Aku Pergi, Mas!

Aku Pergi, Mas!

1

"Mas, jangan terlalu cuek dengan keadaan begini dong. Aku merasa sendiri" protes Ayu, istri nya.

Cek,

"Lalu kau mau aku bagaimana? Uang? Sudah aku berikan dan cukupi untukmu makan sehari-hari. Lalu apa lagi, ha?" bentak Reno, suami nya.

Ayu menatap sang suami dengan pandangan nanar, dia menyeka air mata nya dan berlalu dari sana.

Selalu saja Ayu yang harus mengalah dan mengerti, dia cukup dengan diam maka suami nya akan bersikap tak terjadi apapun!

*

Ayu duduk di gazebo belakang Rumah, dia menangis dengan diam.

Huh.

"Sampai kapan aku begini, ego mu terlalu tinggi untuk selalu meminta maaf dan memperhatikan aku Mas, aku bukan boneka layak nya yang harus setiap hari begini"

"Aku lelah Mas, kamu sibuk dengan duniamu tanpa tau aku yang selalu kesepian"

Ayu terus saja meracau dengan air mata yang menetes, dia sudah lama diam dan juga menerima semua nya.

Hingga sore menjelang dan Ayu masih bertahan disana, dia baru beranjak saat dirasa tubuh nya lengket dan ingin membersihkan diri.

Mata nya melihat kesekeliling dan hanya ada sunyi sepi di rumah yang cukup luas ini.

"Terasa hidup bagai janda" gumam Ayu.

Ayu langsung saja masuk ke dalam kamar, ia akan mandi dan setelah nya akan memasak untuk makan malam.

Berendam dengan aroma yang menenangkan sungguh sangat membut tubuh Ayu sangat rilek. Dia memejamkan mata sejenak untuk mengusir hal yang membuat nya muak.

*

Masakan Ayu sudah terhidang dengan indah di meja makan, dia lalu bergegas ke ruang keluarga untuk menunggu sang Suami yang pergi dengan mengunjungi hobby nya di kala weekend.

Huh.

"Enak ya Luci, weekend begini staycation bersama dengan suami. Lah aku? Boro-boro keluar, diem di rumah aja gak di temenin" keluh Ayu saat melihat status sahabat nya.

Hingga jam 7 malam datang, namun Reno belum juga menampakan batang hidung nya.

Krucuk.

"Udahlah makan duluan aja, mungkin gak pulang" gumam Ayu dengan lesu.

Makan malam pun selesai dengan Ayu yang makan hanya sendirian saja, tak ada Suami yang menemani nya.

Selesai makan malam, Ayu langsung membereskannya kembali dan bersiap untuk ke kamar.

Dia akan bersantai sejenak di balkon kamar nya sebelum tidur.

Hufh.

"Keterlaluan kamu Mas" gumam Ayu yang sudah duduk di kursi balkon kamar.

Esok pagi nya, Ayu sudah siap-siap untuk pergi bekerja.

Sarapan tidak ia siapkan karena kesal dengan sikap suami nya yang pulang hampir pagi.

"Sayang, mana sarapan?" tanya Reno tanpa bersalah.

"Tidak ada" jawab Ayu dengan datar.

Ck.

Reno lalu membiarkan Ayu pergi, dia juga lalu bersiap dan pergi untuk bekerja.

"Kenapa dengan dia, apa gara-gara semalam aku pulang telat?" gumam Reno bingung.

Reno berangkat kerja dengan pikiran yang cukup mumet, apalagi melihat tingkah istri nya yang cukup berubah tak seperti biasanya.

"Arrgghh bodo amat, palingan dia juga nanti yang baikin aku lagi" gumam Reno percaya diri.

Pekerjaan nya cukup banyak dan mengharuskan ia kerap kali lembur,

Namun, Reno tak pernah memberi kabar sama sekali kalau ia akan lembur.

Hingga jam makan siang Reno masih setia di depan laptop nya, dia menghela nafas lelah kala melihat tumpukan dokumen yang belum tersentuh.

"Hufh, lelah sekali" gumam nya.

**

Berbeda dengan Ayu, dia saat ini sedang bersiap untuk menemani bos nya bertemu dengan klien di sebuah restoran.

Ceklek.

"Ayu, sudah siap?" tanya Fania, bos Ayu.

"Sudah Bu, mari" balas Ayu dengan sopan nan tersenyum indah.

Fania menganggukan kepala dan melangkah lebih dulu, keduanya langsung masuk lift.

"Bagaimana grafik bulan ini?" tanya Fania.

"Bagus Bu, penjualan produk fashion dan skincare kita melejit naik setelah uji kelayakan dan kesehatannya"

"Bahkan, saat salah satu selebgram memakai fashion kita dan ia memuji nya dari sana grafik kita naik. Makanya saya mengapresiasi dengan menghadiah beberapa produk fashion kita untuk nya"

Fania menganggukan kepala mendengarkan penjelasan Ayu, dia selalu saja puas dengan kinerja Ayu yang memang sangat cekatan dan teliti.

"Lalu bagaimana respon dia?" tanya Fania.

Ting.

Sebelum Ayu menjawab, pintu lift terbuka dan keduanya sudah di tunggu oleh mobil yang memang Ayu sudah mengabari sang sopir.

Setelah kedua nya masuk, mobil melaju dengan kecepatan sedang.

"Respon nya baik, bahkan ia awal nya menolak karena memang bukan endors atau apapun. Dia memang sengaja karena kualitas dan model fashion nya sangat elegant namun mewah" jelas Ayu dengan tersenyum.

"Iyalah orang rancangan kamu mana pernah gagal" kelakar Fania dengan terkekeh.

Ayu hanya tersenyum kecil dan menundukan kepala saja,

Perbincangan keduanya terus berlanjut hingga tak terasa mobil pun sudah sampai di halaman Resto yang di tuju.

"Pak, ini buat cari makan atau ngopi karena kita akan lama" ucap Fania sambil memberikan uang pada sang sopir.

"Baik Bu, terimakasih" balas nya dengan sopan.

Fania menganggukan kepala.

Fania dan Ayu melangkahkan kaki nya ke pintu masuk, sudah terlihat jelas bahwa Resto tersebut sangat ramai dan juga padat.

Ayu menanyakan ruangan yang sudah di reservasi sang klien, dan ternyata adalah ruangan privat room dengan dinding kaca yang tak tembus pandang dari luar.

"Masih ada 10 menit lagi, kalau mau pesen makanan atau minuman silahkan Yu" titah Fania sambil mengeluarkan ponsel nya.

Ayu menganggukan kepala, dia lalu memesan minuman segar dan beberapa makanan ringan untuk mereka berdua.

Tak perlu menunggua lama dan pesanan mereka pun sudah terjejer di atas meja.

"Mereka akan telat Yu, karena Ibu si CEO masuk Rumah sakit" celetuk Fania setelah menjawab telepon.

"Lalu mau bagaimana Bu?" tanya Ayu.

"Kita makan saja, katanya gak akan lama kok jadi kita bisa santai sedikit" jawab Fania seraya memanggil kembali pelayan.

Ayu hanya menganggukan kepala saja, dia akan menurut saja.

*

Hampir jam 4 sore Ayu dan Fania keluar dari ruangan privat room.

Mereka mengadakan pertemuan memang agak penting dan lama, hingga menghabiskan berjam-jam.

"Kamu langsung pulang saja Yu, gak perlu ke kantor dulu. Saya sudah di jemput Suami, kamu sama sopir saja" jelas Fania.

"Oh baik Bu, hati-hati di jalan" balas Ayu tersenyum.

Setelah kepergian Fania, Ayu melangkah ke arah mobil yang akan mengantarkan ia pulang.

Namun, netra mata nya menangkap pemandangan yang sangat memuakan.

Dimana disana sang Suami sedang nongkrong dengan beberapa teman nya.

Huh.

"Bukannya langsung pulang, ini malah nongkrong" gerutu Ayu muak.

Mobil yang membawa Ayu pun melaju di jalanan yang cukup padat, dia menatap ke arah jalanan dengan tatapan nanar dan lelah.

"Harus bagaimana lagi aku menyikapi kamu mas" gumam Ayu dengan helaan nafas kasar.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

smoga cerita x bagus dan up x lancar..

2024-07-12

0

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

lanjut thor

2024-07-12

0

Memyr 67

Memyr 67

𝗺𝗮𝗺𝗽𝗶𝗿

2024-07-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!