Kemandirian Senja

Senja adalah seorang yatim piatu sejak berumur 14 tahun. Ayah Ibunya meninggal dalam kecelakaan saat mereka menuju ke rumah neneknya ke Bandung. Hanya Senja yang selamat saat itu. Hingga membuatnya terpaksa tinggal menumpang di rumah Pamannya di Jakarta karena Senja tidak memiliki keluarga lain. Sejak tidak punya orang tua, Senja kecil tak banyak bicara. Ia hanya bertekad mencapai cita-citanya bisa keluar negeri dan tentunya keluar dari rumah Pamannya. Belajar bahasa asing secara otodidak dan dari video-video di internet. Senja kecil tak mampu ikut kursus karena orang tuanya tak meninggalkan harta yang cukup untuk Senja bersekolah dengan baik. Paman dan Bibinya bukanlah orang kaya, tetapi juga bukan orang yang terbilang miskin. Hanya bisa membantu semampu mereka menyekolahkan Senja di sekolah negeri yang gratis. Terkadang Senja menangis karena mendapat penghinaan dari Bibinya. Walaupun benar adanya, tapi hati Senja cukup sakit mendengarnya. Senja di anggap menyusahkan. Padahal Senja masih mendapat uang pensiun peninggalan ayahnya meskipun tidak besar tetapi cukup untuk ia makan sehari-hari. Senja selalu memberikan sebagian kepada Bibinya sebagai ganti uang belanja dan sudah menumpang di rumah bibinya.

Saat akan kuliah, Senja memutuskan pindah dan lebih memilih mengekost saja. Daripada terus-terusan di anggap menyusahkan keluarga pamannya yang padahal adalah adik kandung ayahnya. Saat pamit keluar dari rumah itu, Bibinya nampak senang dan angkuh berkata.

"Baguslah kalau kau sudah merasa mampu, biar gak ngurangin jatah sekolah Andin"

"Ya Tuhan, memangnya selama 6 tahun ini aku ini minta uang jajan sama dia apa"pikir Senja. Menurutnya yang selama ini baik padanya hanya pamannya seorang. Bahkan anak tunggal pamannya pun di ajari agar tak begitu akrab dengannya. Padahal saat Andin kecil, Senja sangat menyayangi Andin dan sering mengajaknya bermain bersama. Andin beda 5 tahun dengan Senja. Tetapi sejak Andin masuk SMP, Andin mulai jarang bermain dengan Senja. Bicara pun hanya seperlunya, walaupun Ia tidak kasar seperti ibunya. Tapi itu membuat Senja merasa benar-benar tak punya keluarga. Hanya Paman yang baik padanya namun sesekali mengobrol dengannya karena sibuk bekerja. Setiap hari sering pulang malam, jadi jarang bertemu Senja. Membuat Senja sangat terasingkan berada di rumah itu.

Kuliah sambil bekerja sebagai penerjemah freelance dan di kafe. Membuat Senja menjadi wanita tangguh. Tamat kuliah pun ia langsung mendapat pekerjaan di perusahaan tour and travel yang cukup ternama. Baru bekerja selama 6 bulan, Senja di ajak anak Bossnya membuka cabang di Bali. Hingga kini ia sudah  berusia 25 tahun, sudah berjalan 3 tahun Ia tinggal di Bali.

Malam itu, Senja kembali menangisi kesendiriannya. Merasa kecewa dengan keadaan karena sudah di campakkan oleh laki-laki yang begitu Ia percaya selama 8 bulan ini. Ia pikir tak akan kesepian lagi. Namun kenyataannya itu hanya bersifat sementara. Senja menatap foto orang tuanya. Menghapus air matanya. Dan memberi semangat pada diri sendiri untuk bangkit. Karena lelah menangis, Senja tertidur memeluk foto kedua orang tuanya.

.

.

" Astaga aku kesiangan!" Suara handphone berdering sampai dua kali. Boss Senja menelpon. Sejenak Ia mengucek mata dan melihat panggilan tersebut. Baru jam 7 pikirnya. Tumben sekali boss nya menelpon pagi-pagi.

" Iya Boss. Ada apa?"

" Senja kau dimana? Suaramu kenapa? Kau sakit?"

" Ah gak apa Boss, cuma kecapekan semalam kurang tidur"

" Oh syukurlah, aku mau minta tolong padamu. Apa siang ini kau bisa menggantikan aku?"

" Haah? Menggantikan bagaimana?"

" Mr. Aiden mengajakmu ke pertemuan penting siang ini. Katanya kemarin relasi bisnisnya itu sampai mau menambah project baru berkat kau"

" Masa' sich? Aku hanya mengobrol biasa kemarin dengan Bapak itu"

" Iya makanya Dia mau mengajakmu lagi. Apa kau bisa?"

" Humm..sebenarnya aku ingin istirahat hari ini, tapi kalau siang mungkin aku bisa tidur sebentar saja lagi"

" Ohh ayolah Senja, jangan tidur lagi. Nanti rejekimu di patok ayam"

" Yaa si Boss kalau bukan karena si kutu kupret Reynolds itu datang semalam aku udah tidur nyenyak mungkin"

" Kenapa pula sama si Reynolds? Perasaan baru beberapa hari yang lalu kamu telponan sayang-sayangan, kenapa jadi di panggil kutu kupret sekarang? Kamu putus?"

" Iya"

" Pantesan...jadi ceritanya sekarang jomblo nih? Mau ku jodohin gak sama yang lebih ganteng?"

" Aduh si boss malah mau jodoh-jodohin. Aku baru mau move on, males nyari pacar. Nanti aja kalau ada yang mau ngajak nikah langsung. Pusing aah punya pacar. Mending sendiri aja dulu"

" Oke..oke..so? How about our business?"

" Oke, siang kan. Bisa aja, jam berapa?"

" Meetingnya jam 2, kalau bisa kamu datang sebelum jam 2 ya"

" Dimana?"

" Nanti aku kirim alamatnya"

" Oke"

" Oh iya satu lagi"

" Apa lagiii!?"

" Hiiih jangan marah-marah terus. Nanti cepat tua gak dapat jodoh pula kau"

" Apaan sich boss mulai deh"

" Anu.."

" Anu kenapa?"

" Mr. Aiden minta kamu dandan yang cantik dan pakai baju yang sedikit formal"

" Haduhh.. itu customer aneh-aneh aja. Aku udah kayak nemenin om om "

" Hussh jangan bicara sembarangan"

" Baju formal kayak apa? Gaun atau seragam kantoran?"

" Seragam kantoran aja, kayak kemarin katanya. Atau mau di kirim stylist lagi?"

" Jangan!"

" Kenapa? Mumpung gratis kan.hahaha"

" Gak enak aku malah boss, kemarin aja dia udah kasih aku baju dan sepatu mahal. Berasa cewek apaan aku"

" Ya sudah, kabari kalau kau sudah siap nanti. Biar Pak Hadi yang jemput"

" Oke"

Senja masih berbaring di kasurnya. Rasa ngantuknya malah hilang. Ya sudahlah pikirnya lebih baik mandi dan beres-beres saja. 2 hari kamar kostan di tinggal sepertinya mulai berdebu. Sekaligus membereskan barang-barang yang di rasa ada kenangan dari Reynolds.

" Ciih, semudah ini ternyata membenci seseorang. Bodoh sekali rasanya aku percaya kalau laki-laki tidak akan pernah selingkuh walau jarang ketemu" Senja kesal sendiri dan membuang semua foto yang di pajangnya di kaca kamarnya ke kotak sampah di luar.

" Ehh si eneng udah pulang rupanya " sapa seorang wanita tua yang merupakan ibu Kost-nya yang sedang berkunjung. Biasanya ibu kost-nya itu berkunjung setiap pagi memantau Kostannya itu.

" Humm..iya Ibu"

" Tumben 2 hari gak keliatan"

" Dapat job lumayan jauh kemarin Bu jadi nginep"

" Si ganteng kemarin nyariin terus tuuh. Kata anak-anak semalem bikin ribut ya?"

" Iya maaf ya Bu. Semalem jadi di usir sama yang lain"

" Emang kenapa Neng? Udah putus ya sampai di usir begitu"

" Hemm iya Ibu. Kalau dia ke sini di usir aja gak apa Bu"

" Hihihi Neng Senja lucu. Kejem juga ya"

" Biarin aja Bu, dia gak pantes di kasihani"

" Ohh gitu, paham ibu"

" Hehehe iya Ibu, maaf saya sambil bersih-bersih ya Bu"

" Iya lanjut aja, ibu tinggal yaa"

" Iya Bu"

Senja melanjutkan bersih-bersih, lalu mandi dan bersiap untuk ke tempat yang sudah di tentukan Aiden. Karena belum sempat belanja, siang itu Senja hanya makan mie instant. Sejak pagi belum makan apa-apa perutnya mulai perih malah hanya makan mie. Makan pun tidak ada semangat rasanya.

Rinngg...Panggilan telepon dari Aiden memekik telinga Senja. Senja tersadar dari lamunannya saat memakan mie. Senja buru-buru mengangkat handphonenya.

" Hello Sir"

" Where are you?"

" Saya masih di Kostan" (Selanjutnya anggap saja dalam bahasa Inggris ya)

" Satu jam lagi saya jemput"

" Heh? Bukannya ada Pak Hadi yang jemput?"

" Iya maksudku bersama Pak Hadi "

" Ohh oke baiklah"

Sambungan telepon langsung di putus oleh Aiden tanpa basa basi.

" Ini orang bener-bener to the point ya" Senja melihat jam yang sudah menunjukkan jam 12.00 WIT. Segera berganti baju dan memoles sedikit wajahnya dengan make up tipis.

" Dia bahkan belum memberikan alamat pertemuannya di mana. Tiba-tiba sudah menelpon nyuruh siap-siap" gerutu Senja.

" Oke i'm ready" Senja tampil manis dengan setelan blazer dan celana hitam panjang, dengan inner kemeja soft blue. Memasang jepit rambut berhiaskan mutiara kecil menambah kesan manis namun berkelas. High heels hitam tas jinjing senada dengan sepatunya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

Masih lanjut

2024-08-07

1

lihat semua
Episodes
1 Diselingkuhi
2 Sekretaris Dadakan
3 Trip hari pertama
4 Kemandirian Senja
5 Aiden terpesona
6 Cantik...
7 Berulah
8 Bagaimana cara membuatnya jatuh cinta
9 Aku berbeda dari mereka
10 Ke pusat kerajinan Bali
11 Jajanan
12 Aiden Terluka
13 Matahari Senja
14 Jangan pergi
15 Ingin Membuka Hati
16 Jangan ganggu wanitaku!
17 Suprise dinner
18 Hari keberangkatan
19 Kerja Keras Aiden
20 Pekerjaan di Korea
21 Di Zurich
22 Dimana Aiden
23 Aku sangat merindukanmu
24 Cukup Diam dan Tak usah pedulikan
25 Sama cantiknya
26 Orang tak di kenal
27 Tidak seperti saat bersamaku
28 Pada akhirnya
29 Patah Hati
30 Mengajak pindah
31 Di awasi terus
32 Senja Hilang
33 CCTV
34 Kembalikan!
35 Rumah Sakit
36 Senja mulai sadar
37 Terlalu Baik
38 Mommy dan Appa ke Bali
39 Welcome to Bali
40 Pulang Ke Villa
41 Pindah kemana?
42 Belajar bertanggung jawab
43 Katakan sejujurnya!
44 Teman Lama
45 Meminta tolong pada Aiden
46 Merasa di bodohi
47 Paragliding
48 Pertengkaran
49 Bandara
50 Penyesalan
51 Bintang-bintang
52 Gaun Putih
53 Teman Mommy
54 Suprise
55 Sudah siap?
56 Ikutlah dengan Kami
57 Serangga penganggu
58 Pucat
59 Mengirim Natasha
60 Dari Korea
61 Ulang Tahun
62 Langit Korea
63 Menjadi Tourist
64 Mulai kuliah
65 Bertemu karena takdirkah?
66 Tertuju padanya
67 Kecerobohan siapa?
68 Maafkan Aku
69 Sakitnya...
70 Tak bisa menutupi
71 Jangan berpikir negatif dulu
72 Gara-gara Siapa?!
73 Perjanjian
74 Tak Sengaja
75 Teror
76 Memang benar Dia
77 Kelakuan Jun Ho
78 Menebus kesalahan
79 Masalah yang belum tuntas
80 Dalam bahaya
81 Operasi
82 Luka dan bahagia
83 Sudah beristri
84 Aku akan lebih tegas
85 Menyerah
86 Season 2
87 Panic Attack
88 Api!
89 Tercekik
90 Berusaha Lagi
91 Pergilah...
92 1 kamar
93 Perasaan yang beda
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Diselingkuhi
2
Sekretaris Dadakan
3
Trip hari pertama
4
Kemandirian Senja
5
Aiden terpesona
6
Cantik...
7
Berulah
8
Bagaimana cara membuatnya jatuh cinta
9
Aku berbeda dari mereka
10
Ke pusat kerajinan Bali
11
Jajanan
12
Aiden Terluka
13
Matahari Senja
14
Jangan pergi
15
Ingin Membuka Hati
16
Jangan ganggu wanitaku!
17
Suprise dinner
18
Hari keberangkatan
19
Kerja Keras Aiden
20
Pekerjaan di Korea
21
Di Zurich
22
Dimana Aiden
23
Aku sangat merindukanmu
24
Cukup Diam dan Tak usah pedulikan
25
Sama cantiknya
26
Orang tak di kenal
27
Tidak seperti saat bersamaku
28
Pada akhirnya
29
Patah Hati
30
Mengajak pindah
31
Di awasi terus
32
Senja Hilang
33
CCTV
34
Kembalikan!
35
Rumah Sakit
36
Senja mulai sadar
37
Terlalu Baik
38
Mommy dan Appa ke Bali
39
Welcome to Bali
40
Pulang Ke Villa
41
Pindah kemana?
42
Belajar bertanggung jawab
43
Katakan sejujurnya!
44
Teman Lama
45
Meminta tolong pada Aiden
46
Merasa di bodohi
47
Paragliding
48
Pertengkaran
49
Bandara
50
Penyesalan
51
Bintang-bintang
52
Gaun Putih
53
Teman Mommy
54
Suprise
55
Sudah siap?
56
Ikutlah dengan Kami
57
Serangga penganggu
58
Pucat
59
Mengirim Natasha
60
Dari Korea
61
Ulang Tahun
62
Langit Korea
63
Menjadi Tourist
64
Mulai kuliah
65
Bertemu karena takdirkah?
66
Tertuju padanya
67
Kecerobohan siapa?
68
Maafkan Aku
69
Sakitnya...
70
Tak bisa menutupi
71
Jangan berpikir negatif dulu
72
Gara-gara Siapa?!
73
Perjanjian
74
Tak Sengaja
75
Teror
76
Memang benar Dia
77
Kelakuan Jun Ho
78
Menebus kesalahan
79
Masalah yang belum tuntas
80
Dalam bahaya
81
Operasi
82
Luka dan bahagia
83
Sudah beristri
84
Aku akan lebih tegas
85
Menyerah
86
Season 2
87
Panic Attack
88
Api!
89
Tercekik
90
Berusaha Lagi
91
Pergilah...
92
1 kamar
93
Perasaan yang beda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!