Setelah kepergian Leon, Ayu menatap sang Suami dengan tatapan nanar.
"Kita bicarakan nanti di Rumah, aku harap kamu tak pulang telat dengan dalih lembur"
"Kalau memang kamu banyak kerjaan hingga lembur, kenapa sekarang terlihat santai sampai ada disini di jam kerja"
Reno menghela nafas kasar, dia hanya menganggukan kepala saja dengan menatap wajah sang Istri dalam.
Ayu pergi setelah berpamitan, dia akan kembali ke kantor bersama sang Bu Boss.
Sedangkan Reno, ia juga kembali ke perusahaan dan membatalkan acara santai di Cafe temannya itu.
*
Tepat jam 5 sore Ayu sudah sampai di Rumah. Dia langsung saja membersihkan badannya yang cukup lengket.
Dan,
Reno pun baru saja tiba di halaman Rumah nya, dia melihat mobil sang Istri yang sudah ada lebih dulu di sana.
Hufh.
"Aku harus matikan ponsel dulu agar kawan-kawan ku tak menelpon" gumam Reno dengan tangan yang mengambil ponsel di saku celana nya
Langkah kaki Reno berhenti di ruang keluarga, disana ia melihat Ayu yang sedang duduk.
"Air nya sudah aku siapkan, mandilah lebih dulu" ucap Ayu dengan nada datar.
Reno mengangguk, dia lalu pergi ke kamaŕ atas untuk membersihkan dirinya.
Hampir setengah jam Ayu menunggu dan akhir nya Reno pun tiba disana dengan wajah yang sudah nampak segar.
Huh.
"Kenapa kamu berubah jadi cuek dan datar, Yu?" tanya Reno lirih.
"Bukan aku yang berubah, tapi kamu yang buat aku berubah Mas. Apa kamu tak tau dampak so sibuk mu itu padaku"
"Kamu seolah sibuk dengan pekerjaan, nyatanya masih bisa nongkrong" jelas Ayu sinis.
Ck.
"Aku memang benar, kamu sendiri tau kan aku ini seorang CEO di perusahaan. Sekarang sedang akhir bulan dan harus melihat kinerja para karyawan" ucap Reno dengan nada tinggi.
Heh.
"Apa kamu lupa Mas, aku ini juga seorang Asisten CEO di perusahaan. Aku tau bagaimana sibuk nya di perusahaan, kamu jangan banyak berdalih"
"Aku tau kamu selama ini leha-leha hingga saat ada meeting penting atau Papa menanyakan laporan kamu sibuk"
"Tapi apa? Kamu bahkan masih bisa nongkrong dengan teman-teman mu, sedangkan meluangkan waktu bersama ku susah sekali"
"Aku ini Istri mu apa hanya pajangan mu saja di Rumah?"
Ayu berbicara dengan nafas memburu, dia menatap sang Suami dengan nanar bahkan mata nya sudah berkaca-kaca.
Ayu kembali membuang nafas, dia lalu memalingkan wajah nya dari sang Suami.
"Aku jenuh Ayu, kalau saja kita sudah punya anak maka aku akan bahagia saat pulang dengan keadaan lelah sekalipun"
"Kamu jangan hanya bisa menyalahkan aku, kamu juga harus intropeksi diri dong" bentak Reno dengan kasar.
"Lalu aku harus bagaimana? Aku bahkan sudah pernah periksa ke dokter Obgyn ternama dan hasil nya kamu tau sendiri aku subur dan tidak mandu*"
"Jika kamu memang belum percaya, besok kita periksa dan kamu juga harus mau di periksa agar kita sama-sama tau" tegas Ayu dengan tajam.
Cih,
"Pergi saja sendiri, aku sibuk" ketus Reno yang mulai melangkah dari sana.
"Aku lelah Mas, lebih baik kita pisah saja"
Deg.
Plak.
"Apa yang kamu ucapkan Ayu, kita akan tetap bersama" bentak Reno setelah menampar pipi mulus Ayu.
"Aku tak bisa Mas, apalagi kamu sudah main tangan begini"
"Kamu sangat mementingkan teman-teman mu, tanpa kamu sadar bahwa kamu melupakan Istri mu yang kesepian di Rumah"
"Kamu egois, kamu hanya ingin di mengerti tanpa mau mengerti. Kamu selalu saja punya alasan untuk aku ketika meminta waktu kamu, tapi kamu akan selalu ada jika teman-teman mu membutuhkan mu"
"Maka, silahkan saja hidup bersama dengan teman mu itu"
Ayu melangkah pergi ke kamar, dia sudah muak dengan semua nya.
Bahkan ia sudah lelah mempertahankan pernikahan yang selama ini ia jalani dengan sang Suami.
"Ayu" teriak Reno dari bawah dengan frustasi.
Diam,
Ayu hanya diam dan langsung mengunci pintu kamar nya.
Reno sendiri ia terduduk di kursi , dia lalu mengambil kunci mobil nya dan berlalu dari Rumah dengan wajah masam nya.
**
Tepat setelah sarapan Reno baru pulang semalaman yang entah dari mana.
Di Rumah sudah sepi,
"Bi" panggil Reno.
"Iya Tuan" balas Bibi yang baru datang dari arah belakang.
"Dimana Nyonya? Itu mobil nya ada di depan, tapi tak ada dia dimana pun?" tanya Reno.
Bibi menundukan kepala, dia lalu pergi ke ruang tamu dan dengan cepat kembali ke ruang makan.
"Nyonya pergi sejak tadi pagi dan ia juga membawa koper milik nya. Nyonya hanya menitipkan ini untuk anda, Tuan" jelas Bibi sambil memberikan amplop.
Deg.
Deg.
Jantung Reno berdetak dengan kencang, dia lalu menatap kertas yang sudah ada di tangannya.
Dia sama sekali tak menyangka bahwa sang Istri ternyata benar-benar meninggalkannya.
Dengan perasaan tak menentu, akhir nya kertas tersebut pun di buka oleh Reno.
Satu kata, dua kata hingga pada akhir nya dia terduduk lemas setelah membaca semua rangkaian kata dari Ayu, sang Istri.
"Kenapa kamu sangat egois, Yu. Aku ini sibuk dan nongkrong adalah obat lelah ku" ucap Reno dengan nada frustasi.
Bibi yang masih disana pun menggelengkan kepala nya, dia sangat heran pada majikan nya yang tak pernah sadar.
"Tuan, Nyonya terkadang hanya termenung sendirian di ruangan ini demi menunggu kepulangan anda. Bahkan dia juga sampai tak makan malam demi bisa makan malam dengan anda"
"Namun semua pengorbanannya hanya sia-sia saja. Tuan, anda juga tak akan malu ataupun hina jika nongkrong dengan Istri anda"
"Apa anda tau, Tuan? Nyonya saat ini sedang sakit, dia terkena penyakit asam lambung yang sudah cukup parah. Dia hanya ingin setitik perhatian anda"
Brak.
"Diam Bi, kamu tau apa tentang aku dan Ayu. Sana kerja, kalau enggak pergi saja dari sini" sentak Reno tak tau malu.
Huh.
"Baik, saya berhenti bekerja disini Tuan"
"Suatu saat anda akan menyesali semua ini, Tuan. Apalagi saat kehilangan Nyonya"
Setelah mengucapkan hal tersebut Bibi pun pergi ke belakang, dia akan pergi hari ini juga.
Toh sang Nyonya juga yang membawa dia kesana sudah tak ada lagi disana.
*
Dengan penuh amarah, Reno meremas kertas tersebut dan setelah nya dia berlalu keluar dari dalam Rumah.
Tanpa mengganti pakaian nya, Reno melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi ke arah perusahaan FN-Corp.
Ya, Reno memutuskan mencari Ayu ke tempat dimana ia bekerja. Reno sangat yakin bahwa Istri nya ada disana sedang bekerja.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Ririn Nursisminingsih
jadi laki yg peka jg egois maunya dimengerti.. lama2 istri juga capekkk
2025-02-26
1
Memyr 67
𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝘁𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗿𝗶. 𝗷𝗮𝗯𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗮𝘆𝗮𝗵 𝗸𝗮𝗻𝗱𝘂𝗻𝗴 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶, 𝗮𝗻𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗶𝘁𝗲𝗹𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻.
2024-07-21
0
Ila Latifah
randa ga cinta ama isterinya sih. kalau cinta selelah apapun yg dicari adalah isteri, ningkrong pun pasti ama isteri.
2024-07-20
0