170
Jun dan Hidupnya
171
Lee Young, Kakak Youra
172
END (TAMAT)
173
PENGUMUMAN DAN BOCORAN NOVEL
174
Sudah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!