Reno segera turun dari dalam mobil setelah ia sampai di halaman perusahaan Fania.
Dengan langkah tergesa-gesa Reno pun sampai di depan meja resepsionis.
"Mbak, kalau Asisten Bu Fania sudah datang belum?" tanya Reno.
"Sebentar Pak" jawab nya.
Sang resepsionis pun melihat ke arah laptop di depannya.
"Maaf Pak, Bu Ayu hari ini izin tidak masuk. Bahkan beliau sudah izin sejak kemarin sebelum pulang kerja"
"Ini bukti nya"
Reno menghela nafas kasar, dia lalu berpamitan pada sang resepsionis setelah berterimakasih.
Setelah dari sana, Reno tak jadi masuk kerja. Dia sudah izin dan memberitahu sang Asisten karena ia akan mencari sang Istri.
Dari satu tempat ke tempat lainnya ia mencari Ayu, bahkan sampai tempat dimana ia dulu berlindung pun sudah Reno datangi.
Hingga jam menunjukan jam makan siang dan Reno kembali ke Rumah, dia cukup lelah mencari keberadaan sang Istri.
Dan, saat sampai di Rumah ia di kejutkan dengan ucapan sang Art.
"Tuan, ini surat dari pengadilan"
Deg.
Jantung Reno berdetak dengan cepat, dan ia pun segera merampas nya dari sang Art.
"Kenapa jadi begini sih, kemana kamu sebenarnya Ayu" gumam Reno nanar.
Hingga.
Brak.
"Reno, kenapa Ayu belum juga mengirimkan uang bulanan untuk Mama" sentak Susi, Ibunda Reno.
Huh.
"Ayu pergi dari Rumah dan menggugat cerai Reno, Ma" lirih Reno dengan tatapan sendu nya.
Ck,
"Baguslah kalau begitu, kamu bisa menikah lagi dan memberikan kami cucu. Ayu kan mandul dan pelit sekali dalam uang" celetuk Bu Susi.
"Ma"
"Apa Mama tau kalau uang yang mengalir pada kalian adalah uang hasil kerja Ayu? Jadi, jika Ayu pergi maka kalian tak akan bisa menikmati uang nya lagi"
"Sedangkan aku sudah harus bersiap turun jabatan ke Direktur, karena sang CEO sudah kembali ke tanah air dan siap menduduki kursi nya"
Bu Susi membelakan mata nya kala mendengar ucapan dari sang Putra, dia lalu ikut duduk bersama dengan Reno.
"Apa kamu sudah mencari Ayu, Reno?" tanya Bu Susi.
"Sudah, dan aku tak menemukannya. Bahkan di kantor tempat nya bekerja pun ia sudah izin sejak kemarin" jelas Reno dengan kesal.
Huh.
"Biarkan saja, nanti pas sidang putusan kita hadir dan bantah semua gugatan Ayu supaya kalian tak jadi pisah" celetuk Bu Susi dengan tersenyum.
Reno pun menganggukan kepala dengan ikut tersenyum, mereka kemudian berbincang dengan santai seakan tak terjdi apapun.
Art yang sudah siap akan pergi pun menggelengkan kepala nya, dia pergi begitu saja dari Rumah majikannya tersebut.
"Untung saja Nyonya Ayu sudah pergi, dan sudah di pastikan akan menang di pengadilan. Kalau tidak, mereka pasti memanfaatkan kembali Nyonya Ayu" gumam sang Art sambil menunggu taxi pesanannya.
*
1 minggu berlalu dan hari ini tepat nya adalah hari sidang keputusan.
Reno dan kedua orangtua nya sudah bersiap, mereka pergi dengan percaya diri bahwa pengacara Reno akan menang.
Saat sampai di pengadilan, Reno celingukan mencari Ayu.
Namun,
Nihil, ia sama sekali tak melihat ada Ayu disana dan hanya sang pengacara yang sudah duduk dengan santai.
Setelah para hakim tiba, acara pun di mulai dengan suasana yang cukup tegang.
Reno membantah semua nya dan terus saja mengelak, namun sayang semua nya tidak berhasil karena pihak Ayu punya bukti yang mana membuat Reno kaget.
"Bagaimana bisa" gumam nya dengan tercekat.
Hingga
"Nyonya Ayu dan Tuan Reno resmi berpisah"
Hah.
Reno masih dalam keterkejutannya, dia lalu pergi keluar bersama dengan kedua orangtua nya.
Plak.
"Kamu mencoreng nama Papa, Reno"
"Ternyata selama ini kamu bukan hanya saja nongkrong tetapi kamu selingkuh dengan Sekertaris kamu"
Reno menundukan kepala nya, dia masih merasa linglung karena semua nya terbongkar. Bahkan sang Papa sangat murka.
Kedua orangtua Reno pergi, hanya Reno sendiri yang masuk ke dalam mobil milik nya.
"Sial, ternyata Ayu sudah tau"
"Bagaimana bisa Ayu tau, sedangkan aku dan Rania bermain rapi"
Reno terus saja menggerutu di sepanjang jalan, dia sungguh tak menyangka perselingkuhan yang bahkan baru berjalan 1 bulan itu sudah di ketahui oleh sang Istri.
Ting.
Ponsel Reno berdenting, tanda ada pesan masuk. Reno menghentikan terlebih dahulu mobil nya di pinggir jalan.
_My-Wife
Bagaimana kejutan dari ku, Mas? Jangan kira selama ini aku tak tau kelakuan kamu di luaran sana.
Aku menang Mas, aku berharap kamu akan intropeksi diri kedepannya.
"Arrgghhh Ayuuuuuu" teriak Reno penuh dengan nada frustasi.
Huh.
Huh.
Reno membuang nafas kasar, dia lalu melajukan kembali mobil nya dengan kecepatan di atas rata-rata.
🎈
Sedangkan di Kota lain, Ayu sedang berada di sebuah Villa yang sangat sejuk.
Tap.
Tap.
"Bagaimana proses nya?" tanya seorang wanita paruh baya yang masih saja cantik.
"Berjalan lancar Mi, semua sudah selesai karena memang itulah kenyataannya" jawab Ayu dengan tersenyum getir.
"Jangan pernah merasa sendiri, ada Mbak, Mami, Papi dan Abang Leon yang akan selalu menjaga serta bersamamu, Yu" jelas Fania sambil merangkul bahu Ayu.
Leon dan sang Papi menganggukan kepala nya sambil mendekati para wanita.
"Bukan kamu yang akan menyesal, Nak. Tapi, Reno lah yang akan menyesal telah kehilangan kamu" timpal Papi dengan lembut.
Ayu tersenyum, dia merasa bersyukur karena keluarga Fania semuanya baik pada nya.
Bahkan Ayu sendiri tak tau kalau Suami nya berkhianat, dia di beritahu dan bukti nyata oleh Leon.
Hingga perpisahan lah jalan satu-satu nya bagi kedua nya.
Mereka kembali melanjutkan berbincang sambil makan malam,
Deburan ombak dan udara sahdu menemani mereka, Ayu merasa hangat. Dia yang selalu merindukan kasih sayang kedua orangtua nya pun merasa lengkap dengan ada nya keluarga ini.
"Kalung siapa ini, Yu? Kok Mbak baru lihat?" tanya Fania sambil memegang kalung yang berada di leher Ayu.
"Oh ini kalung aku, Mbak. Baru aku pakai kembali karena baru selesai di perbaiki, dulu Ibu Panti memberikan kalung ini sebagai tanda kalau aku adalah Putri dari mereka yang cari"
"Kata Ibu Panti, ini adalah kalung bawaan aku saat di temukan di semak-semak"
Papi, Mami dan Leon menatap nya iba. Namun berbeda dengan Fania yang masih saja mengamati kalung tersebut.
"Kamu kenapa Dek?" tanya Leon.
"Iya nih, perasaan dari tadi megang kalung Ayu dan gitu banget lihat nya" timpal Mami Vio.
Ck.
"Aku kayak gak asing sama kalung ini, aku seperti melihat yang sama persis bahkan terlihat tak ada perbedaan sama sekali" ucap Fania dengan nada kesal.
Deg
Deg
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Memyr 67
𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝘀𝗲𝗯𝗿𝗲𝗻𝗴𝘀𝗲𝗸 𝗿𝗲𝗻𝗼, 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗮𝗷𝗮𝗸 𝗯𝗮𝗹𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗹𝗮𝗴𝗶. 𝗯𝗮𝘄𝗮𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗵, 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗺𝗮𝗮𝗳𝗸𝗮𝗻, 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮 𝗷𝗮𝗺𝗶𝗻𝗮𝗻 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗴𝘂𝗹𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗿𝘀𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗵𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮.
2024-07-22
1
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
2024-07-22
0
Yuliana Tunru
smoga ayu menemukan klga x ya selamay ayu sdh jd janda bahagia
2024-07-22
0