...🌼Putih Abu-Abu 🌼...
Pintu kamar Rere seketika jebol.
"Lah, kok pintu kamar gue didobrak sih?!" Rere yang masih terduduk di lantai terkejut, seorang laki-laki bertubuh besar tersungkur di depannya
"Neng gapapa? Mana malingnya?" ucap seorang pria paruh baya gelagapan melihat sekeliling. Namun, tak ada orang lain selain gadis itu yang masih duduk di lantai.
"Ha? Maling?" Rere berdiri sendiri, bingung bagaimana bisa mereka mengira ada maling.
Rita pun tak kalah hebohnya sambil merapikan rambut cucunya bak terkena angin tornado, kemudian memeluknya karena khawatir.
Rere masih ternganga, dia terkejut di dalam kamar sudah ada pak RT, dan beberapa warga yang menyaksikan Rere seperti orang gila.
"Kamu tuh tadi teriak-teriak sayang, kami kira kamu di serang sama maling!" Rita bercerita apa yang dia dengar dari luar kamar.
Rere berfikir sejenak, "ada-ada aja.. Kan jadi malu kalo kayak gini."
"Maaf Oma, Rere cuma mimpi kok. Terus jatuh dari tempat tidur, hehe. Kayaknya jadi salah paham," jelasnya sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Kebiasaan tidur Rere yang susah dibangunkan itu lumayan meresahkan.
Warga bertepuk jidat mendengar penjelasannya,. Pak RT pun menghela nafas lega karena tidak ada bahaya apapun, karena Oma Rita heboh sendiri sejak tadi minta pertolongan warga.
Hanya karena Andrea mengigau pak RT sampai turun tangan dan rela dobrak pintu kamar seorang gadis.
Rita terlalu khawatir pada cucunya itu karena dia tak merespon saat pintu kamar digedor berulang kali. Tapi tak kunjung dibukakan, akhirnya Rita memanggil pak RT yang sedang berbincang dengan para tamu di rumahnya.
Pak RT tertawa lepas saat tau ternyata kekhawatirannya sia-sia. Dia berfikir kejadian ini lawak sekali.
"Makanya neng, kalo mau tidur ganti baju dulu, mandi, makan, mau tidur juga berdoa, Neng mimpi apa sampai segitunya marah-marah?" tanya Pak RT penasaran, tidurnya gadis kok macam kesurupan dan gegerkan satu kompleks.
"Maaf pak, saya mimpi aneh saja. Pak RT ga perlu khawatir, maaf sudah merepotkan semua orang dan buat salah faham," jelas Rere kemudian.
"Kalo gitu Kami pamit Bu Rita," ucap Pak RT berpamitan.
Warga pun pergi meninggalkan rumah itu dan melanjutkan rapat mereka, orang -orang masih tidak percaya dengan apa yang terjadi, bahkan salah satu dari mereka tidak berhenti tertawa termasuk Pak RT. Yang lain hanya geleng-geleng saja dengan tawa ringan.
Rita pun menyuruh cucunya itu membersikan dirinya tanpa bercerita lebih lanjut. Rere menurut dan saat selesai membersihkan diri ia menyusul Omanya di dapur.
Dalam hati Rere masih bertanya-tanya, 'kok gue mimpi nya gitu sih, gaje banget. Ini kalo Fani tau pasti kena ledek' pikirnya dalam hati.
Seperti biasa, Rere membantu Rita memasak makan malam, tapi lebih ke ngemilin apa yang Omanya masak.
Malam pun datang, Rere tak bisa tidur karena memikirkan mimpi jahanamnya itu, memikirkannya saja sudah membuat letih jasmani dan rohani. Hingga dia lelah dan terlelap.
PAGI TIBA.
Dengan rutinitas seperti biasa, pagi ini Rere termenung di koridor kosong untuk menunggu Fani datang, Karena dia datang terlalu pagi.
semalam tidur kemalaman bangunnya justru terlalu pagi.
Cup
"Manis seperti dugaan," ucap seseorang yang tiba-tiba mencium ujung bibir Rere dengan berani tanpa permisi. Dapat atau tidaknya izin dari Rere, ia tetap akan kena pukul, karena sudah sembarangan cium-cium orang asing.
Rere tersentak "?!!", ia menyadari situasi gila barusan.
Meskipun tidak sepenuhnya bibir mereka bersentuhan, tetap saja itu sebuah kecupan.
Rere mendorong jauh lelaki itu, dan berusaha memukul, ternyata cowok kemarin yang dia tabrak depan kantor.
Siapakah dia?
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
💫0m@~ga0eL🔱
Oalah neng, mimpi y 🤦
2024-09-26
1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт
kok pendek Yo...
Yo wes lah numpang ngopi disini/Facepalm/
2024-08-12
3
®️ed 🔱hite
wadaw kek soang nyosor.
2024-08-07
2