Kelahiran Sang Anak

Dahulu kala, tersebar kembali rumor mengerikan akibat perbuatan raja yang menghukum putranya sendiri. Rumor yang tersiar itu sebenarnya pertama kali disebar oleh sebuah kelompok yang berduka atas kelahiran Putra Mahkota yang diramalkan akan membawa bencana besar.

Tidak tahu siapa yang menyebarkannya, tetapi orang-orang mengutuk kelahiran Putra Mahkota atau Pangeran Hyeon yang dikenal sebagai pangeran yang sangat angkuh dan sombong, bodoh, tidak telaten dan selalu melanggar perintah raja. Rumor ketidakbecusan Putra Mahkota ini semakin menyebar setelah ayahnya Raja Baek Sam memerintahkan untuk menghukumnya. 

Delapan belas tahun yang lalu, ratu yang dikenal baik hati dan penyayang dikabarkan akan segera melahirkan seorang putra, anak sah dari Raja Baek Sam. Saat itulah, kisah ini, dimulai.

Kelahiran Sang Anak

Saat itu, ada tawa dan tangis yang berjalan beriringan. Mungkin saja, kasih itu telah tumbuh di suatu sudut terkunci jauh disana. Tapi, apakah mungkin kebahagiaan datang menyertainya?

“Tuan Putri… jangan berlari, Anda bisa terluka."

Para kasim (Pelayan pria) dan dayang istana terus mengejar Putri Shin, anak pertama Raja Baek Sam.

“Tuan Putri, berhentilah berlari!"

Putri Shin mengabaikannya dan terus saja berlari menuju istana ratu. Di depan istana, terlihat raja dan beberapa menteri serta keluarga kerajaan tengah was-was. 

“Ayahanda!” teriak putri kecil Shin memecah suasana.

“Apa sebentar lagi adikku akan lahir? Apa dia laki-laki?"

Mata binar sang putri membuat raja terenyuh. Beliau kemudian duduk bersimpuh dan memegang pundak sang anak yang kelihatan begitu bahagia.

“Apa kau sudah tidak sabar melihat adikmu?” tanya sang ayah dengan senyuman ramah.

“Ya, Ayahanda."

“Kalau begitu, kembalilah ke kamarmu, dan doakan agar adikmu lahir dengan selamat. Setelah itu, kembalilah kemari dan bawalah hadiah untuknya."

Putri Shin tersenyum, dengan mantap ia kembali berlari ke kamarnya membawa segala asa yang telah disusunnya rapi. Para pelayan pun mengikutinya. Tak lama setelah itu, raja menatap langit, keningnya mulai berkerut.

“Yang Mulia, apa yang Anda pikirkan?” tanya salah seorang kepadanya.

“Apa kau percaya pada ramalan? Maksudku, apa menurutmu ramalan itu benar?” tanya raja dengan wajah seriusnya.

Seseorang itu terdiam. Langit terlihat mendung dan begitu gelap. Angin menghembus kencang hingga bendera kerajaan terbang terbawa angin mengudara. 

Melihat sang raja tampak begitu khawatir, seseorang tersebut kemudian mendekatinya dan memberi hormat.

“Apa Anda begitu khawatir? Maafkan aku telah lancang Yang Mulia. Jika boleh, aku ingin menyampaikan pendapatku. Menurutku, itu hanyalah sebuah ramalan yang belum tentu kebenarannya. Segala yang terjadi, adalah kehendak Yang Maha Kuasa. Kita tidak dapat mengetahui apa yang akan menjadi rencana-Nya."

Tubuh raja bergetar. Keringat dingin terus saja menetes dari sudut keningnya. Membuatnya berusaha menghapus kenyataan yang mulai meracuni pikirannya.

“Lee – Tae - Hwon."

Raja mengeja nama seseorang tersebut dengan wajah tidak senang.

”Apa pangkatmu sebagai penasehat negara, membuatmu merasa pantas mengajariku?”

Mendengar jawaban raja, penasehat negara, Tuan Lee Tae Hwon merasa bersalah dan menundukkan pandangannya. Dia menyimpan ketakutannya itu rapat-rapat.

Tiba-tiba, 

“Yang Muliaa!"

Seorang opsir berlari dari jauh, tampak hampir kehabisan napas.

“Beraninya kau datang menemuiku seperti ini, hah?!"

“Maafkan aku Yang Mulia, tetapi, aku mendapat kabar dari biro, bahwa sepertinya akan terjadi badai malam ini. Untuk itu, aku datang kemari menunggu perintah Anda."

“Pergilah, jangan merusak pikiranku saat ini!” Perintah raja membuat para menteri bergidik.

Tidak lama setelah itu, para tabib istana keluar dari kediaman ratu. Wajah mereka tampak sangat menyesal. 

“Apa yang terjadi? Cepat katakan padaku!”

Sambil menarik kerah seorang tabib wajah raja tampak penuh kecemasan. 

“Yang Mulia, ampuni kami. Kami akan melakukan yang terbaik. Saat ini..”

Para tabib saling berpandangan.

“ …saat ini kondisi ratu tidak memungkinkan untuk melahirkan seorang anak. Akan tetapi, sepertinya beliau memang harus melahirkan hari ini. Untuk itu, izinkan kami melakukan berbagai cara untuk menyelamatkannya."

Mendengar kabar tersebut, raja melepaskan tangannya dari kerah tabib, mencoba mengendalikan amarah yang sedang berada di ujung kepalanya. Napasnya tersenggal-senggal, tak lama setelah itu tubuh sang raja lemas dan ia rubuh ke tanah. Para menteri mendekat dan membopong tubuhnya untuk bangkit. Para pelayan dan dayang istana berlarian mencari air dan selimut hangat untuk sang raja.

Sedang di tempat lain, Putri Shin membentang selimutnya di teras kediamannya. Ia memandang langit sambil tersenyum dan mulai memejamkan mata. Sangat damai. Keindahan malam itu seolah berada di genggamannya, membuatnya tenggelam dengan seluruh harapan yang telah diaturnya. Semakin lama, dia semakin bahagia. Senyumnya semakin lebar diikuti oleh hembusan angin yang memang begitu kencang. 

“Apa yang kau lakukan?"

Seorang wanita berwajah cantik, memakai pakaian indah malam, datang mendekatinya. Mendengar suara khas wanita itu, Putri Shin membuka matanya.

“Ah, Ibu? Kemarilah duduk di sebelahku,” Putri Shin tersenyum padanya dan kemudian kembali memejamkan matanya.

Wanita itu mencoba menghalau hasratnya untuk lebih ramah.

“Apa yang kau lakukan di malam yang dingin dan mengerikan ini?” tanya wanita itu. 

Putri Shin kemudian membuka matanya dengan tetap membawa senyum ceria di wajahnya.

“Aku sedang berdoa, Ibu,” jelas Putri Shin kepada ibunya dengan tetap tersenyum ramah. 

Putri Shin adalah anak pertama raja sekaligus putri pertama kerajaan dari seorang selir utama raja, bernama Seol. 

Mengapa, kau melakukan ini padaku? 

“Apa yang kau doakan? Sehingga melupakan waktu tidurmu?."

Wanita itu terus saja memandangnya. Tatapan yang tajam seolah mengukur tingkat kekhawatirannya.

“Aku sedang mendoakan ratu dan adikku."

Putri Shin kemudian kembali memejamkan mata dan kembali berdoa.

Mendengar jawaban sang anak, selir itu yang tadinya tersenyum perlahan mengubah ekspresi wajahnya. Ia terdiam melihat wajah sang putri. Mencoba mengumpulkan rasa kasihnya.

Kenapa kau selalu menyakiti hatiku dengan senyuman itu?  

“Masuklah, doakan dia dari dalam. Angin ini, hanya akan membuatmu sakit dan itu akan menyusahkan."

Setelah beberapa lama menunggu, tak terdengar kabar apapun dari istana ratu yang membuat Putri Shin begitu khawatir.

“Ibu, apa menurutmu ratu dan adikku akan baik-baik saja? Kenapa sejak tadi, aku tidak melihat mereka kembali?” tanya sang anak dengan cemas. 

Selir yang sedang bersiap tidur itu kemudian terhenti. Ia mencoba memalingkan diri dari kenyataan. Tentang harapan yang ia susun, dibinanya untuk kembali sedikit lebih dekat dengan keadaan.

“Aku tidak tahu,” tanpa melihat wajah anaknya, wanita itu kemudian berbaring dan memejamkan mata untuk tidur sembari mengelus perutnya. 

“Apa saat melahirkanku, Ibu baik-baik saja?”. 

Mendengar pertanyaan sang anak, ia membuka matanya. Untuk beberapa saat, Seol terdiam lalu pandangannya tertuju pada perut yang sedang disentuhnya. 

“Ya, Ibu harus baik-baik saja."

...****************...

Waktu menunjukkan pukul 11 malam.

Tiba-tiba suara gong dari istana terdengar begitu kencang hingga ke pelosok desa. Para warga berlarian. Gong itu, membawa dua kabar sekaligus. Kabar tentang telah lahirnya seorang pangeran dan kabar tentang akan terjadinya badai. Para rakyat sibuk mengucapkan syukur, setelah itu mereka diperintahkan untuk menutup semua pintu dan jendela. Membawa seluruh kendi masuk, dan meletakkannya di dekat mereka. Malam yang bersamaan, raja membagikan beras pada rakyat sebagai rasa syukur sekaligus persiapan jika terjadi badai. 

Dari istana ratu, tangis haru terdengar bersahut-sahutan. Sang raja berubah ceria. Setidaknya sedikit harapan mulai muncul ke permukaan. Raja mendekat lalu menggendong bayinya tersebut. Dia memandang putranya itu dengan waktu yang cukup lama. Tak lama setelah itu, para tabib pun datang kembali.

“Bagaimana kabar istriku?” tanya sang raja cemas.

“Yang Mulia, sebelumnya, kami mengucapkan selamat karena Anda memiliki pangeran yang tampan dan cerdas. Tidak hanya begitu tampan, dia akan menjadi penerus yang cemerlang."

.. tetapi, wajah mereka bahkan tampak seperti seseorang yang menderita.

Melihat wajah para tabib yang tampak begitu menyesal, membuat sang raja curiga terhadap apa yang sebenarnya terjadi. Dia tak dapat menahannya lagi. Seluruh amarah yang sedang digenggamnya mengantarkannya untuk meletakkan putranya kepada seorang pelayan dan menarik kerah tabib itu, lalu mengangkatnya.

“Katakan padaku! Apa yang sebenarnya terjadi?!” tanya raja. 

“Ratu, ratu, keadaan ratu semakin mengkhawatirkan, ampuni kami Yang Muliaa,” ucap para tabib itu ketakutan. 

Raja kemudian melepaskan tangannya dari kerah tabib. Seluruh tabib yang ketakutan itu, meringkuk di kaki sang raja, memohon ampun.

“Selamatkan ratu, atau nyawa kalian sebagai gantinya!”

“Bb-baik Yang Mulia, Baik. Kami akan melakukan yang terbaik. Kami permisi.”

Para tabib kemudian kembali terburu-buru. 

Saat yang bersamaan, dari sisi lain istana tampak para selir datang mendekati raja untuk memberikan selamat. Seol, selir tingkat satu (selir dengan pangkat tertinggi) masuk ke bilik kediaman ratu untuk melihat pangeran yang telah lahir. Ia mendekati pangeran yang sedang menangis lalu dengan berani, Seol menggendongnya.

“Bagaimana kabar ibunya?” tanya Seol pada perawat yang tengah berjaga.

“Yang Mulia Ratu saat ini dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkan.” 

Seol kemudian menatap wajah sang pangeran dalam-dalam.

Kau sangat beruntung Yang Mulia Ratu, melahirkan seorang putra. Dia pasti akan tumbuh menjadi sosok yang kau inginkan. Sayang sekali Yang Mulia, Anda menjadi lemah bahkan setelah punya seorang pangeran. Bukankah seharusnya, Anda bertahan?

Terpopuler

Comments

Hanna Khumairah

Hanna Khumairah

keren kak. Aku suka cerita yang berlatar belakang kerajaan. semangat kak

2020-11-14

1

Rou Hui

Rou Hui

Ini jejakku.. Ceritanya bagus 👍
Sedikit masukan, kata Anda, huruf A pertama ditulis dengan huruf kapital

2020-10-19

2

Wanita September

Wanita September

cerita kerajaan, berasa nonton drakor beneran, aku suka novel ini

2020-10-13

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Keseluruhan
2 Kelahiran Sang Anak
3 Pangeran yang Hina
4 Ratu Pengganti
5 Memulai Kisahku
6 Teman
7 Putra Mahkota, Sang Pangeran Hina
8 Penggemar Rahasia dan Keputusan Young
9 Saat Pertama Kali, Aku Berjumpa
10 Pemuda Berbakat
11 Kebencian
12 Dua Pedang yang Bersilang
13 Ujian Mendadak
14 Tiga Kisah Cinta
15 Pemilik Nilai Tertinggi
16 Bunga yang Indah
17 Curiga
18 Kisah Cinta Putri Raja
19 Kau Pasti Datang
20 Awal Penderitaan
21 Senyuman Terakhir
22 Tidak Apa
23 Kematian yang Tercinta
24 Kakakku yang Malang
25 Tak Bisa Melepaskan
26 Jung Hyun
27 Jangan Berharap
28 Awal Kisahku dan Jun
29 Kebohongan Pertamaku Pada Kakak
30 Pengawal Putra Mahkota
31 Ketahuan
32 Cinta Terpendam Nana Untuk Tuan Muda
33 Dia Tak Juga Datang
34 Aku Bersumpah Akan Balas Dendam
35 Siapa yang Akan Menikah Lebih Dahulu
36 Kembali Bertemu
37 Pemuda Tak Bertanggung Jawab
38 Bagaimana Wajah Putra Mahkota?
39 Pembunuh ayah dan ibuku, ada di istana?
40 Putra Mahkota Hadir
41 Putra Mahkota Hadir 2
42 Keputusan Raja
43 Siapa Mereka?
44 Dua Takdir yang Segera Bersatu
45 Pembunuh Kakakku, Putra Mahkota?
46 Pertemuan Pertama Jun dan Putra Mahkota
47 Aku Ingin Gadis Itu, Menjadi Permaisuriku
48 Jun, Kau Menipuku
49 Jangan Mencoba Menghindariku Lagi
50 Pemilihan Istri Putra Mahkota
51 Cinta Ini Hanya Akan Membuat Kita Menderita
52 Tiga Kandidat Terpilih
53 Jadikan Istri Pajangan
54 Terpilih
55 Bertemu Calon Suami
56 Ibu Mertua yang Kejam
57 Cinta atau apa?
58 Malam Pernikahan
59 Menikah
60 Pertanda Buruk
61 Malam Pertama
62 Kecewa
63 Gandeng Tanganku!
64 Aku Tidak Peduli
65 Senyum Palsu
66 Bawa Aku Pergi
67 Tokoh dan Visual
68 Akankah terganti?
69 Keluar Istana
70 Aku tidak butuh bantuanmu!
71 Pertemuan
72 Kau Akan Menyesal
73 Pernikahan Putri Shin
74 Temani Aku Malam Ini
75 Sekali Saja
76 Kalian semua penipu
77 Rasa Bersalah
78 Apa yang terjadi padaku?
79 Keputusan Rapat
80 Pernikahan Pangeran Yul dan Ara
81 Pelukan Hangat
82 Aku Hanya Menginginkannya
83 Apa aku sudah gila?
84 Tabib Pribadi
85 Perintah Raja
86 Putra Mahkota Tidak Akan Datang
87 Di luar Dugaan
88 Karena Dia
89 Youra Tidak Mencintai Putra Mahkota?
90 Aku Tidak Ingin Berpisah
91 Putra Mahkota Marah
92 Kau Keberatan?
93 Mengapa dia mengabaikanku?
94 Tidak Ada yang Boleh Memilikinya!
95 Berkunjung
96 Pagi Menggoda
97 Jun dan Putra Mahkota
98 Siapa pemuda itu?
99 Pengakuan Jung Hyun
100 Putri Mahkota atau Ratu
101 Akhirnya Raja Setuju
102 Salah Paham
103 Cinta Yang Sama, dengan Cara Yang Berbeda
104 Kenyataan Menyedihkan
105 Youra Cemburu
106 Tidak Ingin Menemuiku?
107 Aku Melepaskanmu
108 Kebenaran dan Penyesalan
109 Bisakah Aku Melihatmu Lagi?
110 Cinta Terakhir
111 Demi Putra Mahkota
112 Ada Hal yang Aneh
113 Mengejutkan
114 Bertemu Jun
115 Kabar Buruk
116 Menemui Putra Mahkota
117 Obat Untuk Putra Mahkota
118 Merawat Suami
119 Kemesraan
120 Kekecewaan
121 Selamanya, Hanya Anda
122 Permohonan Putri Shin
123 Aku Akan Mengikuti Anda, Kemanapun
124 Mencari Tempat Untuk Berdua
125 Aku Tidak Menggoda
126 Sudah Sampai
127 Youra, Berikan Aku Hadiah
128 Aku Akan Memberikannya Sekarang
129 Aku adalah Milik Anda, Suamiku
130 Jangan Tinggalkan Aku, Ya?
131 Jangan Menertawakan Aku
132 Ratu Kim Membohongi Publik
133 Mulai Terbongkar
134 Cinta dalam Diam
135 Pikiran Kotor Youra
136 Dia Tidak Mencintaiku
137 Tuan Muda, Apa Aku Benar-benar Cantik?
138 Istri
139 Anak Panah Misterius
140 Tahta
141 Mengegangkan
142 Hilang
143 Sekarang, Aku Bisa Mencintainya Sepuasku
144 Kembali ke Istana
145 Penemuan
146 Kita Percaya
147 Keputusan Ratu Lee
148 Bukti Kejahatan Ibu Suri
149 Ikutlah Denganku
150 Hong Jin-Yi dan Cintanya
151 Kembalinya Sang Pewaris Tahta
152 Ibu
153 Siap-siap
154 Sidang Dimulai
155 Fakta yang Terungkap
156 Pembunuh Lee Young
157 Siapa Pelaku Utama?
158 Aku adalah Seorang Pengkhianat
159 Kesaksian Putri Shin
160 Pembohong
161 Pengakuan Saksi Kunci
162 Bintang Yang Terang
163 Keputusan
164 Hukuman Untuk Putri Shin
165 Perdana Menteri Han dan Jun
166 Ibuku Sayang
167 Author Minta Pendapat
168 Kehidupan Raja dan Youra
169 Putri Shin dan Pangeran Yul
170 Jun dan Hidupnya
171 Lee Young, Kakak Youra
172 END (TAMAT)
173 PENGUMUMAN DAN BOCORAN NOVEL
174 Sudah Rilis
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Perkenalan Keseluruhan
2
Kelahiran Sang Anak
3
Pangeran yang Hina
4
Ratu Pengganti
5
Memulai Kisahku
6
Teman
7
Putra Mahkota, Sang Pangeran Hina
8
Penggemar Rahasia dan Keputusan Young
9
Saat Pertama Kali, Aku Berjumpa
10
Pemuda Berbakat
11
Kebencian
12
Dua Pedang yang Bersilang
13
Ujian Mendadak
14
Tiga Kisah Cinta
15
Pemilik Nilai Tertinggi
16
Bunga yang Indah
17
Curiga
18
Kisah Cinta Putri Raja
19
Kau Pasti Datang
20
Awal Penderitaan
21
Senyuman Terakhir
22
Tidak Apa
23
Kematian yang Tercinta
24
Kakakku yang Malang
25
Tak Bisa Melepaskan
26
Jung Hyun
27
Jangan Berharap
28
Awal Kisahku dan Jun
29
Kebohongan Pertamaku Pada Kakak
30
Pengawal Putra Mahkota
31
Ketahuan
32
Cinta Terpendam Nana Untuk Tuan Muda
33
Dia Tak Juga Datang
34
Aku Bersumpah Akan Balas Dendam
35
Siapa yang Akan Menikah Lebih Dahulu
36
Kembali Bertemu
37
Pemuda Tak Bertanggung Jawab
38
Bagaimana Wajah Putra Mahkota?
39
Pembunuh ayah dan ibuku, ada di istana?
40
Putra Mahkota Hadir
41
Putra Mahkota Hadir 2
42
Keputusan Raja
43
Siapa Mereka?
44
Dua Takdir yang Segera Bersatu
45
Pembunuh Kakakku, Putra Mahkota?
46
Pertemuan Pertama Jun dan Putra Mahkota
47
Aku Ingin Gadis Itu, Menjadi Permaisuriku
48
Jun, Kau Menipuku
49
Jangan Mencoba Menghindariku Lagi
50
Pemilihan Istri Putra Mahkota
51
Cinta Ini Hanya Akan Membuat Kita Menderita
52
Tiga Kandidat Terpilih
53
Jadikan Istri Pajangan
54
Terpilih
55
Bertemu Calon Suami
56
Ibu Mertua yang Kejam
57
Cinta atau apa?
58
Malam Pernikahan
59
Menikah
60
Pertanda Buruk
61
Malam Pertama
62
Kecewa
63
Gandeng Tanganku!
64
Aku Tidak Peduli
65
Senyum Palsu
66
Bawa Aku Pergi
67
Tokoh dan Visual
68
Akankah terganti?
69
Keluar Istana
70
Aku tidak butuh bantuanmu!
71
Pertemuan
72
Kau Akan Menyesal
73
Pernikahan Putri Shin
74
Temani Aku Malam Ini
75
Sekali Saja
76
Kalian semua penipu
77
Rasa Bersalah
78
Apa yang terjadi padaku?
79
Keputusan Rapat
80
Pernikahan Pangeran Yul dan Ara
81
Pelukan Hangat
82
Aku Hanya Menginginkannya
83
Apa aku sudah gila?
84
Tabib Pribadi
85
Perintah Raja
86
Putra Mahkota Tidak Akan Datang
87
Di luar Dugaan
88
Karena Dia
89
Youra Tidak Mencintai Putra Mahkota?
90
Aku Tidak Ingin Berpisah
91
Putra Mahkota Marah
92
Kau Keberatan?
93
Mengapa dia mengabaikanku?
94
Tidak Ada yang Boleh Memilikinya!
95
Berkunjung
96
Pagi Menggoda
97
Jun dan Putra Mahkota
98
Siapa pemuda itu?
99
Pengakuan Jung Hyun
100
Putri Mahkota atau Ratu
101
Akhirnya Raja Setuju
102
Salah Paham
103
Cinta Yang Sama, dengan Cara Yang Berbeda
104
Kenyataan Menyedihkan
105
Youra Cemburu
106
Tidak Ingin Menemuiku?
107
Aku Melepaskanmu
108
Kebenaran dan Penyesalan
109
Bisakah Aku Melihatmu Lagi?
110
Cinta Terakhir
111
Demi Putra Mahkota
112
Ada Hal yang Aneh
113
Mengejutkan
114
Bertemu Jun
115
Kabar Buruk
116
Menemui Putra Mahkota
117
Obat Untuk Putra Mahkota
118
Merawat Suami
119
Kemesraan
120
Kekecewaan
121
Selamanya, Hanya Anda
122
Permohonan Putri Shin
123
Aku Akan Mengikuti Anda, Kemanapun
124
Mencari Tempat Untuk Berdua
125
Aku Tidak Menggoda
126
Sudah Sampai
127
Youra, Berikan Aku Hadiah
128
Aku Akan Memberikannya Sekarang
129
Aku adalah Milik Anda, Suamiku
130
Jangan Tinggalkan Aku, Ya?
131
Jangan Menertawakan Aku
132
Ratu Kim Membohongi Publik
133
Mulai Terbongkar
134
Cinta dalam Diam
135
Pikiran Kotor Youra
136
Dia Tidak Mencintaiku
137
Tuan Muda, Apa Aku Benar-benar Cantik?
138
Istri
139
Anak Panah Misterius
140
Tahta
141
Mengegangkan
142
Hilang
143
Sekarang, Aku Bisa Mencintainya Sepuasku
144
Kembali ke Istana
145
Penemuan
146
Kita Percaya
147
Keputusan Ratu Lee
148
Bukti Kejahatan Ibu Suri
149
Ikutlah Denganku
150
Hong Jin-Yi dan Cintanya
151
Kembalinya Sang Pewaris Tahta
152
Ibu
153
Siap-siap
154
Sidang Dimulai
155
Fakta yang Terungkap
156
Pembunuh Lee Young
157
Siapa Pelaku Utama?
158
Aku adalah Seorang Pengkhianat
159
Kesaksian Putri Shin
160
Pembohong
161
Pengakuan Saksi Kunci
162
Bintang Yang Terang
163
Keputusan
164
Hukuman Untuk Putri Shin
165
Perdana Menteri Han dan Jun
166
Ibuku Sayang
167
Author Minta Pendapat
168
Kehidupan Raja dan Youra
169
Putri Shin dan Pangeran Yul
170
Jun dan Hidupnya
171
Lee Young, Kakak Youra
172
END (TAMAT)
173
PENGUMUMAN DAN BOCORAN NOVEL
174
Sudah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!