Berbeda

Tidak terasa kini mentari juga Bayu sampai didepan kediaman Andre Tian, mereka langsung mengetuk pintu sambil mengucap salam,dan tidak lama terdengar jawaban dari dalam, dan tidak lama pula pintu terbuka, menampilkan Tian yang masih menggunakan sarung dan baju koko, pertanda dia baru saja selesai melaksanakan kewajibannya.

Bayu menyalami Tian begitu pun Mentari, dan setelah Mentari menyalami Tian, Tian mempertanyakan siapa wanita yang dibawa Bayu dan kemana Mentari.

Bayu dan Mentari langsung saling pandang dan setelahnya Mentari berkata "Om ini becandanya gak lucu"

"Heh, maksud kamu??"

"Om ini Tari" Bayu langsung menyahut karena dia baru sadar jika omnya tidak sedang bercanda, tentang Mentari yang tidak dikenalinya.

"Kamu Tari? kenapa beda?" Sungguh Tian tidak menyangka jika sang keponakan kecilnya, kini sudah dewasa dan sungguh dia tidak mengenali Tari yang sekarang, maklum sudah tiga tahun Tian tidak bertatap muka dengan Mentari dengan berbagai alasan.

Seperti saat menghadiri sebuah acara, Tari datang, tian sudah pulang karena ada kepentingan, dan kadang kebaikannya, Tian baru datang, eh Tarinya sudah pulang karena sudah bosan, dan banyak lagi cara, kenapa mereka sampai tidak pernah bisa bertatap wajah.

"Beda? apanya yang beda om?" Jujur Tari bingung kenapa omnya berkata seperti itu.

"Iya beda, dulu kamu itu masih kecil, kenapa sekarang tiba-tiba udah besar, dan tadi om pikir kamu itu calonnya Bayu."

"Heh.. Om ini ada-ada saja, eh iya apa kami gak bakalan diajak masuk? atau gimana?" ucap Mentari yang mulai merasa pegal, ingin segera mendudukan bokongnya.

"Iya maaf, saking panglingnya lihat kamu, om jadi lupa ngajak kalian masuk" ucap Tian dan langsung memberi akses untuk Bayu juga Mentari masuk kedalam rumah, peninggalan orangtua Angkatnya.

"Om" ucap Mentari setelah Tian membawa minum juga cemilan untuk kedua keponakannya.

"Ya ada apa?"

"Om belum pengen punya istri?" sebuah pertanyaan yang membuat Bayu juga Tian langsung menoleh kearah Mentari.

"Apa sih? kenapa kalian ngeliat aku kaya gitu? memang kenapa dengan pertanyaanku, bukankah wajar jika aku bertanya seperti itu, dan kamu bang, kamu juga kenapa belum mau punya istri? padahal yang ngantri udah kaya mau ngambil sembako gratis." Sungguh Mentari bingung dengan tatapan kedua laki-laki yang sudah berkepala tiga yang ada dihadapannya.

"Eh tunggu kalian gak sakit kan???" sungguh Mentari merasa curiga, akan reaksi om juga kalaknya barusan, saat menanggapi pertanyaan yang menurut dirinya wajar dipertanyakan bukan?

"Kamu ini ada-ada saja" ucap om Tian yang menanggapi ucapan Mentari tentang mereka yang dikira sakit karena tak kunjung mempunyai istri, dan hal yang di ucapkan Tian diangguki Bayu

"Ya terus kenapa tanggapan kalian seperti tadi, saat aku bertanya? sungguh mencurigakan."

"oh itu, entahlah om suka kesal saja, saat ada seseorang yang mempertanyakan hal semacam itu pada om, kesannya seolah om di tuntut untuk segera menikah, karena usia om yang sudah melewati kepala tiga, padahal diluar sana masih banyak yang melajang di usia mereka yang bahkan sudah melintasi kepala empat."

"Oh, baperan juga ternyata, sama kaya abang, em, ya sudah aku ingin istirahat jadi kamarku yang mana?" tanya Mentari yang merasa tidak ingin berada diantara om juga abangnya lebih lama lagi.

"Yang paling depan!!!" jawab Tian.

"Baiklah, terimakasih" ucap Tari dan dia langsung membawa barang bawaannya masuk kedalam kamar yang paling depan, diantara dua kamar lain yang berjejer.

Ya kamar Tari berada dibarisan paling depan, karena bentuk rumah tersebut memanjang, tiga kamar berjejer dengan pintu menghadap ruang tamu, juga ruang keluarga yang hanya disekat oleh lemari kaca, sengaja tidak disekat dengan tembok agar saat ada acara pengajian atau syukuran lemari bisa di geser, dan ruangan tersebut menjadi sangat luas, cukup untuk menampung banyak orang.

Terpopuler

Comments

ShiZi_

ShiZi_

uncle wo ai ni😀😀😀

2024-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Mentari
2 Berbeda
3 Sarapan
4 Yakin????
5 Cemas
6 Keponya Andini dan Aira
7 Perhatiannya
8 Tidak perlu jaim
9 Jalan-jalan
10 Jalan kaki
11 Berteriak
12 Tenggelam
13 Ponsel lagi
14 Penunggu danau
15 Cara makan lagi
16 Tidak akan pernah terlupakan
17 Sepercaya itu
18 Abang...
19 Seperti makhluk halus
20 Biar berkesan
21 Salim om salim
22 Kepergian yang mendadak
23 Terasa disidang
24 100% yakin
25 Salah satu mimpiku
26 Kapan pulang?
27 Pak Rt
28 Bukan mimpi
29 Tetap salah
30 Ngalahin hutan lindung
31 Pesona Tian
32 Panti asuhan
33 Sikap Mentari
34 Kepulangan Anyelir
35 I love you Om
36 situ apakabar
37 Kalau kesel ya kesel aja.
38 Aku capek!!!!
39 Permintaan Ayah
40 Rencana Andri
41 Maaf Bos muda
42 Yakin?????
43 Kepanikan Bayu
44 Gara-gara kau
45 Aku mendengarnya
46 Lari pun percuma
47 Cerita tempo hari
48 Sesuatu yang belum pasti benar
49 Apa yang aku tidak tahu???
50 Aku ingin bertanya
51 Tega
52 Sandiwara Mentari
53 Opsi lain
54 Dengarkan dan lihat!!!
55 Apa aku bisa???
56 Bayangan Indah
57 Apa dia sakit???
58 Sepolos itu
59 Terserah Om
60 Kalian dimana???
61 Suami macam apa???
62 Bayu!!!!
63 Sebuah pencarian
64 Setengah mati mencarimu
65 Ada yang aneh
66 Kenapa??
67 Seperti membodohi diri sendiri
68 Bang!!
69 Geser sedikit
70 Normal kali
71 Cemburu
72 Rencana
73 Selamat berjuang
74 Baiklah Tunggu!!!
75 Apa ini mimpi????
76 Sengaja
77 Telat.
78 Sorot mata yang berubah
79 Serba salah
80 Untuk malam ini
81 Tamat
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Mentari
2
Berbeda
3
Sarapan
4
Yakin????
5
Cemas
6
Keponya Andini dan Aira
7
Perhatiannya
8
Tidak perlu jaim
9
Jalan-jalan
10
Jalan kaki
11
Berteriak
12
Tenggelam
13
Ponsel lagi
14
Penunggu danau
15
Cara makan lagi
16
Tidak akan pernah terlupakan
17
Sepercaya itu
18
Abang...
19
Seperti makhluk halus
20
Biar berkesan
21
Salim om salim
22
Kepergian yang mendadak
23
Terasa disidang
24
100% yakin
25
Salah satu mimpiku
26
Kapan pulang?
27
Pak Rt
28
Bukan mimpi
29
Tetap salah
30
Ngalahin hutan lindung
31
Pesona Tian
32
Panti asuhan
33
Sikap Mentari
34
Kepulangan Anyelir
35
I love you Om
36
situ apakabar
37
Kalau kesel ya kesel aja.
38
Aku capek!!!!
39
Permintaan Ayah
40
Rencana Andri
41
Maaf Bos muda
42
Yakin?????
43
Kepanikan Bayu
44
Gara-gara kau
45
Aku mendengarnya
46
Lari pun percuma
47
Cerita tempo hari
48
Sesuatu yang belum pasti benar
49
Apa yang aku tidak tahu???
50
Aku ingin bertanya
51
Tega
52
Sandiwara Mentari
53
Opsi lain
54
Dengarkan dan lihat!!!
55
Apa aku bisa???
56
Bayangan Indah
57
Apa dia sakit???
58
Sepolos itu
59
Terserah Om
60
Kalian dimana???
61
Suami macam apa???
62
Bayu!!!!
63
Sebuah pencarian
64
Setengah mati mencarimu
65
Ada yang aneh
66
Kenapa??
67
Seperti membodohi diri sendiri
68
Bang!!
69
Geser sedikit
70
Normal kali
71
Cemburu
72
Rencana
73
Selamat berjuang
74
Baiklah Tunggu!!!
75
Apa ini mimpi????
76
Sengaja
77
Telat.
78
Sorot mata yang berubah
79
Serba salah
80
Untuk malam ini
81
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!