CHAPTER 2

" Key.... "

" Key.... "

Seseorang memanggil...

" Kakak.... ? "

Iya, kak Haikal....

" Key, kamu sayang kakak nggak ? "

Apa maksud kakak ?....

" Tentu saja.... Key sayang banget lah ! "

" Sesayang apa Key ?... Sama nggak arti sayang kamu ke kakak dan sayang kakak ke kamu ? "

Kenapa kakak semakin aneh...

" Key.... kamu yang paling kakak sayang, sangat sayang.... "

Kenapa aku ngerasa ada yang aneh, Kata-kata kak Haikal pun kedengarannya aneh .....

 

" Key... Key... "

" Kak.... apa yang... "

" Tenang Key... nggak ada apa-apa kok... nggak akan apa-apa.... "

Nggak... kakak bohong...

Nggak nggak.....

" Key... Key... HEEIII !!!! "

Raka mengguncang tubuh Keynara, berusaha membangunkannya.

Dengan tergagap, Keynara tersentak bangun. Keringat mengucur deras dari kening nya. Tubuhnya bergetar hebat.

Dan perlahan, ia beringsut duduk bersandar. Nafasnya naik turun. Seperti seseorang yang baru selesai berlari sangat jauh. Raka menyodorkan segelas air putih kepadanya.

" Minum dulu.... loe ngimpi apa ?... "

 

Kata Raka.

" Makasih... "

Ucap Keynara sambil menerima air putih dari tangan Raka.

Segera dengan cepat Keynara menghabiskan minumannya dalam sekali teguk. Begitu gelas itu kosong, Raka mengambilnya kembali dan meletakkannya di atas meja, di sebelah ranjang Keynara.

 

" Loe ngimpi apa ? Jejeritan kenceng banget, gue lagi nonton tivi sampe kedengeran... "

Tanya Raka penasaran.

Tanpa bicara dan tak berniat menjawab pertanyaan Raka, Keynara langsung beringsut menjauh, menepis tangan Raka di pundaknya.

 

Kumat....

Dasar cewek ini....

Batin Raka mulai kesal.

" Okey... Karena loe udah sadar, gue keluar deh... "

Raka beranjak bangun dari duduknya di tepi ranjang. Melangkah keluar kamar dengan bersiul kecil. Tapi tiba-tiba langkahnya terhenti tepat di pintu kamar dan memutar tubuhnya, menatap Keynara.

 

" Oh iya lupa ! Papa mama tadi pergi, ada urusan bisnis, ke Kota B. Pas mau berangkat mau pamitan sama loe, tapi loe dipanggilin nggak nyahut. Mmm, kamar gue di depan kamar loe, panggil aja kalo butuh sesuatu. "

Kata Raka dengan santai.

Ucapan Raka membuat Keynara langsung terkejut. Raut wajahnya menunjukkan ketidakpercayaannya dan langsung memucat.

" Eh, tunggu ! Papa mama ke kota B ? "

Tanya Keynara, menegaskan.

" Iya... hmm, satu minggu doang kok... "

Jawab Raka masih dengan sikap santainya.

" Sa-satu minggu ? "

Keynara mendadak pucat kembali.

" Yoyoi... Jadi entar kalo loe butuh apa-apa, nggak usah sungkan ya... "

Jawab Raka dengan keheranan melihat reaksi aneh Keynara.

" Kita hanya berdua kah ? "

Kembali Keynara bertanya dengan rasa curiga.

" Iya.... Emmm, masih ada Bi Siti kok. Tenang aja, kalo mau makan apa-apa, bilang aja ke Bu Siti. Masakan dia itu sung... "

" Ka-kamu pulang ke rumah ? "

Tak peduli dengan apa yang dibicarakan Raka, Keynara kembali bertanya.

" Niatnya sih belom pingin pulang, tapi mama telpon. Mama nyuruh gue jagain loe selama beliau-beliau itu ke kota B, kalo gue nggak mau pulang, motor gue mau diambil, apartemen gue di blokir. Itu bakal jadi masalah besar buat gue, kan... "

Sejenak Raka menghentikan penjelasannya.

Untuk sesaat Raka kembali mengingat apa yang terjadi pagi tadi. Dimana mama yang tiba-tiba datang ke apartemennya, pagi-pagi buta. Membangunkannya dengan kasar dan mengancamnya.

Sebenarnya aku ini anak kandung apa anak adopsi sih ?

Teganya mama ngancem kayak gitu demi cewek cupu ini...

Batin Raka langsung merasa kesal.

" Bi-bisa nggak aku ke rumah ayah ku ? "

Pertanyaan Keynara membuat lamunan Raka buyar.

" Laaahhh, ayah loe kan juga pergi. Kata papa, urusan bisnis ke kota S. Ayah emang nggak kasih kabar ke loe ? "

Jawab Raka dengan nada ketus.

Keynara terdiam melihat raut wajah Raka yang sebelumnya tampak santai, kini terlihat kesal.

Oh iya... lupa, ayah tadi siang berangkat, jenguk bunda...

Aku nggak bisa ikut karena ayah kesana juga karena urusan bisnis, dan cuma dua hari aja...

" Ingat ya ! Kamar gue ada di depan ini... "

Sekali lagi Raka mengingatkan.

Raka menunjuk ke arah luar, tampak pintu kamar di seberang pintu kamar Keynara tempat dia berdiri.

Jadi dia pulang ke rumah...

*D**an cuma ada dia, aku dan Bi Siti disini.

Amankah* ?...

Keynara kembali merenung.

Melihat Keynara yang lagi-lagi diam begitu saja, Raka mendapatkan ide yang bagus untuk dilakukannya.

 

Gue kerjain, ahh... hehehe...

Perlahan Raka kembali berjalan mendekati ranjang Keynara dengan senyum yang mengembang.

" Ka-Kamu... ma-mau a-apa ??? "

Tanya Keynara dengan tergagap.

 

Melihat Raka yang semakin mendekat, Keynara langsung pucat pasi. Ditariknya selimut yang sebelumnya berada di pahanya naik sampai ke dadanya.

Raka tersenyum kecil. Merasa lucu dengan tingkah laku Keynara yang terlihat jelas ketakutan.

 

" Kita kan belum pernah malam pertama, padahal udah sebulan married. Loe aja udah tinggal di rumah gue. Nggak salah kan kalo malam ini kita manfaatin buat mmm.... itu ? "

 

Kata Raka dengan sengaja setengah berbisik dan berlagak manja.

Kemudian perlahan dan pasti Raka beringsut merangkak naik ke ranjang, mendekati Keynara yang terlihat gemetaran di sisi ranjang.

Semakin diperhatiin, dia keliatan cantik...

No make-up, nggak pake kacamata. Rambutnya ikal panjang, wajahnya imut banget...

Dan makin bikin gemes kalo dia ketakutan begini, hehehe....

 

Batin Raka, yang terus menatap dalam-dalam wajah Keynara.

Tangannya terulur, membelai leher jenjang Keynara dengan lembut. Terasa tubuh Keynara yang bergetar hebat. Sedetik kemudian, Keynara terisak. Raka merasa bingung dan menarik kembali tangannya dari leher Keynara.

Benar-benar keluar airmata ?...

Belum diapa-apain....

" Kumohon... jangan.... jangan yaaa... "

Isak Keynara, terdengar sedih sekali.

Belum juga gue makan loe...

" Ahhh... Dasar cupu ! Nggak mood gue liat airmata loe. Gue nggak suka kalo ngelakuin nya juga terpaksa.... "

Kata Raka pura-pura kesal.

CUUPPP !!!

Tanpa diduga, tiba-tiba Raka mengecup kening Keynara. Dan tak bicara lagi, ia langsung bangun dari ranjang, kemudian melangkahkan kaki dengan cepat ke arah keluar kamar.

Isak Keynara belum berhenti, bahkan saat Raka telah menghilang dari pandangan begitu menutup pintu.

 

KAMPUS DI PAGI HARI

" Raka !!! "

Raka menoleh, mencari ke arah asal suara.

OMG !!

Mia ??!!

Gawat ini....

Ketemu juga, hadeeuuhh....

Harus cepet kabur dari sini !!

Segera Raka ambil langkah seribu, tapi Edo datang dari arah kanannya dan mencekal lengannya.

" Jangan kabur lagi ! Kelarin urusan loe yang satu ini. Dengerin apa kata gue... "

Cegah Edo dengan cepat, berniat menghentikan langkah Raka.

" Do ! Pliiss deh, gue belum punya alesan bikin dia mutusin gue. "

" Lakuin aja kayak biasanya. Loe ajak Keynara ke hotel, atur biar kepergok sama Mia, auto Mia bakal putusin loe..."

" Mana bisa ajak si patung itu ke hotel ? Bisa dibunuh gue sama ortu. "

" Eehh, iya ya.... "

" Ditambah lagi, kayak loe nggak tau si Mia aja ! Cewek peminum kayak dia itu bisa nekad ngelakuin sesuatu yang bisa ngebahayain Keynara. Gue nggak mau ntar ada kenapa-napa pada si patung..... "

" Jjiiaahhh !!! Loe mulai peduli sama Keynara, yaaaaa ???... "

" Ya kan dia bini gue.... "

" Tapi kan dipaksa nikah... "

" Jangan debat sekarang, Mia keburu sampe sini... "

Segera Raka menarik tangan Edo. Mengajaknya lari secepat mungkin.

" RAKAAA !!!! "

Mia mengejar mereka.

Aiishhh.... sialan bener ya itu cowok !!!

Kabur-kaburan mulu dari gue akhir-akhir ini.

Gue cari info, apa kali si Raka punya cewek baru, tapi nggak ada....

Sampai hari ini semua masih taunya gue cewek dia.

Hari ini gue harus bisa dapet kejelasannya !!!

FAKULTAS HUKUM

Tepat di pintu masuk, Raka dan Edo menghentikan larinya.

" Hahaha.... Selamet juga gue ! "

Raka merasa lega setelah melihat ke belakang, sosok Mia tak lagi terlihat. Mereka berdua lari sampai nafas tersengal-sengal.

  

" Kenapa gue ikut loe lari ??? Kan loe yang dicari Mia..."

Tiba-tiba menyadari ada yang janggal, Edo langsung protes kepada Raka.

" Ini yang namanya sahabat ! Susah seneng bersama, bosss.... "

Sahut Raka tanpa merasa bersalah, bahkan menyeringai lebar tanda senang.

" Enak aja loe ! "

Kata Edo tak terima.

" Bebs.... Loe ngapain disini ? "

Raka dan Edo menoleh ke belakang. Poppy bengong melihat 2 cowok di depan nya tampak sangat kelelahan.

  

" Ngos-ngosan gitu, abis pada ngapain ?? "

Poppy mendekat ke arah Edo. Mengeluarkan tissue dan melap keringat Edo.

 

" Bagi... "

 

Kata Raka, dan ikut mengambil beberapa lembar tissue Poppy.

 

" Tuh si Pe'a ! Dikejar Mia..."

Jelas Edo sambil melihat ke sekeliling, cemas jika Mia tiba-tiba muncul lagi.

Nggak salah, lari belok ke sini.

Mia kan banyak musuh sama anak hukum, saingan cinta nya ke Raka.

Batin Edo tenang setelah yakin tak menemukan sosok Mia di sekitar mereka.

" Mia ? Aahh iya, gue jadi inget ! Akhir-akhir ini Mia tanya sana sini emang nyariin Raka, cari info soal pacar baru Raka segala..."

Kata Poppy yang teringat akan sesuatu saat Edo menyebut nama Mia.

" Loe punya pacar baru emangnya ? "

Dan kali ini Poppy menoleh ke arah Raka.

Yang ditanya malah sibuk mengedarkan pandangannya ke dalam kelas Poppy.

 

" Keynara mana, Pop ? "

Tanya Raka yang masih celingukan.

" Keynara ??? "

Poppy mengernyitkan keningnya mendengar pertanyaan Raka.

" Gue nggak salah denger kan ? Loe nanyain Keynara... Jangan-jangan pacar baru loe, Keynara ??...."

Tegas Poppy sekali lagi.

" Bukan ! Jangan nge gosip loe ! "

Sangkal Raka.

Tapi matanya masih jelalatan kesana sini. Poppy makin penasaran dan menarik lengan Raka agar Raka fokus melihat ke arahnya.

" Trus, ngapain loe nyari dia ?.... Loe itu nggak mungkin nanyain cewek yang nggak punya something sama loe... "

Tanya Poppy tegas.

" Ka, beresin dulu urusan loe sama Mia... "

Kata Edo yang menarik lengan Raka satunya lagi.

" Iya, entar juga gue beresin ! Keynara nggak ada di kelas ya ? "

Jawab Raka yang kemudian mengibaskan tangan Poppy dan juga Edo secara bersamaan.

" Jangan cari Keynara dulu.... "

Tegur Edo.

" Iishhh... Bawel banget sih loe ! "

Raka mulai kesal.

" Ka, loe jangan egois doonngg... "

" Pop, cowok loe berisik banget kayak nenek-nenek ! "

Belum selesai Edo bicara, Raka langsung memotong ucapannya sambil menoleh ke arah Poppy.

" Kalian ini ada a... "

" Bukannya tadi loe bilang loe itu nggak mau Keynara..."

Kali ini, Edolah yang memotong kalimat Poppy.

" STOOPP !!!! Loe berdua !!! "

Seru Poppy yang lama-lama merasa kesal karena terabaikan.

Raka dan Edo langsung terdiam. Poppy menatap keduanya dengan tajam secara bergantian.

" Loe pikir gue ini patung apa ?! Ngobrol nggak jelas dan bikin gue bingung. Kalian ngebahas tentang seseorang yang nggak banget kalian tau. Apa maksudnya ini ?? "

Bentak Poppy mengeluarkan kekesalannya.

" Loe jelasin deh... "

 

Ucap Raka pada Edo dan lagi-lagi kembali sibuk celingukan.

 

" Semua nih gue ceritain ? "

Tanya Edo.

" Terserah deh, gue udah nggak peduli lagi. "

" Okey.... "

" Eh, ntar jangan cerita dulu ! Pop, Keynara mana ??? "

Sekali lagi, Raka bertanya penuh tanda tanya kepada Poppy.

Poppy merasa makin penasaran dengan rasa ingin tahu Arga tentang keberadaan Keynara.

" Ada di Perpus... "

Jawab Poppy akhirnya.

WUUSSSHHHH !!!!

Bak angin, sekelebat Raka langsung lari ke arah Perpustakaan kampus. Edo dan Poppy sampai melongo melihat gesitnya Arga.

PERPUSTAKAAN KAMPUS

Di sebelah mana dia ?...

Raka menyusuri rak-rak buku, mencari sosok Keynara. Melewati berkali-kali rak buku yang memanjang itu, sampai akhirnya pandangan Raka tertuju ke arah sudut ruangan yang terdekat dengan jendela.

Aha... ketemu juga !

Beneran kutu buku ya...

Raka tersenyum lega saat menemukan sosok Keynara. Segera dia mempercepat langkahnya menghampiri Keynara yang tengah sibuk membaca sebuah buku yang sungguh tebal.

 

Benar-benar anak Hukum.

Bacaannya tebel banget....

Eehh... siapa itu ?

 

Raka menghentikan langkahnya dan mundur beberapa langkah ke belakang. Ia memilih bersembunyi di antara rak buku, mengintip dari celah buku yang berjajar.

Bukannya itu Andre ?...

Anak Mipa kalo nggak salah.

Ngapain dia nyamperin Keynara ?....

Raka terus memperhatikan sosok pemuda sebaya dengannya yang sedang mendekati Keynara.

Andre mengambil tempat duduk di sebelah Keynara, menggeser bangkunya lebih dekat lagi dimana Keynara duduk.

Keynara menghentikan bacaan nya, saat menyadari ada yang duduk dekat di sebelahnya. Kemudian dia menoleh, menatap Andre dengan penuh rasa takut.

Pergi....

Kenapa sedekat ini ?!

Keynara berniat menghindar, pindah tempat duduk. Tapi Andre lebih sigap. Tangannya melingkar di pundak Keynara. Membuat Keynara membatalkan niatnya.

Jari-jarinya meremas ujung pundak Keynara. Tubuh Keynara sontak gemetar. Merasa Keynara yang tetap diam meski ketakutan, Andre mencoba melangkah lebih jauh.

Gue tau loe nggak bakal bisa menolak.

Loe terlalu takut buat menolak...

Batin Andre yang semakin berani.

Satu tangannya meremas pundak Keynara, mulai turun ke arah dada Keynara. Keynara terlihat makin pucat. Tapi tubuhnya tak bisa bergerak.

Ya Allah.... jangan ....

Tolong aku, kumohon....

Ratap Keynara dalam hati.

Perpustakaan memang sedang sepi, tidak banyak pengunjung pada hari ini. Dan sekalinya ada, tidak ada yang akan duduk di tempat Keynara berada, karena terletak di ujung ruangan

" Loe tau nggak ? Gue udah lama perhatiin loe. Sayang banget, cewek secantik loe nggak ada yang tau... "

Bisik Andre.

Dan iapun semakin mendekat sampai tubuh mereka menempel. Keynara merasa sesak nafas. Air mata nya jatuh.

 

Bunda... bunda... tolong aku !!!

 

Tangan Andre perlahan dan pasti mulai masuk ke dalam kerudung Keynara. Sesekali dia mencium wangi aroma tubuh Keynara.

" Wangi banget..."

Bisik Andre di telinga Keynara.

Keynara menggigit bibir bagian bawahnya. Tubuhnya bergetar. Wajahnya terasa panas. Hatinya menghujat dalam diam dan sakit.

" Apa ini yang pertama ? Loe gemetaran... "

BRAKKKK !!!!

Andre langsung tersentak kaget sampai beranjak bangun. Keynara yang sedari tadi hanya menahan nafas dan menunduk, mengangkat wajahnya.

Tepat di hadapan mereka kini, Raka berdiri dengan wajah yang penuh amarah. Benar, Rakalah yang sengaja melempar buku besar dan tebal itu ke atas meja di hadapan Keynara.

" Ayo pulang !!! "

Kata Raka sambil menarik tangan Keynara.

" Dan loe, gue ingetin ya !!! Jangan sampe gue ketemu loe lagi yang kedua, gue abisin loe !!! Beraninya loe sentuh cewek gue !!! "

Raka menunjuk kearah Andre sambil mengacungkan jari tengahnya, memperingatkan Andre dengan keras.

Untung ini perpus...

Coba kalo di luar, gue langsung abisin loe !!!

Kata Arga yang berusaha menahan emosinya.

Dan secepat kilat, Raka membawa Keynara keluar diikuti tatapan beberapa pengunjung perpustakaan yang penasaran.

Sialan !!!

Bisa-bisanya gangguin gue.... !

Tapi, apa tadi kata dia.... ceweknya ???

Bukannya dia pacaran sama Mia, anak Eknom ?

Apa aku salah dengar ?!

Andre hanya bisa bengong dan penuh tanda tanya.

AREA PARKIR KAMPUS

 

" Nih... Pake ! "

 

Raka menyerahkan sebuah helm kepada Keynara.

" Aa... aku naik taksi saja..."

" Loe itu bini gue. Loe tanggungjawab gue, mana ada gue biarin loe naik taksi. "

Ujar Raka lembut, sambil memakaikan helm ke kepala Keynara.

Setelahnya, Rakapun naik ke motornya. Menyalakan mesin. Dilihatnya dari kaca spion, Keynara masih berdiri bak patung di samping motor.

" Buruan naik ! Kalo enggak, gue gendong loe naik ke motor. "

Perintah Raka dengan nada kesal.

Mendengar ancaman Raka, mau tak mau Keynara pun segera naik ke motor. Raka tersenyum simpul.

" Pegangan yang kencang, kalo nggak mau jatuh ke belakang ! "

Belum sempat Keynara membuka mulut, motor melaju dengan kencang.

BRUUMMMMMMMMM !!!!!!

 

Membawa mereka berdua meninggalkan kampus. Membuat beberapa pasang mata, membelalak tidak percaya melihatnya.

 

Raka dan Keynara ?????

KEDIAMAN KELUARGA RAKA

Keynara menghabiskan lebih dari satu jam di kamar mandi. Berendam di bathtube. Berkali-kali menggosok seluruh badan nya dengan showerpuff.

 

Harus bersih....

Bau badan Andre !

Bau badan Raka !

Bikin kotor badan ku.... jijik... jijik !!!

 

Keynara terus mengulang mandinya. Membasuh, menggosok, dan membilasnya. Diulang lagi dan diulang lagi. Lama-lama air mata nya menetes. Semakin mengalir deras, semakin terisak.

 

Ya Allah.... kenapa Kau biarkan mereka mendekati ku ?...

Kenapa Kau biarkan mereka bersentuhan dengan ku ?....

Badanku kotor, sangat kotor.... aku benci badan ku yang kotor, aku benci mereka, aku benci...

AKU BENCI !!!

Tubuh Keynara bergetar hebat dan melemah, mata nya yang basah dengan derai airmata semakin lama semakin merasa gelap. Kemudian ia merasa berkunang-kunang, dan kepalanya semakin lama semakin berat.

Gelap....

Kenapa sangat gelap....

Bunda, bunda .. bun.... da....

Keynarapun tak sadarkan diri.

Di ruang makan, Raka baru saja menghabiskan sepiring nasi gorengnya.

" Bi, Keynara belom kelar mandinya ? "

 

Tanya Raka sambil mencomot sepotong kue di meja makan.

 

" Belum mas Raka. Memangnya mbak Keynara bilang mau mandi ? Kata saya, dia sudah tidur kali. Dari pulang bareng mas tadi, dia belum keluar kamar. Saya sudah panggil dari luar kamar, biar makan dulu, tapi nggak ada jawaban Mas... "

 

Jawab Bi Siti, menjelaskan.

Raka menelan langsung kue yang sedang dikunyahnya, merasa cemas dan bergegas berlari ke arah kamar Keynara.

 

TOK !! TOK !! TOK !!!!

" Key... Key... "

Tak ada jawaban. Raka menempelkan telinganya ke pintu. Terdengar sepi.

 

" Key... makan, Bi Siti udah siapin nih ! "

Panggil Raka masih tetap mengetuk pintu.

Khawatir. Raka membuka pintu, tak terkunci. Segera ia melangkah masuk ke dalam. Tampak olehnya ranjang Keynara yang masih rapi dan Keynara tidak ada.

Suara air bergemericik dari arah kamar mandi, membuat Raka penasaran. Iapun langsung menuju ke arah kamar mandi.

 

" Key.... Loe mandi ? "

Tanya Raka begitu tiba tepat di depan pintu kamar mandi yang setengah tertutup.

Tak ada jawaban. Hanya suara air yang masih terus terdengar mengalir. Tapi Raka tak berani masuk begitu saja.

" Key !!! Key !!! "

 

Panggil Raka kencang.

Masih tak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Semakin cemas, Raka langsung mendorong pintu kamar mandi.

 

Tepat di hadapannya tampak Keynara yang tergeletak di bathtube terendam air penuh busa. Segera dia mendekat, menyadari Keynara yang telah pingsan, Raka langsung mengangkat tubuh Keynara yang telanjang bulat.

Raka menggendongnya keluar dari kamar mandi. Direbahkan tubuh Keynara di ranjang dan segera menutupi tubuh gadis itu dengan selimut.

" Key... Key.... "

 

Raka menepuk pipi kanan kiri Keynara sedikit kencang, berusaha untuk menyadarkannya.

 

" Bibiiiiii !!!! Biiiii !!!! "

 

Teriak Raka memanggil Bi Siti, karena Keynara masih saja diam tak bergerak.

Tak lama, Bi Siti datang tergopoh-gopoh masuk ke dalam kamar.

 

" Ya mas... ada apa ? Wallahhh.....itu kenapa mbak Keynara nya ??? "

 

Bi Siti kaget melihat Keynara yang pingsan di atas ranjang.

 

" Cariin apa gitu Bi... biar dia sadar, dia pingsan di kamar mandi..."

" Iya... iya ! Bibi ambilin minyak kayu putih ya..."

 

Jawab Bi Siti yang segera berlari keluar kamar.

Raka merapatkan selimut ke tubuh Keynara dan menatapnya dengan wajah penasaran.

 

Apa yang terjadi ?...

Siapa loe sebenernya ?...

Sampai hari ini gue nggak tau apa-apa soal loe, semuanya misteri banget buat gue...

Udah 2 bulan lebih kita married, udah 2 minggu kita serumah, bahkan malam pertama pun nggak pernah terjadi...

Tapi loe bener-bener bikin hidup gue bukan milik gue lagi...

Loe ngerubah semua nya, entah loe sadar apa nggak...

Raka menyentuh pipi Keynara, membelainya dengan punggung tangannya.

Loe cantik banget, Key....

Setiap berdekatan sama loe, ada sesuatu yang aneh yang gue rasain...

Padahal hanya berdekatan, tanpa sentuhan fisik sekalipun.

Tapi bikin gue bergetar...

Terpopuler

Comments

Yune Aza

Yune Aza

jijik sm laki2 tp di apa2in diam aja... aneh..

2021-08-06

0

Yurina Mian

Yurina Mian

lanjutkan karyamu thur✌️

2021-02-25

0

Dhie2

Dhie2

cerita ini terinspirasi dari sedikit kisah teman q sendiri... hanya karakter dri dy yang q ambil😁

2020-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!