“Aduh.”teriak Robert.
Robert pun sadar bahwa apa yang terjadi kepada dirinya saat ini merupakan kenyataan. Robert pun tidak khawatir akan masa depannya. Dia sudah memiliki beberapa anugerah yang dapat menolong dirinya.
Tidak lama kemudian, handphone Robert pun berdering. Dia melihat ada panggilan masuk dari mantan kekasihnya.
“Halo.”
“Hei Robert, aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku sudah memiliki kekasih baru saat ini. Jadi jangan pernah ganggu diriku. Selain itu, kau jangan pernah pernah sebagai kekasihku. Kita dulu pacaran diam-diam. Jangan kau merusak hubunganku dengan pacar baruku dan karirku.”ujar Grace Alesya.
“Saya tidak masalah. Saya akan melakukan semua yang kamu minta. Ada lagi yang ingin kamu sampaikan? Kalau tidak ada, saya akan menutup teleponmu.”ujar Robert sembari menutup panggilan telepon tersebut. Grace Alesya terkejut mendapat perlakuan seperti itu dari Robert. Baru satu hari dia memutuskan Robert tetapi Robert sudah berubah. Grace Alesya merasa Robert bukan seperti orang yang dia kenal. Biasanya Robert akan memohon kepadanya untuk tidak berpisah darinya. Bahkan Grace Alesya sering mengerjai Robert saat mereka melakukan percakapan di telepon. Grace Alesya sering pura-pura sedih atau marah supaya Robert dapat mengirimkan beberapa ratus dolar kepada dirinya.
Robert pun segera mengambil dompet yang dia simpan di tas lusuh miliknya. Dia pun melihat ada sebuah kunci mobil Mercedes-Benz 300 SLR Uhlenhaut di dalam dompet miliknya.
“Aku harus terbiasa dengan hal-hal tidak masuk akal ini.”batin Robert.
Robert paham sepenuhnya bahwa dompet tersebut selalu ada di dalam tas miliknya. Adapun tas tersebut tidak pernah hilang atau pun berpindah tempat tanpa sepengetahuannya. Jadi Robert masih bertanya-tanya kapan kunci dan kartu atm dimasukkan ke dalam dompetnya.
Robert pun segera menaiki bersiap-siap. Sbelum ke Grup Carver, Robert berencana terlebih dahulu ke bank Heavens. Dia menaiki taksi dengan saldo 500 dolar terakhir di dompet miliknya. Pakaian Robert pun hanya sebuah kaos biasa dan celana panjang model lama. Saat Robert tiba di bank Heavens, dia pun segera masuk ke bank Heavens untuk membuat buku tabungan sekaligus Heavens mobile dan Heavens banking supaya dia dapat bertransaksi melalui handphone maupun melalui laptop untuk transaksi yang lumayan besar. Saat Robert hendak masuk ke bank Heavens, dia dicegat oleh petugas keamanan bank itu.
“Mengapa kalian melarangku masuk?”tanya Robert.
“Maaf. Kami tidak mengizinkan pengemis masuk ke dalam. Kami akan dipecat apabila kami melakukan hal tersebut.”
“Maaf? Pengemis? Saya memiliki tabungan yang cukup untuk membuat presiden Anda turun menjemput saya? “ujar Robert dengan tegas.
“Ha..ha..ha.. kalau kau dapat melakukan itu, aku akan berlutut sembari menampar diriku sendiri.”
Robert pun bingung untuk membuktikan dia memiliki rekening di bank Heavens itu.
Di saat perdebatan terjadi, salah seorang manager bank Heavens itu hendak masuk ke dalam bank Heavens.
“Ada apa ribut pagi-pagi begini?”
“Maaf pak Jeremy. Pria ini mengaku sebagai nasabah di bank Heavens kita.”ujar salah satu petugas keamanan itu sembari menunjuk ke Robert.
Jeremy pun memandang Robert beberapa saat. Namun dia berusaha bersikap netral.
“Biarkan dia masuk. Siapa tahu dia benar kalau dia nasabah di bank Heavens kita.”ujar Jeremy.
Jeremy sudah memiliki pengalaman puluhan tahun di bidang perbankan. Intuisinya mengatakan bahwa Robert bukanlah orang sembarangan.
“Tapi tuan… kalau tuan George tahu, dia nanti bisa…”
“Saya akan bertanggungjawab. Kalian tidak perlu khawatir.”ujar Jeremy sembari memotong perkataan petugas keamanan itu.
“Baiklah. Silahkan masuk.”
Robert pun masuk ke dalam bank Heavens. Sebenarnya Robert mengetahui suatu aturan tidak tertulis bahwa bank Heavens hanya diperuntukkan bagi orang-orang elit. Bank Heavens bahkan lebih besar dibandingkan bank Swiss.
Sebenarnya Robert berencana untuk membeli baju dan celana baru sebelum ke bank Heavens. Akan tetapi, toko pakaian belum buka di pukul 6 pagi. Jadi dia pun mengenakan pakaian yang terbaik yang dia miliki saat ini.
“Jadi apa yang bisa kami bantu tuan..”ujar Jeremy terdiam sejenak.
“Robert.”
“Owh iya. Tuan Robert. Perkenalkan nama saya Jeremy Tousans. Mari ikuti saya ke ruangan khusus.”ujar Jeremy sembari berjalan di depan Robert menuju ke sebuah ruangan khusus VIP bank Heavens.
Sesampainya di ruangan tersebut, Jeremy pun menekan nomor di telepon, lalu dia memberikan instruksi.
“Shela, apabila tuan George sudah tiba, tolong kamu sampaikan kepada beliau supaya datang ke ruangan Integrity ya. Owh iya, satu lagi, tolong kamu bawakan teh terbaik dan makanan terbaik kita.”
Setelah itu, Jeremy tersenyum sembari mempersilahkan Robert untuk duduk.
“Jadi tuan Robert, ada yang bisa kami bantu?” tanya Jeremy.
“Sebenarnya saya ingin mencetak buku rekening saya. Sekalian saya ingin membuka Heavens mobile dan Heavens banking. Saya khawatir atm saya tertinggal di rumah sehingga saya tidak dapat melakukan transaksi.”ujar Robert.
“Kalau begitu, bolehkan saya melihat atm milik tuan Robert.”ujar Jeremy.
Robert pun mengeluarkan dompet lusuh miliknya. Ekspresi Jeremy berubah sekilas saat dia melihat dompet lusuh milik Robert.
“Apakah instuisiku salah? Kalau sampai tuan George tahu kalau aku membawa pengemis, aku bisa dihukum pemotongan gaji.”batin Jeremy khawatir. Jeremy melakukan semua hal baik kepada Robert karena dia mendengar saat Robert mengatakan bahwa tabungan saya cukup untuk membuat presiden Anda turun menjemput saya. Jadi Jeremy mengambil langkah nekat untuk menyambut Robert walaupun Robert berpakaian yang lusuh.
Jadi tindakan Jeremy baikan dua sisi mata pedang. Kalau instuisinya benar, dia akan mendapat jackpot. Tetapi kalau intuisinya salah, dia akan mendapat pengurangan gaji. Namun Jeremy tetap optimis bahwa intuisinnya tidak salah.
Robert pun memberikan kartu atm berwarna emas. Jeremy pun takut saat dia melihat atm berwarna emas itu. Dia tahu bahwa kartu atm itu adalah kartu atm dengan standar paling rendah di bank Heavens.
Tiba-tiba pintu ruangan itu diketuk. Seorang wanita muda yang sangat cantik berjalan bersama seorang pria paruh baya yang berwajah tegas.
Pria itu pun duduk di samping Jeremy. Shela pun menyajikan teh dan makanan terbaik bank Heavens di meja meeting tersebut.
“Ada apa ini Jeremy?”tanya George dengan tegas.
Jeremy pun menjelaskan tujuan Robert datang ke bank Heavens mereka. George tidak menanyakan nama Robert. Namun Robert tidak mempermasalahkan tindakan George. Dia ingin segera ke Grup Carver untuk melihat mobil Mercedes-Benz 300 SLR Uhlenhaut miliknya.
“Tuan Robert, sebenarnya tuan dapat pergi ke customer service terkait untuk pembuatan buku tabungan sekaligus Heavens mobile dan Heavens banking.”ujar George.
“Owh, tadinya saya ingin melakukan itu. Namun tuan Jeremy membawa saya ke ruangan ini.”ujar Robert.
George pun menatap Jeremy dengan tajam. Jeremy pun iklas kalau gajinya akan dipotong bulan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments