“Aduh... lo ngapain sih, ngikutin gue terus? Gue ini bukan artis, jadi gue nggak butuh stalker kayak lo! Mendingan lo cabut deh, jaga jarak sama gue,” omel Seina ke arah makhluk yang sedari tadi mengekorinya sampai ke C**afe Djournal.
Lova semakin gondok dengan tingkah pemuda bernama Chakra itu. Dia fikir urusannya dengan pemuda menyebalkan itu sudah selesai sejak ia meninggalkan taman. Tidak tahunya, pemuda itu malah mengekorinya. Entah apa maksud dari pemuda itu.
Begitu Lova memasuki area cafe, gadis itu melihat ke sekitar guna mencari meja yang kosong. Untungnya ada satu meja kosong yang berada di dekat taman cafe.
Lova menatap tajam mata pemuda yang masih keukeh mengikutinya seraya mendesis marah. “Buat lo! Stop ngikutin gue atau gue akan teriakin lo penguntit,” ancamnya pada Chakra.
Gadis itu lekas berjalan menuju meja kosong setelah sebelumnya melempar deathglare untuk Chakra
Lova fikir, pemuda itu akan segera pergi setelah mendengar ancamannya barusan. Tapi ternyata dengan tidak tau malunya, pemuda itu malah duduk santai di kursi depannya. Saat Lova ingin memakinya, seorang pelayan menghampiri meja tersebut. Dengan hati yang dongkol gadis itu menyebutkan pesanannya pada pelayan itu, kemudian setelah mencatat, pelayan itu pamit pergi. Chakra tetap menatap Lova lekat-lekat seolah-olah kalau tatapannya beralih sedetik saja, gadis itu akan menghilang. Bahkan sikap tak acuh Lova tak membuat pemuda itu menyerah. Lova berusaha tak mengacuhkannya dan malah bermain HP seolah-olah Chakra tidak ada.
Lova menghela nafasnya kasar, kemudian meletakkan hpnya dengan kasar lantas menatap pemuda gestrek di sampingnya. “Sebenernya mau lo apa sih?” tanya Lova yang mulai jengah dengan sikap pemuda asing itu yang dengan tidak tau malunya menatapnya tanpa berkedip.
“Akhirnya lo nyerah juga,” kekeh Chakra tersenyum lebar, tanpa menyadari bahwa aura di sekitarnya mulai mencekam akibat kejengkelan Lova. “Gue cuma mau kenalan sama lo,” ucapnya membuat Lova melotot padanya.
“Gue nggak mau kenalan sama cowok rese' kayak lo, dari tampang lo aja gue udah tau kalau lo itu nggak waras! Lo pasti ada niatan buruk sama gue ‘kan, lo punya rencana buat nge-,“ ocehan Lova langsung berhenti saat Chakra memegang kedua pipinya.
“Bisa nggak, lo bersihin virus-virus negatif tentang gue di otak lo. Ganggu banget tau nggak,” bisik Chakra dengan senyum miring yang membuat Seina bergidik ngeri.
“Nggak mau!” tolak Lova lantas menepis kedua tangan Chakra. “Biarin aja otak gue penuh virus, gue nggak peduli,” sungutnya kesal.
“Ya, udah siniin hp lo!” perintah Chakra tanpa menunggu persetujuan dari Lova langsung mengambil Hp yang berada di atas meja.
“Eh, apa-apaan sih?” teriak Lova berusaha merebut Hpnya dari tangan Chakra.
“Gue ngerasa kalau setelah ini, kita bakal ketemu lagi. Jadi untuk mempermudahnya, gue simpen kontak lo di Hp gue. Oke!” jelas Chakra kalem.
“Gue doain supaya kita nggak pernah ketemu lagi!” geram Lova.
“Banyakin do'a deh, supaya kita nggak pernah ketemu. Soalnya kalau sampai kita ketemu lagi, gue nggak jamin kalau hidup lo akan setentram sebelum lo ketemu gue. Apalagi gue betah banget bikin lo kesel. Bikin hati gimana .. gitu. Bye cantik!” pemuda itu kemudian pamit pergi.
Lova menatap punggung yang menjauh pergi itu dalam diam.
"Sial."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Mintari Musthofa
bagus❤
2020-06-14
1
༆☘Lea_
bagus loh nih novel, moga alurnya g ngebosenin yah... sayangnya masih blom tenar. syemangat promonya sayang...
2020-06-04
1
Alya_Kalyarha
semangat nulisnya kk, udah aku like ya
kalau sempat mampir baliklah ke karyaku "sahabat atau cinta" dan "berani baca" tinggalkan like dan komen ya makasih
2020-06-03
1