The M.I.C.H.A.E.L.S.
“Sayang, jangan tinggalkan aku!”ujar seorang pria di telepon genggam miliknya.
“Kau berjanji kepadaku untuk membelikan tas The 1001 Nights Diamond Purse keluaran House of Mouawad.”
“Ha? Gajiku mana cukup untuk membeli tas mewah tersebut?” ujar pria itu.
“Aku tidak peduli. Kau belikan tas itu atau kita putus!”
“Tapi aku benar-benar tidak mampu membelikan tas yang kau minta.” ujar pria itu.
“Kalau begitu, kita putus!”
Pembicaraan tersebut pun dimatikan sepihak oleh pihak wanita.
“Ah, apa yang harus aku lakukan? Aku ingin mempertahankan hubungan ini. Tetapi aku sadar dari kalau aku tidak mampu membeli tas The 1001 Nights Diamond Purse keluaran House of Mouawad.”batin pria malang bernama Robert Marvin.
Robert Marvin merupakan seorang pekerja kantoran di Grup Carver. Setelah itu, Robert pun berjalan menuju kantornya. Dia mendapat panggilan dari mantan kekasihnya saat dia menunggu bus di halte bus.
Tidak lama setelah Robert tiba di kantor, dia pun dikejutkan oleh suara Cindy, supervisor HRD.
“Pak Robert, ibu Freya memanggil Anda ke ruangannya sewaktu jam istrahat nanti.”ujar Cindy.
“Baik bu Cindy.”ujar Robert. Robert pun bertanya-tanya di dalam hatinya apa tujuan ibu manager HRD memanggilnya.
Sewaktu jam istrahat, Robert pun berjalan ke ruangan manager HRD.
“Permisi bu!”ujar Robert sembari mengetuk pintu ruangan atasannya.
“Masuk!” ujar Freya.
Robert pun masuk ke dalam ruangan atasannya dan duduk di salah satu sofa di ruangan tersebut. “
“Maaf bu. Ada keperluan apa ibu memanggil saya?”tanya Robert.
“Begini pak Robert. Atas keputusan dari atasan Anda dan managemen, kami mengambil keputusan bahwa Anda merupakan salah satu karyawan yang diminta untuk mengundurkan diri.”ujar Freya.
“Te..tetapi kinerja saya selama ini tidak buruk.”ujar Robert memberikan pembelaan.
“Saya tahu itu. Saya sudah melihat hasil kinerja pak Robert. Tetapi kami meminta pengertian pak Robert. Kondisi keuangan perusahaan sedang tidak baik. Jadi managemen memutuskan untuk efisiensi pengeluaran. Pak Robert tahu sendirilah maksud dari keputusan managemen tersebut.”ujar Freya memberikan penjelasan kepada Robert.
“Saya masih belum terima bu. Setidaknya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, saya harus mendapat pemberitahuan terkait pemutusan kerja beberapa hari sebelumnya. Bukan tiba-tiba seperti ini bu.”ujar Robert kesal.
“Mengapa bapak marah kepada saya? Saya hanya menjalankan instruksi managemen. Bapak dapat mengajukan keluhan secara langsung kepada managemen.”ujar Freya.
Robert Marvin pun terdiam. Dia sadar bahwa dia tidak akan menang apabila dia melawan managemen.
“Bolehkah saya bertanya satu hal kepada ibu?”tanya Robert.
“Silahkan.”ujar Freya.
“Tapi sebelumnya saya meminta ibu tidak marah kepada saya. Apakah ibu memecat saya dengan alasan ‘keputusan managemen’ hanya karena saya melihat ibu melakukan yang kemarin ‘itu’? Kalau menurut saya, keputusan hari ini tidak masuk akal, bukan? ” ujar Robert Marvin.
Wajah Freya pun mendadak berubah, dari yang semula tersenyum manis menjadi berwajah serius. Alasan sebenarnya Freya memecat Robert hari ini adalah Freya tidak ingin ada ‘duri’ di dalam karirnya. Robert tanpa sengaja melihat Freya sedang melakukan hubungan senonoh dengan manager marketing di dalam gudang. Saat itu Robert hendak mengambil mouse karena mouse miliknya rusak. Tempat Freya berhubungan itu merupakan tempat alat-alat elektronik, sehingga tanpa sengaja Robert melihat sesuatu yang tidak boleh dia lihat.
“Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan. Seperti yang saya katakan, keputusan ini murni keputusan managemen. Kalau bapak Robert ingin mengajukan protes, silahkan protes kepada managemen. Namun saya peringatkan satu hal. Apabila bapak Robert mengatakan sesuatu yang lain, bapak Robert sudah tahu sendiri konsekuensinya , bukan?” ujar Freya sembari tersenyum.
Robert paham bahwa dia tidak akan menang seandainya dia memiliki bukti kuat untuk hubungan terlarang itu. Freya merupakan puteri dari salah satu pemegang saham di perusahaannya saat ini. Jadi apapun isu negatif tentang Freya, isu itu hanya akan berlalu begitu saja.
“Kalau tidak ada yang ingin bapak Robert katakan lagi, saya ingin undur diri. Saya harus menghadiri rapat bersama managemen sebentar lagi.Tapi bapak Robert tidak perlu khawatir. Sisa kontrak pak Robert selama 6 bulan ini akan kita bayarkan beserta pesangon sebanyak 2 bulan. Jadi di akhir bulan nanti,pak Robert akan menerima 8 bulan gaji.”ujar Freya.
Robert pun keluar dari ruangan tersebut dengan hati yang sedih. Walaupun dia mendapat 8 bulan gaji, dia tahu bahwa itu hanya tersisa setengah bulan gaji karena perusahaan akan memotong langsung pinjaman miliknya yang dia ajukan 3 bulan lalu. Robert mengajukan pinjaman hanya untuk membeli tas yang disukai Grace Alesya, kekasihnya. Robert Marvin berada di titik terendah dalam hidupnya. Saat ini dia tidak memiliki pekerjaan, kekasih yang telah meninggalkan dirinya serta hutang besar yang ditinggalkan almarhum ayah dan ibunya.
“Mengapa hidupku sungguh sengsara. Walaupun saya beruntung masih memiliki sebuah Avanza lama, tetapi aku masih memiliki hutang yang sangat besar. Aku akan mencoba untuk mencari pekerjaan lain. Aku akan mendaftar sebagai pengemudi Flint. Setidaknya penghasilan dari Flint dapat menyambung hidupku sembari aku menunggu panggilan dari perusahaan lain.”batin Robert.
Sewaktu Robert hendak pulang, seseorang memanggilnya sembari berteriak.
“Hei Robert, apa kamu sudah melupakan kami?”
Robert pun sangat ketakutan melihat segerombolan orang mendekati dirinya.
“A..apa yang kalian inginkan?”tanya Robert sembari menenangkan rasa takutnya.
“Kami sudah memberimu dispensasi. Jadi kami hendak menagih apa yang menjadi kewajibanmu.”
“Ta..tapi saya tidak memiliki uang saat ini. Apalagi saya baru saja dipecat. Saya minta tambahan waktu. Bulan depan saya akan melunasi utang ayah dan ibu saya.”ujar Robert.
“Bulan depan? Tidak ada lagi tambahan waktu. Teman-teman, bawa dia!” teriak pria itu.
Tidak lama kemudian, beberapa orang membawa Robert dan memasukkannya ke dalam mobil. Di dalam mobil tersebut, mereka memukuli Robert hingga Robert penuh luka. Setelah mereka puas memukuli Robert, Robert pun dilemparkan di taman yang berada dekat kontrakannya dalam keadaan pingsan.
Beberapa jam kemudian, Robert pun sadar. Dia berusaha berdiri. Dia berjalan dengan putus asa ke kontrakannya. Sesampainya di kontrakannya, dia pun tidur dengan hati yang sangat frustasi. Dia tidur dalam keadaan berdarah dan lebam. Saat Robert sudah tertidur, tanpa Robert sadari, kalung jade hijau yang dia pakai bersinar terang , memudar , dan dalam sekejap sinar hijau itu masuk ke dalam pikiran Robert lalu menghilang. Kalung jade hijau tersebut aktif setelah darah Robert menetes ke kalung tersebut. Kalung jade hijau itu merupakan pemberian turun temurun dari keluarga Marvin. Kalung jade hijau tersebut hanya berhak diwariskan kepada anak sulung di dalam generasi Marvin. Robert Marvin merupakan orang keseratus di dalam generasi keluarga Marvin yang menerima kalung tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments