Bab 2 - Pertemuan Bisnis

🍃Like dan comment ya🍃

🍃 Lanjutkan 🍃

Alena menatap halaman sekitar dengan mata sayu nya. Alena berpikir untuk kabur dari rumahnya, akan tetapi dia teringat kejadian lalu. Keamanan yang bertugas di potong gajinya, hingga Alena pun tidak bisa berkutik.

Alena pun kembali ke kamar dan membuka leptop nya. Alena pun menawarkan desain pakaian yang telah di buatnya di galeri kamar khususnya.

"Argh, sepertinya jualan ada solusi ku mengatasi kebosanan, meskipun para pengawal yang mengantarkan paket tersebut," ucap Alena sekenanya.

Alena pun memulai membuka Laptop yang mana sudah diikuti oleh Delan Elman. Delan penasaran dengan sosok wanita yang membuatnya pertama kali tersenyum sinis.

Alena pun memulai live nya, dia pun berkeliling dan menampilkan pakaian yang di desainnya dengan brand namanya sendiri. Meskipun belum ada yang membeli, Alena tetap saja berbicara.

Hal itu melihat Delan makin penasaran dengan wanita tersebut, sebab dirinya memang mencari desain yang berbeda.

"Ide kreatif wanita ini, pasti akan terjadi suatu saat nanti, mode compang camping yang dipadukan dengan paduan warna menarik," ucap Delan dalam hati.

Hanya sejam saja Alena menawarkan desain pakaiannya. Karena lelah dia pun beristirahat, tanpa sengaja ada pesan masuk.

💌"Saya, tertarik dengan pakaian yang Anda jual," ucap Delan dalam pesan, meskipun dia menyuruh anak buahnya.

💌"Wah, kalau begitu mau pesan yang mana?" ucap Alena sambil tersenyum bahagia.

💌"Bagaimana kalau kita bertemu?" ucap Delan.

💌"Anda siapa? mengapa harus bertemu?" ucap Alena menutup pesan tersebut karena takut.

Alena pun mematikan ponselnya, dan dia kembali istirahat. Saat ketenangan, kamarnya di dobrak oleh sang Abang Al dan El. Alena pun terbangun karena tubuhnya di goyangkan oleh saudara nya.

"Alena, bangun dong," ucap El teriak.

"Adik kita itu tidur El," ucap Al menenangkan.

"Abang selalu begitu, dia tidak mengaktifkan ponselnya, bahkan kamarnya dikunci, wajar lah kita khawatir," ucap El dengan nada kesal.

Saat keduanya adu argumen, Alena pun bangun dan menguap. Sontak El langsung memeluk adiknya, Alena yang dipeluk pun refleks mendorong El.

"AW, mengapa kamu mendorong Abang?" ucap El berdiri.

Alena pun mengucek matanya dan melihat sosok El yang mengomel. Alena pun teriak.

"Abang Al dan El," ucap Alena langsung meloncat menuju Abang Al.

Abang Al yang tahu adiknya seperti itu, sudah memasang aba-aba. Dan Alena pun tepat berada di pangkuan Abang Al. Melihat hal itu El pun geram.

"Ih cepat turun kenapa? kenapa Abang Al saja yang dipeluk, Abang El juga dong," ucap El kesal.

Alena pun turun dan mencium pipi Abang Al, menuju Abang El. Abang El pun senang melihat sang adik bangun dari tidurnya. Abang Al pun mengajak keduanya untuk turun.

Alena pun meminta kedua abangnya lebih duluan, karena Alena ingin mencuci wajahnya.

Saat Alena membuka ponselnya, betapa terkejutnya dia mendapatkan pesan yang bertubi-tubi.

"Apa-apaan sih nie orang? mengapa jadi menyebalkan begini?" ucap Alena.

"Mengapa juga minta maaf? argh tak perlu di balas, lagian sudah aku balas tidak di jual ke dia," ucap Alena mengacuhkan dan meninggalkan ponselnya di kamar.

Setelah selesai Alena pun menemui kedua abangnya. Alena pun tampak bercerita dengan abang-abang nya mereka pun saling tertawa satu sama lain. Hal itu membuat Alena sangat bahagia memiliki kedua abangnya dalam hidup.

"Abang, Alena menyayangi Abang berdua," ucap Alena tiba-tiba dalam tawa mereka

Kedua abangnya langsung memeluk sang adik. Di saat itu muncullah papa Alster menemui anak mereka.

Waktu berlalu begitu cepat, bagaikan waktu yang berputar tanpa porosnya.

Di tempat berbeda.

Delan mendengus kesal dengan sikap Alena yang mengacuhkannya. Delan pun meminta kepada anak buahnya mencari tahu tentang bisnis yang digeluti oleh papa Alena, karena hal itu bisa membuatnya menemui Alena.

Delan tidak bisa tidur, karena pertemuan pertama mereka begitu berkesan. Hingga dia hampir saja tidak tidur karena terus tersenyum menatap pertemuan tanpa sengaja tersebut.

"Wanita itu bernama Alena Alster, kamu akan menjadi milikku seutuhnya, dan kamu hanya menjadi wanita ku," ucap Delan terlelap dalam tidurnya.

Abang-abang nya beserta papa nya beraktivitas seperti biasanya. Hanya Alena yang menetap di Mension mereka. Alena terkadang bosen akan tetapi dia bingung bagaimana bisa keluar dari Mension ini. Alena sungguh bosan dengan kondisi begini.

Alena pun memulai tugas kuliahnya di leptop, sebab ada gmail masuk untuk tugasnya yang baru.

Di Tempat berbeda.

Al *meeting* dengan klien nya di sebuah restoran. Banyak hal yang dibicarakan oleh mereka. Hingga tanpa sengaja Al melihat keributan dan itu membuatnya risih.

"Ya salah itu kamu mba, mengapa menyalahkan aku?" ucap Caca membela diri.

"Kalau begitu kita coba cek cctv siapa yang salah di antara kita?" ucap wanita tersebut.

"Oke," ucap Caca.

Keduanya pun menuju ruangan CCTV restoran tersebut, dan Caca yang benar, wanita tersebut pun meminta maaf kepada Caca. Setelah selesai Caca kembali ke tempat duduknya.

Al yang merasa kesal dengan keributan tersebut menghampiri meja Caca.

"Kamu itu wanita, bisa lebih elegan tidak kalau membuat keributan, karena kamu *meeting* ku terganggu," ucap Al berbisik dan pergi begitu saja.

Caca menatap kejauhan pundak lelaki tersebut.

"Dasar laki-laki gila, apa hubungannya keributan tadi dengan *meeting nya*, dasar aneh," batin Caca.

Caca pun kembali menyeruput minuman dan cemilan yang belum habis. Setelah selesai dia pun kembali ke rumah sakit.

Di perjalanan menuju kantor.

Al mendengus kesal kejadian di restoran tadi, hingga dia mengomel terus dalam hati. Hingga ponselnya berbunyi dari Alena.

📱"Abang Al tersayang, bagaimana *meeting nya* tadi, berjalan lancar kah?" tanya Alena.

📱"Menyebalkan banget, tahu nggak tadi ada wanita yang bertengkar dengan wanita lainnya, hanya karena permasalahan ketumpahan air," ucap Abang Al dengan nada kesal.

📱" Haha, mengapa Abang Al kesal? kan itu terjadi dengan orang lain, kenapa Abang jadi sinis?" tanya Alena.

📱"Menganggu stabilitas fokus Alena sayang," ucap Abang Al masih kesal.

📱"Abang lupa ya, kejadian masa lalu, Abang dulu pernah marah dengan seorang pegawai karena dia tidak sengaja menumpahkan es jeruk ke pakaian ku," ucap Alena mengingatkan Abang Al.

📱"Ya jelas beda dong, Abang tidak mengajak ribut tapi memberi tahu pegawai agar berhati-hati," ucap Abang Al membela diri.

📱"Haha, memang Abang Al belum berubah dah, ya sudah lanjut kerja sana, aku mau menyelesaikan tugas kuliah," ucap Alena.

📱"Oke deh, Abang kembali kerja ya, sudah sampai kantor nie, terimakasih Alena sudah menemani Abang," ucap Abang Al.

📱"Oke Abang," ucap Alena.

Panggilan keduanya pun terputus karena memiliki pekerjaan lainnya.

Di tempat berbeda...

🍃 *Bersambung 🍃*

"*Jika membenci suatu hal jangan terlalu ditampakkan cukup bicarakan di dalam hati, agar tidak menjadi luka bagi orang lain karena sikapmu," Author, Aloha_Zahra*.

Terpopuler

Comments

FT. Zira

FT. Zira

sampe sini dulu..ntar lanjut..msih kerja soalnya.
🌹 untukmu thor

2024-10-30

1

FT. Zira

FT. Zira

jaim dikit lah yeee😏😏

2024-10-30

0

Flo-She

Flo-She

alurnya kyak sinteron, bisa dipahami hehe. semangat author

2024-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Naas
2 Bab 2 - Pertemuan Bisnis
3 Bab 3 - Murka
4 Bab 4 - Tidak terduga
5 Bab 5 - Tak di sangka
6 Bab 6 - Harapan Baru
7 Bab 7 - Gosip Hangat
8 Bab 8 - Perjanjian
9 Bab 9 - Terlena
10 Bab 10 - Tanda tanya
11 Bab 11 - Kepercayaan
12 Bab 12 - sinyal Menyala
13 Bab 13 - Pertemuan yang tidak disengaja
14 Bab 14 - Perpisahan Sementara
15 Bab 15 - Rasa penasaran
16 Bab 16 - Perjalanan menyenangkan
17 Bab 17 - Terkejut
18 Bab 18 - Terkuak
19 Bab 19 - Mendadak
20 Bab 20 - Kapan saja?
21 Bab 21 - Santai
22 Bab 22 - Rindu
23 Bab 23 - Tidak terduga
24 Bab 24 - Perselisihan
25 Bab 25 - Dalam Kendali
26 Bab 26 - Persiapan
27 Bab 27 - Perjalanan
28 Bab 28 - Menohok
29 Bab 29 - Pulang ke Indonesia
30 Bab 30 - Ancaman
31 Bab 31 - Kisah Leo Anggara
32 Bab 32 - Pesta
33 Bab 33 - Jangkauan
34 Bab 34 - Bermimpi
35 Bab 35 - Kenalan Lama
36 Bab 36 - Kisah Bersemi tuan Alster
37 Bab 37 - Kehidupan Asmara
38 Bab 38 - rencana Santi gagal
39 Bab 39 - Kecelakaan
40 Bab 40 - Sadar
41 Bab 41 - Berduka
42 Bab 42 - masih berkabung
43 Bab 43 - Berpisah sementara
44 Bab 44 - Dalam dekapan kehangatan
45 Bab 45 - Dengerin aku !!!
46 Bab 46 - Semuanya kembali
47 Bab 47 - Mantan
48 Bab 48 - kejutan
49 Bab 49 - Duka
50 Bab 50 - Menemani
51 Bab 51 - Perselisihan
52 Bab 52 - kembali berulah
53 Bab 53 - Mode on
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1 - Naas
2
Bab 2 - Pertemuan Bisnis
3
Bab 3 - Murka
4
Bab 4 - Tidak terduga
5
Bab 5 - Tak di sangka
6
Bab 6 - Harapan Baru
7
Bab 7 - Gosip Hangat
8
Bab 8 - Perjanjian
9
Bab 9 - Terlena
10
Bab 10 - Tanda tanya
11
Bab 11 - Kepercayaan
12
Bab 12 - sinyal Menyala
13
Bab 13 - Pertemuan yang tidak disengaja
14
Bab 14 - Perpisahan Sementara
15
Bab 15 - Rasa penasaran
16
Bab 16 - Perjalanan menyenangkan
17
Bab 17 - Terkejut
18
Bab 18 - Terkuak
19
Bab 19 - Mendadak
20
Bab 20 - Kapan saja?
21
Bab 21 - Santai
22
Bab 22 - Rindu
23
Bab 23 - Tidak terduga
24
Bab 24 - Perselisihan
25
Bab 25 - Dalam Kendali
26
Bab 26 - Persiapan
27
Bab 27 - Perjalanan
28
Bab 28 - Menohok
29
Bab 29 - Pulang ke Indonesia
30
Bab 30 - Ancaman
31
Bab 31 - Kisah Leo Anggara
32
Bab 32 - Pesta
33
Bab 33 - Jangkauan
34
Bab 34 - Bermimpi
35
Bab 35 - Kenalan Lama
36
Bab 36 - Kisah Bersemi tuan Alster
37
Bab 37 - Kehidupan Asmara
38
Bab 38 - rencana Santi gagal
39
Bab 39 - Kecelakaan
40
Bab 40 - Sadar
41
Bab 41 - Berduka
42
Bab 42 - masih berkabung
43
Bab 43 - Berpisah sementara
44
Bab 44 - Dalam dekapan kehangatan
45
Bab 45 - Dengerin aku !!!
46
Bab 46 - Semuanya kembali
47
Bab 47 - Mantan
48
Bab 48 - kejutan
49
Bab 49 - Duka
50
Bab 50 - Menemani
51
Bab 51 - Perselisihan
52
Bab 52 - kembali berulah
53
Bab 53 - Mode on

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!